1. Gambaran Umum
Amy Johnson adalah seorang pilot perintis berkebangsaan Inggris yang dikenal sebagai wanita pertama yang berhasil terbang solo dari London ke Australia. Lahir pada 1 Juli 1903, Johnson mendobrak berbagai batasan dalam dunia penerbangan dan menjadi simbol inspirasi bagi banyak orang. Sepanjang tahun 1930-an, baik secara solo maupun bersama suaminya, Jim Mollison, ia mencetak banyak rekor penerbangan jarak jauh yang signifikan. Selama Perang Dunia Kedua, Johnson mengabdikan dirinya sebagai pilot di Air Transport Auxiliary (ATA), mengangkut pesawat untuk mendukung upaya perang. Kematiannya yang misterius pada 5 Januari 1941, setelah pesawatnya jatuh di Muara Thames dan jasadnya tidak pernah ditemukan, telah menjadi subjek perdebatan dan berbagai teori. Artikel ini akan membahas secara rinci kehidupan awal, karier penerbangan, dinas militer, kematian, serta penghargaan dan dampak jangka panjang dari seorang ikon penerbangan wanita ini.
2. Masa Kecil dan Pendidikan
Amy Johnson lahir pada tanggal 1 Juli 1903 di Kingston upon Hull, East Riding of Yorkshire, Inggris. Ia adalah putri sulung dari tiga bersaudara, dengan adik perempuannya bernama Irene yang setahun lebih muda. Ayahnya adalah John William Johnson, yang keluarganya merupakan pedagang ikan di perusahaan Andrew Johnson, Knudtzon and Company. Ibunya adalah Amy Hodge, yang merupakan cucu dari William Hodge, seorang Walikota Hull.
Johnson menempuh pendidikan di Boulevard Municipal Secondary School, yang kemudian dikenal sebagai Kingston High School. Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Sheffield, di mana ia berhasil meraih gelar Sarjana Seni di bidang ekonomi. Setelah menyelesaikan studinya, Johnson pindah ke London dan bekerja sebagai sekretaris untuk seorang pengacara bernama William Charles Crocker.
2.1. Awal Mula Penerbangan dan Lisensi
Ketertarikan Amy Johnson terhadap penerbangan dimulai sebagai hobi. Ia memperoleh sertifikat penerbang pertamanya, dengan nomor 8662, pada tanggal 28 Januari 1929. Tak lama setelah itu, ia mendapatkan lisensi pilot "A" dengan nomor 1979 pada tanggal 6 Juli 1929. Kedua lisensi ini diperolehnya di London Aeroplane Club di bawah bimbingan Kapten Valentine Baker. Pada tahun yang sama, Johnson juga mencetak sejarah sebagai wanita Inggris pertama yang berhasil memperoleh lisensi insinyur darat "C".
Johnson menjalin persahabatan dan kolaborasi dengan Fred Slingsby, yang perusahaannya, Slingsby Aviation yang berbasis di Kirbymoorside, North Yorkshire, kemudian menjadi produsen glider paling terkenal di Britania Raya. Slingsby turut membantu mendirikan Yorkshire Gliding Club di Sutton Bank, dan selama tahun 1930-an, Johnson menjadi salah satu anggota awal dan peserta pelatihan di klub tersebut. Ia semakin mengasah keterampilan meluncurnya di Midland Gliding Club di Shropshire, yang ia ikuti pada Oktober 1937 dan tetap menjadi anggota aktif hingga aktivitas meluncur ditangguhkan setelah pecahnya Perang Dunia Kedua. Pada tahun 1938, Johnson mengalami kecelakaan kecil ketika glidernya terbalik saat mendarat setelah sebuah pertunjukan di Walsall Aerodrome di Inggris, namun ia tidak terluka parah. Setelah insiden tersebut, ia menyatakan kepada wartawan, "Saya masih menyatakan bahwa meluncur adalah bentuk penerbangan teraman."
