1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Du Qiong berasal dari keluarga yang berakar di Chengdu, Shu Commandery (sekarang Chengdu, Sichuan).
1.1. Asal dan Latar Belakang
Du Qiong lahir di Chengdu, Shu Commandery, sebuah wilayah yang kini menjadi bagian dari Chengdu, Sichuan. Informasi mengenai latar belakang keluarganya tidak dijelaskan secara rinci dalam catatan sejarah, namun ia dikenal sebagai seorang sarjana yang berdedikasi sejak muda.
1.2. Latar Belakang Akademik
Sejak muda, Du Qiong menempuh pendidikan di bawah bimbingan Ren An, seorang sarjana terkemuka pada masanya. Ia mempelajari secara mendalam Kitab Perubahan (I Ching), serta menguasai bidang astronomi dan divinasi (ramalan). Salah satu rekan sesama muridnya di bawah bimbingan Ren An adalah He Zong. Keahlian Du Qiong dalam memahami fenomena langit dan menafsirkan tanda-tanda alam menjadi dasar bagi karier dan pengaruhnya di kemudian hari.
2. Karier Awal
Karier Du Qiong dimulai sebagai pejabat di bawah Liu Zhang sebelum akhirnya bergabung dengan pemerintahan Liu Bei setelah pengambilalihan Provinsi Yi.
2.1. Pelayanan di Bawah Liu Zhang
Pada periode antara tahun 194 dan 214 Masehi, Liu Zhang, yang menjabat sebagai Gubernur Provinsi Yi (mencakup wilayah Sichuan dan Chongqing saat ini), merekrut Du Qiong untuk melayani di bawahnya sebagai Asisten Pejabat (從事CongshiBahasa Tionghoa). Ini merupakan penugasan awal Du Qiong dalam birokrasi pemerintahan.
2.2. Bergabung dengan Liu Bei
Pada tahun 214 Masehi, setelah panglima perang Liu Bei berhasil merebut kendali Provinsi Yi dari Liu Zhang, ia segera merekrut Du Qiong ke dalam pemerintahannya. Du Qiong diangkat sebagai Asisten Pejabat di Biro Konsultasi (議曹從事Yicao CongshiBahasa Tionghoa). Penunjukan ini menandai awal keterlibatan Du Qiong dalam pemerintahan Liu Bei, yang kemudian menjadi inti dari negara Shu Han.
3. Karier Resmi di Shu Han
Setelah bergabung dengan Liu Bei, Du Qiong memegang berbagai posisi penting di negara Shu Han, baik di bawah pemerintahan Liu Bei maupun putranya, Liu Shan.
3.1. Dukungan untuk Penobatan Liu Bei
Setelah berakhirnya Dinasti Han Timur pada tahun 220 Masehi, Du Qiong memainkan peran penting dalam mendesak Liu Bei untuk menyatakan diri sebagai kaisar. Ia mengutip berbagai karya divinasi dan ramalan untuk mendukung klaim Liu Bei atas takhta. Bersama dengan sejumlah pejabat dan sarjana lainnya, termasuk Liu Biao, Xiang Ju, Zhang Yi, Huang Quan, Yin Chun, Zhao Zuo, Yang Hong, He Zong, Zhang Shang, Yin Mo, dan Qiao Zhou, Du Qiong secara aktif mengajukan petisi agar Liu Bei naik takhta. Desakan ini berbuah hasil ketika Liu Bei secara resmi menyatakan dirinya sebagai kaisar pada tahun 221 Masehi, mendirikan negara Shu Han pada periode Tiga Kerajaan.
3.2. Aktivitas di Bawah Liu Shan
Setelah kematian Liu Bei pada tahun 223 Masehi, Du Qiong terus melayani di bawah putra dan penerus Liu Bei, Liu Shan. Selama masa pemerintahan Liu Shan (223-263 Masehi), Du Qiong memegang sejumlah posisi penting dalam pemerintahan Shu Han. Ia menjabat sebagai Penasihat Penggugat (諫議大夫Jianyi DafuBahasa Tionghoa), kemudian dipindahkan menjadi Jenderal Rumah Tangga Kiri (左中郎將Zuo Zhonglang JiangBahasa Tionghoa). Selanjutnya, ia diangkat sebagai Menteri Herald (大鴻臚DahongluBahasa Tionghoa) dan Menteri Upacara (太常TaichangBahasa Tionghoa).
