1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Cui Yongyuan lahir di Tianjin dan menghabiskan masa kecil serta pendidikan dasarnya di Beijing. Ia menempuh pendidikan tinggi di Communication University of China, tempat ia kemudian kembali untuk mengabdikan diri di bidang akademik.
1.1. Kelahiran dan Keluarga
Cui Yongyuan lahir pada 20 Februari 1963 di Distrik Beichen, Tianjin. Ia memiliki latar belakang etnis Korea. Orang tuanya berprofesi sebagai militer. Ketika ia berusia empat tahun, keluarganya pindah ke Beijing, tempat ia dibesarkan. Keluarga besarnya berasal dari Desa Qianhuaifu, Kota Zhaoqiao, Kabupaten Wuyi, Hengshui, Hebei.
1.2. Masa Sekolah dan Pendidikan
Di Beijing, Cui Yongyuan menempuh pendidikan dasar dan menengah. Ia bersekolah di Sekolah Dasar Liangxiang, Sekolah Dasar Fengtai No. 3, dan Sekolah Menengah No. 12 Beijing. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, ia melanjutkan studi di Communication University of China (sebelumnya dikenal sebagai Beijing Broadcasting Institute), dan lulus pada tahun 1985.
2. Karier di China Central Television (CCTV)
Cui Yongyuan memulai kariernya di China Central Television (CCTV) sebagai reporter dan kemudian menjadi salah satu pembawa acara paling populer dan berpengaruh di Tiongkok, mengubah format program bincang-bincang di negara tersebut.
2.1. Kegiatan Penyiaran Awal
Setelah lulus dari Communication University of China pada tahun 1985, Cui Yongyuan memulai kariernya sebagai reporter di China Central Television (CCTV). Pada tahun 1993, ia berperan penting dalam peluncuran program berita unggulan CCTV, Oriental Horizon (东方时空Dōngfāng ShíkōngBahasa Tionghoa).
2.2. Mendapatkan Ketenaran Melalui 'Shíhuà Shíshuō'
Popularitas Cui Yongyuan meroket ketika ia mulai menjadi pembawa acara Shíhuà Shíshuō (实话实说Bahasa Tionghoa, "Katakan Apa Adanya") pada tahun 1996. Program ini awalnya dikonseptualisasikan sebagai suplemen hari Minggu untuk Oriental Horizon, namun dengan cepat mendapatkan pengikut setia karena daya tarik tersendiri. Gaya presentasi Cui yang ramah, alami, dan tidak terpaku naskah menjadi terobosan besar, membedakan acara tersebut dari format program bincang-bincang Tiongkok yang kaku dan statis pada saat itu. Pendekatan ini tidak hanya membuat Shíhuà Shíshuō sangat populer, tetapi juga memicu munculnya banyak program bincang-bincang serupa di jaringan televisi lain, menciptakan efek domino dalam industri penyiaran Tiongkok.
2.3. Perjuangan Melawan Depresi dan Kembali
Pada tahun 2001, Cui Yongyuan didiagnosis menderita depresi klinis. Kondisi ini memaksanya untuk menghentikan program Shíhuà Shíshuō pada tahun 2002. Film Cell Phone (2003) karya sutradara Feng Xiaogang yang dikabarkan menginsinuasi kehidupan pribadinya, menyebabkan spekulasi luas di kalangan penonton dan menimbulkan tekanan besar pada dirinya serta keluarganya, yang semakin memperburuk kondisinya dan memicu keputusan Cui untuk meninggalkan stasiun televisi tersebut.
Setelah perjuangan panjang melawan depresi, Cui Yongyuan berhasil kembali ke CCTV pada tahun 2003 untuk membawakan program Talk with Xiao Cui (小崔说事Xiǎo Cuī Shuō ShìBahasa Tionghoa), yang disiarkan hingga tahun 2009.