3. Karier Penerbangan dan Prestasi Utama
Karier penerbangan Amy Johnson ditandai dengan serangkaian prestasi luar biasa dan pemecahan rekor yang menjadikannya salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah penerbangan. Ia memulai perjalanan terbangnya dengan pesawat pertama yang dibelinya, sebuah de Havilland DH.60 Gipsy Moth bekas dengan registrasi G-AAAH, yang ia beri nama Jason. Dana untuk pembelian pesawat ini didapatkan dari ayahnya, yang selalu menjadi salah satu pendukung terkuatnya, dan Lord Wakefield. Nama Jason sendiri diambil dari merek dagang bisnis ayahnya.
3.1. Penerbangan Solo Inggris-Australia
Pada tahun 1930, Amy Johnson meraih pengakuan dunia ketika ia menjadi wanita pertama yang berhasil terbang solo dari Inggris ke Australia. Menggunakan pesawat Jason miliknya, ia lepas landas dari Bandar Udara Croydon, Surrey, pada tanggal 5 Mei 1930. Setelah menempuh jarak sekitar 18.00 K km, ia mendarat di Darwin, Australia, pada tanggal 24 Mei 1930.
Enam hari setelah pendaratan bersejarahnya di Darwin, Johnson mengalami insiden kecil ketika pesawatnya rusak saat mendarat melawan arah angin di bandara Brisbane. Setelah perbaikan, pesawat Jason diterbangkan ke Mascot, Sydney, oleh Kapten Lester Brain. Pesawat Jason yang bersejarah ini kini dipamerkan secara permanen di Flight Gallery of the Science Museum di London, menjadi saksi bisu dari pencapaian luar biasa Johnson.
Atas prestasinya ini, Johnson dianugerahi Harmon Trophy dan juga CBE dalam George V's 1930 Birthday Honours. Ia juga dihormati dengan Lisensi Pilot Sipil No. 1 di bawah Peraturan Navigasi Udara Australia tahun 1921.

3.2. Rekor Penerbangan Jarak Jauh dan Partisipasi Kompetisi
Setelah penerbangan bersejarahnya ke Australia, Amy Johnson terus mencetak rekor-rekor baru dalam penerbangan jarak jauh. Ia membeli pesawat berikutnya, sebuah de Havilland DH.80 Puss Moth dengan registrasi G-AAZV, yang ia namai Jason II. Pada Juli 1931, bersama dengan kopilot Jack Humphreys, ia menjadi orang pertama yang terbang dari London ke Moskow dalam satu hari, menempuh perjalanan sejauh sekitar 2832 K m (1.76 K mile) dalam waktu sekitar 21 jam. Dari Moskow, mereka melanjutkan perjalanan melintasi Siberia dan tiba di Tokyo, Jepang, mencetak rekor waktu tercepat untuk penerbangan dari Inggris ke Jepang.
Pada tahun 1932, Johnson mencetak rekor solo untuk penerbangan dari London ke Cape Town, Afrika Selatan, menggunakan pesawat Puss Moth G-ACAB yang diberi nama Desert Cloud. Penerbangan ini berhasil memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh suaminya yang baru dinikahinya, Jim Mollison. Prestasi ini bahkan diabadikan dalam kampanye iklan oleh De Havilland Co dan Castrol Oil.

Pada Juli 1933, Johnson dan Mollison mencoba terbang nonstop melintasi Samudra Atlantik dari Pendine Sands, Wales Selatan, menuju Floyd Bennett Field di Brooklyn, New York, menggunakan pesawat de Havilland DH.84 Dragon I dengan registrasi G-ACCV, yang mereka namai Seafarer. Mereka berharap dapat melanjutkan penerbangan Seafarer ke Baghdad untuk memecahkan rekor penerbangan jarak jauh nonstop. Namun, karena bahan bakar menipis dan terbang dalam kegelapan, pasangan ini memutuskan untuk mendarat di luar New York. Mereka melihat lampu-lampu Bandar Udara Kota Bridgeport (sekarang Sikorsky Memorial Airport di Stratford, Connecticut) dan mengitarinya lima kali sebelum melakukan pendaratan darurat di parit drainase yang tidak jauh dari lapangan. Keduanya terlempar dari pesawat tetapi hanya menderita luka sayatan. Setelah pulih, pasangan ini disambut meriah oleh masyarakat New York dan menerima parade ticker tape parade di Wall Street.
