1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Bagian ini menguraikan masa kanak-kanak dan latar belakang Danny Blanchflower, termasuk detail mengenai kelahirannya, keluarganya, pendidikan awal, pekerjaan, dan pengalamannya dalam dinas militer.
1.1. Kelahiran dan Keluarga
Blanchflower dilahirkan pada tanggal 10 Februari 1926 di distrik Bloomfield, Belfast, sebagai anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan John dan Selina Blanchflower. Ibunya, Selina, juga memiliki latar belakang dalam dunia sepak bola, pernah bermain sebagai penyerang tengah di sebuah tim sepak bola wanita. Lingkungan masa kecilnya telah memberinya landasan kuat bagi karir sepak bolanya di masa depan.
Adik laki-lakinya, Jackie Blanchflower (1933-1998), juga merupakan pesepak bola internasional Irlandia Utara yang bermain untuk Manchester United. Namun, karir bermain Jackie harus berakhir lebih awal karena cedera parah yang diderita dalam Bencana udara München pada Februari 1958. Danny dan Jackie memiliki hubungan yang erat dan sempat bermain bersama untuk tim nasional.
1.2. Pendidikan dan Pekerjaan Awal
Blanchflower menempuh pendidikan di sekolah dasar umum Ravenscroft. Berkat kecerdasannya, ia kemudian dianugerahi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Belfast College of Technology. Namun, ia memutuskan untuk meninggalkan pendidikannya lebih awal untuk memulai magang sebagai seorang teknisi listrik di pabrik rokok Gallaher's di Belfast.
Di samping pekerjaan utamanya, ia juga membangun reputasi sebagai seorang pesepak bola yang luar biasa, yang pada akhirnya membawanya ke karir profesional.
1.3. Dinas Militer
Pada tahun 1943, di tengah berkecamuknya Perang Dunia II, Blanchflower bergabung dengan Angkatan Udara Kerajaan (RAF) dengan berbohong tentang usianya. Ia juga bergabung dengan Air Raid Precautions (ARP), sebuah organisasi pertahanan sipil di masa perang. Sebagai seorang navigator trainee, ia dikirim untuk mengikuti kursus di Universitas St Andrews, di mana ia mengembangkan kecintaannya terhadap golf yang bertahan seumur hidup. Pada musim semi tahun 1945, ia ditugaskan ke Kanada untuk pelatihan lebih lanjut.
Setelah perang berakhir, pada tahun 1946, ia kembali ke Belfast pada usia 20 tahun. Ia melanjutkan pekerjaannya di Gallaher's, sementara reputasinya sebagai pesepak bola semakin meningkat. Selama di St Andrews, Blanchflower juga bermain untuk tim sepak bola University College Dundee yang dilatih oleh mantan pelatih Celtic, Dundee United, dan tim nasional Skotlandia, Jack Qusklay.
2. Karir Bermain
Bagian ini membahas perjalanan karir Danny Blanchflower sebagai pesepak bola profesional, baik di level klub maupun di kancah internasional bersama tim nasional Irlandia Utara.
2.1. Karir Klub
Danny Blanchflower memulai karir klubnya di Irlandia Utara sebelum pindah ke Inggris dan mencapai puncak kejayaan bersama Tottenham Hotspur.
2.1.1. Karir Klub Awal
Blanchflower memulai karir profesionalnya dengan menandatangani kontrak bersama Glentoran pada tahun 1946. Setelah tiga musim di Irlandia, ia menyeberangi Laut Irlandia dan bergabung dengan klub Inggris Barnsley pada tahun 1949 dengan biaya transfer 6.00 K GBP. Saat itu ia berusia 23 tahun. Bersama Barnsley, ia mencatatkan 68 penampilan dan mencetak 2 gol dalam dua musim.
Pada tahun 1951, Blanchflower melanjutkan karirnya dengan pindah ke Aston Villa dengan biaya transfer 15.00 K GBP. Ia membuat debutnya pada Maret 1951 dan selama masa baktinya di Villa, ia tampil dalam 155 pertandingan senior (148 di liga) dan mencetak 10 gol sebelum akhirnya dijual pada musim 1954-55.
2.1.2. Tottenham Hotspur
Pada tahun 1954, Danny Blanchflower dibeli oleh Tottenham Hotspur dengan biaya transfer 30.00 K GBP. Selama sepuluh tahun di White Hart Lane, ia membuat 337 penampilan liga dan mencetak 15 gol, serta total 382 penampilan di semua kompetisi dengan 21 gol. Puncak karirnya bersama Spurs terjadi pada musim 1960-61. Dengan Blanchflower sebagai kapten, Spurs memenangkan 11 pertandingan pertama mereka, sebuah rekor untuk divisi teratas sepak bola Inggris, dan akhirnya memenangkan liga dengan keunggulan 8 poin. Mereka kemudian mengalahkan Leicester City di final Piala FA untuk menjadi tim pertama di abad ke-20 yang memenangkan gelar ganda liga dan Piala FA, sebuah pencapaian yang belum terulang sejak Aston Villa pada tahun 1897.

