1. Awal Kehidupan dan Latar Belakang
Eric Keith Davis lahir di Los Angeles, California, pada 29 Mei 1962, sebagai salah satu dari tiga bersaudara dari pasangan Jimmy dan Shirley Davis. Ia memiliki seorang saudara laki-laki bernama Jim, Jr., dan seorang saudara perempuan bernama Sharletha. Ayahnya, Jimmy, bekerja di sebuah rantai toko kelontong bernama Boys Market di Gardena dan aktif mendukung anak-anaknya dalam olahraga, termasuk bermain basket. Sejak usia 12 tahun, Davis, yang diberkahi dengan bakat atletik serba bisa, sering berkompetisi dalam permainan basket dengan pemain Los Angeles Lakers masa depan, Byron Scott, di Baldwin Hills Park and Recreation Center. Pada masa itu, Davis memiliki ambisi kuat untuk bermain di National Basketball Association (NBA).
q=Los Angeles, California|position=right
1.1. Masa Kecil dan Minat Atletik
Davis bersekolah di John C. Fremont High School di South Los Angeles, di mana ia menonjol baik dalam bola basket maupun bisbol. Selama masa remajanya, Davis berteman dengan Darryl Strawberry, dan jalur karier mereka akan saling terkait dari sekolah menengah hingga Major League Baseball (MLB). Strawberry bermain untuk tim rival, Crenshaw. Sebagai siswa senior, Davis mencapai rata-rata pukulan .635 dan mencuri 50 base dalam 15 pertandingan bisbol. Dalam bola basket, ia rata-rata mencetak 29 poin per pertandingan dan 10 assist per pertandingan. Awalnya, Davis mencurahkan lebih banyak usahanya untuk mempersiapkan karier bola basketnya daripada bisbol hingga tahun terakhirnya di sekolah menengah.
Davis tidak terlalu tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Karena jalur umum menuju karier di NBA pada saat itu adalah melalui National Collegiate Athletic Association (NCAA), ia memutuskan untuk mengalihkan aspirasinya ke bisbol. Pada MLB draft tahun 1980, Cincinnati Reds memilih Davis di putaran kedelapan (urutan ke-200 secara keseluruhan). Menariknya, Darryl Strawberry juga terpilih dalam draf yang sama sebagai pilihan pertama secara keseluruhan oleh New York Mets.
2. Karier Bisbol Profesional
Eric Davis menghabiskan delapan musim pertama karier bisbol profesionalnya bersama Cincinnati Reds, sebelum kemudian bermain untuk Los Angeles Dodgers, Detroit Tigers, Baltimore Orioles, St. Louis Cardinals, dan San Francisco Giants.
2.1. Tahun-tahun Awal dan Kebangkitan Bersama Cincinnati Reds
Eric Davis membuat debut di Major League pada 19 Mei 1984 bersama Cincinnati Reds. Dalam tahun pertamanya di bisbol profesional, Davis mencuri 40 base dalam 62 pertandingan. Pada September 1984, ia mencetak sejarah klub dengan memukul empat home run berturut-turut dalam empat pertandingan, sebuah pencapaian yang pertama kali terjadi bagi Reds sejak George Foster pada tahun 1978.
Ketika Davis pertama kali tampil di Major League, bakat fisiknya yang luar biasa membuatnya berpotensi menjadi salah satu pemain paling menarik dalam permainan. Ia dikenal sebagai pemain lima alat yang langka, memiliki kekuatan home run yang besar serta kecepatan murni di jalur base. Ia sering kali melakukan rob home run (mencuri home run dari lawan melalui tangkapan spektakuler) dan mendapatkan perbandingan dengan legenda bisbol Willie Mays.
Davis mulai menunjukkan keunggulannya pada tahun 1986, dengan rata-rata pukulan .277, 27 home run, dan 80 stolen base, membuatnya bergabung dengan 20-50 club. Ia dan Rickey Henderson masih menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah Major League yang menjadi anggota 20-80 club. Dalam rentang 162 pertandingan yang meliputi 11 Juni 1986 hingga 4 Juli 1987, Davis memiliki rata-rata pukulan .308, on-base percentage .406, slugging percentage .622, dengan 47 home run, 149 run, 123 RBI, dan 98 stolen base (ia hanya tertangkap mencuri base sebanyak 12 kali).
