1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Sir Charles Bell menjalani masa kecil dan pendidikan di Edinburgh yang membentuk fondasi karier medis dan artistiknya yang cemerlang.
1.1. Kelahiran dan Latar Belakang Keluarga
Charles Bell lahir di Edinburgh, Skotlandia, pada 12 November 1774. Ia adalah putra keempat dari Pendeta William Bell, seorang ulama dari Gereja Episkopal Skotlandia. Ayahnya meninggal pada tahun 1779 ketika Charles berusia lima tahun, sehingga ibunya memainkan peran unik dan signifikan dalam kehidupan awalnya, mengajarinya membaca dan menulis. Keluarga Bell dikenal memiliki banyak tokoh terkemuka; tiga kakak laki-lakinya juga mencapai kesuksesan dalam profesi masing-masing. Mereka adalah Robert Bell (1757-1816), seorang Penulis untuk Signet; John Bell (1763-1820), yang juga seorang ahli bedah dan penulis terkenal; serta advokat George Joseph Bell (1770-1843), yang kemudian menjadi profesor hukum di Universitas Edinburgh dan panitera utama di Court of Session.
1.2. Pendidikan dan Pelatihan Seni
Charles Bell tumbuh besar di Edinburgh dan menempuh pendidikan di High School Edinburgh (1784-1788). Meskipun ia bukanlah siswa yang sangat cemerlang, Charles memutuskan untuk mengikuti jejak kakaknya, John, dengan meniti karier di bidang kedokteran. Pada tahun 1792, Charles Bell mendaftar di Universitas Edinburgh dan mulai membantu kakaknya, John, sebagai murid magang bedah. Selama di universitas, Bell juga menghadiri kuliah Dugald Stewart tentang filsafat spiritual, yang memiliki dampak signifikan padanya; beberapa ajaran Stewart dapat ditemukan dalam karya-karya Bell di kemudian hari, seperti dalam salah satu bagian bukunya Treatise on the Hand.
Selain kelas anatomi, Bell mengambil kursus seni menggambar untuk mengasah keterampilan artistiknya. Ibunya juga turut mendukung bakat artistik alami Charles dengan membiayai pelajaran menggambar dan melukis reguler dari David Allan, seorang pelukis Skotlandia yang terkenal. Di universitas, ia juga menjadi anggota Royal Medical Society sebagai mahasiswa dan berbicara pada perayaan seratus tahun perkumpulan tersebut pada tahun 1837.
Pada tahun 1798, Bell lulus dari Universitas Edinburgh dan segera setelah itu diterima di Royal College of Surgeons of Edinburgh, tempat ia mengajar anatomi dan melakukan operasi di Royal Infirmary of Edinburgh. Selama mengembangkan bakatnya sebagai ahli bedah, minat Bell meluas ke bidang yang menggabungkan anatomi dan seni. Bakat inherennya sebagai seniman muncul ketika ia membantu kakaknya menyelesaikan karya empat jilid berjudul The Anatomy of the Human Body. Charles Bell sepenuhnya menulis dan mengilustrasikan jilid 3 dan 4 pada tahun 1803 dan menerbitkan kumpulan ilustrasinya sendiri dalam A System of Dissections pada tahun 1798 dan 1799. Selain itu, Bell menggunakan pengalaman klinis dan mata artistiknya untuk mengembangkan hobi membuat model kasus medis yang menarik dalam lilin. Ia kemudian mengumpulkan koleksi ekstensif yang disebutnya sebagai Museum Anatomi miliknya, beberapa di antaranya masih dapat dilihat hari ini di Surgeons' Hall.
Masa tinggal Charles Bell di Edinburgh tidak berlangsung lama karena perseteruan antara John Bell dan dua anggota fakultas di Universitas Edinburgh: Alexander Monro (secundus) dan John Gregory. John Gregory adalah ketua Royal Infirmary dan telah menyatakan bahwa hanya enam staf bedah penuh waktu yang akan ditunjuk untuk bekerja di infirmary. Saudara-saudara Bell tidak terpilih, dan dengan demikian dilarang berlatih kedokteran di Royal Infirmary. Charles Bell, yang tidak terlibat langsung dalam perseteruan kakaknya, mencoba membuat kesepakatan dengan fakultas Universitas Edinburgh dengan menawarkan seratus guinea dan Museum Anatominya kepada universitas dengan imbalan mengizinkannya mengamati dan membuat sketsa operasi yang dilakukan di Royal Infirmary, tetapi kesepakatan ini ditolak.
2. Karier Profesional
Perjalanan karier profesional Sir Charles Bell ditandai oleh inovasi, dedikasi dalam pengajaran, dan pengalaman signifikan sebagai ahli bedah militer.