Pada tahun 1934, pasangan Mollison kembali mencetak rekor waktu tercepat untuk penerbangan dari Inggris ke India dengan pesawat de Havilland DH.88 Comet yang diberi nama Black Magic. Penerbangan ini merupakan bagian dari MacRobertson Air Race dari Inggris ke Australia. Namun, mereka terpaksa mundur dari perlombaan di Allahabad karena masalah mesin. Pesawat Black Magic saat ini sedang dalam proses restorasi untuk kondisi terbang di Amy Johnson Comet Restoration Centre, Derby Airfield.
Pada 4 Mei 1936, Johnson melakukan penerbangan pemecah rekor terakhirnya, dimulai dari Bandar Udara Gravesend dan berhasil merebut kembali rekor penerbangan dari Inggris ke Afrika Selatan dengan pesawat G-ADZO, sebuah Percival Gull Six. Pada tahun yang sama, ia dianugerahi Medali Emas dari Royal Aero Club.
3.3. Pernikahan dengan Jim Mollison dan Penerbangan Bersama
Pada tahun 1932, Amy Johnson menikah dengan sesama pilot asal Skotlandia, Jim Mollison. Mollison melamarnya saat mereka terbang bersama, hanya delapan jam setelah pertemuan pertama mereka. Pernikahan mereka menyatukan dua tokoh penerbangan terkemuka pada masanya.
Setelah pernikahan mereka, Johnson dan Mollison sering melakukan penerbangan bersama dan berkolaborasi dalam upaya pemecahan rekor. Salah satu upaya paling terkenal adalah penerbangan nonstop melintasi Atlantik pada Juli 1933. Mereka menggunakan pesawat de Havilland DH.84 Dragon I yang diberi nama Seafarer, dengan tujuan terbang dari Pendine Sands, Wales Selatan, menuju Floyd Bennett Field di Brooklyn, New York. Meskipun mereka tidak berhasil mencapai tujuan nonstop karena kehabisan bahan bakar dan harus melakukan pendaratan darurat di Stratford, Connecticut, upaya ini tetap menjadi sorotan publik. Setelah insiden tersebut, mereka disambut sebagai pahlawan di New York dan diarak dalam parade di Wall Street.
Mollison juga berpartisipasi bersama Johnson dalam MacRobertson Air Race pada tahun 1934, di mana mereka terbang menggunakan pesawat de Havilland DH.88 Comet bernama Black Magic. Meskipun mereka mencetak rekor waktu untuk penerbangan dari Inggris ke India, mereka terpaksa mundur dari perlombaan karena masalah mesin.


3.4. Penerbangan dan Aktivitas Akhir
Setelah bercerai dari Jim Mollison pada tahun 1937, Amy Johnson kembali menggunakan nama gadisnya. Selain aktivitas penerbangan, Johnson mulai menjajaki cara lain untuk mencari nafkah melalui berbagai usaha bisnis, jurnalisme, dan fashion. Ia bahkan menjadi model pakaian untuk perancang busana Elsa Schiaparelli dan menciptakan tas perjalanan sendiri yang dijual dengan namanya.
Pada September 1934, Johnson, di bawah nama pernikahannya Mollison, menjadi presiden termuda dari Women's Engineering Society, setelah menjabat sebagai wakil presiden sejak tahun 1934. Ia menggantikan Elizabeth M. Kennedy dalam peran tersebut dan kemudian digantikan oleh Edith Mary Douglas. Johnson tetap aktif dalam perkumpulan tersebut hingga kematiannya, menunjukkan komitmennya terhadap peran wanita dalam bidang teknik.
Pada tahun 1939, Johnson mendapatkan pekerjaan terbang dengan Portsmouth, Southsea and Isle of Wight Aviation Company. Ia menerbangkan penerbangan singkat melintasi The Solent dan juga terbang sebagai target untuk latihan baterai lampu sorot dan penembak anti-pesawat.
4. Dinas Perang Dunia II
Ketika Perang Dunia Kedua pecah, pesawat-pesawat milik perusahaan tempat Amy Johnson bekerja diambil alih oleh Kementerian Udara Britania Raya pada Maret 1940. Akibatnya, Johnson bersama semua pilot lain di perusahaan tersebut menerima pemberitahuan pemutusan hubungan kerja, karena semua pesawat dialihfungsikan untuk mendukung upaya perang. Ia menerima gaji seminggu dan tambahan gaji empat minggu sebesar 40 GBP sebagai paket pesangon.
