1. Awal Kehidupan dan Latar Belakang
Avedis Donabedian lahir di Beirut, Lebanon, pada tanggal 7 Januari 1919, dari sebuah keluarga Armenia yang berasal dari Armenia Barat. Meskipun sebagian besar keluarga orang tuanya tewas dalam genosida Armenia, keluarga inti Donabedian berhasil melarikan diri dan akhirnya bermigrasi ke Mandat Britania atas Palestina. Ayahnya adalah seorang dokter yang telah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Amerika Beirut di Lebanon dan segera setelah itu membuka praktik di kota kecil Kristen Ramallah, dekat Yerusalem. Donabedian menerima pendidikan awalnya di sekolah Friends (Quaker) di sana, sebelum kemudian mengikuti jejak ayahnya untuk belajar kedokteran di Universitas Amerika Beirut.
2. Pendidikan
Perjalanan akademis Avedis Donabedian dimulai di Universitas Amerika Beirut, tempat ia meraih gelar Sarjana Seni (BA) pada tahun 1940 dan gelar Dokter Medis (MD) pada tahun 1944. Setelah menyelesaikan studi kedokterannya, Donabedian melanjutkan pendidikannya di Universitas Harvard, Amerika Serikat, di mana ia memperoleh gelar Master Kesehatan Masyarakat (MPH) dengan predikat magna cum laude pada tahun 1955. Studi di Harvard ini, yang berfokus pada epidemiologi dan administrasi layanan kesehatan, menjadi fondasi penting bagi pemikiran dan kontribusinya di bidang kesehatan masyarakat dan kualitas layanan kesehatan.
3. Karier
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Donabedian memulai karier profesionalnya dengan bekerja di English Mission Hospital di Yerusalem. Ia juga sempat melakukan perjalanan singkat ke Inggris. Ketika perang lokal pecah terkait Pembagian Palestina pada tahun 1948, ia pindah kembali ke Universitas Amerika Beirut. Di sana, ia memegang sejumlah posisi mengajar dan menjabat sebagai petugas medis untuk seluruh universitas. Selama periode ini, ia menyadari keterbatasannya sebagai seorang administrator dan mengembangkan minat yang semakin besar terhadap kualitas penyediaan layanan kesehatan dan kesehatan masyarakat.
Kesempatan untuk memperdalam minatnya muncul ketika ia mendapatkan kesempatan untuk belajar epidemiologi dan administrasi layanan kesehatan di Universitas Harvard. Setelah meraih gelar MPH pada tahun 1955, Donabedian tidak ingin kembali ke Lebanon karena ketidakstabilan politik. Ia menerima sponsor untuk tetap tinggal di Amerika Serikat bersama istri dan anak-anaknya. Dari tahun 1957 hingga 1961, ia bekerja sebagai pengajar non-klinis dan peneliti di New York Medical College. Pada tahun 1961, ia direkrut oleh School of Public Health di Universitas Michigan. Ia menghabiskan sisa kehidupan profesionalnya di sana, di mana ia diangkat sebagai Profesor Terhormat Kesehatan Masyarakat Nathan Sinai pada tahun 1979. Ia terus bekerja sebagai profesor emeritus hingga kematiannya di Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat, pada tahun 2000.
4. Kontribusi Utama terhadap Kualitas Layanan Kesehatan
Avedis Donabedian secara luas diakui sebagai pendiri studi kualitas layanan kesehatan dan penelitian hasil medis. Ia mengumpulkan literatur yang berkembang pesat dalam penelitian layanan kesehatan selama tahun 1950-an dan awal 1960-an. Hasil analisisnya disajikan dalam makalah panjang pada tahun 1966 yang berjudul "Evaluating the Quality of Medical Care" (Mengevaluasi Kualitas Pelayanan Medis). Makalah seminal ini membawa ketenaran instan baginya dan masih banyak dikutip serta dibaca hingga kini; makalah ini bahkan dicetak ulang oleh The Milbank Quarterly pada tahun 2005.
Dalam makalah tersebut, ia mengemukakan perlunya memeriksa kualitas penyediaan layanan kesehatan dalam tiga aspek utama:
- Struktur (StructureStrukturBahasa Inggris): Merujuk pada karakteristik fasilitas, peralatan, kualifikasi staf, dan sumber daya lainnya yang diperlukan untuk memberikan layanan kesehatan.