2.2. Puncak Performa dan Kejuaraan World Series
Davis terus membangun kesuksesannya pada tahun 1987. Pada Hari Pembukaan musim, ia berhasil mencetak 3 hit dari 3 kesempatan memukul, termasuk satu home run dan satu stolen base, serta dua walk. Dalam 10 pertandingan pertama, ia memiliki rata-rata pukulan .526 dengan 4 home run dan 8 stolen base. Pada 1 Mei 1987, ia memukul 2 home run, termasuk sebuah grand slam. Dua hari kemudian, ia kembali memukul tiga home run-masing-masing ke lapangan kiri, tengah, dan kanan-termasuk satu grand slam, dan satu stolen base. Ia memukul grand slam lainnya pada bulan yang sama, menjadikannya pemain pertama dalam sejarah yang memukul tiga grand slam dalam satu bulan. Selama permainan di Wrigley Field pada 4 September, Davis menabrak dinding bata lapangan luar saat menangkap bola fly yang jauh; ia terbaring di tanah selama beberapa saat dan mengalami penurunan performa setelahnya.
Davis mengakhiri musim 1987 dengan rata-rata .293, 37 home run, dan 50 stolen base. Ia menjadi pemain pertama dalam sejarah yang memukul 30 home run dan mencuri 50 base dalam satu musim, meskipun hanya bermain dalam 129 pertandingan. Sebelum tahun 1987, hanya enam pemain yang mencapai 30-30 club. Pada musim itu, tiga pemain lain-termasuk Strawberry, Joe Carter, dan Howard Johnson-bergabung dengan Davis di klub 30-30. Ia memimpin liga dalam power-speed number (42.53), menjadikannya angka tertinggi ketiga dalam satu musim.
Dari tahun 1986 hingga 1990, Davis rata-rata mencetak 30 home run dan 40 stolen base. Selama periode ini, ia adalah salah satu pemain paling menarik dan superstar yang sangat menonjol dalam permainan. Ia mendapatkan dukungan MVP setiap tahun dari 1986 hingga 1990, selalu finis di 15 besar dalam pemungutan suara. Dari 1986 hingga 1989, ia juga finis di 10 besar National League (NL) dalam home run, slugging percentage, dan OPS setiap tahun. Pada 2 Juni 1989, Davis berhasil mencetak hit for the cycle di kandang sendiri, Riverfront Stadium. Meskipun ia memiliki beberapa musim bagus lainnya di kemudian hari, cedera mencegahnya mencapai puncak performa seperti ini lagi. Pada tahun 1990, dengan tim yang solid di sekelilingnya, Davis adalah pemain kunci dalam musim kejuaraan "wire-to-wire" Cincinnati.
Salah satu momen paling terkenal bagi Davis adalah ketika ia memukul home run melawan Dave Stewart dari Oakland Athletics dalam at-bat pertamanya di World Series 1990. Home run tersebut menjadi pemicu kemenangan sweep Reds di World Series. Saat melakukan diving catch untuk menangkap bola selama Game 4 World Series, Davis menderita luka ginjal, yang memerlukan operasi. Ia juga menjalani operasi lutut di luar musim yang telah ia alami cederanya di awal musim.
2.3. Karier Pasca-Reds dan Perjuangan Cedera
Setelah tahun 1990, karier Davis sulit kembali ke jalur yang benar. Cedera mengganggu permainannya pada tahun 1991, dan ia ditukar ke Los Angeles Dodgers dengan imbalan Tim Belcher dan John Wetteland. Ia menderita beberapa cedera lagi pada tahun 1992 dan sebagian besar tidak efektif.
