1. Ikhtisar
Anne Bourchier (1517 - 28 Januari 1571) adalah suo jure Baroness Bourchier ke-7, suo jure Lady Lovayne, dan Baroness Parr of Kendal. Ia dikenal sebagai istri pertama William Parr, Marquess Northampton ke-1, Earl Essex, dan ipar dari Katherine Parr, istri keenam Henry VIII dari Inggris. Kehidupan Anne Bourchier ditandai dengan skandal besar pada masanya, terutama ketika ia meninggalkan suaminya pada tahun 1541 untuk hidup bersama kekasihnya, John Lyngfield, dan memiliki beberapa anak di luar nikah. Insiden ini memicu perselisihan hukum yang signifikan, di mana William Parr berhasil membatalkan pernikahan mereka melalui Parlemen Inggris, yang mengakibatkan anak-anak Anne dinyatakan sebagai anak haram. Kisah Anne Bourchier secara jelas mencerminkan batasan sosial dan kerentanan hukum yang dihadapi perempuan bangsawan pada periode Tudor.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang Keluarga
Anne Bourchier lahir dalam keluarga bangsawan terkemuka dan menjadi salah satu pewaris wanita terkaya di Inggris, sebuah status yang memberikan keuntungan tetapi juga membawa implikasi besar dalam kehidupan pribadinya.
2.1. Kelahiran dan Keluarga
Lady Anne Bourchier lahir pada tahun 1517. Ia adalah satu-satunya anak dari Henry Bourchier, Earl Essex ke-2, Baron Bourchier ke-6, Viscount Bourchier, dan Count of Eu ke-3, serta Mary Say. Ibunya, Mary Say, adalah dayang bagi Ratu Catherine dari Aragon, permaisuri pertama Henry VIII dari Inggris. Kakek nenek paternal Anne adalah Sir William Bourchier, Viscount Bourchier, dan Anne Woodville, adik perempuan dari Permaisuri Inggris Elizabeth Woodville. Anne memiliki hubungan kekerabatan dengan tiga Permaisuri Henry VIII lainnya, yaitu Anne Boleyn, Jane Seymour, dan Catherine Howard, yang semuanya memiliki nenek buyut yang sama, Elizabeth Cheney, Lady Say. Sebagai satu-satunya anak dari Earl Essex Bourchier terakhir, serta pewaris kontingen dari Countess of Oxford, Anne adalah salah satu pewaris wanita terkaya di Inggris. Kekayaan keluarga Bourchier berasal dari pernikahan Sir William Bourchier pada abad ke-14 dengan Eleanor de Lovayne (27 Maret 1345 - 5 Oktober 1397), yang merupakan pewaris kaya raya dengan haknya sendiri. Anne diketahui memiliki satu putra, bernama John Parr, yang lahir sekitar tahun 1534.
2.2. Pernikahan Awal dan Warisan
Pada 9 Februari 1527, Anne dinikahkan dengan Sir William Parr, satu-satunya putra dari Sir Thomas Parr, Sheriff Northamptonshire, dan Maud Green. Saat itu, Anne berusia sekitar sepuluh tahun. Pernikahan ini diatur dengan cermat oleh ibu mertuanya yang ambisius, Maud Green. Anne kemudian mewarisi gelar suo jure Baroness Bourchier ke-7 dan Lady Lovayne pada 13 Maret 1540, ketika ayahnya meninggal karena kecelakaan. Namun, gelar viscountcy Bourchier dan earldom Essex tidak diwariskan kepadanya, dan kedua gelar tersebut punah setelah kematian ayahnya. Suaminya, William Parr, telah dianugerahi gelar Baron Parr of Kendal yang pertama pada tahun 1539.

3. Kehidupan Pernikahan dan Skandal Publik
Kehidupan pernikahan Anne Bourchier dengan William Parr ditandai oleh ketidakbahagiaan yang mendalam, yang akhirnya berujung pada skandal publik yang mengguncang status sosial dan hukumnya secara drastis.
3.1. Pernikahan yang Tidak Bahagia
Hubungan Anne dan Parr tidak harmonis sejak awal pernikahan mereka. Setelah menikah pada tahun 1527, pasangan tersebut tidak tinggal bersama selama dua belas tahun. Anne digambarkan sebagai pribadi yang kurang terdidik dan tampaknya lebih menyukai kedamaian pedesaan daripada hiruk pikuk istana Henry VIII. Penampilan pertamanya yang tercatat di istana, ketika ia menghadiri perjamuan, baru terjadi pada 22 November 1539, saat ia berusia 22 tahun.