- Proses (ProcessProsesBahasa Inggris): Meliputi kegiatan yang dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan dan pasien dalam memberikan dan menerima perawatan, seperti diagnosis, pengobatan, dan interaksi komunikasi.
- Hasil (OutcomeHasilBahasa Inggris): Mengacu pada efek layanan kesehatan terhadap kesehatan pasien dan populasi, termasuk perubahan dalam status kesehatan, kepuasan pasien, dan kualitas hidup.
Model Donabedian yang terdiri dari struktur, proses, dan hasil ini menjadi kerangka kerja fundamental untuk evaluasi kualitas layanan kesehatan di seluruh dunia. Sebagian besar karyanya selanjutnya merupakan penjelasan rinci tentang konsep dan metode yang diperlukan untuk memeriksa aspek-aspek mendasar dari layanan kesehatan ini. Ia adalah salah satu pendukung awal manajemen sistem dalam layanan kesehatan.
Donabedian berupaya mendefinisikan setiap aspek kualitas dalam sistem kesehatan dan mengusulkan model untuk pengukurannya dalam lebih dari 100 makalah dan 11 buku. Ia mengidentifikasi berbagai faktor yang memengaruhi kualitas, termasuk aksesibilitas terhadap layanan kesehatan, kelengkapan dan akurasi dalam catatan medis, bias pengamat, kepuasan pasien, dan preferensi budaya dalam layanan kesehatan. Puncak dari upaya-upayanya ditemukan dalam triloginya, Explorations in quality assessment and monitoring (Eksplorasi dalam Penilaian dan Pemantauan Kualitas) yang diterbitkan antara tahun 1980 hingga 1985. Dalam karya monumental ini, ia mengusulkan tujuh pilar kualitas yang menjadi panduan komprehensif untuk memahami dan meningkatkan layanan kesehatan:
- Efektivitas (EfficacyEfektivitasBahasa Inggris): Sejauh mana perawatan menghasilkan hasil yang diinginkan.
- Efisiensi (EfficiencyEfisiensiBahasa Inggris): Hubungan antara hasil yang dicapai dan sumber daya yang digunakan.
- Optimalitas (OptimalityOptimalitasBahasa Inggris): Tingkat keseimbangan antara manfaat dan risiko perawatan.
- Penerimaan (AcceptabilityPenerimaanBahasa Inggris): Sejauh mana layanan memenuhi harapan dan preferensi pasien.
- Legitimasi (LegitimacyLegitimasiBahasa Inggris): Sejauh mana layanan sesuai dengan nilai-nilai sosial dan hukum.
- Kesetaraan (EquityKesetaraanBahasa Inggris): Distribusi layanan kesehatan yang adil di antara populasi, tanpa memandang status sosial ekonomi atau karakteristik lainnya. Ini adalah pilar yang sangat ditekankan oleh Donabedian, mencerminkan komitmennya terhadap keadilan sosial dalam layanan kesehatan.
- Biaya (CostBiayaBahasa Inggris): Pertimbangan finansial dalam penyediaan layanan.
5. Karya Tulis dan Publikasi
Sepanjang kariernya, Avedis Donabedian adalah seorang penulis yang produktif, menghasilkan lebih dari 100 makalah ilmiah dan 11 buku yang secara mendalam membahas berbagai aspek kualitas layanan kesehatan. Karya-karyanya mencakup definisi kualitas, pendekatan penilaiannya, kriteria dan standar kualitas, serta metode dan temuan penilaian kualitas.
Karya utamanya yang paling komprehensif adalah trilogi Explorations in quality assessment and monitoring (Eksplorasi dalam Penilaian dan Pemantauan Kualitas), yang diterbitkan dalam tiga volume:
- Volume I: The definition of quality and approaches to its assessment (1980)
- Volume II: The criteria and standards of quality (1982)
- Volume III: The methods and findings of quality assessment and monitoring: an illustrated analysis (1985)
Trilogi ini merupakan karya masif yang mencerminkan keilmuan pribadi dan pemikiran analitis Donabedian yang diterapkan pada setiap aspek penyediaan layanan kesehatan. Selain itu, makalah-makalahnya membahas berbagai topik spesifik, termasuk pentingnya aksesibilitas terhadap layanan kesehatan, kebutuhan akan kelengkapan dan akurasi dalam catatan medis, dampak bias pengamat dalam evaluasi, pentingnya kepuasan pasien, dan bagaimana preferensi budaya memengaruhi pengalaman layanan kesehatan.
