1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Adnan Al-Talyani lahir di Sharjah, Uni Emirat Arab, pada 30 Oktober 1964. Masa kecilnya dihabiskan di Sharjah, di mana ia mulai menunjukkan minat pada sepak bola sejak usia dini.
1.1. Masa Kecil dan Awal Karier Sepak Bola
Pada tahun 1970-an, Al-Talyani mulai bermain sepak bola di jalanan Sharjah bersama teman-teman dan keluarganya. Pada tahun 1979, ia bergabung dengan tim bola voli klub Al Shaab. Namun, bakat sepak bolanya segera menarik perhatian. Pada tahun yang sama, dalam sebuah turnamen tahunan yang diadakan di klub, Al-Talyani bermain dan mencetak banyak gol, menarik perhatian pemilik Al Shaab, Sheikh Faisal bin Khalid bin Mohammed Al Qassimi. Sheikh Faisal kemudian meyakinkannya untuk bergabung dengan tim sepak bola. Al-Talyani resmi bergabung dengan tim sepak bola Al Shaab pada tahun 1980 dan bermain bersama kakak laki-lakinya, Nasser Al Talyani, yang juga seorang pemain sepak bola dan bermain sebagai gelandang di tim tersebut.
1.2. Kehidupan Pribadi
Adnan Al-Talyani memiliki tiga putra: Hamdan, Hamad (lahir 1995), dan Mohammed (lahir 1998). Ketiga putranya turut berpartisipasi dalam perayaan pensiun Al-Talyani pada tahun 2003, menandai dukungan keluarga terhadap karier dan warisannya.
2. Karier Bermain
Karier bermain Adnan Al-Talyani mencakup dedikasi panjangnya di level klub dan kontribusinya yang tak ternilai bagi tim nasional Uni Emirat Arab, menjadikannya salah satu legenda sepak bola negara tersebut.
2.1. Karier Klub
Al-Talyani memulai karier sepak bolanya di jalanan Sharjah pada tahun 1970-an sebelum bergabung dengan Al Shaab pada tahun 1979 (atau 1980 menurut beberapa sumber). Ia menghabiskan seluruh karier klubnya di sana hingga pensiun pada tahun 1999, menjadikannya salah satu "one-club man" yang langka dalam sepak bola. Meskipun ia menerima banyak tawaran menggiurkan dari klub lain, pembatasan ketat pada masa itu melarang Al-Talyani untuk pindah. Selama 20 tahun kariernya di Al Shaab, ia mencatatkan 232 pertandingan dan mencetak 129 gol, memainkan peran sentral dalam kesuksesan klub.
2.1.1. Al Shaab CSC
Al-Talyani bermain untuk Al Shaab CSC dari musim 1979/1980 hingga 1999. Selama masa baktinya yang panjang dan penuh loyalitas, ia membantu klub meraih beberapa gelar penting. Ini termasuk memenangkan Piala Presiden Uni Emirat Arab pada musim 1992-93 dan Piala Super Uni Emirat Arab pada tahun 1993. Ia juga menjadi bagian dari tim yang mencapai posisi runner-up di Piala Winners Asia pada musim 1994-95. Selain itu, Al-Talyani berkontribusi pada dua gelar Liga Divisi Pertama Uni Emirat Arab pada musim 1992-93 dan 1997-98.
2.2. Karier Internasional
Adnan Al-Talyani adalah salah satu pemain paling ikonik dalam sejarah tim nasional Uni Emirat Arab, memegang rekor penampilan internasional terbanyak dengan 161 cap dan mencetak 56 gol.
2.2.1. Debut dan Periode Awal
Al-Talyani pertama kali dipanggil ke tim nasional Uni Emirat Arab pada tahun 1982 (atau 1983 menurut sumber lain) oleh pelatih Heshmat Mohajerani, mantan pelatih tim nasional Iran. Sejak debutnya, ia dengan cepat menjadi pemain kunci dan terus menjadi bagian integral dari tim hingga pensiun dari sepak bola internasional pada tahun 1997.
