1. Overview
Ayumu Hirano (平野 歩夢Hirano AyumuBahasa Jepang, lahir 29 November 1998) adalah seorang atlet snowboarding dan skateboarding Jepang yang dikenal sebagai juara Olimpiade dan peraih tiga medali Olimpiade. Ia adalah peraih medali termuda dalam sejarah X Games, meraih medali perak di superpipe pada X Games Musim Dingin 2013 saat berusia 14 tahun. Hirano juga memenangkan medali perak di halfpipe pada Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi dan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, serta meraih medali emas pada Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing. Selain itu, ia berkompetisi sebagai skateboarder di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, menjadikannya salah satu dari sedikit atlet yang berpartisipasi dalam tiga Olimpiade berturut-turut di Asia Timur antara 2018 dan 2022. Sepanjang kariernya, Hirano dikenal karena inovasinya dalam teknik snowboarding, termasuk pendaratan triple cork pertama dalam sejarah kompetisi halfpipe Olimpiade, serta ketahanannya dalam mengatasi cedera dan tantangan. Ia juga telah diakui dengan berbagai penghargaan dan kehormatan atas kontribusinya pada olahraga Jepang.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Ayumu Hirano lahir dan besar di kota pesisir kecil Murakami, Niigata di Prefektur Niigata, sebuah daerah yang cukup bersalju di Jepang. Namanya, Ayumu (歩夢Bahasa Jepang), diberikan oleh ibunya dengan harapan ia akan menjadi orang yang memahami kebahagiaan mengejar impian dan ketekunan untuk mewujudkannya.
2.1. Keluarga dan Masa Kecil
Ayumu Hirano lahir pada 29 November 1998. Ayahnya, Hidenori, adalah seorang peselancar yang kemudian membuka toko selancar dan membangun sebuah skate park dari awal, Nihonkai Skate Park, di kampung halamannya di Murakami. Meskipun ayahnya awalnya berharap Ayumu menjadi peselancar, Ayumu kurang menyukainya. Sebaliknya, ia sangat tertarik pada skateboarding, mengikuti jejak kakaknya, Eiju, yang tiga tahun lebih tua darinya. Ia mulai bermain skateboarding pada usia empat tahun dan snowboarding enam bulan kemudian. Hirano menyatakan bahwa ia bahkan tidak ingat bagaimana ia mulai, karena itu datang secara alami baginya sejak usia sangat muda. Ia bergabung dengan tim skateboarding e-Yume Kids (great dream kidsBahasa Jepang) di Nihonkai Skate Park dan berpartisipasi dalam kompetisi skateboarding. Karena tidak ada halfpipe di dekat kampung halaman mereka, ayah Hirano sering harus mengantarnya ke resor ski Yokone di Prefektur Yamagata, tempat halfpipe permanen resmi pertama di Jepang berada, meskipun itu 4 m lebih sempit dari halfpipe standar dunia. Selama masa sekolah dasar, ia juga sering berlatih di Aizu Kogen Nango Ski Resort di Minamiaizu, Fukushima, yang dianggap sebagai "tempat suci halfpipe."
2.2. Pendidikan
Ayumu Hirano adalah lulusan Sekolah Dasar Murakami Minami dan Sekolah Menengah Pertama Murakami Daiichi. Ia kemudian melanjutkan ke Kursus Atlet di Kaishi Kokusai High School. Pada April 2017, ia masuk ke Fakultas Ilmu Olahraga di Universitas Nihon dan lulus pada Maret 2021.
2.3. Perkenalan dengan Snowboarding dan Skateboarding
Ayumu Hirano mulai terlibat dalam snowboarding dan skateboarding pada usia sangat muda, terinspirasi oleh kakaknya, Eiju. Pada usia empat tahun, ia sudah memulai skateboarding, dan enam bulan kemudian, ia mulai snowboarding. Bakatnya terlihat sejak awal, dan ia disponsori oleh Burton Snowboards sejak kelas empat sekolah dasar. Keterlibatannya yang dini dalam kedua olahraga tersebut menjadi fondasi kuat bagi kariernya di kemudian hari.
3. Karier
Karier Ayumu Hirano ditandai dengan pencapaian luar biasa di usia muda, inovasi teknik, dan ketahanan menghadapi tantangan, menjadikannya salah satu atlet paling berpengaruh di dunia olahraga salju dan papan.