6. Filosofi dan Keyakinan Pribadi
Avedis Donabedian dikenal tidak hanya karena kontribusi ilmiahnya yang mendalam tetapi juga karena filosofi pribadinya yang humanis dan etis. Ia percaya bahwa kesadaran akan sistem dan desain sistem sangat penting bagi para profesional kesehatan, tetapi ia juga menekankan bahwa hal-hal tersebut hanyalah mekanisme pendukung. Baginya, dimensi etika individu adalah kunci keberhasilan sistem layanan kesehatan.
Filosofinya mungkin paling baik disimpulkan dalam pernyataannya yang terkenal: "Pada akhirnya, rahasia kualitas adalah cinta." Pernyataan ini menunjukkan keyakinannya bahwa di luar semua kerangka kerja, pengukuran, dan sistem, inti dari layanan kesehatan yang berkualitas terletak pada kasih sayang, empati, dan komitmen etis dari para individu yang terlibat dalam memberikan perawatan. Ia melihat bahwa tanpa landasan etika dan kepedulian yang tulus, sistem terbaik sekalipun tidak akan mencapai potensi penuhnya dalam melayani kesejahteraan manusia. Pandangan ini menyoroti pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam profesi medis, sejalan dengan perspektif yang berpusat pada keadilan sosial dan kesejahteraan.
7. Kehidupan Pribadi
Avedis Donabedian menikah dengan Dorothy Salibian dan dikaruniai tiga putra. Dalam kata pengantar untuk bukunya yang terakhir dan besar, The Methods and Findings of Quality Assessment and Monitoring (1985), ia mengungkapkan penyesalan bahwa "selama bertahun-tahun ini, istri dan anak-anak saya menderita kekurangan yang tak terhindarkan yang disebabkan oleh kerja keras saya yang terus-menerus... Rumah adalah tempat pengembara tua yang hampir tidak mereka kenal, duduk di dekat perapian rumah, tertidur." Ungkapan ini menunjukkan sisi personal Donabedian yang menyadari pengorbanan keluarganya demi dedikasinya pada pekerjaan.
Pada saat itu, ia sudah didiagnosis menderita kanker prostat. Ia meninggal dengan tenang di rumahnya di Ann Arbor, Michigan, 15 tahun kemudian, pada tanggal 9 November 2000. Sepanjang hidupnya, Donabedian juga menulis puisi pribadi, meskipun tidak ada yang diterbitkan kecuali dua pamflet yang awalnya diberikan kepada teman-teman dekatnya. Aspek ini menunjukkan sisi lain dari kepribadiannya yang reflektif dan artistik di luar dunia kedokteran dan penelitian.
8. Penilaian dan Warisan
Avedis Donabedian secara luas diakui sebagai seorang pelopor dan sering disebut sebagai "bapak" manajemen kualitas dalam layanan kesehatan. Kerangka kerjanya yang inovatif, terutama model struktur, proses, dan hasil, telah menjadi landasan universal untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas perawatan medis di seluruh dunia.
Dampak warisannya sangat bertahan lama. Karyanya tidak hanya memberikan metodologi yang ketat untuk penilaian kualitas, tetapi juga menanamkan pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas layanan kesehatan sebagai sebuah sistem. Penekanannya pada dimensi etika, aksesibilitas, dan kesetaraan dalam layanan kesehatan telah menginspirasi generasi peneliti dan praktisi untuk tidak hanya berfokus pada efisiensi, tetapi juga pada keadilan sosial dan kesejahteraan pasien. Kontribusinya terus membentuk kebijakan dan praktik di bidang kesehatan, memastikan bahwa standar perawatan terus meningkat dan bahwa akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas menjadi lebih merata bagi semua lapisan masyarakat.