2.1. Kepindahan ke London dan Aktivitas Awal
Pada tahun 1804, Charles Bell pindah ke London, dan pada tahun 1805, ia telah membangun reputasinya di kota tersebut dengan membeli sebuah rumah di Leicester Street. Dari rumah ini, Bell mengajar kelas anatomi dan bedah untuk mahasiswa kedokteran, dokter, dan seniman. Pada tahun 1811, Charles Bell menikah dengan Marion Shaw. Dengan menggunakan uang dari mas kawin istrinya, Bell membeli sebagian saham Great Windmill Street School of Anatomy, yang didirikan oleh ahli anatomi William Hunter. Bell memindahkan praktiknya dari rumahnya ke Sekolah Windmill Street dan mengajar serta melakukan penelitiannya sendiri hingga tahun 1824. Antara tahun 1813 dan 1814, ia diangkat sebagai anggota London College of Surgeons dan sebagai ahli bedah di Middlesex Hospital.
2.2. Dinas Militer dan Pengalaman Bedah
Pada tahun 1809, Bell termasuk di antara sejumlah ahli bedah sipil yang secara sukarela merawat ribuan tentara yang sakit dan terluka yang mundur ke A Coruña. Enam tahun kemudian, ia kembali secara sukarela merawat tentara yang sakit dan terluka setelah Pertempuran Waterloo pada tahun 1815. Selama tiga hari dan malam berturut-turut, ia mengoperasi tentara Prancis di Rumah Sakit Gens d'Armerie. Kondisi tentara Prancis sangat buruk, sehingga banyak pasiennya meninggal tak lama setelah dioperasi. Sayangnya, dari 12 kasus amputasi yang dilakukan Bell, hanya satu orang yang selamat. Dr. Robert Knox, yang merupakan salah satu asisten bedah Bell di Brussels, mengkritik keterampilan bedah Bell dan berkomentar negatif tentang kemampuannya; tingkat kematian amputasi yang dilakukan oleh Bell mencapai sekitar 90%.
Selain operasi amputasi, Bell sangat tertarik dengan cedera peluru senapan. Pada tahun 1814, ia menerbitkan sebuah Dissertation on Gunshot Wounds. Sejumlah ilustrasi lukanya dipamerkan di aula Royal College of Surgeons of Edinburgh. Bell juga menjabat sebagai ahli bedah militer, membuat catatan rumit tentang cedera neurologis di Royal Hospital Haslar dan secara terkenal mendokumentasikan pengalamannya di Waterloo.
2.3. Penunjukan Akademis dan Kegiatan Mengajar
Bell berperan penting dalam pembentukan Middlesex Hospital Medical School, dan pada tahun 1824, ia menjadi profesor pertama Anatomi dan Bedah di Royal College of Surgeons of England di London. Pada tahun yang sama, Bell menjual koleksinya yang terdiri lebih dari 3.000 preparat lilin kepada Royal College of Surgeons of Edinburgh seharga 3.00 K GBP.
Pada tahun 1829, Windmill Street School of Anatomy digabungkan ke dalam King's College London yang baru. Bell diundang untuk menjadi profesor pertama fisiologi di sana. Ia membantu mendirikan Sekolah Kedokteran di Universitas London, memberikan pidato perdana saat pembukaannya, dan bahkan membantu menyusun persyaratan program sertifikasinya. Namun, masa tinggal Bell di Sekolah Kedokteran tidak berlangsung lama, dan ia mengundurkan diri dari jabatannya karena perbedaan pendapat dengan staf akademik. Selama tujuh tahun berikutnya, Bell memberikan kuliah klinis di Middlesex Hospital. Pada tahun 1835, ia menerima posisi Ketua Bedah di Universitas Edinburgh setelah kematian Profesor John William Turner yang terlalu cepat.
3. Kontribusi Ilmiah dan Medis
Sir Charles Bell memberikan kontribusi inovatif dan teori-teori penting dalam bidang neurologi, anatomi, dan fisiologi yang membentuk dasar bagi pemahaman modern tentang sistem saraf.
3.1. Penemuan Perbedaan Saraf Sensorik dan Motorik

Bell menerbitkan studi rinci tentang sistem saraf pada tahun 1811 dalam bukunya yang diedarkan secara pribadi, An Idea of a New Anatomy of the Brain. Dalam buku ini, Bell menjelaskan idenya tentang jalur saraf yang berbeda yang terhubung dengan bagian otak yang berbeda, sehingga mengarah pada fungsionalitas yang berbeda. Percobaannya untuk menyelidiki hal ini terdiri dari membedah sumsum tulang belakang kelinci dan menyentuh kolom-kolom sumsum yang berbeda. Ia menemukan bahwa iritasi pada kolom anterior menyebabkan kejang otot, sementara iritasi pada kolom posterior tidak memiliki efek yang terlihat. Percobaan-percobaan ini membuat Bell menyatakan bahwa ia adalah orang pertama yang membedakan antara saraf sensorik dan motorik.
