1. Kehidupan Awal dan Karier di India Portugis
Duarte Barbosa memiliki latar belakang keluarga yang terkait dengan penjelajahan dan administrasi Portugis di luar negeri. Ia menghabiskan sebagian besar masa mudanya di India, tempat ia mengembangkan keahlian bahasa dan administratif yang penting bagi kariernya.
1.1. Latar Belakang Keluarga dan Masa Kecil
Ayah Duarte Barbosa adalah Diogo Barbosa, seorang pelayan Álvaro of Braganza. Pada tahun 1501, Diogo pergi ke India dalam sebuah usaha patungan bersama Álvaro, Bartolomeo Marchionni, dan Armada India Portugis ke-3 yang dikapteni oleh João da Nova. Selama ayahnya pergi, Duarte Barbosa tinggal di Kochi bersama pamannya, Gonçalo Gil Barbosa, yang bekerja sebagai seorang faktor. Sebelumnya, Gonçalo telah melakukan perjalanan dengan armada Pedro Álvares Cabral pada tahun 1500.
Pada tahun 1502, Gonçalo dipindahkan ke Cannanore, dan Duarte Barbosa ikut bersamanya. Di sana, Barbosa belajar Malayalam, bahasa setempat, yang menjadi sangat berharga bagi perannya di India Portugis.
1.2. Peran sebagai Juru Tulis dan Penerjemah
Dengan kemampuannya berbahasa Malayalam, Duarte Barbosa menjabat sebagai penerjemah untuk kontak Alfonso de Albuquerque dengan Rajah Cannanore pada tahun 1503. Pada tahun 1513, Barbosa menandatangani surat kepada Raja Manuel I dari Portugal sebagai Juru Tulis Cannanore, mengklaim posisi juru tulis utama. Setahun kemudian, pada tahun 1514, Afonso de Albuquerque memanfaatkan posisi Barbosa sebagai penerjemah untuk mencoba mengkonversi Raja Kochi. Peran-peran ini menunjukkan pentingnya Barbosa dalam administrasi dan diplomasi Portugis di wilayah tersebut.
2. Karya Tulis: Book of Duarte Barbosa
Salah satu kontribusi utama Duarte Barbosa adalah karyanya yang berjudul Book of Duarte Barbosa, yang merupakan salah satu contoh paling awal dari sastra perjalanan Portugis.
Pada tahun 1515, Albuquerque mengirim Barbosa ke Kozhikode untuk mengawasi pembangunan dua kapal yang akan digunakan dalam ekspedisi ke Laut Merah di bawah gubernur baru. Setelah kembali ke Portugal, Barbosa menyelesaikan manuskripnya, Book of Duarte Barbosa (Livro de Duarte BarbosaBahasa Portugis). Menurut kata pengantar penulis Italia Giovanni Battista Ramusio, Barbosa menyelesaikan manuskripnya sekitar tahun 1516 dengan catatan rinci tentang berbagai budaya asing yang ditemuinya. Karya ini, yang sebelumnya hanya dikenal melalui kesaksian Ramusio, manuskrip aslinya ditemukan dan diterbitkan pada awal abad ke-19 di Lisbon.
3. Ekspedisi Sirkumavigasi Bersama Magellan
Ketidakpuasan Duarte Barbosa dengan posisinya di India Portugis mendorongnya untuk mencari peluang baru, yang akhirnya membawanya bergabung dengan ekspedisi bersejarah Ferdinand Magellan.
3.1. Bergabung dengan Ekspedisi dan Peran
Merasa tidak puas dengan posisinya, Barbosa bergabung dengan beberapa orang Portugis yang berkumpul di Seville, Spanyol selatan. Ayahnya, Diogo, telah mengikuti D. Álvaro of Braganza ke pengasingan di Seville, tempat Álvaro menjadi wali kota dan Diogo menjadi gubernur kastil Seville. Pada tahun 1516, Ferdinand Magellan pindah ke Seville dan berteman dengan Diogo, karena keduanya pernah melakukan perjalanan ke India. Tak lama kemudian, Magellan menikahi saudara perempuan Barbosa, Beatriz, menjadikan Duarte Barbosa sebagai saudara ipar Magellan, yang memperkuat hubungan antara keluarga Barbosa dan Magellan.
Pada 10 Agustus 1519, Duarte Barbosa berlayar dari Seville dalam pelayaran sirkumavigasi Magellan, bersama dengan temannya João Serrão. Rasa ingin tahunya sering kali mendorongnya untuk meninggalkan ekspedisi demi berinteraksi dengan penduduk setempat selama pelayaran, yang membuat Magellan jengkel. Magellan bahkan pernah menangkapnya. Namun, pada 2 April 1520, bantuan Duarte Barbosa sangat penting dalam menghadapi kerusuhan di Puerto San Julián (Argentina), dan setelah itu Barbosa menjadi kapten kapal Victoria.
3.2. Pasca Kematian Magellan dan Kematiannya
Menurut catatan Antonio Pigafetta, setelah kematian Magellan pada 27 April 1521 dalam Pertempuran Mactan di Filipina, Barbosa adalah salah satu dari sedikit yang selamat dari pertempuran tersebut dan diangkat menjadi salah satu komandan ekspedisi bersama João Serrão. Barbosa berusaha memulihkan jenazah Magellan tetapi tidak berhasil. Ia juga mencoba untuk mendaratkan Enrique of Malacca, tetapi menyerah. Meskipun Enrique berhak atas pembebasan sesuai dengan wasiat Magellan yang dibuat sebelum keberangkatan, Duarte Barbosa atau João Serrão kemudian mengancam akan memperbudak Enrique kepada janda Magellan. Ketakutan Enrique ini kemudian dianggap sebagai argumen baginya untuk bersekongkol dengan Rajah Humabon.
Pada 1 Mei 1521, semua diundang oleh rajah ke sebuah perjamuan di darat dekat Cebu, Filipina, untuk menerima hadiah bagi raja Spanyol. Di sana, Barbosa dan banyak lainnya tewas terbunuh. João Serrão dibawa oleh penduduk asli yang ingin menukarnya dengan senjata, tetapi ditinggalkan dan diselamatkan oleh pilot João Carvalho. Enrique menghilang setelah insiden tersebut.