2.4. Partisipasi dalam Program Utama
Selain Shíhuà Shíshuō dan Talk with Xiao Cui, Cui Yongyuan juga membawakan beberapa program televisi penting lainnya. Pada tahun 2005, ia terpilih sebagai salah satu dari 'Sepuluh Pembawa Acara Terbaik CCTV Tahun Ini', sebuah pengakuan atas kontribusinya dalam dunia penyiaran Tiongkok.
Pada Kongres Rakyat Nasional tahun 2007, ia memandu sebuah acara bincang-bincang yang mempertemukannya dengan para pemimpin regional Tiongkok untuk membahas isu-isu sehari-hari yang menjadi perhatian masyarakat, suatu format yang merupakan yang pertama kali di Republik Rakyat Tiongkok.
Cui Yongyuan juga beberapa kali tampil di CCTV New Year's Gala, acara tahunan terbesar di Tiongkok. Ia muncul dalam sketsa komedi bersama Zhao Benshan dan Song Dandan berjudul Yesterday, Today, and Tomorrow pada tahun 1999 dan kembali pada tahun 2006. Pada tahun 2000, ia juga tampil menyanyi dan menari bersama aktris Taiwan Ruby Lin. Ia juga membawakan program Legend of Movies (電影傳奇Diànyǐng ChuánqíBahasa Tionghoa) dan Thank God You Are Here (謝天謝地你來啦Xiè Tiān Xiè Dì Nǐ Lái LāBahasa Tionghoa).
3. Kegiatan Setelah Meninggalkan CCTV
Setelah mengakhiri kariernya di CCTV, Cui Yongyuan beralih ke dunia akademik dan memperluas perannya sebagai seorang aktivis daring yang berpengaruh.
3.1. Kegiatan Akademik dan Penelitian
Pada tahun 2012, Cui Yongyuan mendirikan 'Pusat Penelitian Sejarah Lisan Cui Yongyuan' di Communication University of China, almamaternya. Ia meninggalkan CCTV pada tahun 2013 untuk menjabat sebagai profesor di universitas tersebut, berkontribusi pada penelitian akademik dan melestarikan sejarah lisan Tiongkok.
3.2. Transisi Menjadi Aktivis Online
Setelah pengunduran dirinya dari CCTV pada tahun 2013, Cui Yongyuan sempat kembali ke televisi secara singkat pada Januari 2015 untuk membawakan program Oriental Eye (东方眼Dōngfāng YǎnBahasa Tionghoa) di Dragon Television yang berbasis di Shanghai. Namun, program tersebut ditutup setelah tiga bulan karena alasan yang tidak diketahui.
Antara tahun 2013 dan 2019, Cui Yongyuan dikenal luas sebagai seorang aktivis dan pelapor daring. Ia secara aktif menggunakan platform media sosial, terutama Sina Weibo, untuk menyuarakan pandangannya dan mengungkap isu-isu yang dianggapnya krusial bagi masyarakat. Perannya ini menandai transformasinya dari penyiar populer menjadi seorang figur yang berani menantang status quo dan menuntut transparansi.
4. Kontroversi dan Kasus Pengungkapan Utama
Cui Yongyuan terlibat dalam beberapa kontroversi sosial besar dan memimpin sejumlah kasus pengungkapan yang menarik perhatian luas di Tiongkok, menunjukkan keberaniannya dalam menantang pihak-pihak berkuasa dan memperjuangkan isu-isu publik.
4.1. Kampanye Anti-Makanan Rekayasa Genetik (GMO)
Pada September 2013, Cui Yongyuan terlibat dalam debat daring yang intens dengan Fang Zhouzi, seorang kritikus pseudoscience yang juga dikenal sebagai "polisi ilmiah Tiongkok", mengenai komersialisasi makanan rekayasa genetik (GMO). Setelah debat tersebut, Cui melakukan investigasi pribadi ke Jepang dan Amerika Serikat untuk meneliti konsumsi dan regulasi GMO di kedua negara.
