1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Diane Marie Disney Miller adalah anak sulung dan satu-satunya anak biologis dari Walt Disney dan Lillian Bounds Disney. Ia lahir di Los Angeles, California, pada tanggal 18 Desember 1933.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Pada tahun-tahun awalnya, Diane Disney Miller menempuh pendidikan di Los Feliz Grammar School. Setelah itu, ia melanjutkan ke Immaculate Heart High School (Los Angeles) untuk jenjang sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Ia kemudian melanjutkan studinya di University of Southern California, di mana ia mengambil jurusan bahasa Inggris.
1.2. Keluarga

Sebagai anggota keluarga Disney, Diane memiliki hubungan erat dengan kerabat-kerabatnya yang juga memiliki peran penting dalam sejarah The Walt Disney Company. Berikut adalah beberapa anggota keluarganya:
- Walt Disney (ayah), pendiri dan ketua dewan direksi pertama The Walt Disney Company.
- Lillian Bounds Disney (ibu).
- Elias Disney (kakek).
- Flora Disney (nenek).
- Herbert A. Disney (paman, kakak pertama ayahnya), seorang pengantar surat.
- Ray Disney (paman, kakak kedua ayahnya), bekerja di perusahaan asuransi.
- Roy O. Disney (paman, kakak ketiga ayahnya), ketua dewan direksi kedua The Walt Disney Company.
- Edna Francis Disney (bibi, istri kakak ketiga ayahnya).
- Ruth F. Disney (bibi, adik perempuan ayahnya).
- Roy E. Disney (sepupu, putra paman Roy O. Disney), mantan wakil ketua Walt Disney Studios.
- Sharon Mae Disney (adik perempuan).
- Ronald W. Miller (suami), mantan presiden dan CEO The Walt Disney Company.
1.3. Pernikahan dan Anak
Ketika berusia 20 tahun, Diane Disney Miller diperkenalkan kepada Ron Miller, seorang mahasiswa berusia 21 tahun dari University of Southern California dan anggota tim sepak bola USC Trojans, dalam sebuah kencan buta setelah pertandingan antara University of California dan USC. Mereka menikah dalam sebuah upacara sederhana di gereja Episkopal di Santa Barbara pada tanggal 9 Mei 1954.
Pasangan ini dikaruniai tujuh orang anak: Christopher (lahir 1954), Joanna (lahir 1956), Tamara (lahir 1958), Jennifer (kemudian Miller-Goff; lahir 1960), Walter (lahir 1962), Ronald (lahir 1964), dan Patrick (lahir 1966). Setelah pernikahannya, Ron Miller sempat bertugas di Angkatan Darat dan bermain sepak bola profesional. Namun, atas bujukan Walt Disney, ia kemudian bergabung dengan Walt Disney Studios (Burbank) dan meniti karier dari sutradara film dan produksi hingga menjadi presiden dan CEO dari apa yang kini dikenal sebagai The Walt Disney Company. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2005, Diane mengenang bahwa ia dan Ron menjalani kehidupan yang normal, di mana kedua orang tua mereka sangat protektif, penuh perhatian, dan penuh kasih sayang.
2. Aktivitas Utama dan Pencapaian
Sepanjang hidupnya, Diane Disney Miller terlibat dalam berbagai kegiatan signifikan yang mencerminkan minatnya pada seni, budaya, dan pelestarian warisan ayahnya.
2.1. Tulisan dan Publikasi
Pada tahun 1956, Diane Miller menerbitkan serangkaian delapan artikel untuk majalah Saturday Evening Post dengan judul "My Dad, Walt Disney", yang ditulis bersama Pete Martin. Setahun kemudian, pada tahun 1957, ia menerbitkan buku berjudul The Story of Walt Disney.
2.2. Filantropi dan Dukungan Seni
Diane Miller dikenal sebagai seorang pelindung seni, penggemar musik klasik seumur hidup, dan seorang filantropis yang dermawan. Ia memainkan peran penting dalam pembangunan Walt Disney Concert Hall di pusat kota Los Angeles. Proyek ini dimulai dengan sumbangan sebesar 50.00 M USD dari ibunya, Lillian Disney, pada tahun 1988, yang kemudian didukung penuh oleh Diane sepanjang hidupnya. Lebih dari 70 firma arsitektur mengajukan proposal kepada direktur utama proyek, Frank Gehry.
Pada tahun 1996, proyek tersebut hampir terhenti, tetapi Diane berhasil meyakinkan Gehry untuk terus maju, meskipun ada masalah manajemen yang buruk, perselisihan mengenai desain, dan upaya pembatalan dari pejabat Los Angeles County. Proyek ini seharusnya bernilai 10.00 M USD pada tahun 1997. Diane mengatur agar Walt Disney Family Foundation menyumbangkan sekitar 25.00 M USD untuk memastikan Gehry tetap memegang kendali. Aula konser tersebut akhirnya dibuka pada tahun 2003 dengan biaya total 247.00 M USD. Meskipun Lillian Disney meninggal pada tahun 1997 dan tidak pernah menyaksikan konser di sana, Diane Miller terus memberikan dukungannya terhadap aula konser tersebut.
