1. Biografi
Alfred Reginald Radcliffe-Brown memiliki perjalanan hidup yang kaya, ditandai dengan minat awal pada anarkisme dan dedikasi seumur hidup pada pengembangan antropologi sosial sebagai ilmu pengetahuan.
1.1. Kelahiran dan Kehidupan Awal
Alfred Reginald Radcliffe-Brown lahir dengan nama Alfred Reginald Brown pada 17 Januari 1881 di Sparkbrook, Birmingham, Inggris. Ia adalah putra kedua dari Alfred Brown, seorang juru tulis pabrik, dan istrinya Hannah (née Radcliffe). Ia kemudian mengubah nama belakangnya menjadi Radcliffe-Brown, menggunakan nama gadis ibunya, melalui surat ikatan.
Sejak usia muda, ia menunjukkan minat intelektual yang kuat. Saat masih menjadi mahasiswa, ia dijuluki "Anarchy Brown" karena ketertarikannya yang mendalam pada tulisan-tulisan Peter Kropotkin, seorang anarko-komunis dan ilmuwan. Radcliffe-Brown sendiri menyatakan, "Seperti pemuda lain dengan semangat dalam darah mereka, saya ingin melakukan sesuatu untuk mereformasi dunia - untuk menyingkirkan kemiskinan dan perang, dan sebagainya. Jadi saya membaca Godwin, Proudhon, Marx, dan banyak lainnya. Kropotkin, seorang revolusioner tetapi tetap seorang ilmuwan, menunjukkan betapa pentingnya pemahaman ilmiah tentang masyarakat untuk setiap upaya memperbaikinya."
1.2. Pendidikan dan Latar Belakang Akademik
Radcliffe-Brown menempuh pendidikan di King Edward's School, Birmingham, sebelum melanjutkan ke Trinity College, Cambridge. Di Cambridge, ia awalnya ingin mempelajari ilmu alam, tetapi dipengaruhi oleh tutornya, W. W. Rouse Ball, untuk mempelajari ilmu moral (yang mencakup psikologi, filsafat, dan ekonomi). Ia lulus pada tahun 1905 dengan gelar B.A. dan pada tahun 1909 dengan gelar M.A., meraih predikat kehormatan kelas satu dalam tripos ilmu moral. Selama di Trinity College, ia terpilih sebagai mahasiswa Anthony Wilkin pada tahun 1906 dan 1909.
Di bawah bimbingan W. H. R. Rivers, ia mempelajari psikologi, dan bersama A. C. Haddon, Rivers membimbingnya menuju antropologi sosial. Haddon khususnya membimbingnya ke arah metode komparatif dalam masyarakat tertentu, klasifikasi dan morfologi, generalisasi induktif, serta menyelaraskan diri dengan pendekatan Émile Durkheim. Rivers menginspirasi Radcliffe-Brown untuk mendekati antropologi dengan berbagai kualitas pikiran yang berbeda.
1.3. Penelitian Awal dan Penelitian Lapangan
Terinspirasi oleh para mentornya, Radcliffe-Brown melakukan penelitian lapangan yang ekstensif. Antara tahun 1906 dan 1908, ia melakukan penelitian di Kepulauan Andaman, mempelajari cara kerja masyarakat di sana. Kemudian, dari tahun 1910 hingga 1912, ia melakukan penelitian di Australia Barat, bekerja sama dengan biolog dan penulis E. L. Grant Watson serta penulis Australia Daisy Bates.
Pengalaman penelitian lapangannya di Kepulauan Andaman dan Australia Barat menjadi dasar bagi karya-karya pentingnya di kemudian hari, yaitu The Andaman Islanders (1922) dan The Social Organization of Australian Tribes (1930). Namun, pada pertemuan British Association for the Advancement of Science di Melbourne pada tahun 1914, Daisy Bates menuduhnya melakukan plagiarisme atas karyanya, berdasarkan manuskrip yang belum diterbitkan yang ia kirimkan kepada Radcliffe-Brown untuk dikomentari.
1.4. Karier Akademik dan Kegiatan Mengajar
Karier akademik Radcliffe-Brown membentang di berbagai benua, di mana ia memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan penelitian dan pendidikan antropologi.
Pada tahun 1916, ia menjabat sebagai direktur pendidikan di Tonga. Pada tahun 1921, ia pindah ke Cape Town dan menjadi profesor antropologi sosial, di mana ia mendirikan School of African Life di Universitas Cape Town (1921-1925). Setelah itu, ia memegang jabatan di Universitas Sydney (1925-1931) dan Universitas Chicago (1931-1937). Selama masa jabatannya di Universitas Chicago, di antara mahasiswanya yang paling menonjol adalah Sol Tax dan Fred Eggan.