Pada tahun 2014, Cui Yongyuan menuduh Fang Zhouzi mengoperasikan dana perwalian ilegal dan membeli rumah mewah di California senilai 670.00 K USD dengan uang yang diperoleh melalui praktik penipuan. Akibatnya, Fang menggugat Cui atas tuduhan pencemaran nama baik. Putusan pengadilan pada 25 Juni 2015 menyatakan bahwa kedua belah pihak bersalah dan harus saling mengeluarkan permintaan maaf secara publik, namun Fang mengajukan banding. Konflik ini disebut-sebut sebagai salah satu alasan Cui Yongyuan memutuskan untuk meninggalkan lembaga penyiaran negara dan mengambil posisi mengajar di almamaternya, Communication University of China.
Pada 26 Maret 2015, Cui Yongyuan memberikan ceramah di Universitas Fudan mengenai topik GMO. Meskipun panitia berusaha mencegah mahasiswa dan anggota fakultas dari Departemen Ilmu Hayati untuk hadir, Profesor Lu Daru dari Institut Genetika mengetahui kabar tersebut dan menantang Cui secara langsung selama sesi tanya jawab. Cui Yongyuan mengklaim bahwa Lu tidak memiliki "pengetahuan penyiaran, dan oleh karena itu tidak memenuhi syarat untuk berdebat dengannya pada tingkat yang sama". Ia juga menyatakan bahwa "kami 'front konsensus jurnalis' berpendapat bahwa klaim Anda ('front konsensus peneliti ilmiah', frasa yang digunakan Lu sebelumnya) [tentang GMO] tidak memiliki dasar yang kuat."
Pada Juli 2015, seorang pengguna Sina Weibo memposting berita palsu parodi yang menyatakan bahwa "kentang goreng dari KFC dan McDonald's ditemukan mengandung bahan kimia berpotensi beracun bernama natrium klorida". Tanpa menyadari bahwa natrium klorida adalah garam dapur biasa, Cui Yongyuan memposting ulang berita ini sebagai fakta dan bahkan menampilkannya di akun Weibonya dengan komentar sarkastik: "Ini tidak ilmiah, karena penelitian medis belum menemukan satu pun kasus orang sakit karena makan kentang goreng dari KFC atau McDonald's. Ini persis sama dengan GMO!" Ia segera menjadi bahan ejekan karena kurangnya pengetahuan umum tentang kimia, dan banyak yang mempertanyakan keterampilan dasar ilmu alamnya.
4.2. Dugaan Keamanan Data China Record Corporation
Pada 8 Juni 2015, Cui Yongyuan memposting di akun Weibonya mengenai China Record Corporation yang diduga telah mensubkontrakkan digitalisasi beberapa dokumen sejarah ke sebuah perusahaan Jepang, termasuk pelepasan salinan master kepada kontraktor tersebut. Cui mengklaim bahwa tindakan tersebut melanggar regulasi keamanan data dan perlu dilaporkan. China Record Corporation kemudian menjawab bahwa pekerjaan digitalisasi dilakukan oleh perusahaan anak bernama Victory Records and Videos, dan semua yang terlibat adalah warga negara Tiongkok.
4.3. Kasus Pengungkapan 'Kontrak Yin-Yang'
Pada 10 Mei 2018, sutradara Feng Xiaogang memposting poster konsep untuk Cell Phone 2, sekuel dari filmnya Cell Phone (2003). Cui Yongyuan, yang memiliki konflik dengan kru film Cell Phone karena insinuasi film tersebut tentang kehidupan nyata dirinya, bereaksi keras.
Pada 27 Mei, Cui Yongyuan memposting di Weibonya sebuah kontrak yang menunjukkan bahwa aktris Fan Bingbing dibayar 10.00 M CNY. Sehari kemudian, pada 28 Mei, Cui Yongyuan lebih lanjut menuduh bahwa aktor lain telah menandatangani dua kontrak untuk syuting film selama empat hari-satu senilai 10.00 M CNY dan yang lainnya senilai 50.00 M CNY-sehingga totalnya mencapai 60.00 M CNY. Karena jumlah kontrak yang lebih kecil sama dengan kontrak Fan Bingbing yang diungkap sehari sebelumnya, banyak yang secara keliru percaya bahwa Cui merujuk pada orang yang sama dalam dua pengungkapan tersebut dan dengan demikian menuduh Fan melakukan penggelapan pajak. Pada 29 Mei, studio Fan Bingbing membantah tuduhan "kontrak yin-yang" tersebut.