2.3. Silverado Vineyards Winery
Setelah suaminya bergabung dengan perusahaan Disney, Diane Miller melakukan perjalanan ke Napa Valley bersama ibunya, Lillian, untuk mengunjungi beberapa kilang anggur. Perjalanan tersebut menginspirasi Diane untuk memulai kebun anggur, dengan kemungkinan mendirikan kilang anggur. Ketika anak-anak mereka sudah dewasa, Ron meninggalkan perusahaan dan industri hiburan pada tahun 1984, setelah ia diberhentikan dari posisi eksekutifnya di Walt Disney Productions. Sejak saat itu, Diane juga mulai membatasi keterlibatannya dengan perusahaan tersebut. Bersama Diane, mereka kemudian mengembangkan Silverado Vineyards Winery yang terkenal di Napa, yang juga menjadi kediaman mereka.
Pada tahun 1976, keluarga tersebut membeli properti besar di sepanjang Silverado Trail di Distrik Stags Leap. Mereka menanam anggur Cabernet Sauvignon dan Chardonnay, dan mulai memproduksi anggur pada tahun 1981. Mereka memperluas kilang anggur tersebut agar hanya menggunakan anggur yang ditanam di perkebunan mereka sendiri. Diane berperan dalam menciptakan suasana seperti rumah dan keluarga di kilang anggur tersebut, bukan hanya sekadar bisnis.
2.4. Pendirian dan Pengelolaan Walt Disney Family Museum
Setelah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk membesarkan ketujuh anaknya, Diane Miller secara aktif mengadvokasi pendokumentasian kehidupan dan pencapaian ayahnya, Walt Disney. Ia merasa bahwa ayahnya telah menjadi subjek biografi yang kurang diteliti dan rumor yang tidak akurat. Ia juga prihatin bahwa nama Walt Disney telah menjadi lebih merupakan identitas korporat daripada referensi kepada sosok pria itu sendiri.
Sebagai bagian dari upaya ini, pada tahun 2001, Walt Disney Family Foundation merilis The Man Behind the Myth, sebuah film dokumenter tentang kehidupan Walt Disney yang menampilkan wawancara dengan rekan-rekan, kolega, dan keluarganya. Pada tahun 2009, Diane Miller turut mendirikan Walt Disney Family Museum bersama putranya, Walter Elias Disney Miller, seorang produser film. Pada saat kematiannya, Diane juga menjabat sebagai Presiden Dewan Direksi dari Walt Disney Family Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan mengoperasikan Walt Disney Family Museum, yang berlokasi di Presidio, San Francisco. Museum ini didirikan untuk mempromosikan dan menginspirasi kreativitas serta inovasi, sekaligus merayakan dan mempelajari kehidupan Walt Disney.
2.5. Penghargaan Pencapaian Seumur Hidup Diane Disney Miller
Pada tahun 2015, Penghargaan Pencapaian Seumur Hidup Diane Disney Miller (Diane Disney Miller Lifetime Achievement Award) pertama kali dibentuk untuk menghormati pendiri museum tersebut. Penghargaan ini diberikan untuk mengakui individu-individu yang telah memberikan dampak luar biasa di bidang seni, pendidikan, keterlibatan masyarakat, atau kemajuan teknologi.
Berikut adalah daftar penerima penghargaan tersebut:
| Tahun | Penerima |
|---|---|
| 2015 | Richard M. Sherman |
| 2016 | Marty Sklar |
| 2017 | John Lasseter |
3. Warisan dan Upaya Pelestarian
Diane Disney Miller memiliki komitmen yang kuat untuk melestarikan warisan ayahnya, Walt Disney, dan memastikan bahwa kisah hidupnya diceritakan secara akurat. Ia merasa bertanggung jawab untuk mengoreksi berbagai biografi yang kurang tepat dan rumor yang beredar tentang ayahnya. Baginya, penting untuk membedakan Walt Disney sebagai seorang pribadi dari identitas korporat yang telah melekat pada namanya.
Upayanya dalam pelestarian ini terwujud dalam beberapa inisiatif. Salah satunya adalah produksi film dokumenter The Man Behind the Myth pada tahun 2001 oleh Walt Disney Family Foundation, yang bertujuan untuk menampilkan sisi pribadi Walt melalui wawancara dengan orang-orang terdekatnya. Puncak dari dedikasinya adalah pendirian Walt Disney Family Museum pada tahun 2009. Museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pameran artefak dan sejarah, tetapi juga sebagai pusat untuk mempromosikan kreativitas, inovasi, serta studi mendalam tentang kehidupan dan karya Walt Disney, dengan penekanan pada identitasnya sebagai seorang seniman dan visioner. Melalui museum ini, Diane berupaya memastikan bahwa generasi mendatang dapat memahami sosok Walt Disney yang sesungguhnya di balik imperium hiburan yang ia bangun.
4. Kematian dan Dedikasi
Diane Disney Miller meninggal dunia di Napa, California, pada tanggal 19 November 2013, pada usia 79 tahun, kurang dari satu bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-80. Kematiannya disebabkan oleh komplikasi medis yang berkembang setelah ia terjatuh pada bulan September di tahun yang sama. Ia dimakamkan di Forest Lawn Memorial Park, Glendale, tempat abu ayahnya juga berada. Diane meninggalkan tujuh orang anak, tiga belas orang cucu, dan cicit.
Beberapa karya film didedikasikan untuk mengenang dirinya. Film Saving Mr. Banks, yang menceritakan kisah di balik produksi film Mary Poppins, didedikasikan untuknya; Diane meninggal sesaat sebelum film tersebut dirilis secara teatrikal. Ia juga meninggal 8 hari sebelum film animasi Frozen dirilis. Selain itu, Ron dan Diane Disney Miller menerima ucapan terima kasih khusus dalam film Inside Out (2015).