1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Ding Baozhen lahir pada tahun 1820 di Pingyuan (sekarang Kabupaten Zhijin) di Provinsi Guizhou. Ia dibesarkan dalam lingkungan yang mendorong pendidikan dan persiapan untuk karier di pemerintahan. Pada tahun 1853, ia berhasil lulus ujian kekaisaran dan meraih gelar Jinshi (進士JìnshìBahasa Tionghoa), sebuah pencapaian akademik tertinggi yang membuka jalan baginya untuk memasuki birokrasi kekaisaran. Setelah itu, ia terpilih sebagai Shujishi (庶吉士ShùjíshìBahasa Tionghoa) di Akademi Hanlin, sebuah lembaga bergengsi yang melatih para pejabat tinggi.
2. Karier Awal dan Dinas Militer
Karier awal Ding Baozhen ditandai dengan penunjukan di berbagai wilayah dan partisipasinya dalam menumpas pemberontakan. Ketika kampung halamannya dikepung oleh pasukan Miao yang dipimpin oleh Yan Dawu, Ding Baozhen dengan cepat mengorganisir tuanlian (團練tuánliànBahasa Tionghoa), yaitu milisi lokal, untuk mempertahankan wilayah tersebut dan melawan pemberontak.
Pada tahun 1860, ia ditunjuk sebagai Zhifu (知府zhīfǔBahasa Tionghoa), atau prefek, di Yuezhou (sekarang Yueyang), Provinsi Hunan. Setahun kemudian, pada tahun 1861, ia dipindahkan untuk menjabat sebagai Zhifu di Changsha, ibu kota Hunan. Pengalaman-pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang administrasi lokal dan tantangan keamanan di berbagai provinsi.
3. Jabatan Awal di Shandong
Pada tahun 1863, Ding Baozhen dipindahkan ke Provinsi Shandong dan menjabat sebagai Anchashen (按察使ànchásǐBahasa Tionghoa), atau Komisaris Yurisdiksi, yang bertanggung jawab atas urusan peradilan dan pengawasan. Tahun berikutnya, pada 1864, ia dipromosikan menjadi Buzhengshi (布政使bùzhèngshǐBahasa Tionghoa), atau Komisaris Administrasi, yang merupakan posisi senior di pemerintahan provinsi, mengawasi keuangan dan administrasi sipil. Selama masa jabatannya di Shandong, ia juga terlibat dalam pertempuran melawan Tentara Nian, sebuah kelompok pemberontak yang aktif di Tiongkok utara.
4. Gubernur Shandong
Pada tahun 1867, Ding Baozhen mencapai puncak kariernya di Shandong ketika ia diangkat sebagai Xunfu (巡撫xúnfǔBahasa Tionghoa), atau Gubernur Provinsi Shandong. Selama masa jabatannya sebagai Gubernur, ia dikenal karena reformasi administratifnya dan upayanya untuk mempromosikan modernisasi. Ia adalah pendukung awal Gerakan Penguatan Diri (洋務運動Yángwù YùndòngBahasa Tionghoa), sebuah inisiatif untuk mengadopsi teknologi dan metode militer Barat guna memperkuat Tiongkok. Sebagai bagian dari upaya ini, pada tahun 1875, ia mendirikan Biro Mesin Shandong (山東機器局Shāndōng JīqìjúBahasa Tionghoa), yang bertujuan untuk mengembangkan industri dan teknologi modern di provinsi tersebut.
4.1. Eksekusi An Dehai
Salah satu peristiwa paling terkenal yang meningkatkan reputasi Ding Baozhen adalah eksekusi An Dehai pada tahun 1869. An Dehai adalah seorang kasim kepercayaan Ibu Suri Agung Barat (西后XīhòuBahasa Tionghoa), yang memiliki pengaruh besar di istana kekaisaran. An Dehai melanggar aturan yang melarang kasim meninggalkan Beijing tanpa izin. Ketika An Dehai melakukan perjalanan ke Jinan, ibu kota Shandong, Ding Baozhen menangkap dan mengeksekusinya. Tindakan ini menunjukkan ketegasan dan keberanian Ding Baozhen dalam menegakkan hukum, bahkan terhadap tokoh-tokoh yang memiliki koneksi kuat di istana, sehingga ia mendapatkan pujian luas dan meningkatkan reputasinya sebagai pejabat yang jujur dan berani.
5. Gubernur Sichuan
Pada tahun 1877, Ding Baozhen ditunjuk sebagai Sichuan Zongdu (四川總督Sìchuān ZǒngdūBahasa Tionghoa), atau Gubernur Jenderal Sichuan, salah satu posisi paling penting di pemerintahan Qing. Di Sichuan, ia melanjutkan upaya reformasinya dan fokus pada proyek-proyek infrastruktur penting. Ia mengawasi rekonstruksi dan pemeliharaan Proyek Irigasi Dujiangyan, sebuah sistem irigasi kuno yang vital bagi pertanian di Sichuan. Upayanya dalam proyek ini sangat diakui, dan sebuah patungnya kini dipajang di Kuil Erwang di Kota Dujiangyan sebagai penghormatan atas kontribusinya.