Blanchflower terpilih sebagai FWA Footballer of the Year pada tahun 1958 dan 1961, menjadi salah satu dari segelintir pemain yang memenangkan penghargaan tersebut dua kali. Pada tahun 1962, ia membantu Spurs memenangkan Piala FA lagi, mencetak gol penalti di final melawan Burnley. Pada tahun 1963, ia memimpin timnya meraih kemenangan atas Atlético Madrid di final Piala Winners Eropa, menjadi klub Inggris pertama yang memenangkan kompetisi tersebut.


2.1.3. Periode Singkat di Luar Negeri dan Pensiun
Selama masanya bersama Spurs, Blanchflower juga memiliki periode singkat bermain di luar negeri. Pada tahun 1961, ia bergabung dengan Toronto City SC di Kanada, bermain bersama pesepak bola terkenal lainnya seperti Stanley Matthews dan Johnny Haynes. Ia tampil dalam 12 pertandingan dan mencetak 3 gol untuk klub tersebut. Pada tahun 1962, ia juga sempat dipinjamkan ke Boksburg FC di Afrika Selatan, di mana ia bermain dalam 4 pertandingan dan mencetak 1 gol.
Blanchflower secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemain pada tanggal 5 April 1964, pada usia 38 tahun. Ia telah bermain hampir 400 pertandingan di semua kompetisi untuk Spurs dan memimpin mereka meraih empat trofi utama. Namun, pada tahun 1965, Blanchflower sempat kembali dari masa pensiunnya untuk bermain bagi Durban City di Liga Sepak Bola Nasional Afrika Selatan, di mana ia tampil dalam 3 pertandingan.
Secara keseluruhan, sepanjang karir bermainnya, Blanchflower mencatatkan total 693 penampilan dan 38 gol di semua klub.
2.2. Gaya Bermain
Danny Blanchflower dikenal sebagai otak di balik tim besar Tottenham pada era 1960-an. Ia bermain sebagai gelandang bertahan atau right half dan terkenal karena operannya yang akurat, kemampuannya dalam mendikte tempo permainan, serta kepemimpinannya yang inspiratif di lapangan. Ia tidak hanya mengandalkan kemewahan, tetapi juga ketepatan dalam setiap gerakannya. Pandangan taktisnya yang luar biasa memungkinkan Tottenham Hotspur untuk menikmati periode emas mereka, memenangkan pertandingan dengan gaya dan kemegahan yang menjadi ciri khasnya.
2.3. Karir Internasional
Blanchflower memiliki karir internasional yang cemerlang bersama Irlandia Utara. Ia mencatatkan debutnya pada Oktober 1949 dalam pertandingan melawan Skotlandia. Ia memperoleh 56 caps dan mencetak 2 gol untuk Irlandia Utara. Pada tahun 1958, ia mengemban tugas sebagai kapten negaranya ketika mereka mencapai perempat final Piala Dunia FIFA 1958. Ini adalah pencapaian signifikan mengingat Irlandia Utara dianggap sebagai tim yang lebih lemah.
Pada tanggal 4 Desember 1957, ia memimpin tim Irlandia Utara dalam pertandingan melawan Italia di Belfast, sebuah pertandingan yang penuh ketegangan dan dikenal sebagai "Battle of Belfast". Blanchflower berupaya keras menjaga ketenangan timnya di tengah panasnya pertandingan yang bahkan berujung pada keributan. Ia menjadi orang Irlandia Utara pertama yang mencapai 50 caps internasional ketika bermain melawan Wales pada tahun 1962. Ia terus bermain untuk tim nasional hingga tahun 1963.
3. Karir Pasca-Bermain
Setelah gantung sepatu, Danny Blanchflower beralih ke berbagai peran, termasuk sebagai manajer dan tokoh di bidang jurnalisme serta penyiaran.
3.1. Karir Manajerial
Setelah pensiun sebagai pemain, Blanchflower menghabiskan beberapa tahun sebagai pelatih di Tottenham Hotspur. Manajer pemenang gelar ganda, Bill Nicholson, bahkan berniat agar Blanchflower menjadi penerus jangka panjangnya. Namun, ketika Nicholson mengundurkan diri dari klub pada tahun 1974, Blanchflower justru tidak dipilih sebagai penggantinya, melainkan Terry Neill yang ditunjuk. Akibatnya, Blanchflower juga meninggalkan klub.