Pada 23 Agustus 1993, Dodgers menukar Davis ke Detroit Tigers sebagai bagian dari kesepakatan pemain yang akan diumumkan kemudian. Seminggu kemudian, Tigers mengirimkan pitcher John DeSilva ke Dodgers untuk menyelesaikan perdagangan tersebut. Tigers memiliki salah satu serangan terbaik pada tahun 1993 dan berusaha meningkatkan salah satu dari sedikit kelemahan mereka, posisi center field. Davis menggantikan Milt Cuyler dan memukul dengan relatif baik dalam 29 pertandingan terakhir bersama Tigers; ia memukul di urutan kelima atau keenam dan menyelesaikan musim tersebut dengan adjusted OPS 142 dan musim 20/20 keenamnya. Davis diharapkan menjadi center fielder utama Tigers pada tahun 1994, tetapi cedera membatasinya hanya bermain dalam 37 pertandingan dan rata-rata pukulan hanya .183. Setelah musim 1994 yang dipersingkat karena mogok, Davis diberikan status free agency oleh Tigers dan memilih untuk pensiun sementara.
2.4. Kembali dan Pertarungan dengan Kanker
Setelah memulihkan diri selama satu musim, Eric Davis merasa cukup sehat untuk kembali bermain bisbol bersama Cincinnati pada tahun 1996. Ia memiliki musim yang solid dengan rata-rata pukulan .287 dan 26 home run, meskipun cedera mengurangi waktu bermainnya. Namun, ia telah bermain cukup baik untuk meyakinkan Baltimore Orioles untuk mengontraknya sebagai free agent.
Pada Mei 1997, di tengah awal musim yang mengesankan di mana ia memimpin American League (AL) dalam rata-rata pukulan pada bulan April, angkanya mulai menurun dengan cepat, dan tak lama kemudian Davis didiagnosis menderita kanker usus besar. Tumornya berukuran sebesar bola bisbol, namun untungnya tidak ditemukan adanya metastasis. Pada 13 Juni 1997, ia menjalani operasi pengangkatan sebagian usus besar dan setelah itu menjalani pengobatan kemoterapi mingguan. Tim medis memperkirakan pemulihan penuh akan memakan waktu 18 bulan. Rekan-rekan setimnya menunjukkan dukungan besar dengan mengenakan nomor punggung "24" Davis di topi dan helm mereka, dengan tekad untuk "menang demi Davis".
Meskipun masih dalam perawatan yang membuatnya kelelahan, Davis bekerja keras untuk memulihkan performanya. Pada September 1997, secara mengejutkan, ia kembali ke tim. Puncak dari perjuangannya terjadi ketika ia berhasil memukul home run penentu kemenangan dalam American League Championship Series (ALCS) Game 5. Setelah musim tersebut, ia dianugerahi Roberto Clemente Award yang prestisius, sebuah penghargaan yang mengakui nilai-nilai kemanusiaan dan kontribusi positif seorang pemain bisbol di luar lapangan. Davis juga menjadi anggota dewan kehormatan Multiple Myeloma Research Foundation dan aktif memberikan dukungan kepada sesama pasien kanker, termasuk Boog Powell, seorang legenda Orioles yang juga didiagnosis kanker usus besar tak lama setelah Davis. Mereka berdua menjalani operasi oleh Dr. Keith Lillimoe dan tampil dalam serangkaian iklan layanan masyarakat bersama.
Davis kembali untuk musim 1998 dan mencatatkan salah satu musim terbaiknya, dengan rata-rata pukulan .327 (peringkat ke-4 di AL) dan 28 home run (melebihi 25 home run untuk kedua kalinya dalam tiga musim). Ia juga finis di 10 besar AL dalam rata-rata pukulan, slugging percentage, on-base percentage, on-base plus slugging, dan offensive win percentage. Selain itu, ia mencatat rekor hitting streak 30 pertandingan berturut-turut pada musim itu, yang merupakan streak terpanjang di musim bisbol 1998 dan rekor klub Baltimore Orioles.
2.5. Musim Terakhir dan Pensiun
Awal dari akhir karier bermain Davis dimulai pada tahun 1999. Ia menghabiskan tiga musim yang penuh cedera bersama St. Louis Cardinals dan San Francisco Giants sebelum akhirnya pensiun secara permanen pada tahun 2001.
3. Gaya Bermain dan Pencapaian Utama
Eric Davis dikenal sebagai salah satu pemain paling dinamis di Major League Baseball, memadukan kekuatan pukulan, kecepatan, dan kemampuan bertahan yang luar biasa.