3.1. Pencapaian Awal dan Kebangkitan Popularitas
Kesuksesan internasional besar pertama Hirano dalam snowboarding terjadi pada Maret 2011, saat ia memenangkan Burton US Junior Open. Meskipun baru berusia 12 tahun dan belum secara resmi diizinkan masuk divisi terbuka, ia tampil memukau penonton dengan meluncur ke halfpipe di antara putaran. Pada tahun 2012, ia diundang ke Burton High Fives! di Selandia Baru dan memenangkan medali emas pada usia 13 tahun. Pada Januari 2013, ia diundang untuk berkompetisi di Winter X Games di Aspen, Colorado, panggung non-Olimpiade terbesar untuk snowboarding. Di sana, ia meraih medali perak di halfpipe di belakang Shaun White, yang berkomentar, "Peselancar Jepang yang meraih posisi kedua berusia 14 tahun. Luar biasa!" Dengan medali ini, ia menjadi peraih medali termuda dalam sejarah X Games. Hirano melanjutkan kesuksesannya dengan menempati posisi pertama di Burton European Open, posisi kedua di Burton US Open (juga di belakang Shaun White), dan posisi ketiga di Oakley Arctic Challenge. Prestasi ini membuatnya menjadi Juara Tur Dunia Halfpipe 2012/2013, menjadikannya atlet termuda yang meraih gelar tersebut. Pada Agustus 2013, ia memenangkan pertandingan pembuka Piala Dunia FIS di Selandia Baru.
3.2. Karier Snowboarding Olimpiade
Ayumu Hirano telah menjadi peraih medali yang konsisten di Olimpiade Musim Dingin, secara berturut-turut memenangkan medali perak dan emas.
3.2.1. Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014
Pada Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia, Ayumu Hirano meraih medali perak dalam acara halfpipe putra pada 11 Februari. Ia mencetak 90.75 poin di putaran pertama dan 93.50 poin di putaran kedua, menempatkannya di posisi kedua di belakang Iouri Podladtchikov dari Swiss. Dengan perolehan medali ini pada usia 15 tahun 74 hari, ia menjadi peraih medali termuda dalam sejarah Olimpiade Musim Dingin Jepang dan bersama Taku Hiraoka (peraih perunggu di acara yang sama), menjadi atlet Jepang pertama yang memenangkan medali dalam olahraga snowboarding di Olimpiade. Hirano juga diakui oleh Guinness World Records sebagai peraih medali Olimpiade termuda di snowboarding.
3.2.2. Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018
Hirano kembali meraih medali perak di halfpipe pada Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan. Dalam putaran kedua final, ia berhasil melakukan kombinasi double cork 1440 secara berturut-turut, mencetak 95.25 poin dan memimpin sementara. Namun, Shaun White dari Amerika Serikat, dalam seluncuran terakhirnya, mencetak 97.75 poin dan berhasil membalikkan keadaan, meraih medali emas. Scotty James dari Australia mendapatkan medali perunggu. Ini adalah medali perak kedua berturut-turut bagi Hirano di Olimpiade Musim Dingin.
3.2.3. Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Pada Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, Tiongkok, Ayumu Hirano memenangkan medali emas dalam acara halfpipe putra. Kemenangannya diwarnai oleh kontroversi penjurian pada putaran keduanya. Meskipun ia berhasil mendaratkan triple cork 1440 yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam kompetisi Olimpiade, ia hanya mendapatkan skor 91 poin, yang memicu kemarahan publik dan kritik luas di media sosial. Banyak yang merasa bahwa ia "dirampok" medalinya karena skor yang rendah dari salah satu juri. Tidak puas dengan skor tersebut, Hirano kemudian mengulangi penampilan luar biasanya di putaran ketiga, berhasil mendaratkan triple cork yang "terlalu berbahaya" itu lagi di bawah pengawasan publik yang lebih ketat terhadap para juri, dan akhirnya memenangkan medali emas dengan skor 96.00. Ini menjadikannya atlet Jepang pertama yang memenangkan medali emas dalam snowboarding di Olimpiade Musim Dingin, dan juga atlet Jepang pertama yang memenangkan medali Olimpiade dalam tiga Olimpiade Musim Dingin berturut-turut.
3.3. Karier Skateboarding
Ayumu Hirano juga seorang skateboarder ulung. Pada November 2018, ia menyatakan niatnya untuk berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, yang kemudian ditunda hingga 2021. Meskipun jeda waktu antara Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin semakin sempit, ia berhasil menjadi skater top Jepang dalam kompetisi internasional pada Mei 2021, mendapatkan tempat kualifikasi sebagai perwakilan negara tuan rumah untuk Olimpiade Tokyo. Pada Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, ia berkompetisi di skateboarding park putra dan menempati posisi ke-14. Dengan partisipasinya ini, ia menjadi atlet Jepang kelima (dan salah satu dari dua atlet secara global, bersama Jaqueline Mourão) yang berkompetisi di Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin.
