1. Gambaran Umum
Aulus Gellius (sekitar 125 M - setelah 180 M) adalah seorang penulis dan ahli tata bahasa Romawi kuno yang dikenal karena kontribusi intelektualnya dalam melestarikan pengetahuan dan wawasan tentang masyarakat Romawi pada masanya. Ia kemungkinan besar lahir dan dibesarkan di Roma, kemudian menempuh pendidikan di Athena sebelum kembali ke Roma. Karya tunggalnya yang terkenal, 《Noctes Atticae》 (Noctes AtticaeMalam-malam AtticaBahasa Latin), adalah sebuah kompilasi catatan yang luas, mencakup berbagai topik seperti tata bahasa, filsafat, sejarah, dan kepurbakalaan. Karya ini memiliki nilai yang sangat tinggi karena berhasil melestarikan fragmen-fragmen penting dari karya banyak penulis kuno yang jika tidak, mungkin tidak akan diketahui hingga hari ini, menjadikannya sumber berharga bagi para sarjana dan generasi mendatang.
2. Nama

Manuskrip-manuskrip abad pertengahan dari 《Noctes Atticae》 umumnya mencatat nama penulis sebagai "Agellius", sebuah bentuk yang juga digunakan oleh Priscian. Namun, penulis-penulis lain seperti Lactantius, Servius, dan Santo Agustinus menggunakan bentuk "A. Gellius". Sejak era Renaisans, para sarjana terlibat dalam perdebatan sengit mengenai bentuk mana dari kedua nama yang ditransmisikan itu yang benar, dengan asumsi bahwa salah satunya mungkin merupakan korupsi. Pada akhirnya, di zaman modern, konsensus akademis cenderung menyepakati bentuk "A. Gellius" sebagai nama yang benar.
3. Kehidupan
Informasi mengenai kehidupan Aulus Gellius sebagian besar bersumber dari detail-detail yang ia catat sendiri dalam tulisan-tulisannya. Ia berasal dari keluarga terpandang dengan koneksi yang baik.
3.1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Berdasarkan bukti internal dari karyanya, Aulus Gellius diperkirakan lahir antara tahun 125 M dan 128 M. Ia kemungkinan besar lahir di Roma dan pasti dibesarkan di sana. Setelah menempuh pendidikan awal di Roma, ia melanjutkan studinya di Athena selama periode yang cukup lama. Di Athena, ia belajar retorika di bawah bimbingan Titus Castricius dan Sulpicius Apollinaris, serta filsafat di bawah Calvisius Taurus dan Peregrinus Proteus. Selain itu, ia juga menikmati persahabatan dan pengajaran dari tokoh-tokoh terkemuka seperti Favorinus, Herodes Atticus, dan Marcus Cornelius Fronto. Pada tahun 147 M, Gellius diketahui menghadiri Pesta Olahraga Pitia di Delphi.
3.2. Karier dan Jabatan Publik
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Athena, Aulus Gellius kembali ke Roma, di mana ia memegang jabatan peradilan. Ia ditunjuk oleh praetor untuk bertindak sebagai wasit dalam perkara-perkara perdata. Akibatnya, sebagian besar waktu yang seharusnya ia dedikasikan untuk kegiatan sastra terpaksa dihabiskan untuk tugas-tugas yudisial ini. Meskipun demikian, ia tetap berhasil menyusun karya sastranya yang monumental.
4. Karya
Satu-satunya karya Aulus Gellius yang diketahui adalah 《Noctes Atticae》 (Malam-malam Attica), sebuah kompilasi catatan yang sangat beragam dan berharga.
4.1. Noctes Atticae (Malam-malam Attica)
《Noctes Atticae》 adalah satu-satunya karya Aulus Gellius yang diketahui. Judulnya, yang berarti "Malam-malam Attica", berasal dari fakta bahwa ia memulai penyusunannya selama malam-malam panjang di musim dingin yang ia habiskan di Attica, Yunani. Ia kemudian melanjutkan dan menyelesaikan karyanya di Roma.
Karya ini disusun dari sebuah buku catatan pribadi yang disebut Adversaria, di mana Gellius mencatat segala sesuatu yang menarik dan tidak biasa yang ia dengar dalam percakapan atau ia baca dalam buku-buku. Isinya sangat beragam, mencakup catatan-catatan tentang tata bahasa, geometri, filsafat, sejarah, kepurbakalaan, dan banyak subjek lainnya. Karya ini sengaja disusun tanpa urutan atau pengaturan yang ketat, mencerminkan sifatnya sebagai kompilasi catatan pribadi.