3.2. Perzinahan dan Anak di Luar Nikah
Pada tahun 1541, sebuah skandal besar meletus ketika Anne melarikan diri bersama kekasihnya, John Lyngfield (juga dikenal sebagai John Hunt atau Huntley), kepala biara Gereja St. James di Tanbridge, Surrey. Dari hubungan ini, Anne melahirkan seorang anak di luar nikah bernama John Parr. Kelahiran anak Anne ini mendorong Baron Parr untuk mengambil tindakan demi melindungi kepentingannya sendiri, agar bayi tersebut di masa depan tidak dapat mengklaim tanah miliknya. Sementara itu, setelah Anne meninggalkan suaminya pada tahun 1541, William Parr sendiri memulai hubungan dengan Dorothy Bray, dayang Ratu Katherine Howard, dan kemudian mulai mendekati Elizabeth Brooke, keponakan dari Dorothy Bray dan mantan dayang Anne dari Cleves serta Catherine Howard.
3.3. Pembatalan Pernikahan dan Konsekuensi Hukum
Pada Januari 1543, William Parr mengajukan permohonan kepada Parlemen Inggris, meminta pemisahan dari Anne atas dasar perzinahan. Dari catatan "Surat dan Dokumen, Asing dan Domestik, Henry VIII" yang tertanggal 22 Januari 1543, terdapat kutipan berikut:
"Sedangkan Lady Anne, istri Sir William Parr Lord Parr, terus berzina meskipun telah diperingatkan, dan, akhirnya, dua tahun yang lalu, meninggalkan suaminya dan sejak itu memiliki anak yang dilahirkan dari perzinahan, dan bahwa anak tersebut serta semua anak di masa depan yang mungkin ia miliki akan dianggap anak haram."

Kakak perempuan Parr, Katherine Parr, pada Maret 1543 menggunakan pengaruhnya untuk membantu William. Pada 17 April 1543, William berhasil memperoleh Undang-Undang Parlemen yang menolak Anne dan anaknya, yang dinyatakan sebagai anak haram dan tidak layak untuk mewarisi. Undang-undang ini dalam jurnal Lords berjudul "RUU untuk melarang dan menyatakan tidak sah dan anak haram, anak yang dilahirkan, atau akan dilahirkan dari perzinahan oleh Lady Anne, istri Lord Parr". Undang-undang ini pertama kali dibacakan pada 13 Maret 1543 dan menyatakan bahwa:
"Selama dua tahun terakhir, ia [Anne] telah melarikan diri dari suaminya, William Lord Parr, dan selama waktu itu tidak pernah kembali atau memiliki hubungan jasmani dengannya, tetapi telah hamil oleh salah satu pezinahnya dan melahirkan anak tersebut, yang 'seperti yang diketahui secara luas, dilahirkan dari perzinahan, dan lahir selama ikatan pernikahan' antara ia dan Lord Parr 'menurut hukum kerajaan ini dapat mewarisi dan dapat mengklaim untuk mewarisi semua &c;'; dan oleh karena itu Undang-Undang ini menyatakan anak tersebut sebagai anak haram."
Pada waktu ini, kakak perempuan William, Katherine, sedang didekati oleh Raja Henry VIII. Anne menghabiskan beberapa tahun berikutnya dalam pengasingan di manor Little Wakering, Essex, dan diduga jatuh ke dalam kemiskinan. Pada tahun yang sama (1543), William Parr dianugerahi gelar Earl Essex ke-1 pada 23 Desember 1543. Pada 31 Maret 1552, sebuah RUU disahkan di Parlemen yang menyatakan pernikahan antara Parr dan Bourchier batal demi hukum. Keputusan hukum ini, yang secara sepihak membatalkan pernikahan dan menyatakan anak-anaknya sebagai anak haram, menunjukkan betapa rentannya posisi perempuan di mata hukum pada era tersebut.
4. Tahun-tahun Akhir dan Warisan
Setelah pembatalan pernikahannya, Anne Bourchier menjalani kehidupan yang relatif tenang, meskipun masih terlibat dalam beberapa urusan hukum dan keluarga hingga akhir hayatnya.
4.1. Urusan Keuangan dan Hukum
Setelah Ratu Mary I naik takhta, William Parr ditangkap dan ditahan di Menara London karena keterlibatannya dalam plot gagal John Dudley untuk menempatkan Lady Jane Grey di atas takhta. Setelah William Parr dijatuhi hukuman mati pada 18 Agustus 1553, Anne pergi ke pengadilan dan campur tangan atas namanya kepada Ratu Mary I dengan harapan ia dapat mempertahankan tanah mereka. Parr kemudian dibebaskan. RUU yang telah menyatakan pernikahan mereka batal demi hukum dibatalkan pada 24 Maret 1554. Pada bulan Desember tahun itu, Anne menggunakan pembatalan ini untuk keuntungannya dan diberikan anuitas sebesar 100 GBP. Lagi-lagi pada Desember 1556, Anne diberikan anuitas lain sebesar 450 GBP. Ia tetap berada di istana kerajaan hingga Elizabeth I naik takhta. Elizabeth sangat menyukai William Parr, dan Anne kemungkinan besar tahu bahwa sejarah perzinahannya tidak akan membuatnya disukai oleh Ratu. William Parr dipulihkan hak-haknya, diangkat kembali sebagai Marquess Northampton, dipilih kembali ke Orde Garter, dan diangkat sebagai penasihat pribadi, di antara banyak hal lainnya.
