1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Bagian ini mencakup detail mengenai kelahirannya, latar belakang keluarga, serta riwayat pendidikannya.
1.1. Kelahiran dan Latar Belakang Keluarga
Claude George Bowes-Lyon lahir pada 14 Maret 1855 di Lowndes Square, London. Ia adalah putra dari Claude Bowes-Lyon, Earl Strathmore dan Kinghorne ke-13, dan Frances Smith. Ia memiliki seorang adik laki-laki, Patrick Bowes-Lyon, yang merupakan seorang pemain tenis dan memenangkan kejuaraan ganda Wimbledon pada tahun 1887.
1.2. Pendidikan
Claude George Bowes-Lyon menempuh pendidikan di Eton College, salah satu sekolah publik paling prestisius di Inggris. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia melanjutkan ke karier militer.
2. Karier Awal dan Dinas Militer
Setelah menyelesaikan pendidikan, Claude George Bowes-Lyon memulai karier militernya dan terlibat dalam aktivitas sosial.

2.1. Dinas Militer
Pada tahun 1876, Claude George Bowes-Lyon menerima penugasan di Life Guards ke-2 dengan pangkat letnan dua, dan bertugas selama enam tahun hingga setahun setelah pernikahannya. Ia juga merupakan anggota aktif dari Tentara Teritorial dan menjabat sebagai kolonel kehormatan Batalion ke-4/ke-5 dari Black Watch.
3. Pernikahan dan Keturunan
Bagian ini merinci pernikahannya dengan Cecilia Cavendish-Bentinck dan daftar lengkap anak-anak mereka.
3.1. Pernikahan
Pada 16 Juli 1881, Claude George Bowes-Lyon menikah dengan Cecilia Cavendish-Bentinck di Petersham, Surrey. Hubungan mereka digambarkan sangat harmonis dan saling mendukung. Dikenang bahwa sang Earl memiliki kebiasaan menarik kumisnya dengan isyarat yang dramatis namun sopan sebelum mencium anak-anaknya.
3.2. Anak-anak
Dari pernikahannya dengan Cecilia Cavendish-Bentinck, Claude George Bowes-Lyon dikaruniai sepuluh orang anak:
Nama | Lahir | Meninggal | Usia | Catatan |
---|---|---|---|---|
Yang Terhormat Violet Hyacinth Bowes-Lyon | 17 April 1882 | 17 Oktober 1893 | 11 tahun | Meninggal akibat difteri dan dimakamkan di Gereja St Andrew, Ham. Tidak pernah disebut 'Lady' karena meninggal sebelum ayahnya mewarisi gelar Earl. |
Lady Mary Frances Bowes-Lyon | 30 Agustus 1883 | 8 Februari 1961 | 77 tahun | Menikahi Sidney Elphinstone, Lord Elphinstone ke-16 pada tahun 1910, dan memiliki keturunan. |
Patrick Bowes-Lyon, Lord Glamis | 22 September 1884 | 25 Mei 1949 | 64 tahun | Menikahi Lady Dorothy Osborne pada tahun 1908, dan memiliki keturunan. Pada tahun 1944, ia menjadi Earl Strathmore dan Kinghorne ke-15 dan ke-2. |
Letnan Yang Terhormat John Bowes-Lyon | 1 April 1886 | 7 Februari 1930 | 43 tahun | Dikenal sebagai Jock. Menikahi Yang Terhormat Fenella Hepburn-Stuart-Forbes-Trefusis pada tahun 1914, dan memiliki keturunan. |
Yang Terhormat Alexander Francis Bowes-Lyon | 14 April 1887 | 19 Oktober 1911 | 24 tahun | Dikenal sebagai Alec. Meninggal dalam tidurnya karena tumor di dasar otak besar, belum menikah. |
Kapten Yang Terhormat Fergus Bowes-Lyon | 18 April 1889 | 27 September 1915 | 26 tahun | Menikahi Lady Christian Norah Dawson-Damer pada tahun 1914, dan memiliki keturunan. Gugur pada tahap awal Pertempuran Loos. |
Lady Rose Constance Bowes-Lyon | 6 Mei 1890 | 17 November 1967 | 77 tahun | Menikahi William Leveson-Gower, Earl Granville ke-4 pada tahun 1916, dan memiliki keturunan. |
Letnan Kolonel Yang Terhormat Michael Claude Hamilton Bowes-Lyon | 1 Oktober 1893 | 1 Mei 1953 | 59 tahun | Dikenal sebagai Mickie. Merupakan tahanan perang selama Perang Dunia I. Menikahi Elizabeth Cator pada tahun 1928, yang merupakan salah satu pengiring pengantin pada pernikahan adiknya, Elizabeth. Anak-anaknya termasuk Fergus Bowes-Lyon, Earl Strathmore dan Kinghorne ke-17, Lady Mary Colman, Lady Patricia Tetley, dan Albemarle Bowes-Lyon. Ia meninggal akibat asma dan gagal jantung di Bedfordshire. |
Lady Elizabeth Angela Marguerite Bowes-Lyon | 4 Agustus 1900 | 30 Maret 2002 | 101 tahun | Pada tahun 1923, ia menikah dengan Pangeran Albert, Duke of York (calon Raja George VI), dan memiliki keturunan, termasuk Ratu Elizabeth II. Ia menjadi Permaisuri Britania Raya pada tahun 1936, dan setelah kematian suaminya, ia dikenal sebagai Ratu Elizabeth Ibu Suri. |
Yang Terhormat Sir David Bowes-Lyon | 2 Mei 1902 | 13 September 1961 | 59 tahun | Menikahi Rachel Clay pada tahun 1929, dan memiliki keturunan. |
4. Kehidupan sebagai Bangsawan dan Kepemilikan Tanah
Bagian ini membahas perannya sebagai bangsawan dan pengelola perkebunan, serta sifat pribadinya yang sederhana dan dekat dengan rakyat.