Saat di Universitas Sydney, ia dikenal sebagai seorang pengembang seni dan mendukung Edward de Vere, Earl Oxford ke-17, sebagai penulis karya-karya yang dikaitkan dengan William Shakespeare. Karena kekhawatiran akan Depresi Besar yang dapat menyebabkan keruntuhan finansial, Radcliffe-Brown meninggalkan Sydney pada tahun 1931 untuk mengisi jabatan di Universitas Chicago, meninggalkan para penerusnya untuk mencari hibah Rockefeller Foundation dan dana pemerintah guna menyelamatkan Departemen Sydney.
Pada tahun 1937, setelah berbagai penugasan yang tersebar luas ini, ia kembali ke Inggris untuk menjabat sebagai ketua pertama dalam antropologi sosial di Universitas Oxford. Ia memegang jabatan ini hingga pensiun pada tahun 1946. Ia juga menjabat sebagai direktur Royal Anthropological Institute dari tahun 1939 hingga 1941. Meskipun Radcliffe-Brown mendirikan Institute of Social and Cultural Anthropology di Oxford, menurut Rodney Needham, ketidakhadirannya dari institut selama tahun-tahun perang mencegah teori dan pendekatannya memiliki pengaruh besar pada antropologi Oxford.
1.5. Kehidupan Pribadi
Sebelum berangkat ke Australia Barat, Brown menikah dengan Winifred Marie Lyon di Cambridge. Mereka memiliki seorang putri bernama Mary Cynthia Lyon Radcliffe. Pasangan ini kemudian berpisah sekitar tahun 1926. Sumber-sumber tidak sepakat apakah perceraian mereka selesai pada tahun 1938.
1.6. Kematian
Alfred Reginald Radcliffe-Brown meninggal dunia di London pada tahun 1955 pada usia 74 tahun. Ia meninggalkan seorang putri.
2. Pengaruh Akademik
Radcliffe-Brown dipengaruhi oleh sejumlah tokoh dan gagasan penting yang membentuk kerangka teoritisnya dalam antropologi sosial. Tutornya, W. W. Rouse Ball, mendorongnya untuk mempelajari ilmu moral daripada ilmu alam, yang awalnya ia minati. Selama di Cambridge, profesor Haddon dan Rivers sangat memengaruhinya untuk mendalami antropologi.
Haddon membimbingnya menuju metode komparatif dalam masyarakat tertentu, klasifikasi dan morfologi, generalisasi induktif, serta mengembangkan simpati terhadap pendekatan Émile Durkheim. Rivers, di sisi lain, menginspirasi Radcliffe-Brown dalam psikologi untuk mendekati antropologi dengan berbagai kualitas pikiran yang berbeda. Pengaruh Durkheim sangat mendalam dan berkelanjutan sepanjang karier antropologi Radcliffe-Brown. Salah satu tujuan utamanya adalah "mengubah antropologi menjadi ilmu 'nyata' berdasarkan ilmu alam." Ideologi ini ia tunjukkan dalam bukunya yang diterbitkan secara anumerta pada tahun 1957, A Natural Science of Society.
3. Kontribusi dan Teori Akademik Utama
Radcliffe-Brown adalah tokoh sentral dalam pengembangan antropologi sosial modern, yang dikenal karena kontribusinya terhadap fungsionalisme struktural dan metodologi penelitiannya yang ketat.
3.1. Konsep Struktur dan Fungsi Sosial
Radcliffe-Brown secara fundamental mendefinisikan 'struktur sosial' sebagai "jaringan hubungan sosial yang sebenarnya ada". Baginya, untuk memahami masyarakat, seseorang harus mempelajari bagaimana individu-individu terhubung dalam jaringan kompleks hubungan sosial ini. Ia berpendapat bahwa hubungan sosial antara dua orang hanya ada sebagai bagian dari jaringan hubungan sosial yang lebih luas yang melibatkan banyak orang lain, dan jaringan inilah yang ia anggap sebagai objek penyelidikan antropologi.
Ia juga menekankan pentingnya gagasan 'struktur sosial total', yaitu jumlah keseluruhan hubungan sosial dalam unit analisis sosial tertentu selama periode tertentu. Radcliffe-Brown juga berpendapat bahwa studi tentang struktur sosial mencakup budaya, sehingga tidak diperlukan bidang terpisah yang didedikasikan untuk budaya.