Meskipun esai ini oleh banyak orang dianggap sebagai batu fondasi neurologi klinis, namun tidak diterima dengan baik oleh rekan-rekan Bell pada masanya. Eksperimentasinya dikritik dan ide yang ia presentasikan mengenai akar anterior dan posterior yang masing-masing terhubung ke cerebrum dan cerebellum ditolak. Selain itu, esai Bell yang asli tahun 1811 sebenarnya tidak berisi deskripsi yang jelas tentang akar saraf motorik dan sensorik seperti yang Bell klaim kemudian, dan ia tampaknya telah mengeluarkan revisi-revisi berikutnya yang salah tanggal dengan perubahan tekstual yang halus. Fakta bahwa ia tidak mempublikasikan seluruh hasil penelitiannya secara luas juga menyebabkan seorang ilmuwan lain, François Magendie, menemukan teori serupa secara independen, yang kemudian dikenal sebagai Hukum Bell-Magendie.
3.2. Penelitian Sistem Saraf dan Bell's Palsy
Meskipun respons awalnya kurang antusias, Charles Bell terus mempelajari anatomi otak manusia dan memfokuskan perhatiannya pada saraf-saraf yang terhubung dengannya. Pada tahun 1821, Bell menerbitkan makalah berjudul On the Nerves: Giving an Account of some Experiments on Their Structure and Functions, Which Lead to a New Arrangement of the System dalam Philosophical Transactions of the Royal Society. Makalah ini berisi penemuan Bell yang paling terkenal, yaitu bahwa saraf wajah atau saraf kranial ketujuh adalah saraf untuk aksi otot.
Ini adalah penemuan yang sangat penting karena ahli bedah sering kali memotong saraf ini sebagai upaya penyembuhan untuk neuralgia wajah, tetapi hal ini sering kali menyebabkan pasien mengalami kelumpuhan unilateral pada otot-otot wajah, yang kini dikenal sebagai Bell's palsy. Berkat publikasi ini, Charles Bell dianggap sebagai salah satu dokter pertama yang menggabungkan studi ilmiah neuroanatomi dengan praktik klinis.
3.3. Anatomi Ekspresi dan Pengaruhnya
Pada tahun 1806, dengan tujuan mendapatkan posisi mengajar di Royal Academy, Bell menerbitkan karyanya Essays on The Anatomy of Expression in Painting. Karya ini kemudian diterbitkan ulang dengan judul Essays on The Anatomy and Philosophy of Expression pada tahun 1824. Dalam karya ini, Bell mengikuti prinsip-prinsip teologi alamiah, menegaskan keberadaan sistem otot wajah yang unik pada manusia, yang berfungsi untuk spesies manusia dengan hubungan uniknya dengan Sang Pencipta. Ide-ide ini sejalan dengan pandangan William Paley.
Studi Bell tentang ekspresi emosi memainkan peran katalitik dalam pengembangan pemikiran Charles Darwin mengenai asal-usul kehidupan emosional manusia. Meskipun Darwin menolak argumen teologis Bell, ia sangat setuju dengan penekanan Bell pada peran ekspresif otot pernapasan. Darwin merinci pandangan ini dalam bukunya The Expression of the Emotions in Man and Animals (1872), yang ditulis dengan kolaborasi aktif psikiater James Crichton-Browne.
3.4. Bridgewater Treatise: Tangan
Pada tahun 1829, Francis Egerton, Earl Kedelapan Bridgewater, meninggal dunia dan dalam wasiatnya, ia meninggalkan sejumlah besar uang kepada Presiden Royal Society of London. Wasiat tersebut menetapkan bahwa uang itu akan digunakan untuk menulis, mencetak, dan menerbitkan seribu eksemplar sebuah karya tentang Kekuasaan, Kebijaksanaan, dan Kebaikan Tuhan. Presiden Royal Society, Davies Gilbert, menunjuk delapan pria terhormat untuk menulis risalah terpisah tentang subjek tersebut.