4.1. Suksesi Gelar dan Pengelolaan Perkebunan
Setelah kematian ayahnya pada 16 Februari 1904, Claude George Bowes-Lyon menggantikan gelar Earl Strathmore dan Kinghorne. Ia mewarisi perkebunan besar di Skotlandia dan Inggris, termasuk Kastil Glamis, St Paul's Walden Bury, Gibside Hall, Streatlam Castle di County Durham, dan Woolmers Park dekat Hertford. Ia memiliki minat yang mendalam pada kehutanan dan merupakan salah satu yang pertama menanam pohon larch dari biji di Britania Raya.
4.2. Karakter Pribadi dan Hubungan dengan Penyewa
Claude George Bowes-Lyon memiliki reputasi sebagai tuan tanah yang luar biasa baik hati kepada para penyewanya. Banyak yang menggambarkannya sebagai pria yang rendah hati dan tidak sok penting, sering terlihat mengenakan "mantel macintoshjaket tahan airBahasa Inggris lama yang diikat dengan seutas tali". Ia secara pribadi mengerjakan lahannya dan sangat menikmati pekerjaan fisik di area perkebunannya, seringkali membuat pengunjung salah mengira ia sebagai pekerja biasa. Kebiasaan pribadinya mencerminkan kesederhanaannya; ia membuat cokelatnya sendiri untuk sarapan dan selalu meletakkan teko air di samping tempat makannya saat makan malam untuk mengencerkan anggurnya sendiri. Sifat-sifat ini menunjukkan karakter yang membumi dan kepedulian yang tulus terhadap mereka di sekitarnya.
5. Hubungan dengan Keluarga Kerajaan dan Peran Publik
Bagian ini menguraikan hubungan Claude George Bowes-Lyon dengan keluarga kerajaan Inggris, termasuk pernikahan putrinya, serta jabatan publik dan penghargaan yang ia terima.
5.1. Pernikahan Putrinya dan Hubungan Kekeluargaan Kerajaan
Meskipun Claude George Bowes-Lyon memiliki keraguan mengenai kehidupan kerajaan, putri bungsunya, Elizabeth, menikah dengan Pangeran Albert, Duke of York (putra kedua Raja George V dan Ratu Mary, yang kelak menjadi Raja George VI) pada April 1923. Peristiwa ini menjadikannya bagian dari keluarga kerajaan Inggris. Cucu perempuannya, Putri Elizabeth (kemudian Ratu Elizabeth II), lahir di rumahnya di 17 Bruton Street, Mayfair, pada April 1926. Pada penobatan putri dan menantunya pada tahun 1937, Earl dan Countess duduk di kotak kerajaan bersama Ratu Mary dan cucu perempuan mereka, Putri Elizabeth dan Margaret.
5.2. Jabatan Publik dan Penghargaan
Pada tahun 1904, Claude George Bowes-Lyon diangkat sebagai Lord Lieutenant dari Angus, sebuah jabatan yang ia lepas ketika putrinya menjadi Ratu. Untuk menandai pernikahan putrinya, ia dianugerahi gelar Knight Grand Cross dari Ordo Kerajaan Victoria pada tahun 1923. Pada tahun 1928, ia diangkat sebagai Knight dari Ordo Thistle. Ketika menantunya menjadi raja pada tahun 1936, ia dinobatkan sebagai Knight Companion dari Ordo Garter pada upacara penobatan tahun 1937. Selain itu, ia juga dianugerahi gelar Earl Strathmore dan Kinghorne ke-1 dalam bangsawan Britania Raya, meskipun ia adalah Earl Strathmore dan Kinghorne ke-14 dengan gelar Skotlandia. Gelar Britania Raya ini memungkinkannya untuk duduk di Dewan Bangsawan sebagai seorang Earl, karena anggota bangsawan Skotlandia tidak secara otomatis memiliki kursi di sana; sebelumnya ia hanya duduk sebagai baron melalui Barony of Bowes yang diciptakan untuk ayahnya. Ia juga dianugerahi Territorial Decoration atas pengabdiannya di Tentara Teritorial.