3.1. Karakteristik Bermain dan Dampak
Sebagai pemukul dan fielder tangan kanan, Davis memiliki kombinasi kemampuan atletik yang langka, termasuk kecepatan kaki, kecepatan ayunan bat, kekuatan, dan ketajaman dalam bertahan. Paul O'Neill, mantan rekan setimnya di Reds, pernah menggambarkannya sebagai "pemukul terbaik, pelari terbaik, outfielder terbaik, segalanya terbaik" yang pernah ia lihat. Kemampuannya yang serba bisa, terutama kemampuannya untuk mencuri home run dengan diving catch yang spektakuler, sering kali memicu perbandingan dengan legenda Willie Mays. Dampaknya di lapangan jauh melampaui statistik individu, ia adalah seorang pemain yang mampu mengubah jalannya permainan dan membius penonton dengan aksi-aksinya.
3.2. Penghargaan dan Rekor Penting
Sepanjang kariernya, Eric Davis menerima sejumlah penghargaan dan mencetak beberapa rekor penting:
- Pilihan All-Star MLB 2 kali: 1987, 1989
- Penghargaan Gold Glove 3 kali: 1987, 1988, 1989
- Penghargaan Silver Slugger 2 kali: 1987, 1989
- Pemain Comeback Terbaik Tahun Ini (NL): 1996
- Penghargaan Roberto Clemente: 1997
- Penghargaan Tony Conigliaro: 1997
- Penghargaan Hutch: 1997
- Penghargaan Marvin Miller Man of the Year: 2000
- Juara Home Run Derby: 1989 (bersama Rubén Sierra)
- Pada tahun 1986, ia mencatat 80 stolen base dan 20 home run, menjadi pemain kedua dalam sejarah Major League yang mencapai klub "20 home run, 80 stolen base" setelah Rickey Henderson.
- Pada tahun 1987, ia mencatat 37 home run dan 50 stolen base, menjadikannya pemain pertama dalam sejarah yang mencapai klub "30 home run, 50 stolen base". Sebelumnya, hanya enam pemain yang berhasil mencapai 30-30 club, dan pada tahun itu, tiga pemain lain-termasuk Darryl Strawberry, Joe Carter, dan Howard Johnson-juga bergabung.
- Pada tahun 1987, ia menjadi pemain pertama dalam sejarah Major League yang memukul tiga grand slam dalam satu bulan.
- Pada 2 Juni 1989, ia berhasil mencetak hit for the cycle.
- Pada tahun 1998, ia mencatat rekor klub Baltimore Orioles dengan hitting streak 30 pertandingan berturut-turut, streak terpanjang pada musim bisbol tersebut.
4. Aktivitas Pasca-Karier Bermain
Setelah pensiun dari Major League Baseball, Eric Davis tetap aktif terlibat dalam dunia bisbol dan kegiatan komunitas.
4.1. Otobiografi dan Refleksi Pribadi
Pada tahun 1999, Davis menerbitkan otobiografinya yang berjudul Born to Play. Dalam bukunya, ia memberikan apresiasi kepada Pete Rose atas kepercayaan dan bimbingannya dalam memahami permainan bisbol. Namun, ia juga melontarkan kritik tajam kepada manajer Cincinnati Reds tahun 1996, Ray Knight, dengan siapa Davis memiliki pertengkaran yang terkenal di lapangan pada tahun 1986. Davis mengklaim bahwa Knight tidak mendukung kembalinya ia bermain dan tidak membela dirinya dalam negosiasi kontrak setelah musim berakhir.
Davis juga menyimpan kekecewaan pahit mengenai perlakuan Reds terhadap dirinya setelah cedera World Series pada tahun 1990. Ia merasa ditinggalkan di Oakland setelah World Series dan meminta Reds untuk menyediakan pesawat pribadi untuk membawanya kembali ke Cincinnati. Davis mengklaim permintaannya berkali-kali ditolak, dan ia akhirnya pulang sendiri setelah keluar dari rumah sakit.