Pada tahun 1833, Charles Bell menerbitkan Bridgewater Treatises keempat, berjudul The Hand: Its Mechanism and Vital Endowments as Evincing Design. Charles Bell menerbitkan empat edisi dari The Hand. Dalam beberapa bab pertama, Bell menyusun risalahnya sebagai buku teks awal anatomi perbandingan. Buku tersebut penuh dengan gambar di mana Bell membandingkan "tangan" organisme yang berbeda, mulai dari tangan manusia, cakar simpanse, hingga sungut ikan. Setelah beberapa bab pertama, Bell mengorientasikan risalahnya pada signifikansi tangan dan pentingnya penggunaannya dalam anatomi. Ia menekankan bahwa tangan sama pentingnya dengan mata dalam bidang bedah dan harus dilatih dengan baik.
4. Karya Seni
Sebagai seorang seniman yang ulung, Sir Charles Bell memadukan pengetahuan medisnya dengan bakat artistiknya, menghasilkan karya-karya yang tidak hanya ilmiah tetapi juga memiliki nilai artistik tinggi.
4.1. Ilustrasi Anatomi dan Publikasi
Charles Bell adalah seorang penulis yang produktif yang menggabungkan pengetahuan anatomisnya dengan mata artistiknya untuk menghasilkan sejumlah buku yang sangat detail dan berilustrasi indah. Pada tahun 1799, Bell menerbitkan karya pertamanya A System of Dissections, explaining the Anatomy of the Human Body, the manner of displaying Parts and their Varieties in Disease. Karya keduanya adalah penyelesaian set empat jilid kakaknya yang berjudul The Anatomy of the Human Body pada tahun 1803.
Pada tahun yang sama, Bell menerbitkan tiga seri ukiran miliknya yang berjudul Engravings of the Arteries, Engravings of the Brain, dan Engravings of the Nerves. Kumpulan ukiran ini terdiri dari diagram anatomi yang rumit dan detail, disertai dengan label dan deskripsi singkat tentang fungsinya dalam tubuh manusia, dan diterbitkan sebagai alat pendidikan bagi calon mahasiswa kedokteran. Engravings of the Brain sangat penting karena ini menandai upaya pertama Bell yang diterbitkan untuk sepenuhnya menjelaskan organisasi sistem saraf. Dalam pengantar karyanya, Bell berkomentar tentang sifat ambigu otak dan cara kerjanya, sebuah topik yang akan menarik minatnya sepanjang sisa hidupnya. Ia juga menulis risalah pertama tentang anatomi dan fisiologi ekspresi wajah untuk para pelukis dan ilustrator, berjudul Essays on the Anatomy of Expression in Painting (1806).
Ia juga menggabungkan banyak bakat artistik, ilmiah, sastra, dan pengajarannya dalam sejumlah preparat lilin dan ilustrasi anatomi serta bedah yang detail, lukisan, dan ukiran dalam beberapa bukunya tentang subjek-subjek ini, seperti dalam bukunya Illustrations of the Great Operations of Surgery: Trepan, Hernia, Amputation, Aneurism, and Lithotomy (1821).
4.2. Lukisan dan Sketsa
Selain ilustrasi anatomi, Bell juga menghasilkan lukisan dan sketsa yang menunjukkan keahliannya sebagai seniman. Salah satu karyanya yang terkenal adalah lukisan "The Maniac" yang dibuat pada tahun 1806, menggambarkan seorang pasien dengan kondisi kejiwaan.

Karya penting lainnya adalah lukisan "Opisthotonus" dari tahun 1809, yang menggambarkan seorang pasien dengan tetanus yang mengalami kejang parah yang menyebabkan tubuh melengkung ke belakang. Lukisan-lukisan ini tidak hanya berfungsi sebagai catatan medis tetapi juga sebagai ekspresi artistik dari pengamatan klinis Bell.

5. Ideologi dan Filsafat
Sir Charles Bell secara mendalam dipengaruhi oleh teologi alamiah, sebuah pandangan filosofis yang berpendapat bahwa desain dan tujuan dalam alam semesta mengungkapkan keberadaan dan sifat Tuhan. Ia secara eksplisit menyelaraskan pandangannya dengan William Paley, seorang teolog Inggris yang terkenal dengan argumennya tentang desain cerdas dalam karyanya Natural Theology.
Dalam karyanya Essays on The Anatomy of Expression in Painting dan terutama dalam The Hand: Its Mechanism and Vital Endowments as Evincing Design (sebagai bagian dari Bridgewater Treatises), Bell mengemukakan bahwa struktur kompleks tubuh manusia, khususnya tangan, adalah bukti nyata dari desain cerdas Sang Pencipta. Ia percaya bahwa setiap detail anatomi dan fungsionalitas mencerminkan tujuan ilahi. Bagi Bell, mempelajari anatomi adalah cara untuk memahami kebijaksanaan dan kebaikan Tuhan yang termanifestasi dalam ciptaan-Nya. Ideologi ini membentuk dasar pandangannya tentang hubungan antara alam, ilmu pengetahuan, dan yang ilahi, menempatkannya sebagai seorang ilmuwan yang juga seorang pemikir filosofis yang mendalam.
