1. Kehidupan
Perjalanan hidup Alf Prøysen mencerminkan latar belakangnya yang sederhana di pedesaan Norwegia, di mana ia mengembangkan bakat artistiknya meskipun tanpa pendidikan formal, hingga menjadi salah satu tokoh budaya paling berpengaruh di negaranya.
1.1. Kelahiran dan Latar Belakang
Alf Prøysen lahir dengan nama Alf Olafsen pada 23 Juli 1914 di Rudshøgda, Ringsaker, Hedmark, Norwegia. Ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Olaf Andreassen (1880-1959) dan Julie Mathiasdatter (1879-1961). Keluarganya tinggal di pertanian Croft Prøysen, yang dinamai berdasarkan Kerajaan Prusia. Masa kecilnya adalah cerminan khas dari kelas husmann, yaitu kelas bawah tanpa tanah di pedesaan Norwegia. Keluarganya miskin, dan ia mulai bekerja di pertanian sejak usia muda. Meskipun tidak menempuh pendidikan formal di sekolah, Prøysen dianugerahi imajinasi yang kaya dan kemampuan menyanyi yang luar biasa, yang sering ia tunjukkan dengan membawakan lagu-lagu ciptaannya sendiri di festival-festival pedesaan.
1.2. Pendidikan dan Aktivitas Awal
Meskipun tidak mengenyam pendidikan formal, bakat Prøysen segera terlihat. Antara tahun 1942 dan 1945, ia menjadi peserta magang di Sekolah Ilmu Terapan Norwegia, di mana ia bekerja sebagai penulis naskah dan aktor dalam ulasan tahunan mahasiswa. Pada tahun 1945, ia membuat debut sastranya dengan menerbitkan kumpulan cerita pendek berjudul Dørstokken heme.
2. Aktivitas Utama dan Karya
Alf Prøysen memiliki karir yang sangat beragam dan produktif, mencakup kontribusi signifikan di bidang sastra, musik, dan media, yang membuatnya menjadi selebriti nasional di Norwegia.
2.1. Karir
Prøysen mulai berasosiasi dengan Norwegian Broadcasting Corporation (NRK) dan membuat debut rekamannya pada tahun 1947. Sejak tahun 1946, ia menjadi pembawa acara "Jam Anak-Anak" di radio nasional, di mana ia bernyanyi dan berbicara kepada anak-anak, membangun popularitas yang luas. Melalui lagu-lagu seperti Husmannspolka, Tango for to, Lillebrors vise, Du ska få en dag i mårå, Julekveldsvis, Jørgen Hattemaker, Musevisa, dan Romjulsdrøm, ia menjadi sangat populer sepanjang tahun 1950-an dan 1960-an, dan segera menjadi selebriti nasional.
Prøysen berkontribusi dalam banyak bidang artistik, termasuk radio anak-anak, cerita pendek, teater, dan musik. Sebagian besar cerita dan lagunya berlatar di lingkungan pedesaan yang mirip dengan tempat ia dibesarkan. Ia juga menulis untuk surat kabar Arbeiderbladet dari tahun 1954 hingga kematiannya. Pada tahun 1970, Prøysen dianugerahi Penghargaan Kehormatan Dewan Kebudayaan Norwegia (Norsk kulturråds ærespris).
2.2. Karya Sastra
Sebagian besar tulisan Prøysen terdiri dari cerita pendek. Banyak dari karyanya dibuat khusus untuk anak-anak. Novel tunggalnya, Trost i taklampa (1950), meraih kesuksesan besar baik sebagai buku maupun sebagai drama panggung. Karya ini kemudian diadaptasi menjadi film dan musikal.
2.2.1. Seri "Nyonya Pepperpot"
Karakter Nyonya Pepperpot (TeskjekjerringaBahasa Norwegia) adalah salah satu ciptaan Prøysen yang paling terkenal. Cerita-cerita pertamanya tentang Nyonya Pepperpot diterbitkan di majalah Kooperatøren. Karakter ini adalah seorang wanita biasa yang sesekali, tanpa perlu, tubuhnya mengecil seukuran sendok teh. Ketika mengecil, ia dapat berbicara dengan hewan, dan cerita-ceritanya menggambarkan petualangan fantastisnya.