Konsep 'fungsi' baginya adalah peran yang dimainkan oleh suatu praktik atau lembaga sosial dalam menjaga keberlangsungan dan stabilitas sistem sosial secara keseluruhan. Ia mendefinisikannya sebagai "kondisi di mana semua bagian sistem bekerja sama dengan tingkat harmoni atau konsistensi internal yang memadai, yaitu, tanpa menghasilkan konflik persisten yang tidak dapat diselesaikan atau diatur." Analisis fungsional, baginya, adalah upaya untuk menjelaskan stabilitas dengan menemukan bagaimana praktik-praktik saling melengkapi untuk mempertahankan stabilitas tersebut. 'Fungsi' suatu praktik hanyalah perannya dalam mempertahankan struktur sosial secara keseluruhan, sejauh ada struktur sosial yang stabil.
3.2. Fungsionalisme Struktural
Radcliffe-Brown sering dikaitkan dengan fungsionalisme dan dianggap oleh beberapa pihak sebagai pendiri fungsionalisme struktural. Teori ini, yang dapat ditelusuri kembali ke sosiolog Émile Durkheim, adalah teori sosial yang mengasumsikan bahwa lembaga sosial (misalnya, pemerintah, sistem pendidikan, struktur keluarga, dll.) memainkan peran dalam keberhasilan masyarakat.
Ia membangun prinsip-prinsip Durkheim tentang solidaritas mekanis dan solidaritas organik. Solidaritas mekanis adalah "daya tarik sentimental dari unit-unit atau kelompok-kelompok sosial yang melakukan fungsi yang sama atau serupa," sedangkan solidaritas organik bergantung pada "saling ketergantungan berdasarkan fungsi yang berbeda dan spesialisasi." Melalui dua dinamika kelompok ini, masyarakat menciptakan jaring yang memungkinkan keberadaan kelompok-kelompok heterogen yang kohesif. Radcliffe-Brown percaya bahwa mempelajari struktur sosial seperti ikatan kekerabatan akan menjadi bukti yang cukup untuk memahami bagaimana struktur sosial memengaruhi pemeliharaan masyarakat, menyatakan bahwa "kehidupan suatu masyarakat dapat dilihat sebagai sistem aktif dari elemen-elemen yang konsisten secara fungsional dan saling bergantung."
Meskipun demikian, Radcliffe-Brown dengan keras menyangkal dirinya sebagai seorang fungsionalis dan dengan hati-hati membedakan konsep fungsinya dari Bronisław Malinowski, yang secara terbuka menganjurkan fungsionalisme. Sementara fungsionalisme Malinowski mengklaim bahwa praktik sosial dapat dijelaskan secara langsung oleh kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan biologis dasar, Radcliffe-Brown menolak ini sebagai tidak berdasar. Sebaliknya, dipengaruhi oleh filsafat proses Alfred North Whitehead, ia mengklaim bahwa unit-unit fundamental antropologi adalah proses kehidupan dan interaksi manusia. Karena ini secara definisi dicirikan oleh fluks konstan, yang membutuhkan penjelasan adalah terjadinya stabilitas. Ia bertanya, mengapa beberapa pola praktik sosial akan berulang dan bahkan tampak menjadi tetap? Ia beralasan bahwa ini setidaknya akan membutuhkan praktik-praktik lain agar tidak terlalu berkonflik dengan mereka; dan bahwa dalam beberapa kasus, mungkin praktik-praktik tumbuh untuk saling mendukung, sebuah gagasan yang ia sebut 'koadaptasi', berasal dari istilah biologis.
3.3. Metodologi Penelitian
Radcliffe-Brown menolak pandangan evolusionisme unilinear dan difusionisme yang dominan pada masanya, karena sifat rekonstruksi historisnya yang tidak dapat diuji. Sebaliknya, ia menganjurkan penggunaan metode komparatif untuk menemukan keteraturan dalam masyarakat manusia dan dengan demikian membangun pengetahuan ilmiah yang sejati tentang kehidupan sosial.
Baginya, tugas antropologi sosial adalah "merumuskan dan memvalidasi pernyataan tentang kondisi keberadaan sistem sosial (hukum statika sosial) dan keteraturan yang dapat diamati dalam perubahan sosial (hukum dinamika sosial)." Ini hanya dapat dilakukan melalui penggunaan sistematis metode komparatif. Ia berpendapat untuk 'ilmu pengetahuan alam masyarakat', mengklaim bahwa ada peran independen untuk antropologi sosial yang terpisah dari psikologi, meskipun tidak bertentangan dengannya. Ini karena psikologi adalah studi tentang proses mental individu, sementara antropologi sosial adalah studi tentang proses interaksi antarmanusia (hubungan sosial).