Dua bulan kemudian, Johnson bergabung dengan Air Transport Auxiliary (ATA) yang baru dibentuk. Tugas utama ATA adalah mengangkut pesawat Angkatan Udara Kerajaan ke seluruh negeri. Johnson naik pangkat menjadi perwira pertama di bawah komando temannya dan sesama pilot, Pauline Gower. Mantan suaminya, Jim Mollison, juga terbang untuk ATA sepanjang perang. Johnson menggambarkan kehidupan sehari-harinya yang khas di ATA dalam sebuah artikel yang ditulis dengan nada humor, yang diterbitkan secara anumerta pada tahun 1941, di jurnal The Woman Engineer.
5. Kematian
Dalam surat terakhirnya kepada temannya, Caroline Haslett, pada Hari Tahun Baru 1941, Amy Johnson menulis: "Aku berharap Tuhan akan menjagamu tahun ini, dan aku berharap kau beruntung (satu-satunya hal berguna yang belum dikenakan pajak!)". Pada tanggal 5 Januari 1941, saat menerbangkan pesawat Airspeed Oxford untuk ATA dari Prestwick melalui RAF Squires Gate ke RAF Kidlington dekat Oxford, diduga Johnson kehabisan bahan bakar dalam kondisi cuaca buruk.
5.1. Kronologi Kecelakaan dan Keadaan Kematian
Lima jam setelah keberangkatannya, sebuah konvoi kapal perang di Muara Thames melihat sebuah parasut turun dan kemudian melihat seseorang yang masih hidup di dalam air meminta bantuan. Saksi mata menggambarkan suara tersebut sebagai suara seorang wanita. Kondisi saat itu sangat buruk: laut bergelombang tinggi dan arus sangat kuat, salju turun, dan cuaca sangat dingin. Letnan Komandan Walter Fletcher, Kapten HMS Haslemere, segera mengarahkan kapalnya untuk mencoba melakukan penyelamatan.
Para awak kapal melemparkan tali ke arah orang tersebut, tetapi mereka tidak berhasil menjangkaunya, dan orang itu kemudian menghilang di bawah kapal. Sejumlah saksi mata percaya bahwa ada tubuh kedua di dalam air. Fletcher sendiri kemudian menyelam dan berenang ke arah sesuatu yang mengapung (kemungkinan sepotong kayu lapis berwarna kuning), beristirahat di atasnya selama beberapa menit, lalu melepaskannya. Ketika sekoci penyelamat tiba di tempatnya, ia sudah tidak sadarkan diri dan, akibat suhu dingin yang ekstrem, ia meninggal di rumah sakit beberapa hari kemudian. Tas terbang kedap air milik Johnson, buku catatannya, dan buku ceknya kemudian terdampar dan ditemukan di dekat lokasi kecelakaan.
Sebuah upacara peringatan diadakan untuk Johnson di gereja St Martin-in-the-Fields pada tanggal 14 Januari 1941. Letnan Komandan Walter Fletcher dianugerahi Albert Medal secara anumerta pada Mei 1941 atas keberaniannya.
5.2. Kontroversi Penyebab Kematian
Karena jasadnya tidak pernah ditemukan, penyebab pasti kematian Amy Johnson-apakah karena tenggelam, hipotermia, atau tersedot ke dalam baling-baling kapal perang yang bergerak-tidak diketahui secara pasti dan telah menjadi subjek perdebatan sejak lama.
Pada tahun 1999, dilaporkan bahwa kematian Johnson mungkin disebabkan oleh salah serang atau tembakan dari pihak sendiri. Tom Mitchell, dari Crowborough, Sussex, mengklaim telah menembak jatuh pesawat Johnson ketika ia dua kali gagal memberikan kode identifikasi yang benar selama penerbangan. Mitchell menjelaskan bahwa pesawat tersebut terlihat dan dihubungi melalui radio. Permintaan sinyal diajukan, tetapi Johnson memberikan sinyal yang salah sebanyak dua kali. Mitchell menyatakan, "Enam belas peluru ditembakkan dan pesawat menukik ke Muara Thames. Kami semua mengira itu adalah pesawat musuh sampai keesokan harinya ketika kami membaca koran dan menemukan bahwa itu adalah Amy. Para petugas mengatakan kepada kami untuk tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang apa yang terjadi."