Sir Robert Rochester dan Sir Edward Waldegrave memegang Benington Park, di Hertfordshire, sebagai feoffees untuk penggunaannya oleh Anne. Namun, setelah kematian Rochester pada tahun 1557, Waldegrave memindahkan properti tersebut kepada Sir John Butler. Sebagai tanggapan, Anne mengajukan gugatan terhadap Waldegrave dan Butler yang disidangkan di Pengadilan Kanselir. Anne memenangkan kasus tersebut, tetapi Butler mengajukan petisi untuk mengulang kasus tersebut dan terus menganggap taman itu miliknya. Petisi Butler tampaknya tidak berhasil, karena setelah Elizabeth I naik takhta pada November 1558, Anne pensiun ke Benington Park tempat ia dengan tenang menghabiskan sisa hidupnya.
4.2. Anak-anak dan Masa Pensiun
Anne memiliki beberapa anak lagi dari John Lyngfield, tetapi seperti anak pertamanya, mereka secara hukum dinyatakan sebagai anak haram. Hanya satu putri, Mary, yang didokumentasikan telah hidup hingga dewasa. Mary menikah dengan Thomas York dan memiliki anak-anak, tetapi mereka semua hidup dalam ketidakjelasan. Penulis Charlotte Merton berpendapat bahwa Katherine Nott, yang memegang posisi yang tidak ditentukan di rumah tangga Ratu Elizabeth I dari tahun 1577 hingga 1578, juga adalah putri Anne.
4.3. Kematian dan Suksesi
Anne Bourchier meninggal pada 28 Januari 1571 di Benington, Hertfordshire. William Parr meninggal pada tahun yang sama dan dimakamkan di Gereja Kolegiat St. Mary di Warwick. Pemakaman dan penguburannya dibiayai oleh Ratu Elizabeth I. William Parr telah menikah dua kali setelah Anne, tetapi hanya istri ketiganya, Helena Snakenborg, yang dinikahinya setelah kematian Anne pada bulan Mei, yang dianggap sah. William Parr tidak memiliki anak dari istri-istrinya, dan sedikit uang serta properti yang tersisa diwariskan kepada sepupu-sepupu. Setelah kematian Anne, gelar Baron Bourchier diwariskan kepada sepupunya, Walter Devereux.
5. Silsilah
Silsilah keluarga Anne Bourchier adalah sebagai berikut:
- Anne Bourchier (1517-1571)
- Ayah: Henry Bourchier, Earl Essex ke-2, Baron Bourchier ke-6, Count of Eu ke-2
- Kakek (dari ayah): William Bourchier, Viscount Bourchier
- Kakek Buyut (dari kakek dari ayah): Henry Bourchier, Earl Essex ke-1, Baron Bourchier ke-5
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari kakek dari ayah): William Bourchier, Count of Eu
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari kakek dari ayah): Anne dari Gloucester
- Kakek Buyut (dari kakek dari ayah): Isabel dari Cambridge, Countess Essex
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari kakek dari ayah): Richard dari Conisburgh, Earl Cambridge ke-3
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari kakek dari ayah): Anne de Mortimer
- Kakek Buyut (dari kakek dari ayah): Henry Bourchier, Earl Essex ke-1, Baron Bourchier ke-5
- Nenek (dari ayah): Anne Woodville
- Kakek Buyut (dari nenek dari ayah): Richard Woodville, Earl Rivers ke-1
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari nenek dari ayah): Sir Richard Wydeville
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari nenek dari ayah): Joan Bedlisgate
- Kakek Buyut (dari nenek dari ayah): Jacquetta dari Luxembourg
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari nenek dari ayah): Peter dari Luxembourg, Count Saint-Pol
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari nenek dari ayah): Margaret de Baux
- Kakek Buyut (dari nenek dari ayah): Richard Woodville, Earl Rivers ke-1
- Kakek (dari ayah): William Bourchier, Viscount Bourchier
- Ibu: Mary Say
- Kakek (dari ibu): Sir William Saye
- Kakek Buyut (dari kakek dari ibu): Sir John Saye
- Kakek Buyut (dari kakek dari ibu): Elizabeth Cheney
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari kakek dari ibu): Sir Laurence Cheney
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari kakek dari ibu): Elizabeth Cockayne
- Nenek (dari ibu): Elizabeth Fray
- Kakek Buyut (dari nenek dari ibu): Sir John Fray
- Kakek Buyut (dari nenek dari ibu): Agnes Danvers
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari nenek dari ibu): Sir John Danvers
- Kakek Nenek Canggah (dari kakek buyut dari nenek dari ibu): Alice Verney
- Kakek (dari ibu): Sir William Saye
- Ayah: Henry Bourchier, Earl Essex ke-2, Baron Bourchier ke-6, Count of Eu ke-2