Salah satu tugas penting yang diemban Du Qiong terjadi pada tahun 234 Masehi, ketika Zhuge Liang, Kanselir Kekaisaran Shu, meninggal dunia. Liu Shan memerintahkan Du Qiong untuk membawa dekret kekaisaran berisi ucapan duka cita ke makam Zhuge Liang dan membacakannya di sana. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan dan penghormatan yang diberikan kepadanya oleh istana.
4. Keahlian Astronomi dan Divinasi
Du Qiong memiliki keahlian yang mendalam dalam astronomi dan divinasi, meskipun ia awalnya tidak dikenal luas karena pengetahuannya di bidang ini.
Ia tidak sering membahas fenomena astronomi atau membuat ramalan di depan umum. Namun, hal ini berubah ketika ia bertemu dengan rekan sejawatnya, Qiao Zhou, seorang sarjana yang terus-menerus mencari pandangannya tentang astronomi. Du Qiong menjelaskan kepada Qiao Zhou bahwa memahami astronomi adalah hal yang sangat sulit. Ia menekankan perlunya pengamatan pribadi yang cermat terhadap langit untuk mengidentifikasi karakteristik berbagai fenomena astronomi, daripada hanya mempercayai apa yang dikatakan orang lain. Du Qiong menyatakan bahwa dibutuhkan banyak usaha dan waktu untuk mempelajari astronomi sebelum seseorang dapat benar-benar memahaminya. Namun, ia juga menambahkan bahwa setelah seseorang memahaminya, ia akan mulai khawatir akan membocorkan rahasia masa depan. Karena alasan inilah, Du Qiong merasa lebih baik untuk tidak mengetahui dan berhenti mengamati langit.
Qiao Zhou pernah bertanya kepada Du Qiong tentang ucapan Zhou Qun yang menyatakan bahwa "sesuatu yang tinggi di jalan" (當塗高者dangtu gaozheBahasa Tionghoa) yang akan menggantikan Dinasti Han merujuk pada negara Cao Wei. Du Qiong menjelaskan bahwa kata Wei (魏WeiBahasa Tionghoa) juga merujuk pada salah satu dari dua menara pengawas di setiap gerbang istana kekaisaran, yang menghadap jalan dan tampak sangat tinggi dari kejauhan. Ia berpendapat bahwa para bijak menggunakan kata ini sebagai makna ganda (雙關語shuāngguānyǔBahasa Tionghoa). Ketika Qiao Zhou meminta klarifikasi lebih lanjut, Du Qiong menambahkan bahwa istilah cao (曹CaoBahasa Tionghoa) tidak pernah digunakan untuk merujuk pada posisi pejabat pemerintah di zaman kuno. Praktik ini baru dimulai pada Dinasti Han, di mana juru tulis disebut shu cao (屬曹shucaoBahasa Tionghoa) dan penjaga disebut shi cao (侍曹shicaoBahasa Tionghoa). Du Qiong menyimpulkan bahwa hal ini kemungkinan adalah kehendak langit.
5. Kepribadian dan Evaluasi
Du Qiong dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan jarang berbicara. Sepanjang kariernya, ia cenderung menjaga profil rendah dan tidak banyak berinteraksi dengan rekan-rekannya di luar lingkungan kerja. Sebagian besar waktu luangnya dihabiskan di kediamannya, menjauhkan diri dari urusan duniawi.
Meskipun demikian, ia sangat dihormati dan dihargai oleh para pemimpin pemerintahan Shu Han. Jiang Wan dan Fei Yi, yang secara berturut-turut menjabat sebagai kepala pemerintahan pusat Shu antara tahun 234 dan 253 Masehi, keduanya sangat menghargai dan memandang tinggi Du Qiong. Mereka mengakui bakat dan integritasnya, meskipun sifatnya yang tertutup.