Seri buku pertama tentang Nyonya Pepperpot diterbitkan pada tahun 1956 dalam bahasa Swedia, diikuti oleh versi Norwegia setahun kemudian. Versi bahasa Inggris pertama kali diterbitkan pada tahun 1959. Seri ini diterjemahkan ke dalam 18 bahasa di seluruh dunia, termasuk diterbitkan dalam seri klasik Penguin Books, menjadikannya sukses internasional. Adaptasi dari seri ini meliputi serial televisi Swedia yang populer sejak tahun 1967, dan serial kartun Jepang sebanyak 130 episode yang dibuat pada tahun 1980-an, yang ditayangkan oleh NHK di Jepang mulai April 1983.
Para kritikus sastra, seperti Teruo Jingu, memuji orisinalitas cerita ini dalam membuat hal-hal sehari-hari terasa berbeda. Jingu dan Kiyoko Yamauchi juga menunjukkan kedekatan seri ini dengan cerita rakyat. Analisis lain bahkan menyamakan Nyonya Pepperpot dengan peri dalam legenda Nordik, karena kemampuannya mengecil memungkinkannya berkomunikasi dengan hewan. Ilustrasi untuk seri ini dibuat oleh Borghild Rud di Norwegia dan Björn Berg di Swedia, dengan ilustrasi Björn Berg yang juga digunakan dalam versi bahasa Inggris dan Jepang.
2.2.2. Karya Lain dan Terjemahan
Berikut adalah daftar karya pilihan Alf Prøysen dan beberapa karya yang telah diterjemahkan ke bahasa lain:
- Dørstokken heme, Hedmarksfortellinger (1945)
- Trost i taklampa (1950)
- Utpå livets vei (1952)
- Matja Madonna (1955)
- Kjærlighet på rundpinne (1958)
- Muntre minner fra Hedemarken (1959)
- Det var da det og itte nå (1971)
Seri Teskjekjerringa meliputi:
- 1960 - Teskjekjerringa på nye eventyr
- 1965 - Teskjekjerringa i eventyrskauen
- 1967 - Teskjekjerringa på camping
- 1970 - Teskjekjerringa på julehandel
- 1989 - Teskjekjerringa på blåbærtur
- 1990 - Teskjekjerringa og elgen
- 1991 - Teskjekjerringa og den skjulteskatten
- 1992 - Teskjekjerringa på basar
Karya lain yang diterjemahkan:
- Shiawase no Tentōmushi (しあわせのテントウムシ, 1979), terjemahan dari 6 dari 9 cerita pendek dari edisi asli tahun 1959.
- Geitekillingen som kunne telle til ten (Anak Kambing yang Bisa Menghitung sampai Sepuluh), diterjemahkan sebagai 10 made kazoerareru koyagi (10までかぞえられるこやぎ, 1991) dan 10 made kazu o kazoeta koyagi (10までかずをかぞえたこやぎ, 2015).
- "Dono't Retreat When Told No" (だめといわれてひっこむな), sebuah cerita yang dapat digunakan untuk storytelling, diterjemahkan oleh Teiji Seta pada tahun 1964 dan termasuk dalam Ohanashi no Rōsoku 9 (1980) dan Ohanashi no Rōsoku (Aizōban) 5 (2001).
2.3. Aktivitas Musik
Sebagai seorang musisi, Alf Prøysen terus menciptakan lagu-lagu dan berkeliling menyanyikan lagu-lagu rakyat bahkan setelah ia menjadi penulis terkenal. Ia sering tampil dalam program radio dan televisi sepanjang tahun 1950-an dan 1960-an, memperkuat statusnya sebagai tokoh budaya yang dicintai.
3. Pemikiran dan Dunia Sastra
Dunia sastra Alf Prøysen sangat dipengaruhi oleh latar belakangnya di pedesaan Norwegia. Sebagian besar cerita dan lagunya berlatar di lingkungan yang mirip dengan desa tempat ia dibesarkan. Prøysen secara otentik, satir, dan keras menggambarkan hubungan kelas serta kehidupan sehari-hari di pedesaan Norwegia. Karyanya mencerminkan latar belakangnya sebagai anggota kelas husmann (petani tanpa tanah), menunjukkan pengamatan sosialnya yang tajam dan empatinya terhadap masyarakat kecil.