Pada 3 Juni, otoritas pajak Tiongkok mengumumkan akan menyelidiki kasus dugaan penggelapan pajak Fan Bingbing berdasarkan postingan Cui Yongyuan. Film Cell Phone tahun 2003 oleh Feng Xiaogang, yang diduga menggambarkan perselingkuhan seorang pembawa acara populer, secara luas diinterpretasikan oleh publik sebagai referensi terhadap kehidupan pribadi Cui, menyebabkan penderitaan yang signifikan bagi Cui dan keluarganya. Konflik ini, yang berujung pada pengungkapan kontrak yin-yang, berakar dari upaya Cui untuk mencegah sekuel film tersebut.
Pada 3 Oktober 2018, kantor berita Xinhua News Agency mengumumkan bahwa Fan Bingbing diperintahkan untuk membayar sekitar 883.00 M CNY dalam bentuk pajak dan denda atas penggelapan pajaknya. Sejak skandal pajak tersebut, Fan sebagian besar masuk daftar hitam di Tiongkok daratan, di mana film dan karya televisinya dilarang untuk dirilis. Kasus Fan Bingbing juga memicu tindakan keras audit pajak dan reformasi di industri hiburan Tiongkok secara menyeluruh. Pada awal tahun 2019, Xinhua News Agency melaporkan bahwa, sejak Oktober 2018, para pembayar pajak di industri hiburan telah melakukan inspeksi mandiri. Pada akhir 2018, 11.75 B CNY dalam bentuk pajak telah dilaporkan, dengan 11.55 B CNY telah dibayarkan ke kas negara.
4.4. Pengungkapan Kasus 'Hak Penambangan Miliaran Yuan'
Pada tahun 2003, Yulin Kaiqilai Energy Investment Co. dan Xi'an Geological Mineral Exploration and Development Institute menandatangani perjanjian untuk bersama-sama mengeksplorasi ladang batu bara. Setelah Kaiqilai menemukan cadangan batu bara yang signifikan, Xi'an Institute menandatangani perjanjian baru dengan pihak ketiga, mengabaikan kontrak asli. Kaiqilai kemudian menggugat Xi'an Institute. Pada tahun 2017, Kaiqilai memenangkan gugatan tersebut setelah pertempuran hukum selama 12 tahun.
Pada akhir 2018, Cui Yongyuan membawa kasus ini, yang populer dikenal sebagai "Kasus Hak Penambangan Miliaran Yuan", ke perhatian publik dengan menuduh di Weibo bahwa berkas kasus krusial telah "dicuri" pada tahun 2016 selama persidangan di Mahkamah Agung Rakyat. Cui juga menduga bahwa Zhou Qiang, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung dan Presiden Mahkamah Agung Rakyat, bersekongkol dalam hilangnya berkas kasus tersebut.
Setelah itu, surat kabar China Times (Huaxia Shibao) merilis sebuah video dari Wang Linqing, seorang hakim yang terlibat dalam kasus tersebut. Dalam video tersebut, Wang mengkonfirmasi hilangnya berkas-berkas tersebut dan menyatakan bahwa ia membuat rekaman itu untuk memastikan keselamatannya. Mahkamah Agung Rakyat awalnya menolak tuduhan tersebut tetapi kemudian mengakui hilangnya berkas dan mengumumkan penyelidikan.
Pada Februari 2019, tim investigasi gabungan yang dipimpin oleh Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat menyimpulkan bahwa berkas yang hilang telah dicuri oleh Wang sendiri. Pada Mei, Cui Yongyuan mengeluarkan permintaan maaf publik karena laporan pelaporannya yang keliru dan kemudian menarik diri dari sorotan publik. Pada tahun 2022, Wang Linqing dijatuhi hukuman 14 tahun penjara dan denda 1.00 M CNY atas kejahatan menerima suap dan secara ilegal memperoleh rahasia negara.