《Noctes Atticae》 dibagi menjadi dua puluh buku. Semua buku ini telah bertahan hingga kini, kecuali buku kedelapan yang hanya indeksnya saja yang tersisa. Bukti internal menunjukkan bahwa karya ini diterbitkan pada atau setelah tahun 177 M.
Nilai utama dari 《Noctes Atticae》 terletak pada wawasan mendalam yang diberikannya tentang sifat masyarakat dan kegiatan intelektual pada masa itu. Selain itu, karya ini juga sangat berharga karena berisi banyak kutipan dari karya-karya penulis kuno yang kini telah hilang. Salah satu cerita terkenal yang termuat di dalamnya adalah fabel Androkles, yang sering kali dimasukkan dalam kompilasi fabel Aesop, meskipun aslinya bukan berasal dari sumber tersebut.
5. Edisi dan Terjemahan
《Noctes Atticae》 telah mengalami banyak edisi dan terjemahan penting sepanjang sejarah, menunjukkan warisan dan relevansinya yang berkelanjutan.
Editio princeps (edisi cetakan pertama) dari karya ini diterbitkan di Roma pada tahun 1469 oleh Giovanni Andrea Bussi, uskup terpilih Aleria. Edisi kritis paling awal disusun oleh Ludovicus Carrio pada tahun 1585 dan diterbitkan oleh Henricus Stephanus, meskipun komentar yang direncanakan tidak pernah selesai karena perselisihan pribadi.
Edisi kritis yang lebih dikenal adalah karya Johann Friedrich Gronovius, yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mempelajari Gellius. Meskipun ia meninggal pada tahun 1671 sebelum karyanya selesai, putranya, Jakob Gronovius, menerbitkan sebagian besar komentarnya tentang Gellius pada tahun 1687. Jakob kemudian menerbitkan teks revisi dengan semua komentar ayahnya dan materi lainnya di Leiden pada tahun 1706. Karya terakhir ini dikenal sebagai "Gronoviana" dan tetap menjadi teks standar Gellius selama lebih dari seratus tahun.
Edisi penting lainnya termasuk karya Martin Hertz (Berlin, 1883-1885), yang kemudian direvisi oleh C. Hosius pada tahun 1903. Sebuah volume pilihan dengan catatan dan kosakata diterbitkan oleh Nall di London pada tahun 1888.
Dalam hal terjemahan, terdapat terjemahan bahasa Inggris oleh W. Beloe (London, 1795) dan terjemahan bahasa Prancis (1896). Terjemahan bahasa Inggris yang lebih baru dan banyak digunakan adalah oleh John Carew Rolfe (1927) untuk Loeb Classical Library. Baru-baru ini, edisi oleh Peter K. Marshall (Oxford University Press, 1968, diterbitkan ulang dengan koreksi pada 1990) juga tersebar luas baik dalam format cetak maupun digital akses terbuka. Di Jepang, terjemahan pertama ke dalam bahasa Jepang, berjudul 《アッティカの夜 1》 (Malam-malam Attica 1), oleh Oonishi Hidefumi, diterbitkan oleh Kyoto University Press sebagai bagian dari seri Western Classical Series pada tahun 2016.
6. Evaluasi dan Warisan
《Noctes Atticae》 karya Aulus Gellius mendapatkan banyak pembaca di zaman kuno dan memiliki warisan yang signifikan sebagai sumber pengetahuan dan referensi. Banyak penulis kuno memanfaatkan kompilasi ini. Di antara mereka yang menggunakan karyanya adalah Apuleius, Lactantius, Nonius Marcellus, Ammianus Marcellinus, penulis anonim dari 《Historia Augusta》, Servius, dan Agustinus.
Namun, yang paling menonjol adalah bagaimana karya Gellius "ditambang" oleh Macrobius. Macrobius, tanpa menyebut nama Gellius, mengutipnya secara verbatim di seluruh karyanya, 《Saturnalia》. Oleh karena itu, karya Gellius memiliki nilai tertinggi untuk pemahaman teks-teks kuno yang dikutip oleh Macrobius. Kompilasi Gellius menjadi sumber yang kaya dan tak ternilai bagi para penulis dan sarjana selanjutnya, yang menggunakannya sebagai referensi untuk berbagai informasi, kutipan, dan wawasan tentang dunia Romawi kuno.