Pada tahun 2016, Alec Gill, seorang sejarawan, mengklaim bahwa putra seorang anggota awak kapal menyatakan bahwa Johnson meninggal karena ia tersedot ke bilah baling-baling kapal. Meskipun awak kapal tersebut tidak menyaksikan kejadian ini secara langsung, ia meyakini bahwa hal itu benar.
Sebagai anggota ATA yang tidak diketahui makamnya dan jasadnya tidak pernah ditemukan, Johnson diperingati, dengan nama Amy V. Johnson, oleh Commonwealth War Graves Commission di Air Forces Memorial di Runnymede.

6. Penghargaan, Peringatan, dan Dampak
Kehidupan dan pencapaian Amy Johnson telah diakui melalui berbagai penghargaan, kehormatan, dan peringatan yang abadi, serta memiliki dampak signifikan terhadap dunia penerbangan dan masyarakat, khususnya bagi wanita.
6.1. Penghargaan dan Kehormatan
Sebagai pengakuan atas pencapaiannya yang luar biasa, Amy Johnson menerima beberapa penghargaan dan kehormatan penting sepanjang hidupnya:
- Pada tahun 1930, setelah penerbangan solonya yang bersejarah dari Inggris ke Australia, ia dianugerahi Harmon Trophy.
- Johnson juga dianugerahi CBE sebagai bagian dari 1930 Birthday Honours George V.
- Ia menerima Lisensi Pilot Sipil No. 1 di bawah Peraturan Navigasi Udara Australia tahun 1921.
- Pada tahun 1936, ia dianugerahi Medali Emas dari Royal Aero Club.
- Selain itu, Johnson memegang posisi kehormatan sebagai Presiden Women's Engineering Society dari tahun 1935 hingga 1937, setelah sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden sejak tahun 1934.
6.2. Peringatan dan Lokasi
Warisan Amy Johnson diabadikan melalui berbagai peringatan fisik dan lokasi yang dinamai untuk menghormatinya:
- Sebuah koleksi suvenir dan kenang-kenangan Amy Johnson disumbangkan oleh ayahnya ke Sewerby Hall pada tahun 1958. Aula tersebut kini menampung sebuah ruangan di museumnya yang didedikasikan untuk Amy Johnson.
- Pada tahun 1974, patung Amy Johnson karya Harry Ibbetson diresmikan di Prospect Street, Hull. Sebuah sekolah perempuan di sana juga dinamai menurut namanya, meskipun sekolah tersebut ditutup pada tahun 2004.
- Pada tahun 2016, patung-patung baru Johnson diresmikan untuk memperingati 75 tahun kematiannya. Patung pertama, pada 17 September, berada di Herne Bay, dekat lokasi terakhir ia terlihat hidup. Patung kedua, pada 30 September, diresmikan oleh Maureen Lipman di dekat Hawthorne Avenue, Hull, dekat rumah masa kecil Johnson. Patung kedua ini pada tahun 2017 masuk dalam daftar "patung wanita terbaik di Inggris" oleh The Guardian.
- Sebuah blue plaque memperingati Johnson di Vernon Court, Hendon Way, di Childs Hill, London NW2. Ia juga diperingati dengan green plaque di The Avenues, Kingston upon Hull, dan sebuah blue plaque lainnya di Princes Risborough, tempat ia pernah tinggal selama setahun.

Beberapa bangunan dan tempat lain yang dinamai untuk menghormatinya meliputi:
- "Amy Johnson Building" yang menampung departemen Automatic Control and Systems Engineering di Universitas Sheffield.
- "Amy Johnson Primary School" yang terletak di Mollison Drive di Roundshaw Estate, Wallington, Surrey, dibangun di atas bekas lokasi landasan pacu Bandar Udara Croydon.
- "The Hawthornes @ Amy Johnson" di Hull, sebuah pengembangan perumahan besar oleh Keepmoat Homes di lokasi bekas Amy Johnson School.
- "Amy Johnson Comet Restoration Centre" di Derby Airfield, tempat pesawat DH.88 Comet Black Magic milik Mollison sedang direstorasi ke kondisi terbang.