3.4. X Games dan Rekor Kompetisi Utama Lainnya
Hirano memiliki rekam jejak yang mengesankan di X Games dan kompetisi besar lainnya:
- X Games:**
- 2013 Winter X Games Aspen: Perak (SuperPipe) - Peraih medali termuda dalam sejarah X Games.
- 2016 X Games Oslo: Emas (SuperPipe).
- 2018 X Games Aspen: Emas (SuperPipe) - Atlet Jepang pertama yang memenangkan X Games Aspen setelah mendaratkan back-to-back double cork 1440s pertama dalam sejarah Halfpipe.
- 2022 X Games Aspen: Perak (SuperPipe).
- Burton Global Open Series**:
- 2011 US Junior Open: Emas (Halfpipe).
- 2012 High Fives!: Emas (Halfpipe).
- 2013 European Open: Emas (Halfpipe).
- 2013 US Open: Perak (Halfpipe).
- 2015 US Open: Perunggu (Halfpipe).
- 2015 European Open: Perak (Halfpipe).
- 2018 US Open: Emas (Halfpipe).
- FIS Snowboard World Cup**:
- Musim 2013-2014 Cardrona: Emas (Halfpipe).
- Musim 2021-2022 Overall: Emas (Halfpipe) - Juara keseluruhan musim pertamanya.
- 2022 Laax Open: Emas (Halfpipe).
- Beberapa kemenangan lainnya di Piala Dunia FIS pada tahun 2017 (AS dan Tiongkok) dan 2022 (AS dan Swiss).
- Lainnya:**
- 2012-2013 Musim TTR World Snowboard Tour: Juara Musim Halfpipe Putra.
- 2014-2015 Musim World Snowboard Tour Pro Series: Juara Musim Halfpipe Putra.
- 2021 Dew Tour di Copper Mountain: Mendaratkan triple cork pertama dalam sejarah kompetisi halfpipe.
- 2023 Winter Dew Tour HP: Emas.
3.5. Teknik Perintis dan Rekor
Ayumu Hirano dikenal sebagai pelopor dalam snowboarding halfpipe dengan penguasaan teknik-teknik inovatif yang telah mengubah standar olahraga. Pada 2021 Dew Tour di Copper Mountain, ia berhasil mendaratkan triple cork pertamanya dalam sejarah kompetisi halfpipe. Prestasi ini diikuti oleh pendaratan triple cork 1440 yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kompetisi Olimpiade pada Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, sebuah langkah yang sangat berani dan berbahaya yang akhirnya memberinya medali emas Olimpiade. Sebelumnya, pada X Games Aspen 2018, ia adalah atlet Jepang pertama yang memenangkan acara tersebut setelah berhasil mendaratkan back-to-back double cork 1440s pertama dalam sejarah halfpipe.
Selain inovasi teknisnya, Hirano juga memegang beberapa rekor penting:
- Peraih medali termuda dalam sejarah X Games (pada usia 14 tahun).
- Peraih medali termuda dalam sejarah Olimpiade Musim Dingin Jepang (pada usia 15 tahun 74 hari).
- Atlet Jepang pertama yang memenangkan medali Olimpiade dalam tiga Olimpiade Musim Dingin berturut-turut.
- Atlet Jepang pertama yang memenangkan medali emas dalam snowboarding di Olimpiade Musim Dingin.
3.6. Kemunduran dan Ketahanan
Selama kariernya, Ayumu Hirano menghadapi beberapa tantangan serius. Pada musim 2016-2017, ia sempat terpaksa menghentikan aktivitas karena penyelidikan oleh komite pihak ketiga terkait insiden yang melibatkan atlet muda lainnya (meskipun Hirano sendiri membantah terlibat dalam insiden minum alkohol). Kemudian, ia menderita cedera parah, termasuk ligamen kolateral medial lutut kiri yang rusak dan memar parah di perut yang juga melukai hatinya. Meskipun cedera ini mengancam kariernya, Hirano menunjukkan ketahanan luar biasa. Ia berhasil pulih dan kembali ke puncak penampilannya, meraih medali perak di Pyeongchang 2018 setelah cedera tersebut, dan mencapai puncak kariernya dengan medali emas di Beijing 2022.