2.2.2. Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1990
Kualifikasi tim nasional Uni Emirat Arab untuk Piala Dunia FIFA 1990 adalah pencapaian terpenting dalam sejarah sepak bola Emirat, dan Al-Talyani memainkan peran krusial dalam keberhasilan ini. Uni Emirat Arab tidak lolos dengan mudah, menghadapi beberapa rintangan. Pada babak pertama kualifikasi, dalam pertandingan ketiga melawan Kuwait, Uni Emirat Arab dibutuhkan kemenangan untuk mengimbangi kekalahan 2-3 di babak pertama. Al-Talyani mencetak gol kemenangan 1-0, membawa tim nasional memimpin grup. Ia kemudian memimpin Uni Emirat Arab meraih kemenangan 4-1 atas Pakistan, memastikan negaranya lolos ke babak kedua.
Babak kedua dan terakhir melibatkan enam tim dalam turnamen satu putaran yang meloloskan dua tim teratas ke putaran final. Uni Emirat Arab hanya meraih satu kemenangan di tahap penentuan ini, yaitu 2-1 atas Tiongkok, dengan Al-Talyani mencetak gol pada menit ke-88 untuk membalikkan keadaan dari tertinggal 0-1 menjadi menang 2-1. Gol kedua Al-Talyani di babak final, yang menghasilkan hasil imbang 1-1 dengan Korea Selatan di putaran terakhir, memberi Uni Emirat Arab poin keenam dan mengamankan kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah negara tersebut. Al-Talyani berpartisipasi dalam semua pertandingan Uni Emirat Arab di Piala Dunia melawan Kolombia, Jerman, dan Yugoslavia.
2.2.3. Piala Asia AFC 1996
Enam tahun setelah debut bersejarah mereka di Piala Dunia 1990, Uni Emirat Arab bersiap untuk turnamen besar lainnya. Uni Emirat Arab menjadi tuan rumah Piala Asia AFC 1996 untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, dan harapan negara bertumpu pada tim yang menampilkan veteran "Generasi 90" seperti Al-Talyani dan penjaga gawang Muhsen Musabbeh, serta pemain muda seperti Munther Ali. Pada usia 32 tahun, Al-Talyani mencetak dua gol penting: satu melawan Kuwait, yang berakhir 3-2 untuk Uni Emirat Arab dan gol tersebut tetap menjadi salah satu gol paling tak terlupakan dalam sejarah UEA, dan satu lagi melawan Indonesia, yang berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Uni Emirat Arab.
Di pertandingan final Piala Asia 1996, Uni Emirat Arab menghadapi Arab Saudi di depan 60.000 penonton di Stadion Kota Olahraga Zayed. Arab Saudi sebelumnya telah memenangkan trofi dua kali, tetapi kalah di final edisi sebelumnya dari Jepang pada tahun 1992. Saat pertandingan memasuki perpanjangan waktu dengan skor imbang tanpa gol, Al-Talyani ditarik keluar karena kakinya tidak mampu menahan 120 menit aksi lagi setelah bermain penuh 90 menit di semifinal melawan Kuwait. Kedua tim harus ditentukan melalui adu penalti, dan Uni Emirat Arab akhirnya kalah.
2.2.4. Prestasi Lainnya
Selain partisipasi dalam Piala Dunia dan Piala Asia, Al-Talyani juga berkontribusi dalam turnamen internasional penting lainnya. Ia membantu tim nasional mencapai posisi keempat di Piala Asia AFC 1992. Di tingkat regional, ia berkontribusi pada tiga kali posisi runner-up di Piala Teluk Arab. Pada tingkat junior, ia juga memenangkan Kejuaraan U-18 Asia Barat pada tahun 1982 bersama tim nasional U-19. Al-Talyani juga berpartisipasi dalam ajang Pesta Olahraga Asia pada tahun 1986 dan 1994, mencetak gol penting dalam beberapa pertandingan.