Selain itu, sejalan dengan komitmennya terhadap modernisasi, Ding Baozhen juga mendirikan Biro Mesin Sichuan (四川機器局Sìchuān JīqìjúBahasa Tionghoa) di provinsi tersebut, melanjutkan inisiatif yang telah ia mulai di Shandong. Pendirian biro ini merupakan bagian integral dari visinya untuk memperkuat Tiongkok melalui adopsi teknologi dan industri modern.
6. Gerakan Penguatan Diri dan Modernisasi
Ding Baozhen adalah tokoh kunci dalam Gerakan Penguatan Diri (洋務運動Yángwù YùndòngBahasa Tionghoa), sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memodernisasi Tiongkok melalui pengenalan teknologi dan ilmu pengetahuan Barat. Partisipasinya dalam gerakan ini terlihat jelas dari upayanya dalam mendirikan biro-biro mesin di provinsi-provinsi tempat ia bertugas.
Pada tahun 1875, saat menjabat sebagai Gubernur Shandong, ia mendirikan Biro Mesin Shandong. Biro ini bertujuan untuk memproduksi senjata modern dan mendorong pengembangan industri di wilayah tersebut. Setelah dipindahkan ke Sichuan sebagai Gubernur Jenderal pada tahun 1877, ia kembali mendirikan Biro Mesin Sichuan. Kedua biro ini menjadi pusat penting untuk penelitian dan produksi peralatan modern, mencerminkan komitmen Ding Baozhen terhadap modernisasi militer dan industri Tiongkok. Upaya-upaya ini menunjukkan pandangannya yang progresif dan perannya dalam meletakkan dasar bagi modernisasi Tiongkok pada akhir Dinasti Qing.
7. Karya Tulis
Pemikiran dan laporan resmi Ding Baozhen selama kariernya sebagai pejabat dikompilasi dalam sebuah karya berjudul Ding Wencheng Gong Zou Gao (丁文誠公奏稿Dīng Wénchéng Gōng Zòu GǎoBahasa Tionghoa). Karya ini berisi kumpulan memorial dan laporan yang ia ajukan kepada kaisar, memberikan wawasan berharga tentang kebijakan, administrasi, dan pandangannya mengenai berbagai masalah yang dihadapi Tiongkok pada masanya.
8. Kematian
Ding Baozhen meninggal dunia pada tahun 1886 saat masih menjabat sebagai Gubernur Jenderal Sichuan. Ia meninggal di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, setelah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk pelayanan publik dan reformasi.
9. Penilaian dan Warisan
9.1. Penilaian Positif
Ding Baozhen secara luas dianggap sebagai salah satu pejabat paling cakap dan berintegritas pada akhir Dinasti Qing. Kontribusinya terhadap masyarakat dan pemerintahan sangat signifikan. Ia dikenal karena ketegasannya dalam menegakkan hukum, seperti yang ditunjukkan oleh eksekusi An Dehai, yang meningkatkan reputasinya sebagai pejabat yang tidak takut melawan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu, perannya dalam Gerakan Penguatan Diri dan pendirian biro-biro mesin di Shandong dan Sichuan menunjukkan visinya untuk modernisasi Tiongkok. Upayanya dalam merekonstruksi Proyek Irigasi Dujiangyan juga sangat penting bagi kesejahteraan pertanian di Sichuan.
9.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun Ding Baozhen secara umum dipandang positif dalam catatan sejarah, sumber-sumber yang tersedia tidak merinci kritik atau kontroversi signifikan terkait dengan tindakan atau kebijakannya, selain eksekusi An Dehai yang justru meningkatkan reputasinya. Sebagian besar narasi sejarah menyoroti pencapaian dan integritasnya sebagai seorang pejabat.
9.3. Warisan Budaya
Warisan budaya Ding Baozhen yang paling dikenal adalah hubungannya dengan hidangan populer Ayam Kung Pao (宮保雞丁Gōngbǎo JīdīngBahasa Tionghoa). Hidangan ini konon dinamai berdasarkan julukannya, "Ding Gongbao" (丁宮保Dīng GōngbǎoBahasa Tionghoa). "Gongbao" adalah singkatan dari gelar kehormatan "Taizi Shaobao" (太子少保Tàizǐ ShàobǎoBahasa Tionghoa), yang secara kasar dapat diterjemahkan sebagai "Tutor Putra Mahkota", sebuah jabatan yang pernah ia pegang. Legenda mengatakan bahwa hidangan ini diciptakan atau dipopulerkan oleh Ding Baozhen sendiri, atau oleh juru masaknya, dan menjadi sangat terkenal sehingga namanya melekat pada hidangan tersebut. Ini menjadikannya salah satu pejabat Qing yang namanya abadi dalam budaya kuliner Tiongkok.