4. Kehidupan Pribadi
Alf Prøysen menikah dengan Else Storhaug (1916-2015) pada tahun 1948. Mereka dikaruniai dua orang anak: seorang putri bernama Elin Julie (lahir 1949) dan seorang putra bernama Alf Ketil (lahir 1951).
Pada tahun-tahun setelah kematiannya, kehidupan pribadi Prøysen menjadi subjek diskusi publik, terutama mengenai orientasi seksualnya. Biografer Ove Røsbak, dalam sebuah artikel di Dagbladet, menyatakan bahwa beberapa sumbernya mengkonfirmasi bahwa Prøysen telah membahas biseksualitasnya pada tahun 1960-an. Selain itu, aktivis gay Karen-Christine Friele dalam sebuah wawancara dengan Dagbladet pada tahun 2007 (yang diterbitkan di Samtiden nomor 2) mengkonfirmasi bahwa Prøysen pernah menceritakan kepadanya tentang kecintaannya pada laki-laki dan kehidupannya yang "terbagi". Editor Dagbladet, Knut Olav Åmås, kemudian berkomentar bahwa perdebatan yang muncul dari pengungkapan ini menunjukkan perasaan campur aduk masyarakat terhadap biseksualitas dan homoseksualitas. Diskusi ini menyoroti tantangan sosial dan hak asasi manusia yang terkait dengan orientasi seksual di Norwegia pada masa itu.
5. Kematian
Alf Prøysen meninggal dunia pada usia 56 tahun akibat kanker pada 23 November 1970. Ia dimakamkan di Vår Frelsers gravlund di Oslo, Norwegia.
6. Penilaian dan Dampak
Alf Prøysen meninggalkan warisan yang mendalam dalam budaya, sastra, dan musik Norwegia. Kontribusinya terus dievaluasi dan diakui hingga saat ini.
6.1. Penilaian Positif
Prøysen diakui sebagai salah satu tokoh budaya Norwegia paling penting pada paruh kedua abad ke-20. Ia memberikan kontribusi signifikan terhadap sastra, musik, televisi, dan radio. Melalui seri Nyonya Pepperpot, ia memantapkan dirinya sebagai penulis anak-anak yang diakui secara internasional. Penggambaran kehidupan pedesaan dan hubungan kelas dalam karyanya bersifat otentik, satir, dan tajam, yang membuatnya sangat relevan dan dicintai oleh masyarakat umum.
6.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun sebagian besar karyanya diterima dengan baik, kehidupan pribadi Prøysen, khususnya diskusi mengenai orientasi seksualnya, memicu perdebatan di masyarakat. Reaksi yang beragam terhadap pengungkapan biseksualitasnya mencerminkan tantangan sosial dan penerimaan terhadap isu-isu LGBTQ+ pada masanya. Perdebatan ini menjadi cerminan penting tentang bagaimana masyarakat Norwegia menghadapi perbedaan dan hak asasi manusia.
7. Peringatan dan Warisan
Untuk mengenang dan melestarikan warisan Alf Prøysen, sebuah pusat budaya dan museum bernama Prøysenhuset didirikan di Rudshøgda, Ringsaker, tempat kelahirannya.

Prøysenhuset memiliki auditorium, toko suvenir, kafe, dan area bermain. Bagian utama museum adalah pameran permanen yang menceritakan kehidupan dan karir Alf Prøysen. Bangunan ini dirancang oleh firma arsitektur dan teknik Snøhetta. Pusat ini didirikan sebagai hadiah untuk kotamadya Ringsaker pada peringatan 100 tahun kelahirannya pada Juli 2014.


Pendanaan untuk Prøysenhuset sebagian besar berasal dari pengusaha dan investor Arthur Buchardt, serta kontribusi dari perusahaan-perusahaan lokal. Saat ini, Prøysenhuset beroperasi sebagai departemen di bawah Kantor Kebudayaan kotamadya Ringsaker. Kehidupan dan karya Alf Prøysen terus menjadi subjek minat dan penelitian, dengan beberapa biografi telah ditulis tentang dirinya, termasuk oleh putrinya Elin Prøysen, serta karya-karya dari Helge Hagen, Dag Solberg, dan Ove Røsbak.