6. Tulisan dan Warisan Akademik
Sepanjang hidupnya, Du Qiong dikenal sebagai seorang sarjana yang produktif. Ia menulis lebih dari 100.000 karakter Tionghoa dalam karyanya yang berjudul Han Shi Zhangju (韓詩章句Han Shi ZhangjuBahasa Tionghoa). Karya ini merupakan komentar mendalam dan terperinci terhadap versi Kitab Puisi (Classic of Poetry) yang disusun oleh Han Ying.
Meskipun Du Qiong memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam, terutama dalam bidang divinasi dan astronomi, ia tidak pernah secara resmi menerima murid atau magang. Akibatnya, tidak ada yang secara langsung mewarisi warisan akademiknya dalam bidang-bidang tersebut. Namun, catatan dalam Huayang Guo Zhi menyebutkan bahwa Gao Wan adalah seorang murid Du Qiong. Gao Wan kemudian menjabat sebagai Astronom Istana (太史令Taishi LingBahasa Tionghoa) pada masa Dinasti Jin, menunjukkan bahwa ia kemungkinan besar mewarisi sebagian pengetahuan Du Qiong.
7. Kematian
Du Qiong meninggal dunia pada tahun 250 Masehi, pada masa pemerintahan Liu Shan di Shu Han. Saat meninggal, ia berusia lebih dari 80 tahun.
8. Pengaruh Kemudian
Pandangan dan interpretasi Du Qiong, terutama mengenai ramalan dan fenomena langit, memiliki pengaruh signifikan terhadap pemikiran sarjana-sarjana kemudian, khususnya Qiao Zhou. Qiao Zhou menggunakan apa yang ia pelajari dari pertukarannya dengan Du Qiong untuk mengembangkan ide-ide divinasinya sendiri.
Qiao Zhou pernah membuat ramalan berdasarkan gaya Du Qiong, dengan menyatakan:
- Catatan Musim Semi dan Musim Gugur mencatat bahwa Markis Mu dari Jin menamai putra sulungnya dan pewaris takhta "Chou" (仇ChouBahasa Tionghoa) dan putra bungsunya "Chengshi" (成師ChengshiBahasa Tionghoa). Penasihatnya, Shifu (師服ShifuBahasa Tionghoa), berkata kepadanya, 'Nama-nama aneh apa yang telah Anda berikan kepada putra-putra Anda! Seorang penguasa menyebut selir kesayangannya fei (妃feiBahasa Tionghoa) dan selir yang kurang disukai chou (仇chouBahasa Tionghoa). Sekarang, ketika Anda menamai putra sulung Anda chou dan putra bungsu Anda chengshi (secara harfiah: "membentuk pasukan"), bukankah Anda menabur benih konflik internal dengan menghasut putra bungsu Anda untuk (membentuk pasukan dan memberontak serta) menggantikan saudaranya (seorang pewaris takhta yang "kurang disukai")?' Skenario yang dijelaskan Shifu kemudian menjadi kenyataan.
- Kaisar Ling dari Han menamai putra-putranya "Markis Shi" (史侯Shi HouBahasa Tionghoa) dan "Markis Hou" (董侯Dong HouBahasa Tionghoa). Meskipun keduanya pernah menjadi kaisar pada suatu waktu dalam hidup mereka, mereka akhirnya dicopot dari takhta dan diturunkan statusnya menjadi bangsawan rendahan. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan Shifu.
- Nama pemberian Kaisar Pendahulu adalah "Bei" (備BeiBahasa Tionghoa), yang menyiratkan "dilengkapi dengan baik"; nama pemberian Yang Mulia adalah "Shan" (禪ShanBahasa Tionghoa), yang menyiratkan "menyerahkan". Apakah ini berarti keluarga Liu sudah begitu "dilengkapi dengan baik" sehingga mereka harus "menyerahkan" (takhta mereka)? Nama-nama mereka bahkan lebih tidak menguntungkan daripada nama putra-putra Markis Mu dan Kaisar Ling.