Radcliffe-Brown melakukan penelitian lapangan ekstensif di Kepulauan Andaman, Australia, dan tempat lain. Berdasarkan penelitian ini, ia berkontribusi secara ekstensif pada gagasan antropologi tentang kekerabatan dan mengkritik teori aliansi Claude Lévi-Strauss. Ia juga menghasilkan analisis struktural mitos, termasuk berdasarkan konsep distingsi biner dan oposisi dialektis, sebuah gagasan yang kemudian digaungkan oleh Lévi-Strauss.
3.4. Pandangan tentang Agama
Menurut Radcliffe-Brown, fungsi agama adalah untuk menanamkan rasa ketergantungan pada rasa takut dan ketegangan emosional lainnya ke dalam masyarakat. Oleh karena itu, fungsi utama agama adalah untuk menegaskan dan memperkuat sentimen-sentimen yang diperlukan agar suatu masyarakat dapat berlanjut. Gagasan ini dikembangkan dalam bukunya, The Andaman Islanders (1922).
4. Dampak
Radcliffe-Brown, bersama dengan Bronisław Malinowski, kini dianggap sebagai salah satu bapak antropologi sosial modern. Kontribusinya yang signifikan terletak pada upayanya untuk membangun antropologi sebagai ilmu pengetahuan alam yang ketat, dengan fokus pada studi sistematis struktur sosial dan fungsinya. Teorinya tentang fungsionalisme struktural memberikan kerangka kerja yang kuat untuk menganalisis bagaimana berbagai bagian masyarakat saling berhubungan dan berkontribusi pada stabilitas dan kelangsungan hidup keseluruhan sistem. Meskipun pendekatannya telah mengalami kritik, ia meletakkan dasar bagi banyak penelitian antropologi selanjutnya dan memengaruhi cara para sarjana memahami kohesi sosial dan organisasi sosial.
5. Kritik dan Kontroversi
Meskipun kontribusinya besar, karya dan pendekatan Radcliffe-Brown juga menjadi sasaran kritik dan kontroversi.
5.1. Kasus Kritik Utama
Salah satu kritik utama terhadap Radcliffe-Brown adalah kegagalannya untuk mempertimbangkan efek perubahan historis dalam masyarakat yang ia pelajari, khususnya perubahan yang disebabkan oleh kolonialisme. Para kritikus berpendapat bahwa pendekatannya terlalu statis dan kurang memperhatikan dinamika kekuasaan dan transformasi yang terjadi akibat interaksi dengan kekuatan kolonial.
Banyak kritikus juga percaya bahwa dalam teori fungsionalisme struktural Radcliffe-Brown, terdapat kesalahan yang muncul dari asumsi bahwa abstraksi seseorang tentang situasi sosial mencerminkan realitas sosial dalam semua detailnya. Oleh karena itu, semua analisis dilakukan berdasarkan imajinasi, yang berpotensi mengabaikan kompleksitas dan nuansa kehidupan sosial yang sebenarnya.
6. Publikasi Terpilih
Berikut adalah beberapa publikasi representatif Alfred Reginald Radcliffe-Brown:
- 1912, [https://docslib.org/doc/8173180/75-the-distribution-of-native-tribes-in-part-of-western-australia-author-s-a "The Distribution of Native Tribes in Part of Western Australia"], Man, 12: 143-146.
- 1913, [https://library.museum.wa.gov.au/internaldocs/14161/3tribes.pdf "Three Tribes of Western Australia"], The Journal of the Royal Anthropological Institute of Great Britain and Ireland, 43: 143-194.
- 1922, [https://www.loc.gov/item/22015323/ The Andaman Islanders; a study in social anthropology].
- 1926, 'Arrangements of Stones in Australia', Man, 26: 204-205.
- 1931, Social Organization of Australian Tribes.
- 1935, Structure and Function in primitive society, American Anthropologist, Vol. XXXVII.
- 1940, "On Joking relationships": Africa: Journal of the International African Institute, Vol. 13, No. 3 (Jul. 1940), hlm. 195-210.
- 1950, (Ed) African systems of kinship and marriage.
- 1952, Structure and function in primitive society.
- 1957, A Natural Science of Society: berdasarkan serangkaian kuliah di Universitas Chicago pada tahun 1937 dan diterbitkan secara anumerta oleh murid-muridnya.
- 1958, Method in social anthropology.