1. Life
Ahn Soo-kil lahir pada 3 November 1911 di Hamhung, Hamgyong Selatan, yang saat itu berada di bawah pendudukan Jepang di Korea. Ia adalah putra sulung dari dua putra dan satu putri pasangan Ahn Yong-ho dan Kim Suk-gyeong. Ayahnya, Ahn Yong-ho, menjabat sebagai pengawas di Sekolah Tinggi Putri Gwangmyeong di Longjing, Manchuria.
1.1. Childhood and Education
Ketika Ahn berusia lima tahun, keluarganya pindah ke Seohori, Heungnam, di mana ia mendaftarkan diri. Ia menghabiskan masa kecilnya sebentar di Yeongju, Gyeongsang Utara, dan Pyongyang, Pyeongnam, sebelum kembali ke Hamhung. Pada usia 13 tahun, ia pindah ke Manchuria dan lulus dari Sekolah Pusat Gando. Setelah itu, ia kembali ke Hamhung dan pada Maret 1926, ia masuk Sekolah Menengah Atas Hamhung. Sebagai siswa tahun kedua, Ahn memimpin protes siswa yang mengakibatkan ia mengundurkan diri secara sukarela.
Pada Maret 1928, ia pindah ke Sekolah Kyungshin di Seoul sebagai siswa tahun ketiga. Pada 3 November 1929, setelah pecahnya Gerakan Siswa Gwangju, siswa-siswa di Sekolah Kyungshin juga melakukan demonstrasi. Ahn menjadi tokoh sentral dalam demonstrasi ini, yang menyebabkan penangkapannya oleh otoritas Jepang. Ia ditahan selama lima hari dan kemudian dikeluarkan dari Sekolah Kyungshin.
1.2. Japanese Studies
Pada tahun 1930, di usia 19 tahun, Ahn pergi ke Jepang dan mendaftar di Sekolah Menengah Ryoyo di Kyoto. Setelah lulus dari sana, ia melanjutkan studi di Departemen Bahasa Inggris, Divisi Pendidikan Tinggi Universitas Waseda di Tokyo. Namun, karena kesulitan keuangan untuk membiayai studinya, ia terpaksa menghentikan pendidikannya dan kembali ke Korea.
1.2.1. Chronology
Berikut adalah kronologi kehidupan Ahn Soo-kil:
Tahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1911 | 3 November | Lahir di Hamhung, Hamgyong Selatan. |
1926 | Maret | Masuk Sekolah Menengah Atas Hamhung. |
1928 | Maret | Pindah ke Sekolah Kyungshin sebagai siswa tahun ketiga. |
1930 | Maret | Pindah ke Jepang, masuk Sekolah Menengah Ryoyo di Kyoto. |
1931 | Maret | Masuk Universitas Waseda di Tokyo. |
1935 | Menikah dengan Kim Hyeon-suk. | |
1936 | Bekerja di Kanto Ilbo (kemudian Mansen Ilbo). | |
1936 | 20 Desember | Putra pertama, Byeong-seop, lahir. |
1940 | 31 November | Putra kedua, Byeong-hwan, lahir. |
1945 | 16 April | Putri pertama, Sun-hui, lahir. |
1948 | Bekerja di Kyonghyang Shinmun. | |
1948 | 4 Maret | Putri kedua, Sun-won, lahir. |
1950 | 5 Oktober | Putra ketiga, Byeong-chan, lahir. |
1952 | Mengajar di Sekolah Menengah Atas Yongsan di Busan. | |
1954 | Menjabat sebagai Kepala Departemen Penulisan Kreatif di Kolese Seni Sorabol. | |
1955 | Menerima Penghargaan Sastra Kebebasan Asia ke-2. | |
1958 | Menerima Penghargaan Kebudayaan Kota Seoul. | |
1959 | Mengajar sebagai profesor di Departemen Sastra Korea, Universitas Wanita Ewha. | |
1960 | Mei | Terpilih sebagai anggota Komite Pusat Markas Besar International PEN Club Korea. |
1962 | Terpilih sebagai direktur Asosiasi Penulis Korea. | |
1970 | Juni | Menghadiri Konferensi Penulis Asia di Taiwan sebagai perwakilan Korea, dan melakukan perjalanan ke Taiwan dan Jepang selama sebulan. |
1973 | Menerima Penghargaan Kebudayaan Samil. | |
1977 | 18 April | Meninggal dunia. |
2. Journalism and Literary Debut
Setelah kembali ke Korea, Ahn Soo-kil mengajar di sebuah sekolah dasar di Jiandao sambil mengembangkan kemampuan sastranya. Pada tahun 1935, ia memulai debut sastranya dengan mempublikasikan cerita pendek "Direktur Rumah Sakit Palang Merah" (적십자병원장Jeoksipja ByeongwonjangBahasa Korea) dan kontes "Syal Merah" (붉은 목도리Bulgeun MokdoriBahasa Korea) di majalah sastra "Joseon Mundan" (조선문단Joseon MundanBahasa Korea). Pada tahun yang sama, ia bersama Park Yeong-jun, Lee Ju-bok, dan Kim Guk-jin menerbitkan majalah sesama penulis bernama "Bukhyang" (북향BukhyangBahasa Korea).
