1. Tinjauan Umum
Dalmatius, yang juga dikenal sebagai Dalmatus atau Dalmatos (ΔαλμάτοςBahasa Yunani Kuno), adalah seorang tokoh penting dalam sejarah gereja awal yang menjabat sebagai Archimandrite (Kepala Biara Agung) dari Biara Dalmatian di Konstantinopel hingga kematiannya pada tahun 440 M. Selain itu, ia memegang gelar "Archimandrite Biara-biara", yang mengukuhkannya sebagai kepala biksu utama di seluruh kota Konstantinopel. Kehidupannya menunjukkan transisi yang signifikan dari seorang perwira militer menjadi seorang biarawan berpengaruh, dan ia memainkan peran krusial dalam menentang Nestorianisme serta secara langsung berkontribusi pada peristiwa-peristiwa penting yang memuncak pada Konsili Efesus Pertama.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Kehidupan Dalmatius mencakup periode dinas militer aktif sebelum ia beralih sepenuhnya ke kehidupan monastik, di mana ia menerima bimbingan spiritual yang mendalam dan menjalani dedikasi yang luar biasa.
2.1. Karier Awal dan Dinas Militer
Sebelum memeluk kehidupan monastik, Dalmatius pernah bertugas dalam kompi kedua Garda Kekaisaran di bawah pemerintahan Theodosius Agung. Pada masa ini, Dalmatius menjalani kehidupan yang biasa dengan menikah dan memiliki keluarga, sebelum ia menerima panggilan untuk kehidupan yang lebih religius.
2.2. Kehidupan Monastik dan Pelatihan Spiritual
Terpanggil untuk kehidupan monastik, Dalmatius mencari bimbingan dan menerima instruksi spiritual dari Ishak dari Dalmatia, seorang figur penting dalam gerakan monastik. Setelah memasuki biara, Dalmatius menunjukkan tingkat dedikasi yang luar biasa; ia tidak pernah meninggalkan tembok biaranya selama 48 tahun. Ketaatan dan keteguhan ini mengukuhkannya sebagai figur yang dihormati dalam komunitas monastik.
3. Aktivitas Utama dan Kontribusi
Sebagai kepala biara terkemuka, Dalmatius terlibat aktif dalam isu-isu teologis penting pada masanya, terutama dalam menentang ajaran Nestorianisme yang kontroversial dan memainkan peran penentu dalam Konsili Efesus.
3.1. Kepala Biara Agung (Archimandrite) Konstantinopel
Dalmatius memegang jabatan sebagai Archimandrite dari Biara Dalmatian di Konstantinopel. Posisi ini memberinya otoritas besar, dan ditambah dengan gelar "Archimandrite Biara-biara", ia secara de facto menjadi kepala seluruh komunitas monastik di Konstantinopel. Dalam kapasitas ini, ia bertanggung jawab atas disiplin dan kesejahteraan para biksu, serta bertindak sebagai perwakilan mereka dalam urusan gerejawi dan kekaisaran.
3.2. Penolakan terhadap Nestorianisme dan Konsili Efesus
Dalmatius adalah seorang penentang keras Nestorianisme, sebuah ajaran yang dianggap bidat oleh sebagian besar komunitas Kristen Ortodoks di Konstantinopel. Ia memainkan peran yang sangat krusial dalam kejatuhan Nestorius, Patriark Konstantinopel pada saat itu, yang mengajarkan bahwa sifat ilahi dan manusiawi Yesus Kristus adalah dua pribadi yang terpisah, bukan satu pribadi dengan dua sifat.
Atas instruksi dari Kirilos dari Aleksandria, seorang teolog terkemuka, Dalmatius memimpin sekelompok besar biksu-yang digambarkan sebagai "pasukan biksu"-menuju istana Theodosius II. Di sana, mereka melontarkan kritik keras dan kecaman terhadap kaisar, karena ia dianggap memihak kaum Nestorian dan telah membatalkan keputusan penting dari Konsili Efesus Pertama. Peristiwa ini sangat mengejutkan Theodosius II, sebab ini adalah kali pertama Dalmatius meninggalkan biara setelah 48 tahun mengasingkan diri. Terheran-heran melihat sosok suci ini berada di luar biaranya, kaisar akhirnya mengabulkan permintaan Dalmatius untuk mendengarkan kembali kasus Kirilos. Intervensi Dalmatius ini terbukti menjadi titik balik, yang pada akhirnya mengarah pada pembenaran (vindikasi) Kirilos dan pengutukan resmi ajaran Nestorius oleh konsili tersebut. Peran Dalmatius dalam peristiwa ini menunjukkan pengaruh besar yang dimiliki para pemimpin monastik pada kebijakan kekaisaran dan keputusan gerejawi di era tersebut.
4. Kematian
Dalmatius meninggal dunia pada tahun 440 M.
5. Peringatan dan Hari Raya
Dalam tradisi Kristen, Dalmatius dihormati sebagai seorang Santa. Hari rayanya diperingati setiap tanggal 3 Agustus.