6. Penghargaan dan Kehormatan
Charles Bell menerima sejumlah kehormatan, penghargaan, dan beasiswa signifikan sepanjang hidupnya, mencerminkan posisinya yang terhormat di komunitas ilmiah.
Ia terpilih sebagai Fellow of the Royal Society of Edinburgh pada 8 Juni 1807, atas nominasi Robert Jameson, William Wright, dan Thomas Macknight. Ia menjabat sebagai Anggota Dewan RSE dari tahun 1836 hingga 1839.
Pada 16 November 1826, ia terpilih sebagai Fellow of the Royal Society of London dan dianugerahi medali emas Royal Society atas berbagai penemuannya dalam ilmu pengetahuan. Bell dianugerahi gelar Knight ke dalam Royal Guelphic Order di Hanover pada tahun 1831 oleh Raja William IV. Ia juga terpilih sebagai anggota asing Royal Swedish Academy of Sciences, serupa dengan Richard Owen.
7. Kehidupan Pribadi
Charles Bell menikah dengan Marion Shaw pada tahun 1811. Kehidupan pribadinya tetap cukup tersembunyi dibandingkan dengan karier profesionalnya yang gemilang.
8. Kematian
Charles Bell meninggal dunia pada 28 April 1842 di Hallow Park dekat Worcester, Midlands, saat sedang dalam perjalanan dari Edinburgh ke London. Ia dimakamkan di Pemakaman Gereja Hallow, dekat Worcester.
q=Hallow, Worcestershire|position=right
9. Warisan dan Pengaruh
Dampak abadi penemuan dan penelitian Sir Charles Bell sangat luas dalam bidang ilmiah dan medis, meninggalkan warisan yang terus dikenang melalui berbagai penemuan yang dinamai menurut namanya dan pengaruhnya pada pemikiran ilmiah selanjutnya.
9.1. Penemuan yang Dinamai Menurut Bell
Beberapa istilah dan hukum ilmiah serta medis dinamai untuk menghormatinya, menyoroti signifikansi kontribusinya:
- Saraf (pernapasan eksternal) Bell: Saraf toraks panjang.
- Bell's palsy: Kelumpuhan idiopatik unilateral pada otot-otot wajah karena lesi pada saraf wajah.
- Bell's phenomenon: Mekanisme pertahanan normal-gerakan mata ke atas dan ke luar yang terjadi ketika seseorang memejamkan mata secara paksa. Hal ini dapat diamati secara klinis pada pasien dengan kelumpuhan orbicularis oculi (misalnya Sindrom Guillain-Barré atau Bell's palsy), karena kelopak mata tetap terangkat saat pasien mencoba memejamkan mata.
- Bell's spasm: Kedutan tak sadar pada otot-otot wajah.
- Hukum Bell-Magendie: Menyatakan bahwa cabang anterior dari akar saraf tulang belakang hanya mengandung serat motorik dan akar posterior hanya mengandung serat sensorik.
9.2. Pengaruh pada Pemikiran Ilmiah Selanjutnya
Karya Charles Bell memiliki dampak abadi pada bidang neurologi, anatomi, dan seni. Ia adalah salah satu dokter pertama yang menggabungkan studi ilmiah neuroanatomi dengan praktik klinis. Meskipun sempat menghadapi kritik, terutama terkait klaim awal tentang saraf, penelitiannya tentang saraf sensorik dan motorik menjadi dasar penting bagi neurologi modern. Penyelidikannya tentang ekspresi emosi juga memengaruhi Charles Darwin dalam pengembangan teori evolusinya, khususnya tentang asal-usul kehidupan emosional manusia. Bell juga dikenang karena upaya integrasinya yang unik antara seni dan sains, menghasilkan ilustrasi anatomi yang berfungsi sebagai alat pendidikan yang tak ternilai bagi generasi ilmuwan dan seniman berikutnya.
9.3. Monumen dan Institusi
Sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa, beberapa institusi didirikan untuk mengenangnya. Salah satunya adalah Charles Bell House, yang merupakan bagian dari University College London. Gedung ini digunakan untuk pengajaran dan penelitian di bidang bedah, melanjutkan warisan keilmuan yang ia tinggalkan.
q=Charles Bell House, University College London|position=left