Ia kemudian menjadi manajer Irlandia Utara untuk periode singkat pada tahun 1978, memulai debut manajerialnya dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Belanda pada Oktober 1976. Setelah itu, ia ditunjuk sebagai bos Chelsea. Namun, di Chelsea, ia hanya memenangkan lima dari 32 pertandingan yang ia tangani, dan akhirnya meninggalkan klub pada September 1979 setelah klub terdegradasi ke divisi dua.
3.2. Jurnalisme dan Penyiaran
Danny Blanchflower adalah seorang individu yang cerdas dan artikulatif, yang membuatnya sangat cocok untuk karir di luar lapangan. Ia mulai menjadi komentator untuk pertandingan ITV pada awal 3 Januari 1956, mengulas final Southern Junior Floodlit Cup antara West Ham dan Chelsea.
Ia juga pernah menjadi pembawa acara untuk beberapa program televisi, termasuk Junior Sportsview di BBC pada tahun 1959 dan Junior Criss Cross Quiz di ITV pada pertengahan tahun 1960-an. Pada tahun 1967, ia menjadi komentator warna untuk siaran jaringan televisi CBS untuk pertandingan National Professional Soccer League (NPSL) di Amerika Serikat. Kejujurannya tentang kekurangan liga yang baru berkembang tersebut membuat eksekutif jaringan tidak senang, sebuah pengalaman yang ia ceritakan dalam artikel Sports Illustrated yang ia tulis pada 10 Juni 1968. Pada musim 1968-69, ia menjadi komentator reguler untuk Yorkshire Television.
Ia pensiun dari posisinya sebagai penulis untuk Sunday Express pada tahun 1988. Sebuah film dokumenter Channel 4 tahun 1985 karya Anton Weinberg, The Keller Instinct, menampilkan Blanchflower yang berbicara dengan persetujuan tentang advokasi mendiang temannya, seorang musikolog Hans Keller, yang mendukung sepak bola yang inventif dan taktis-kreatif.
4. Kehidupan Pribadi dan Filosofi
Bagian ini mendiskusikan aspek-aspek kehidupan pribadi, pemikiran, dan keyakinan Danny Blanchflower, termasuk anekdot dan pandangan filosofisnya yang terkenal.
4.1. Anekdot Pribadi dan Keyakinan
Danny Blanchflower terkenal dengan filosofinya tentang sepak bola, yang ia ungkapkan dengan kalimat ikoniknya: "Kesalahan besar adalah bahwa permainan ini pertama dan terakhir tentang kemenangan. Sama sekali tidak. Permainan ini tentang kejayaan, tentang melakukan hal-hal dengan gaya dan kemegahan, tentang keluar dan mengalahkan semua, bukan menunggu mereka mati karena kebosanan." Kutipan ini mencerminkan pandangannya yang mendalam tentang esensi olahraga, menempatkan nilai pada keindahan, kreativitas, dan semangat bermain di atas sekadar hasil akhir.
Ia juga dikenal karena sikapnya yang teguh dan prinsipil dalam kehidupan pribadinya. Pada tanggal 6 Februari 1961, ia menjadi orang pertama yang menolak undangan untuk tampil di acara This Is Your Life, sebuah program televisi realitas populer di Inggris. Blanchflower dengan tegas menolak tawaran tersebut, menyatakan, "Saya menganggap program ini sebagai pelanggaran privasi. Tidak ada yang akan memaksa saya melakukan apa pun." Insiden ini, yang awalnya direkam untuk disiarkan di awal transmisi langsung, menjadi sorotan media dan menunjukkan integritas pribadinya.
4.2. Keluarga dan Hubungan
Hubungan Danny Blanchflower dengan adik laki-lakinya, Jackie Blanchflower, sangat penting dalam hidupnya. Jackie juga seorang pesepak bola profesional yang bermain sebagai bek tengah untuk Manchester United di bawah bimbingan manajer Matt Busby dan juga merupakan pemain internasional Irlandia Utara. Mereka berdua bahkan berjuang bersama di kualifikasi Piala Dunia FIFA 1958, di mana mereka berhasil membawa negara mereka lolos ke turnamen utama. Namun, karir Jackie berakhir tragis akibat cedera parah dalam Bencana udara München pada Februari 1958, sebuah peristiwa yang pasti memengaruhi Danny secara mendalam.
4.3. Aktivisme Sosial
Blanchflower juga menunjukkan kepedulian yang kuat terhadap isu-isu sosial. Ia adalah salah satu dari banyak penandatangan surat kepada The Times pada tanggal 17 Juli 1958, yang menyatakan penentangan keras terhadap "kebijakan apartheid" dalam olahraga internasional. Surat tersebut juga membela "prinsip kesetaraan rasial yang terkandung dalam Deklarasi Olimpiade". Keterlibatannya dalam gerakan ini menegaskan posisinya sebagai individu yang berprinsip, yang tidak hanya peduli pada sepak bola tetapi juga pada keadilan sosial dan hak asasi manusia.