- "Amy Johnson House" di Cherry Orchard Road, Croydon, yang dinamai untuknya; dibangun pada abad ke-20 dan dihancurkan pada pertengahan 2010-an.
- "Amy's Restaurant and Bar" di hotel Hilton di bandara London Gatwick dan Stansted dinamai menurut namanya.
- "Amy Johnson Avenue" adalah jalan utama yang membentang ke utara dari Tiger Brennan Drive, Winnellie, hingga McMillans Rd, Karama, di Darwin, Australia.
- "Amy Johnson Way" adalah nama jalan yang menghubungkan bangunan komersial di Blackpool, Lancashire, Inggris, berdekatan dengan Bandar Udara Blackpool. Ini juga merupakan nama jalan di Clifton Moor, York.
- "Johnson Road" adalah salah satu jalan yang dibangun di lokasi bekas Heston Aerodrome di London barat.

Pada tahun 2011, Royal Aeronautical Society mendirikan Kuliah Tahunan Amy Johnson Named Lecture untuk merayakan satu abad wanita dalam penerbangan dan untuk menghormati penerbang wanita paling terkenal di Inggris. Carolyn McCall, Kepala Eksekutif EasyJet, menyampaikan Kuliah Perdana pada 6 Juli 2011 di markas besar Perkumpulan di London. Kuliah ini diadakan pada atau sekitar 6 Juli setiap tahun untuk menandai tanggal 6 Juli 1929 ketika Amy Johnson dianugerahi lisensi pilotnya.
Selama enam bulan, narapidana Penjara Hull membangun model ukuran penuh dari pesawat Gipsy Moth yang digunakan Johnson untuk terbang solo dari Inggris ke Australia. Pada Februari 2017, model ini dipamerkan kepada publik di Hull Paragon Interchange. Pada tahun 2017, Google memperingati ulang tahun Johnson yang ke-114 dengan sebuah Google Doodle. Pada tahun yang sama, maskapai penerbangan Norwegian melukis potret Johnson di sirip ekor dua pesawatnya. Ia adalah salah satu "pahlawan sirip ekor Inggris" perusahaan tersebut, bergabung dengan penyanyi Queen Freddie Mercury, penulis anak-anak Roald Dahl, kapten pemenang Piala Dunia Inggris Bobby Moore, dan pengusaha penerbangan Sir Freddie Laker. Sebuah mural bertuliskan QUEEN OF THE AIR (yang merupakan julukan pers Inggris untuk Johnson) dilukis di Stasiun kereta api Cricklewood untuk memperingati 100 tahun hak pilih wanita di Inggris.
Pada tahun 2021, Gereja St Mary di Beverley, East Yorkshire, mengumumkan niat mereka untuk memasang ukiran batu Amy Johnson sebagai bagian dari program perayaan wanita dalam restorasi pahatan batu gereja abad pertengahan tersebut. Delapan figur wanita lainnya akan mencakup sesama insinyur dan anggota WES Hilda Lyon, Mary Wollstonecraft, Mary Seacole, Marie Curie, Rosalind Franklin, Helen Sharman, dan Ada Lovelace.
6.3. Amy Johnson dalam Budaya Populer
Kehidupan dan pencapaian Amy Johnson telah digambarkan dalam berbagai bentuk budaya populer, termasuk film, televisi, musik, dan sastra, yang menunjukkan pengaruhnya yang luas.
Dalam film dan televisi:
- Pada tahun 1942, sebuah film tentang kehidupan Johnson, They Flew Alone (dirilis di AS sebagai Wings and the Woman), dibuat oleh sutradara-produser Herbert Wilcox, dibintangi oleh Anna Neagle sebagai Johnson dan Robert Newton sebagai Mollison.
- Film Christopher Strong (1933) menampilkan karakter yang diperankan oleh Katharine Hepburn yang terinspirasi dari kisah Johnson.
- Amy! (1980) adalah film dokumenter avant-garde yang ditulis dan disutradarai oleh teoretikus film feminis Laura Mulvey dan semiolog Peter Wollen.
- Film televisi BBC tahun 1984 berjudul Amy dibintangi oleh Harriet Walter sebagai pemeran utama.