Pada tahun 262 Masehi, ketika kasim Huang Hao berkuasa di Shu, sebuah pohon besar di istana kekaisaran tiba-tiba tumbang. Qiao Zhou menjadi khawatir tetapi tidak dapat menemukan seseorang untuk diajak bicara, jadi ia menulis mantra 12 karakter pada sebuah pilar yang meramalkan penaklukan Shu oleh Wei setahun kemudian. Setelah jatuhnya Shu, ketika orang-orang memuji Qiao Zhou karena membuat prediksi yang akurat, ia berkata, "Ini mungkin telah saya pikirkan sendiri, tetapi saya hanya berhasil menyusunnya setelah memperluas dan menarik kesimpulan dari perkataan Du Qiong. Saya tidak menggunakan kekuatan atau kemampuan khusus apa pun untuk memprediksi masa depan." Hal ini menunjukkan bahwa ide-ide Du Qiong menjadi dasar bagi ramalan Qiao Zhou yang terkenal.
9. Penggambaran dalam Romance of the Three Kingdoms
Dalam novel sejarah Romance of the Three Kingdoms (Kisah Tiga Negara), Du Qiong digambarkan sebagai seorang pejabat yang terlibat dalam beberapa adegan kunci, meskipun perannya sebagai ahli divinasi tidak terlalu ditonjolkan seperti dalam catatan sejarah.
Ia muncul dalam beberapa bab:
- Bab 80**: Du Qiong digambarkan sebagai salah satu pejabat sipil dan militer yang bersembunyi di balik layar ketika Zhuge Liang berpura-pura sakit untuk memanggil Liu Bei ke kediamannya. Dalam adegan ini, Du Qiong bersama pejabat lainnya mendesak Liu Bei untuk menyatakan diri sebagai kaisar.
- Bab 85**: Ketika Cao Pi dari Wei melancarkan serangan lima jalur ke Shu Han, Liu Shan yang baru naik takhta merasa sangat khawatir. Ia memerintahkan Huangmen Shilang Dong Yun dan Jianyi Dafu Du Qiong untuk menanyakan mengapa Kanselir Zhuge Liang tidak muncul di istana. Du Qiong dan Dong Yun pergi ke kediaman Zhuge Liang, tetapi Zhuge Liang berpura-pura sakit dan tidak mau membuka pintu. Du Qiong kemudian kembali ke Liu Shan dan menyarankan agar kaisar sendiri yang mengunjungi kediaman Zhuge Liang untuk meminta nasihat. Liu Shan pun mengikuti saran ini, dan Zhuge Liang kemudian mengungkapkan strateginya untuk menghadapi invasi tersebut.
- Bab 100**: Du Qiong muncul sebagai seorang jenderal dalam salah satu ekspedisi utara Zhuge Liang ke Qigu (箕谷JiguBahasa Tionghoa). Ia diperintahkan untuk berbaris bersama Wei Yan, Zhang Yi, dan Chen Shi. Meskipun Zhuge Liang telah memperingatkan mereka untuk berhati-hati terhadap penyergapan pasukan Wei, terutama dari Sima Yi, Chen Shi dan Wei Yan mengabaikan peringatan tersebut. Akibatnya, mereka mengalami kekalahan besar setelah disergap oleh pasukan Sima Yi. Du Qiong dan Zhang Yi berhasil menyelamatkan Wei Yan dan Chen Shi yang melarikan diri dari pengepungan, serta memukul mundur pasukan Wei yang mengejar. Setelah kembali ke Qishan, Du Qiong bersama Wei Yan, Zhang Yi, dan Chen Shi memohon hukuman atas kegagalan mereka. Zhuge Liang kemudian menghukum mati Chen Shi sebagai pelaku utama kekalahan, sementara Wei Yan ditempatkan di garis belakang. Peran Du Qiong sebagai jenderal dalam novel ini kemungkinan didasarkan pada gelar historisnya sebagai Jenderal Rumah Tangga Kiri (左中郎將Zuo Zhonglang JiangBahasa Tionghoa), meskipun tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan ia memimpin pasukan dalam pertempuran.