3. Prestasi dan Penghargaan
Adnan Al-Talyani mengumpulkan sejumlah besar prestasi dan penghargaan sepanjang karier bermainnya, baik di level klub maupun internasional, serta pengakuan individu.
3.1. Prestasi Klub
Bersama Al Shaab CSC, Al-Talyani meraih beberapa gelar utama:
- Piala Presiden Uni Emirat Arab: 1992-93
- Piala Super Uni Emirat Arab: 1993
- Piala Winners Asia: Runner-up 1994-95
- Liga Divisi Pertama Uni Emirat Arab: 1992-93, 1997-98
3.2. Prestasi Internasional
Kontribusi Al-Talyani bagi tim nasional Uni Emirat Arab menghasilkan pencapaian bersejarah:
- Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1990
- Piala Asia AFC: Runner-up 1996; Tempat keempat 1992
- Piala Teluk Arab: Tiga kali runner-up
- Kejuaraan U-18 Asia Barat: Juara 1982 (bersama tim U-19)
3.3. Penghargaan Individu
Al-Talyani juga menerima berbagai penghargaan pribadi yang menggarisbawahi kehebatannya sebagai pemain:
- Pencetak Gol Terbanyak Liga Sepak Bola Uni Emirat Arab: 1984-85, 1986-87, 1992-93 (total 3 kali)
- Pemain Terbaik Piala Winners Asia: 1994-95
- Pemain Terbaik Asia: Peringkat ketiga 1990
- Pemain Arab Terbaik: 1989
- Pemain Terbaik Liga Sepak Bola Uni Emirat Arab: 1992-93
- Pemain Uni Emirat Arab Abad Ini
4. Statistik Karier
Adnan Al-Talyani dikenal sebagai salah satu pencetak gol paling produktif dan pemain dengan penampilan terbanyak untuk tim nasional Uni Emirat Arab.
4.1. Rekor Internasional
Al-Talyani mencatatkan 161 penampilan dan 56 gol untuk tim nasional Uni Emirat Arab, menjadikannya pemegang rekor penampilan terbanyak sepanjang masa untuk negaranya. Berikut adalah daftar gol internasional yang dicetaknya:
# | Tanggal | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 14 Agustus 1982 | Kuala Lumpur | Indonesia | 1-1 | 2-1 | Pestabola Merdeka |
2 | 2-1 | |||||
3 | 10 Oktober 1983 | Riyadh | Irak | 1-1 | 2-2 | Kualifikasi Olimpiade Musim Panas 1984 AFC |
4 | 2-2 | |||||
5 | 14 November 1983 | Riyadh | Bahrain | 1-1 | 1-2 | Pertandingan persahabatan |
6 | 10 Maret 1984 | Stadion Polisi Kerajaan Oman, Muscat | Kuwait | 1-0 | 2-0 | Piala Teluk Arab 1984 |
7 | 12 Maret 1984 | Stadion Polisi Kerajaan Oman, Muscat | Qatar | 1-0 | 1-0 | Piala Teluk Arab 1984 |
8 | 24 Oktober 1984 | Jeddah | Oman | 4-0 | 8-0 | Kualifikasi Piala Asia AFC 1984 |
9 | 6-0 | |||||
10 | 26 Oktober 1984 | Jeddah | Nepal | 3-0 | 11-0 | Kualifikasi Piala Asia AFC 1984 |
11 | 7-0 | |||||
12 | 9-0 | |||||
13 | 28 Oktober 1984 | Jeddah | Sri Lanka | 1-0 | 5-1 | Kualifikasi Piala Asia AFC 1984 |
14 | 3-0 | |||||
15 | 4-1 | |||||
16 | 4 Desember 1984 | Stadion Jalan Besar, Singapura | India | 1-0 | 2-0 | Piala Asia AFC 1984 |