6. Masa Tua dan Kematian
Bagian ini merangkum periode akhir kehidupan Claude George Bowes-Lyon dan penyebab kematiannya.
6.1. Masa Tua
Di masa tuanya, Claude George Bowes-Lyon mengalami masalah pendengaran yang parah, yang sangat memengaruhi kondisi kesehatannya.
6.2. Kematian
Claude George Bowes-Lyon meninggal dunia akibat bronkitis pada 7 November 1944, di usianya yang ke-89, di Kastil Glamis. Ia dimakamkan di tempat yang sama pada 10 November 1944. Setelah kematiannya, ia digantikan oleh putranya, Patrick Bowes-Lyon, Earl Strathmore dan Kinghorne ke-15. Istrinya, Lady Strathmore, telah meninggal lebih dulu pada tahun 1938.
7. Silsilah
Garis keturunan dan silsilah Claude George Bowes-Lyon adalah sebagai berikut:
- Ayah:** Claude Bowes-Lyon, Earl Strathmore dan Kinghorne ke-13
- Ibu:** Frances Dora Smith
- Kakek dari pihak ayah:** Thomas Lyon-Bowes, Lord Glamis
- Nenek dari pihak ayah:** Charlotte Grimstead
- Kakek dari pihak ibu:** Oswald Smith
- Nenek dari pihak ibu:** Henrietta Mildred Hodgson
- Kakek buyut dari pihak ayah:** Thomas Lyon-Bowes, Earl Strathmore dan Kinghorne ke-11
- Nenek buyut dari pihak ayah:** Mary Elizabeth Louisa Carpenter
- Kakek buyut dari pihak ibu (Smith):** George Smith
- Nenek buyut dari pihak ibu (Smith):** Frances Mary Mosley
- Kakek buyut dari pihak ibu (Hodgson):** Robert Hodgson, Dekan Carlisle
- Nenek buyut dari pihak ibu (Hodgson):** Mary Tucker
8. Lambang

Lambang (Coat of ArmsBahasa Inggris) Earls of Strathmore dan Kinghorne terkenal karena merupakan lambang canting, yaitu lambang yang secara visual merepresentasikan nama pemegang gelar: Bowes-Lyon. Lambang tersebut menampilkan busur (bowsBahasa Inggris) dan singa (lionsBahasa Inggris).
Deskripsi lambang:
- Perisai:** Perempat pertama dan keempat berwarna perak dengan singa jantan berdiri biru, bersenjata dan berlidah merah di dalam tressure ganda berdaun bunga berlawanan warna kedua (untuk Lyon); perempat kedua dan ketiga berwarna ermine dengan tiga busur terpasang tegak sejajar dalam warna alami (untuk Bowes).
- Puncak:** Di dalam dua cabang laurel, seorang wanita hingga pinggang, mengenakan pakaian dan memegang di tangan kanannya thistle kerajaan, semuanya dalam warna alami.
- Topi kebesaran:** Mahkota seorang Earl.
- Penopang:** Di sebelah kanan, seekor unicorn perak bersenjata dan berkuku emas; di sebelah kiri, seekor singa yang dibagi secara horizontal emas dan merah.
- Semboyan:** Semboyan yang tertera adalah "In Te, Domine, Speravi", yang berarti "Di dalam Engkau, Ya Tuhan, aku berharap".
9. Warisan dan Penilaian Sejarah
Claude George Bowes-Lyon meninggalkan warisan sebagai seorang bangsawan yang melampaui gelar kebangsawanannya. Meskipun ia adalah ayah dari seorang ratu dan kakek dari ratu lainnya, ia paling dikenang karena kesederhanaan, kerendahan hati, dan dedikasinya terhadap pengelolaan tanahnya serta kesejahteraan para penyewanya. Sifatnya yang tidak sok penting, seringkali membuatnya disalahpahami sebagai pekerja biasa di perkebunannya sendiri, adalah bukti dari karakter yang membumi dan jauh dari kemegahan dunia aristokrasi.
Perlakuan baiknya yang luar biasa terhadap penyewa tanahnya adalah aspek kunci dari warisannya, yang menunjukkan kepedulian sosial yang mendalam. Ia tidak hanya mengelola asetnya tetapi juga berinteraksi secara langsung dengan tanah dan orang-orang yang bergantung padanya, menjadikannya figur yang dihormati dan dicintai dalam komunitasnya. Dalam sejarah, ia dinilai bukan hanya karena posisinya dalam silsilah kerajaan, tetapi karena kualitas pribadinya yang patut dicontoh: kesederhanaan, kegigihan dalam bekerja, dan kebaikan hati yang tulus kepada sesama. Ini mencerminkan dampak positif dari seorang bangsawan yang memilih untuk hidup dengan prinsip-prinsip yang berpihak pada rakyat biasa.