4.2. Kepelatihan dan Keterlibatan Komunitas
Davis saat ini bekerja sebagai instruktur keliling dalam organisasi Cincinnati Reds, berbagi pengalaman dan pengetahuannya dengan pemain-pemain muda. Pada tahun 2017, ia juga menjabat sebagai instruktur memukul untuk Elite Development Invitational di Vero Beach, Florida. Melalui perannya ini, Davis secara aktif berupaya untuk mendorong lebih banyak partisipasi pemuda Afrika-Amerika dalam olahraga bisbol, sebuah inisiatif yang sejalan dengan warisan dan pengaruhnya yang lebih luas di luar lapangan.
5. Warisan dan Pengaruh
Eric Davis meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah bisbol, bukan hanya karena pencapaian statistiknya yang luar biasa, tetapi juga karena kemampuannya mengatasi kesulitan dan pengaruhnya di luar lapangan.
5.1. Dampak Lebih Luas dan Pengakuan
Pengakuan atas bakat dan dampaknya di lapangan terlihat dari pujian rekan-rekannya. Mantan rekan setimnya di Reds, Paul O'Neill, menggambarkan Davis sebagai "pemukul terbaik, pelari terbaik, outfielder terbaik, segalanya terbaik" yang pernah ia lihat. Kisah perjuangannya melawan cedera parah dan kanker usus besar, serta keberhasilannya kembali ke performa puncak, menjadikannya simbol ketekunan dan kekuatan mental. Kemampuannya untuk bangkit dari kesulitan besar telah memberinya pengakuan dan penghormatan yang meluas, baik di dalam maupun di luar dunia bisbol.
5.2. Dalam Budaya Populer
Eric Davis juga memiliki tempat yang unik dalam budaya populer, menjadi idola bagi banyak penggemar bisbol. Ia adalah idola masa kecil komedian Ron Sexton, serta karakter paling terkenalnya dari The Bob and Tom Show, Donnie Baker. Donnie (dan Sexton) sering muncul dengan mengenakan kaus jersey nomor 44 Davis, dan berulang kali menyatakan bahwa Davis adalah pemain paling lengkap yang pernah ia lihat. Donnie bahkan mengklaim telah mengutuk mantan pemilik Reds, Marge Schott, setelah ia "memperlakukan Eric dengan tidak adil" pasca World Series 1990. Donnie akan memulai 'One Beer Press Conference' setiap tanggal 20 April dengan perayaan yang menandai hari Schott menjual tim, diikuti dengan 'Momen hening wajib sebagai penghormatan kepada Eric Davis yang agung.' Ketika berdebat dengan "tetangga di utara" yang tidak terlihat, Tony Mitchell, Donnie pernah mengatakan kepada Bob dan Tom bahwa ia akan "menghancurkan Mitchell seperti Eric Davis menghancurkan fastball." Dalam kehidupan nyata, Sexton menamai putra pertamanya Eric sebagai penghormatan kepada Davis, dan yayasannya dinamai 'You Before Me - 44', dengan angka 44 sebagai penghormatan kepada Davis. Organisasi nirlaba tersebut membantu para komedian yang berjuang dengan kesehatan mental dan juga mendanai beasiswa bisbol.