17 | 7 April 1985 | Bahrain | Suriah | 1-0 | 4-0 | Pertandingan persahabatan |
18 | 2-0 | |||||
19 | 5 Agustus 1985 | Bahrain | Aljazair | 1-0 | 1-0 | Turnamen persahabatan |
20 | 20 September 1985 | Stadion Al-Rashid, Dubai | Irak | 1-0 | 2-3 | Kualifikasi Piala Dunia 1986 |
21 | 27 September 1985 | Stadion Raja Fahd, Taif | Irak | 2-0 | 2-1 | Kualifikasi Piala Dunia 1986 |
22 | 24 Maret 1986 | Stadion Nasional Bahrain, Manama | Irak | 2-2 | 2-2 | Piala Teluk Arab 1986 |
23 | 2 April 1986 | Stadion Nasional Bahrain, Manama | Arab Saudi | 2-0 | 2-0 | Piala Teluk Arab 1986 |
24 | 7 April 1986 | Stadion Nasional Bahrain, Manama | Qatar | 2-0 | 2-3 | Piala Teluk Arab 1986 |
25 | 21 September 1986 | Stadion Daegu, Daegu | Pakistan | 1-0 | 1-0 | Pesta Olahraga Asia 1986 |
26 | 23 September 1986 | Stadion Daegu, Daegu | Thailand | 2-1 | 2-1 | Pesta Olahraga Asia 1986 |
27 | 25 September 1986 | Stadion Daegu, Daegu | Irak | 1-0 | 1-0 | Pesta Olahraga Asia 1986 |
28 | 30 Januari 1988 | Abu Dhabi | Jepang | 1-0 | 2-0 | Pertandingan persahabatan |
29 | 7 Februari 1988 | Abu Dhabi | Yaman Utara | 2-0 | 2-1 | Kualifikasi Piala Asia AFC 1988 |
30 | 13 Februari 1988 | Abu Dhabi | India | 2-0 | 3-0 | Kualifikasi Piala Asia AFC 1988 |
31 | 17 Maret 1988 | Stadion Raja Fahd, Riyadh | Oman | 1-0 | 1-0 | Piala Teluk Arab 1988 |
32 | 17 November 1988 | Stadion Sharjah, Sharjah | Yordania | 2-0 | 2-1 | Pertandingan persahabatan |
33 | 3 Februari 1989 | Stadion Sharjah, Sharjah | Kuwait | 1-0 | 1-0 | Kualifikasi Piala Dunia 1990 |
34 | 10 Februari 1989 | Islamabad | Pakistan | 3-0 | 4-1 | Kualifikasi Piala Dunia 1990 |
35 | 17 Oktober 1989 | Stadion Nasional, Singapura | Tiongkok | 2-1 | 2-1 | Kualifikasi Piala Dunia 1990 |
36 | 28 Oktober 1989 | Stadion Darul Makmur, Kuantan | Korea Selatan | 1-1 | 1-1 | Kualifikasi Piala Dunia 1990 |
37 | 14 Februari 1990 | Stadion Al Maktoum, Dubai | Swedia | 2-1 | 2-1 | Pertandingan persahabatan |
38 | 30 Mei 1992 | Al Ain | Bahrain | 3-0 | 3-1 | Kualifikasi Piala Asia AFC 1992 |
39 | 20 Februari 1993 | Dubai | Bulgaria | 1-3 | 1-3 | Pertandingan persahabatan |
40 | 8 April 1993 | Kyoto, Jepang | Sri Lanka | 2-0 | 4-0 | Kualifikasi Piala Dunia 1994 |
41 | 28 April 1993 | Dubai | Sri Lanka | 2-0 | 3-0 | Kualifikasi Piala Dunia 1994 |
42 | 30 April 1993 | Dubai | Thailand | 2-0 | 2-1 | Kualifikasi Piala Dunia 1994 |
43 | 3 Mei 1993 | Dubai | Bangladesh | 1-0 | 7-0 | Kualifikasi Piala Dunia 1994 |
44 | 6-0 | |||||
45 | 3 Oktober 1994 | Stadion Atletik Miyoshi, Miyoshi | Jepang | 1-0 | 1-1 | Pesta Olahraga Asia 1994 |