5. Kehidupan Akhir dan Kematian
Bagian ini membahas masa-masa akhir hidup Danny Blanchflower, perjuangannya melawan penyakit, dan detail seputar kematiannya.
5.1. Masalah Kesehatan dan Tahun-Tahun Terakhir
Pada tanggal 1 Mei 1990, Tottenham Hotspur mengadakan pertandingan penghargaan untuk Danny Blanchflower di White Hart Lane sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya. Namun, pada tahap ini, ia sudah menunjukkan gejala awal dari apa yang kemudian didiagnosis sebagai penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson. Masalah kesehatan ini memengaruhi tahun-tahun terakhir hidupnya secara signifikan.
Ia akhirnya ditempatkan di Woodlands Nursing Home, Staines, tempat ia menerima perawatan.
5.2. Kematian dan Pemakaman
Danny Blanchflower meninggal dunia di Woodlands Nursing Home karena pneumonia pada tanggal 9 Desember 1993, di usia 67 tahun. Ia dimakamkan tidak jauh dari sana, di Pemakaman St. Jude, Englefield Green. Kematiannya menandai berakhirnya kehidupan seorang tokoh sepak bola yang luar biasa, yang meninggalkan jejak mendalam baik di dalam maupun di luar lapangan.
6. Warisan dan Penghargaan
Danny Blanchflower meninggalkan warisan yang abadi dalam dunia sepak bola, diakui melalui berbagai memorial dan penghargaan.
6.1. Warisan dan Memorial
Sebagai bentuk penghormatan atas pencapaian luar biasanya dalam dunia olahraga, Blanchflower dihormati di kota kelahirannya, Belfast, dengan sebuah plakat Ulster History Circle yang ditempatkan di 49 Grace Avenue, rumah masa kecilnya. Plakat biru ini menjadi penanda fisik dari tempat di mana legenda ini tumbuh besar. Peresmian plakat tersebut pada tahun 2015 juga dihadiri oleh sesama legenda Irlandia Utara dan Tottenham Hotspur, Pat Jennings.
Selain itu, Danny Blanchflower Playing Fields di East Belfast, yang dimiliki oleh Dewan Kota Belfast, dinamai berdasarkan namanya. Sejak pertengahan tahun 2000-an, ada rencana untuk mengembangkan situs ini agar mencakup fasilitas sepak bola yang lebih profesional, dengan beberapa revisi terhadap rencana tersebut. Pada tahun 2020, pembangunan stadion dan lapangan baru untuk Harland & Wolff Welders F.C. telah dimulai di taman tersebut, dan akan diikuti dengan pembangunan jalur alam serta proyek-proyek komunitas lainnya.
6.2. Penghargaan dan Gelar Individu
Danny Blanchflower meraih berbagai penghargaan dan gelar, baik sebagai bagian dari tim maupun secara individu, yang mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terhebat di masanya.
Berikut adalah daftar penghargaan yang ia raih:
Tottenham Hotspur
- Football League First Division: 1960-61
- Piala FA: 1960-61, 1961-62
- FA Charity Shield: 1961, 1962
- Piala Winners Eropa UEFA: 1962-63
Individu
- FWA Footballer of the Year: 1958, 1961
- FIFA World Cup All-Star Team: 1958
- English Football Hall of Fame: 2003
- World XI: 1961
- Ballon d'Or peringkat:
- 1957: Peringkat ke-14
- 1958: Peringkat ke-19
- 1961: Peringkat ke-17
7. Dalam Budaya Populer
Kehadiran dan pengaruh Danny Blanchflower juga tercermin dalam berbagai karya budaya populer, khususnya di bidang film dan dokumenter.
7.1. Filmografi
Danny Blanchflower muncul atau dirujuk dalam beberapa film atau dokumenter yang mengabadikan kisahnya atau era sepak bola yang ia pengaruhi. Salah satunya adalah film Those Glory Glory Days yang dirilis pada tahun 1983. Film ini mungkin menggambarkan atau merujuk pada masa keemasan Tottenham Hotspur di bawah kepemimpinannya.
Selain itu, dalam film dokumenter Channel 4 tahun 1985 yang berjudul The Keller Instinct karya Anton Weinberg, Blanchflower tampil dan berbicara dengan persetujuan mengenai advokasi mendiang temannya, musikolog Hans Keller, yang mendukung sepak bola yang inventif dan kreatif secara taktik. Penampilan ini menunjukkan pengaruhnya tidak hanya di lapangan tetapi juga dalam diskusi tentang filosofi olahraga.