4. Pengaruh dan Mentor
Ayumu Hirano sangat dipengaruhi oleh beberapa individu penting dalam hidupnya. Selain orang tuanya, mentor utamanya adalah Kazuhiro Kokubo, seorang juara halfpipe US Open dua kali asal Jepang. Hirano menyatakan dalam sebuah wawancara tahun 2013 dengan majalah Jepang, Transworld Snowboarding Japan, bahwa lingkungan berlatihnya berubah secara dramatis setelah ia pertama kali pergi ke Amerika Serikat. Pertemuannya dengan Kokubo dan Carl Harris memungkinkan dirinya untuk bergabung dengan perkemahan musim panas Mt. Hood dan berkompetisi di Selandia Baru, memberinya pengalaman di berbagai halfpipe dan kesempatan untuk melihat atlet-atlet top dunia. Ini membantunya memahami standar kelas dunia dan apa yang perlu ia tingkatkan. Kokubo telah membimbing Hirano sejak tahun 2011 dan ditunjuk sebagai pelatih teknis resmi tim snowboard nasional Jepang oleh Asosiasi Ski Jepang pada tahun 2013 untuk mendukung mereka di musim 2012-2013.
Pelatih lain Ayumu Hirano termasuk Ben Boyd dan Elijah Teter di Ski & Snowboard Club Vail. Ayah Hirano juga memiliki moto "Kepribadian didahulukan. Yang paling penting adalah yang paling esensial" sepanjang pengasuhannya dan saat menjalankan tim skateboarding anak-anaknya, yang menekankan pentingnya karakter.
5. Kehidupan Pribadi
Ayumu Hirano adalah bagian dari keluarga atletik. Adik laki-lakinya, Kaishu Hirano, juga seorang snowboarder profesional. Kakak laki-lakinya, Eiju Hirano, juga merupakan seorang snowboarder. Pada 19 Maret 2024, Ayumu Hirano mengumumkan pernikahannya.

6. Penghargaan dan Kehormatan
Ayumu Hirano telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas pencapaiannya dalam olahraga:
- Penghargaan Kehormatan Warga Prefektur Niigata
- Penghargaan Khusus Kehormatan Warga Prefektur Niigata
- Penghargaan Kehormatan Khusus Olahraga
- Penghargaan Kehormatan Khusus Olahraga Niigata Nippo
- Best Karaagenist (Kategori Atlet) - 2014
- Purple Ribbon Medal (Shiju Hōshō) - 2022, sebuah penghargaan dari pemerintah Jepang untuk individu yang telah berkontribusi pada perkembangan akademik dan artistik.
7. Penampilan Media dan Kegiatan Komersial
Sebagai atlet berprestasi, Ayumu Hirano juga telah tampil di berbagai media dan terlibat dalam kegiatan komersial:
- Penampilan Televisi:**
- Athlete's Soul (NHK BS1, 20 Januari 2018)
- Close-up Gendai+ (NHK General TV, 7 Februari 2018)
- Iklan Komersial (CM):**
- Uniqlo 21FW Life and Wear: Ground and Space (Oktober 2021 -), bersama Haruka Ayase.
- TOKIO INKARAMI (Ifing Co., Ltd.) Top Athlete (Juli 2022 -), bersama Miho Takagi dan juga menampilkan Hikaru Mori serta tim parkour.
8. Warisan dan Evaluasi
Ayumu Hirano telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dunia snowboarding dan skateboarding, serta dalam lanskap olahraga Jepang secara lebih luas. Sebagai peraih medali termuda di X Games dan Olimpiade, ia menginspirasi generasi baru atlet. Penguasaan dan pendaratan sukses teknik-teknik perintis seperti triple cork dan back-to-back double cork 1440s telah mendorong batas-batas kemungkinan dalam snowboarding halfpipe, menaikkan standar kompetisi global dan memotivasi atlet lain untuk berinovasi.
Kemenangan medali emas Olimpiade Beijing 2022, terutama setelah kontroversi penjurian yang menyoroti perlunya objektivitas dalam olahraga, menegaskan statusnya sebagai atlet yang tidak hanya berbakat tetapi juga tangguh dan berintegritas. Kemampuannya untuk beralih antara snowboarding dan skateboarding, dan berkompetisi di level Olimpiade di kedua disiplin, menunjukkan keuletan dan bakat serbagunanya yang luar biasa. Hirano tidak hanya seorang juara, tetapi juga seorang pionir yang terus membentuk masa depan olahraga papan, mendorong batas-batas fisik dan teknis, serta mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon olahraga terkemuka Jepang.