6. Statistik Karier
Tahun | Tim | G | AB | R | H | 2B | 3B | HR | TB | RBI | SB | CS | SH | SF | BB | IBB | SO | GIDP | AVG | OBP | SLG | OPS | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1984 | CIN | 57 | 200 | 33 | 39 | 10 | 1 | 10 | 81 | 30 | 10 | 2 | 0 | 1 | 24 | 0 | 1 | 48 | 1 | .224 | .320 | .466 | .786 |
1985 | CIN | 56 | 131 | 26 | 30 | 3 | 3 | 8 | 63 | 18 | 16 | 3 | 2 | 0 | 7 | 0 | 0 | 39 | 1 | .246 | .287 | .516 | .803 |
1986 | CIN | 132 | 487 | 97 | 115 | 15 | 3 | 27 | 217 | 71 | 80 | 11 | 0 | 3 | 68 | 5 | 1 | 100 | 6 | .277 | .378 | .523 | .901 |
1987 | CIN | 129 | 562 | 120 | 139 | 23 | 4 | 37 | 281 | 100 | 50 | 6 | 0 | 3 | 84 | 8 | 1 | 134 | 6 | .293 | .399 | .593 | .992 |
1988 | CIN | 135 | 543 | 81 | 129 | 18 | 3 | 26 | 231 | 93 | 35 | 3 | 0 | 3 | 65 | 10 | 3 | 124 | 11 | .273 | .363 | .489 | .852 |
1989 | CIN | 131 | 542 | 74 | 130 | 14 | 2 | 34 | 250 | 101 | 21 | 7 | 0 | 11 | 68 | 12 | 1 | 116 | 16 | .281 | .367 | .541 | .908 |
1990 | CIN | 127 | 518 | 84 | 118 | 26 | 2 | 24 | 220 | 86 | 21 | 3 | 0 | 3 | 60 | 6 | 2 | 100 | 7 | .260 | .347 | .486 | .833 |
1991 | CIN | 89 | 340 | 39 | 67 | 10 | 0 | 11 | 110 | 33 | 14 | 2 | 0 | 2 | 48 | 5 | 5 | 92 | 4 | .235 | .353 | .386 | .739 |
1992 | LAD | 76 | 308 | 21 | 61 | 8 | 1 | 5 | 86 | 32 | 19 | 1 | 0 | 2 | 36 | 2 | 3 | 71 | 9 | .228 | .325 | .322 | .647 |
1993 | LAD | 108 | 422 | 57 | 88 | 17 | 0 | 14 | 147 | 53 | 33 | 5 | 0 | 4 | 41 | 6 | 1 | 88 | 8 | .234 | .308 | .391 | .699 |
1993 | DET | 23 | 89 | 14 | 19 | 1 | 1 | 6 | 40 | 15 | 2 | 2 | 0 | 0 | 14 | 1 | 0 | 18 | 4 | .253 | .371 | .533 | .904 |
1993 Total | 131 | 511 | 71 | 107 | 18 | 1 | 20 | 187 | 68 | 35 | 7 | 0 | 4 | 55 | 7 | 1 | 106 | 12 | .237 | .319 | .415 | .734 | |
1994 | DET | 37 | 138 | 19 | 22 | 4 | 0 | 3 | 35 | 13 | 5 | 0 | 0 | 0 | 18 | 0 | 0 | 45 | 4 | .183 | .290 | .292 | .582 |
1996 | CIN | 129 | 496 | 81 | 119 | 20 | 0 | 26 | 217 | 83 | 23 | 9 | 1 | 4 | 70 | 3 | 6 | 121 | 8 | .287 | .394 | .523 | .917 |
1997 | BAL | 42 | 176 | 29 | 48 | 11 | 0 | 8 | 83 | 25 | 6 | 0 | 0 | 3 | 14 | 0 | 1 | 47 | 2 | .304 | .358 | .525 | .883 |
1998 | BAL | 131 | 508 | 81 | 148 | 29 | 1 | 28 | 263 | 89 | 7 | 6 | 0 | 7 | 44 | 0 | 5 | 108 | 13 | .327 | .388 | .582 | .970 |
1999 | STL | 58 | 223 | 27 | 49 | 9 | 2 | 5 | 77 | 30 | 5 | 4 | 0 | 1 | 30 | 1 | 1 | 49 | 1 | .257 | .359 | .403 | .762 |
2000 | STL | 92 | 293 | 38 | 77 | 14 | 0 | 6 | 109 | 40 | 1 | 1 | 0 | 2 | 36 | 0 | 1 | 60 | 7 | .303 | .389 | .429 | .818 |
2001 | SF | 74 | 171 | 17 | 32 | 7 | 3 | 4 | 57 | 22 | 1 | 1 | 0 | 1 | 13 | 0 | 1 | 38 | 4 | .205 | .269 | .365 | .634 |
Total: 17 Tahun | 1626 | 6147 | 938 | 1430 | 239 | 26 | 282 | 2567 | 934 | 349 | 66 | 3 | 50 | 740 | 59 | 33 | 1398 | 112 | .269 | .359 | .482 | .841 |