Sejak tahun 1936, ia bekerja sebagai reporter untuk "Kanto Ilbo" (間島日報Kanto IlboBahasa Jepang). Ketika "Kanto Ilbo" bergabung dengan "Man-Mo Ilbo" (満蒙日報Man-Mo IlboBahasa Jepang) menjadi "Mansen Ilbo" (満鮮日報Mansen IlboBahasa Jepang), ia pindah ke Xinjing (sekarang Changchun) untuk melanjutkan pekerjaannya. Di "Mansen Ilbo", ia bertemu dengan penulis-penulis terkemuka seperti Yeom Sang-seop, Shin Yeong-cheol, Song Ji-yeong, dan Lee Seok-hun. Ia terus aktif dalam kegiatan sastra dan jurnalisme hingga Juni 1945, ketika ia mengundurkan diri dari "Mansen Ilbo" karena masalah kesehatan.
3. Literary World
Dunia sastra Ahn Soo-kil dicirikan oleh pengamatan yang realistis dan teliti serta gaya penulisan yang lembut, membentuk sebuah karya yang kokoh dan jujur.
3.1. Manchurian Immigrant Literature
Manchuria, seperti yang pertama kali diperkenalkan dalam novelanya "Padi" (벼ByeoBahasa Korea), menjadi wilayah perbatasan dalam dunia sastra Ahn Soo-kil. Di sana, para petani Korea, yang diusir secara kejam dari tanah air mereka oleh kebijakan kolonial Jepang, harus kembali menghadapi kemiskinan dan ketidaksetaraan, di samping tantangan baru yang ditimbulkan oleh penduduk asli yang tidak ramah dan lingkungan yang asing. Namun, penderitaan mereka diangkat oleh semangat perintis, kecintaan pada tanah dan kerja keras, serta nasionalisme yang mendalam yang berakar pada kerinduan akan tanah air yang hilang.
Kualitas-kualitas ini membedakan karya Ahn Soo-kil dari kisah-kisah imigran lain yang berlatar di Manchuria, seperti "Api Merah" (홍염HongyeomBahasa Korea) karya Choi Seohae dan "Petani" (농군NonggunBahasa Korea) karya Lee Taejun. Dalam kumpulan cerita pendek pertamanya, "Dataran Utara" (북원BugwonBahasa Korea, 1943), masalah yang berkaitan dengan pendirian sekolah Korea lebih menonjol daripada konflik dengan penduduk asli sebagai sumber utama perselisihan dalam kehidupan imigran.
3.2. Major Works
Ahn Soo-kil meninggalkan banyak karya penting sepanjang kariernya, yang mencerminkan berbagai tema dan periode dalam sejarah Korea.
- "Direktur Rumah Sakit Palang Merah" (적십자병원장Jeoksipja ByeongwonjangBahasa Korea, 1935)
- "Syal Merah" (붉은 목도리Bulgeun MokdoriBahasa Korea, 1935)
- "Padi" (벼ByeoBahasa Korea, 1940)
- "Kamar Empat" (사호실SahosilBahasa Korea, 1940)
- "Fajar" (새벽SaebyeokBahasa Korea, 1940)
- "Desa Won-gak" (원각촌WongakchonBahasa Korea, 1942)
- "Catatan Peternakan" (목축기MokchukgiBahasa Korea, 1943)
- "Dataran Utara" (북원BugwonBahasa Korea, 1943)
- "Bukhwangbo" (북향보BukhwangboBahasa Korea, 1944)
- "Kesepian Seorang Pengembara" (여수YeosuBahasa Korea, 1949)
- "Bomsok" (범속BomsokBahasa Korea, 1949)
- "Pertemuan Rahasia" (밀회MilhoeBahasa Korea, 1949)
- "Percakapan Tertulis tentang Cinta Pertama" (초련필담Choyeon PildamBahasa Korea, 1949)
- "Topeng" (가면GamyeonBahasa Korea, 1949)
- "Semangat Bisnis" (상매기SangmaegiBahasa Korea, 1949)
- "Pelarian dari Dermaga" (나루터의 탈주Naruteoui TaljuBahasa Korea, 1951)
- "Terang dan Gelap" (명암MyeongamBahasa Korea, 1952)
- "Burung Walet" (제비JebiBahasa Korea, 1952)
- "Filosofi Perilaku Stasiun" (역의 처세철학Yeogui CheosecheolhakBahasa Korea, 1953)
- "Tipe Manusia Ketiga" (제삼인간형Jesam InganhyeongBahasa Korea, 1953)
- "Karangan Bunga" (화환HwahwanBahasa Korea, 1955)
- "Masa Muda Kedua" (제2의 청춘Je 2-ui CheongchunBahasa Korea, 1958)
- "Jiandao Utara" (북간도BukgandoBahasa Korea, 1959-1967) adalah karya paling terkenalnya, sebuah saga keluarga dalam lima volume yang mencakup sekitar delapan puluh tahun dari akhir Dinasti Joseon hingga akhir periode pendudukan Jepang. Sebagai hasil dari kesadaran sejarah penulis yang mendalam, novel ini secara realistis mencatat penderitaan sebuah keluarga imigran, yang pada gilirannya mencerminkan pengalaman rakyat Korea secara umum pada periode modern awal. Karya ini dianggap sebagai tonggak penting dalam genre roman-fleuve.
