1. Gambaran Umum
Albin Stenroos adalah seorang pelari jarak jauh berkebangsaan Finlandia yang terkenal atas keberhasilannya meraih medali emas dalam ajang maraton pada Olimpiade Musim Panas 1924 di Paris. Terlahir dengan nama Oskar Albinus StenroosOskar Albinus StenroosBahasa Finlandia, ia merupakan salah satu atlet paling menonjol pada masanya, dengan karier yang mencakup berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional, termasuk memecahkan rekor dunia dan meraih medali di Olimpiade. Artikel ini akan menguraikan perjalanan hidup dan karier atletiknya, mulai dari masa-masa awal, puncaknya di Olimpiade Paris, hingga masa pensiunnya.

2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Oskar Albinus Stenroos, yang dikenal luas sebagai Albin Stenroos, lahir pada tanggal 24 Februari 1889 di Vehmaa, sebuah munisipalitas di Finlandia. Ia memiliki tinggi badan sekitar 173 cm dan berat 64 kg selama masa puncak kariernya sebagai atlet. Stenroos pertama kali berkompetisi dalam maraton pada tahun 1909, di mana ia berhasil menempati posisi ketiga dalam kejuaraan nasional. Namun, setelah maraton pertamanya itu, ia memutuskan untuk beralih ke jarak pendek yang lebih bervariasi, termasuk nomor 1.50 K m.
3. Karier Atletik
Karier atletik Albin Stenroos berkembang secara signifikan, mulai dari dominasinya di ajang nasional hingga puncaknya sebagai juara Olimpiade dan pemegang rekor dunia.
3.1. Awal Karier dan Kejuaraan Nasional
Pada tahun 1909, Albin Stenroos melakukan debutnya di nomor maraton dalam kejuaraan nasional, di mana ia berhasil meraih posisi ketiga. Namun, maraton pertamanya ini diselenggarakan dengan jarak yang lebih pendek dari standar maraton modern. Ia mulai dikenal luas pada tahun 1910 setelah memenangkan nomor 10 m di kejuaraan nasional Finlandia. Berkat absennya Hannes Kolehmainen, saingannya yang tangguh, Stenroos berhasil mendominasi kejuaraan nasional dari tahun 1912 hingga 1916, memenangkan gelar di nomor 5 m dan 10 m. Selain itu, ia juga berhasil memenangkan gelar lintas alam nasional secara berturut-turut dari tahun 1915 hingga 1917. Selama periode ini, ia tercatat sebagai anggota klub Helsingin Reipas dan HKV, Helsinki.
Pencapaian pribadi terbaiknya dalam berbagai nomor lari pada awal kariernya meliputi:
Nomor | Catatan Waktu | Tahun |
---|---|---|
1.50 K m | 4:10.5 | 1912 |
3.00 K m | 8:54.1 | 1912 |
5.00 K m | 15:24.0 | 1915 |
10.00 K m | 32:21.8 | 1912 |
3.2. Olimpiade Stockholm 1912
Albin Stenroos berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 1912 di Stockholm, Swedia. Dalam ajang tersebut, ia berhasil meraih medali perunggu di nomor 10 m, finis di belakang rekan senegaranya, Hannes Kolehmainen. Selain itu, Stenroos juga berkompetisi di nomor lari lintas alam individual, di mana ia menempati posisi keenam. Penampilannya ini turut berkontribusi dalam perolehan medali perak bagi tim lintas alam Finlandia.
3.3. Rekor Dunia
Stenroos mencatat beberapa rekor dunia yang signifikan dalam kariernya. Pada tahun 1915, ia memecahkan rekor dunia pertama kalinya untuk nomor lari jalan raya 30 km dengan waktu 1:48:06.2. Rekor ini kemudian ia tingkatkan lagi pada tahun 1924, mencatat waktu 1:46:11.6 untuk jarak yang sama. Selain itu, ia juga menjadi pemegang rekor dunia untuk nomor lari jalan raya 20 km pada tahun 1923, dengan catatan waktu 1:07:11.2.
3.4. Olimpiade Paris 1924 dan Medali Emas Maraton
Setelah melewatkan Olimpiade Musim Panas 1920 di Antwerpen, Stenroos membuat keputusan mengejutkan untuk kembali berkompetisi di nomor maraton pada Olimpiade Musim Panas 1924 di Paris. Keputusan ini sangat menarik karena ia terakhir kali berlari maraton 15 tahun sebelumnya. Perlombaan maraton di Paris diselenggarakan dalam kondisi cuaca yang sangat panas, yang menimbulkan tantangan berat bagi para pelari. Meskipun demikian, Stenroos menunjukkan ketahanan dan performa yang luar biasa. Ia berhasil memenangkan lomba dengan catatan waktu 2:41:23, mengalahkan pelari Italia, Romeo Bertini, dengan selisih waktu hampir enam menit. Kemenangan ini memberinya medali emas Olimpiade pertamanya dan menjadi puncak karier atletiknya.
3.5. Karier Pasca-Olimpiade dan Pensiun
Setelah meraih medali emas di Olimpiade Paris 1924, Albin Stenroos terus berkompetisi untuk sementara waktu. Pada tahun 1926, ia berhasil meraih posisi kedua dalam ajang Boston Marathon, sebuah pencapaian yang mengesankan. Namun, pada Boston Marathon tahun berikutnya, 1927, ia gagal menyelesaikan lomba dan memutuskan untuk pensiun dari kompetisi atletik.
4. Kematian
Albin Stenroos meninggal dunia pada tanggal 30 April 1971 di Helsinki, ibu kota Finlandia. Ia menghembuskan napas terakhirnya pada usia 82 tahun.