- Dalam miniseri televisi Australia tahun 1991, The Great Air Race, juga dikenal sebagai Half a World Away, yang didasarkan pada MacRobertson Air Race tahun 1934, Johnson diperankan oleh Caroline Goodall.
- Johnson juga disebutkan secara singkat dalam karya lain seperti adaptasi film Inggris tahun 2007 dari novel Noel Streatfeild tahun 1936, Ballet Shoes, di mana karakter Petrova terinspirasi oleh Johnson dalam mimpinya menjadi seorang penerbang.
- Pada tahun 2023, penulis skenario Sally Wainwright, yang terkenal dengan Happy Valley, mengungkapkan minatnya untuk menulis drama tentang Johnson tetapi "gagal meyakinkan" saluran TV.
Dalam radio:
- Siaran BBC Radio tahun 2002 berjudul The Typist who Flew to Australia, sebuah drama karya Helen Cross, mengangkat tema bahwa karier penerbangan Johnson dipicu oleh kebosanan bertahun-tahun dalam pekerjaan yang tidak memuaskan sebagai juru ketik dan petualangan seksual, termasuk perselingkuhan tujuh tahun dengan seorang pengusaha Swiss yang kemudian menikah dengan orang lain.
Dalam musik:
- Johnson menginspirasi beberapa karya musik, termasuk lagu "Flying Sorcery" dari album penyanyi-penulis lagu Skotlandia Al Stewart, Year of the Cat (1976).
- Lagu A Lone Girl Flier dan Just Plain Johnnie karya Jack O'Hagan dinyanyikan oleh Bob Molyneux.
- Lagu Johnnie, Our Aeroplane Girl dinyanyikan oleh Jack Lumsdaine.
- Queen of the Air (2008) oleh Peter Aveyard adalah sebuah penghormatan musikal untuk Johnson.
- Band indie pop The Lucksmiths menggunakan klip pidato sambutan Johnson di Australia sebagai intro untuk lagu mereka The Golden Age of Aviation.
Dalam komik dan sastra:
- Sebuah cerita komik Doctor Who Magazine pada tahun 2013 berjudul "A Wing and a Prayer", di mana Doctor yang menjelajahi waktu bertemu Johnson pada tahun 1930. Ia memberi tahu Clara Oswald bahwa kematian Johnson adalah titik tetap dalam waktu. Clara menyadari bahwa yang penting adalah Amy tampak meninggal. Mereka menyelamatkannya dari tenggelam dan kemudian membawanya ke planet Cornucopia.
- Karakter Worrals dalam seri buku Captain W. E. Johns dimodelkan berdasarkan Amy Johnson.
6.4. Dampak Jangka Panjang
Kehidupan dan pencapaian Amy Johnson memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap penerbang wanita, industri penerbangan, dan masyarakat secara umum. Sebagai pilot perintis, ia menjadi wanita pertama yang terbang solo dari London ke Australia, sebuah prestasi yang tidak hanya mencetak rekor tetapi juga menginspirasi banyak wanita untuk mengejar karier di bidang penerbangan dan teknik yang didominasi pria. Kisahnya menjadi sumber inspirasi, bahkan menginspirasi karakter fiksi seperti dalam film Christopher Strong.
Perannya sebagai Presiden Women's Engineering Society menunjukkan komitmennya untuk memajukan peran wanita dalam bidang teknik, menjadikannya ikon yang kuat bagi kesetaraan gender dalam profesi yang menantang. Berbagai penghargaan, patung, plakat, dan penamaan bangunan serta jalan atas namanya di seluruh dunia adalah bukti nyata dari warisannya yang abadi dan pengakuan atas kontribusinya.
Johnson tidak hanya dikenal karena rekor penerbangannya, tetapi juga karena keberanian, ketekunan, dan semangat petualangannya. Kematiannya yang tragis dan misterius semakin menambah daya tarik pada kisahnya, menjadikannya figur legendaris dalam sejarah penerbangan. Melalui berbagai penggambaran dalam budaya populer, kisah Amy Johnson terus diceritakan dan menginspirasi generasi baru, memastikan bahwa warisannya sebagai "Ratu Udara" dan pelopor wanita dalam penerbangan akan terus hidup.