- "Jalan" (통로TongnoBahasa Korea, 1969)
- "Sungai Seongcheon" (성천강SeongcheongangBahasa Korea, 1971)
- "Penyair Pengasingan" (망명시인MangmyeongsiinBahasa Korea, 1977)
- "Hwang Jini" (1977)
- "Bunga Pir di Malam Bulan" (이화에 월백하고Yihwaae WolbaekhagoBahasa Korea, 1978)
3.3. Post-War Literature and Thematic Shifts
Dengan publikasi "Tipe Manusia Ketiga" (제삼인간형Jesam InganhyeongBahasa Korea, 1954), yang mencakup cerita pendek eponim serta "Kesepian Seorang Pengembara" (여수YeosuBahasa Korea) dan "Krisan Hijau" (취국ChwigukBahasa Korea), Ahn Soo-kil beralih dari kisah-kisah imigran untuk menyelidiki kemerosotan moralitas sosial dan individu selama dan setelah Perang Korea. "Percakapan Tertulis tentang Cinta Pertama" (초련필담Choyeon PildamBahasa Korea, 1955) membahas realitas kelas pekerja perkotaan.
4. Activities in South Korea
Setelah pembagian semenanjung Korea, Ahn Soo-kil dan keluarganya bermigrasi ke Korea Selatan pada tahun 1948. Ia bergabung dengan Kyonghyang Shinmun dan menjabat sebagai wakil kepala departemen kebudayaan serta kepala departemen penelitian. Ketika Perang Korea pecah, Ahn mengungsi ke Daegu dan Busan. Selama periode ini, ia bekerja sebagai pejabat sipil di Kantor Informasi Angkatan Laut bersama Lee Seon-gu.
Setelah situasi perang mereda, ia kembali ke dunia pendidikan. Ia mengajar di Kolese Seni Sorabol sebagai kepala departemen penulisan kreatif sejak tahun 1954, dan kemudian menjadi profesor di Departemen Sastra Korea di Universitas Wanita Ewha sejak tahun 1959.
Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi sastra. Pada Mei 1960, ia terpilih sebagai anggota komite pusat markas besar International PEN Club Korea. Pada tahun 1962, ia terpilih sebagai direktur Asosiasi Penulis Korea. Pada Juni 1970, ia menghadiri Konferensi Penulis Asia yang diadakan di Taiwan sebagai perwakilan Korea, dan menghabiskan satu bulan berkeliling Taiwan dan Jepang.
5. Awards
Ahn Soo-kil menerima beberapa penghargaan penting yang mengakui kontribusinya dalam dunia sastra Korea:
- Penghargaan Sastra Kebebasan Asia (1955)
- Penghargaan Kebudayaan Kota Seoul (1968)
- Penghargaan Kebudayaan Samil (1973)
6. Personal Life
Ahn Soo-kil menikah dengan Kim Hyeon-suk pada tahun 1935. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai lima orang anak. Putra pertama mereka, Byeong-seop (병섭Byeong-seopBahasa Korea), lahir pada 20 Desember 1936. Putra kedua, Byeong-hwan (병환Byeong-hwanBahasa Korea), lahir pada 31 November 1940. Putri pertama, Sun-hui (순희Sun-huiBahasa Korea), lahir pada 16 April 1945. Putri kedua, Sun-won (순원Sun-wonBahasa Korea), lahir pada 4 Maret 1948. Putra ketiga, Byeong-chan (병찬Byeong-chanBahasa Korea), lahir pada 5 Oktober 1950.
7. Death
Ahn Soo-kil meninggal dunia pada 18 April 1977.
8. Evaluation and Influence
Ahn Soo-kil dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah sastra Korea, terutama karena dedikasinya dalam menggambarkan kehidupan para pemukim Korea di Manchuria. Karyanya menonjol karena gaya realistis dan pengamatan yang cermat terhadap penderitaan dan semangat perintis orang-orang yang terpaksa meninggalkan tanah air mereka. Ia berhasil menangkap esensi nasionalisme yang mendalam dan kerinduan akan tanah air yang hilang dalam karya-karya awalnya.
Karya-karyanya seperti "Jiandao Utara" (북간도BukgandoBahasa Korea) diakui sebagai roman-fleuve yang signifikan, secara realistis mencatat pengalaman keluarga imigran yang mencerminkan sejarah rakyat Korea pada periode modern awal. Setelah Perang Korea, ia memperluas cakupan tematiknya untuk mengeksplorasi kemerosotan moralitas sosial dan individu serta realitas kelas pekerja perkotaan, menunjukkan kesadaran sosial yang tajam. Kontribusinya terhadap sastra Korea diakui melalui berbagai penghargaan yang diterimanya, menegaskan posisinya sebagai penulis yang setia pada realitas dan penderitaan bangsanya.
9. Related Items
- Daftar novelis Korea
- Sastra Korea