5. Evaluasi Publik dan Dampak
Cui Yongyuan telah memberikan dampak signifikan pada lanskap media dan masyarakat Tiongkok melalui karier jurnalistik dan perannya sebagai pelapor, meskipun tindakannya juga menuai kritik dan menghadapi tekanan dari pemerintah.
5.1. Dampak pada Media dan Masyarakat
Sebagai seorang jurnalis, Cui Yongyuan memberikan kontribusi besar terhadap lingkungan media Tiongkok dengan memperkenalkan gaya presentasi yang lebih santai dan tidak kaku, yang kemudian banyak ditiru oleh program-program lain. Programnya Shíhuà Shíshuō membuka jalan bagi format acara bincang-bincang yang lebih bebas dan jujur.
Sebagai seorang pelapor dan aktivis daring, Cui Yongyuan memiliki dampak positif terhadap transparansi dan perbaikan institusional dalam masyarakat Tiongkok. Pengungkapannya mengenai "kontrak yin-yang" di industri hiburan memicu investigasi pajak dan reformasi yang meluas, menunjukkan kemampuannya dalam memobilisasi opini publik untuk menuntut akuntabilitas. Demikian pula, perannya dalam "Kasus Hak Penambangan Miliaran Yuan", meskipun berujung pada kontroversi mengenai keakuratan klaimnya, menyoroti dugaan korupsi di tingkat tertinggi peradilan Tiongkok, memicu diskusi publik yang luas tentang independensi peradilan dan penegakan hukum. Tindakannya mencerminkan perjuangan untuk kebenaran dan keadilan, menunjukkan dampaknya sebagai "sosok untuk rakyat" yang berani berbicara.
5.2. Kritik dan Tanggapan Pemerintah
Beberapa klaim atau tindakan Cui Yongyuan juga menuai kritik, terutama terkait dengan akurasi informasinya dalam beberapa kasus, seperti insiden "natrium klorida" yang menunjukkan kurangnya pengetahuan ilmiah dasarnya. Meskipun demikian, tekanan paling signifikan datang dari pemerintah Tiongkok. Setelah keterlibatannya dalam "Kasus Hak Penambangan Miliaran Yuan", Cui Yongyuan secara efektif dilarang dari internet Tiongkok. Pembatasan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk mengendalikan narasi dan membatasi aktivitas individu yang dianggap terlalu kritis atau berpotensi mengganggu stabilitas sosial. Meskipun menghadapi pembatasan ini, Cui Yongyuan tetap aktif, meluncurkan saluran YouTube-nya pada tahun 2020 sebagai platform alternatif untuk menyuarakan pandangannya.
6. Karya Tulis
Cui Yongyuan telah menerbitkan beberapa karya tulis dan kumpulan esai, yang mencerminkan pemikiran dan pengalamannya. Salah satu karyanya yang terkenal adalah:
- Bùguò Rúcǐ (不过如此Bahasa Tionghoa, "Hanya Begitu Saja"), diterbitkan oleh Huayi Publishing House, Beijing, pada Juli 2001. ISBN: 9787801423344.
7. Program yang Dibawakan
Berikut adalah daftar program televisi utama yang pernah dibawakan oleh Cui Yongyuan:
- Oriental Horizon (东方时空Dōngfāng ShíkōngBahasa Tionghoa)
- Shíhuà Shíshuō (实话实说Bahasa Tionghoa, "Katakan Apa Adanya")
- Talk with Xiao Cui (小崔说事Xiǎo Cuī Shuō ShìBahasa Tionghoa)
- Legend of Movies (電影傳奇Diànyǐng ChuánqíBahasa Tionghoa)
- Thank God You Are Here (謝天謝地你來啦Xiè Tiān Xiè Dì Nǐ Lái LāBahasa Tionghoa)
- Oriental Eye (东方眼Dōngfāng YǎnBahasa Tionghoa)