46 | 5 Oktober 1994 | Stadion Hiroshima, Hiroshima | Myanmar | 1-0 | 2-0 | Pesta Olahraga Asia 1994 |
47 | 2-0 | |||||
48 | 9 Oktober 1994 | Stadion Atletik Bingo, Onomichi | Qatar | 2-2 | 2-2 | Pesta Olahraga Asia 1994 |
49 | 11 Oktober 1994 | Stadion Taman Regional, Hiroshima | Kuwait | 1-1 | 1-2 | Pesta Olahraga Asia 1994 |
50 | 3 November 1994 | Stadion Kota Olahraga Zayed, Abu Dhabi | Qatar | 1-0 | 2-0 | Piala Teluk Arab 1994 |
51 | 9 November 1994 | Stadion Kota Olahraga Zayed, Abu Dhabi | Kuwait | 2-0 | 2-0 | Piala Teluk Arab 1994 |
52 | 19 Maret 1996 | Dubai | Korea Selatan | 2-2 | 3-2 | Pertandingan persahabatan |
53 | 22 Oktober 1996 | Kompleks Olahraga Sultan Qaboos, Muscat | Kuwait | 2-1 | 2-1 | Piala Teluk Arab 1996 |
54 | 19 November 1996 | Abu Dhabi | Uzbekistan | 2-1 | 4-2 | Pertandingan persahabatan |
55 | 3-1 | |||||
56 | 4-1 | |||||
57 | 26 November 1996 | Abu Dhabi | Suriah | 1-1 | 1-1 | Pertandingan persahabatan |
58 | 7 Desember 1996 | Stadion Kota Olahraga Zayed, Abu Dhabi | Kuwait | 2-2 | 3-2 | Piala Asia AFC 1996 |
59 | 10 Desember 1996 | Stadion Kota Olahraga Zayed, Abu Dhabi | Indonesia | 2-0 | 2-0 | Piala Asia AFC 1996 |
X | 1 April 1997 | Abu Dhabi | Nepal | 2-0 | 4-0 | Pertandingan persahabatan tidak resmi |
X | 4-0 | |||||
60 | 26 April 1997 | Stadion Sharjah, Sharjah | Yordania | 1-0 | 2-0 | Kualifikasi Piala Dunia 1998 |
61 | 27 September 1997 | Stadion Kota Olahraga Zayed, Abu Dhabi | Uzbekistan | 3-1 | 3-2 | Kualifikasi Piala Dunia 1998 |
62 | 17 Desember 1997 | Stadion Internasional Raja Fahd, Riyadh | Ceko | 1-6 | 1-6 | Piala Konfederasi FIFA 1997 |
5. Warisan dan Pensiun
Adnan Al-Talyani meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sepak bola Uni Emirat Arab dan Asia, diakui sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di negaranya.
5.1. Warisan
Piala Asia AFC 1996 dan partisipasi di Piala Dunia FIFA 1990 hingga saat ini tetap menjadi pencapaian sepak bola terbesar Uni Emirat Arab. Al-Talyani adalah bagian krusial dari kedua pencapaian tersebut. Oleh karena itu, ia akan selalu dikenang sebagai pemain terbaik bangsanya dan salah satu ikon terbesar sepak bola Asia. Ia juga dianugerahi gelar Pemain Uni Emirat Arab Abad Ini, menegaskan statusnya sebagai legenda abadi.

5.2. Pensiun
Al-Talyani secara resmi pensiun dari sepak bola pada Januari 2003. Sebuah pertandingan testimonial diadakan untuk menghormatinya antara juara Italia, Juventus, dan tim All-Star yang terdiri dari pemain-pemain terkenal dari berbagai negara. Perayaan pensiunnya pada tahun 2003 juga dihadiri oleh ketiga putranya, Hamdan, Hamad, dan Mohammed, yang turut merayakan warisan karier ayahnya.