1. Kehidupan dan Hubungan Keluarga
Estrid Svendsdatter memiliki latar belakang keluarga kerajaan yang kompleks dan terlibat dalam beberapa pernikahan penting yang membentuk aliansi politik pada masanya.
1.1. Kelahiran dan Latar Belakang
Estrid lahir sekitar tahun 990 atau 997. Ia adalah putri dari Sweyn Forkbeard, Raja Denmark, Inggris, dan Norwegia. Identitas ibunya sedikit kontroversial; beberapa sumber menyebutnya Gunhild dari Wenden, sementara peneliti lain mengajukan Sigrid yang Sombong. Jika ibunya adalah Sigrid yang Sombong, maka ia adalah putri dari Skoglar Toste dan sebelumnya menikah dengan Eric sang Pemenang, Raja Swedia, yang darinya ia memiliki putra Olof Skötkonung. Ini akan menjadikan Olof sebagai saudara tiri Estrid. Jika ibunya adalah Gunhild, ia adalah seorang putri Polandia dan putri dari Mieszko I dari Polandia. Dari Sweyn Forkbeard, Estrid memiliki saudara tiri yang terkenal, Cnut yang Agung, yang kemudian menjadi raja dari kerajaan Laut Utara yang luas, serta Harald II dari Denmark dan Świętosława. Ayah Estrid, Sweyn Forkbeard, meninggal pada tahun 1014.
1.2. Pernikahan Awal dan Kontroversi
Estrid dilaporkan menikah singkat dengan seorang pangeran Rusia yang tidak disebutkan namanya, yang diduga adalah Vsevolod Vladimirovich, Pangeran Volhynia, putra Pangeran Agung Vladimir I dari Kiev. Pernikahan ini berakhir dengan kematian sang pangeran tak lama setelah perang Rus' yang terjadi setelah kematian pangeran agung pada tahun 1015.
Setelah saudara tirinya, Cnut, naik takhta Inggris, ia membuat kesepakatan dengan Richard II, Adipati Normandia, bahwa Estrid akan menikah dengan putra Richard, Robert I, Adipati Normandia. Namun, tidak diketahui secara pasti apakah pernikahan ini benar-benar terjadi. Seorang sejarahwan, Ralph Glaber, dalam karyanya Historiarum libri quinque, melaporkan bahwa seorang saudari Cnut yang tidak disebutkan namanya menikah dengan Robert. Di sisi lain, Adam dari Bremen melaporkan bahwa Estrid (yang ia sebut Margaret) menikah dengan Richard II, dan setelah Richard pergi ke Yerusalem, Estrid menikah dengan Ulf. Namun, Richard sebenarnya tidak pernah pergi ke Yerusalem, meskipun Robert memang pernah. Sumber-sumber Normandia tidak mencatat pernikahan semacam itu untuk kedua adipati, dan para sejarawan masih memperdebatkan apakah itu adalah pernikahan yang berumur pendek, pertunangan, atau hanya hasil dari kekeliruan informasi.
1.3. Pernikahan dengan Ulf Jarl dan Dampaknya
Kakaknya, Cnut, kemudian mengatur pernikahan Estrid dengan Ulf Jarl. Ulf adalah Earl dari Denmark dan seorang tokoh yang berpengaruh. Namun, pada tahun 1026, Ulf dibunuh atas perintah Cnut. Ada kemungkinan bahwa pembunuhan ini terjadi dengan persetujuan Estrid, atau setidaknya ia tidak menentangnya secara terbuka. Meskipun suaminya dibunuh oleh saudaranya, Estrid tidak kehilangan kepercayaan Cnut. Sebaliknya, ia dianugerahi tanah yang luas oleh Cnut, menunjukkan bahwa ia tetap menjadi sosok yang penting dan dipercaya dalam lingkaran kekuasaan Cnut.
2. Kegiatan dan Peran Utama
Estrid Svendsdatter memainkan peran krusial dalam sejarah Denmark, terutama melalui kegiatan patronase dan dukungan politiknya.
2.1. Patronase Gereja dan Katedral Roskilde
Estrid dikenal atas dukungannya yang signifikan terhadap gereja. Ia memberikan donasi yang besar kepada institusi keagamaan dan dipercaya telah mendirikan gereja batu pertama di Denmark, yaitu Katedral Roskilde. Katedral ini kemudian menjadi salah satu bangunan keagamaan terpenting di Denmark dan lokasi pemakaman banyak raja dan bangsawan Denmark. Patronase Estrid terhadap gereja menunjukkan pengaruh dan kekayaannya, serta komitmennya terhadap pengembangan Gereja di Denmark.
2.2. Dukungan untuk Aksesi Putra Sweyn II
Estrid memiliki perhatian besar terhadap pendidikan anak-anaknya, terutama putranya, Sweyn II. Ia memastikan bahwa putranya menerima pendidikan yang baik dari gereja, yang mungkin membekali Sweyn dengan keterampilan dan koneksi yang diperlukan untuk kepemimpinan. Estrid juga memberikan dukungan politik yang teguh kepada putranya dalam perjuangannya untuk mendapatkan dominasi atas Denmark. Berkat keturunan Estrid sebagai putri raja, putranya, Sweyn, berhasil naik takhta Denmark pada tahun 1047 dan dikenal sebagai Sweyn II Estridson (yang berarti "putra Estrid"). Hal ini menunjukkan bahwa garis keturunan ibu memiliki peran krusial dalam legitimasi klaim takhta.
Penting untuk dicatat bahwa Sweyn Estridson sempat mengajukan klaim atas takhta Inggris sebagai penerus Edward sang Pengaku, namun klaimnya ditolak. Fakta bahwa saudari Ulf, Gytha, menikah dengan Earl Godwin, menempatkan keluarga mereka dalam kubu Anglo-Skandinavia yang kuat dan turut membentuk aliansi politik di era tersebut.
2.3. Status sebagai Ratu Kehormatan
Meskipun Estrid Svendsdatter tidak pernah menjadi ratu yang memerintah atau istri seorang raja, ia dianugerahi gelar kehormatan Ratu (DronningBahasa Denmark), bukan "Ratu Ibu". Gelar ini, yang biasanya diberikan kepada permaisuri raja, mencerminkan status unik dan pengaruhnya yang besar di Denmark selama masa pemerintahan putranya. Ia dikenal secara luas sebagai "Ratu Estrid", yang menunjukkan pengakuan publik dan politik atas kedudukannya yang istimewa. Status ini menggarisbawahi kekuatan dan prestise pribadi Estrid yang melampaui gelar formal, menegaskan perannya sebagai tokoh kunci dalam politik Denmark.
3. Kematian dan Kontroversi Lokasi Pemakaman
Waktu kematian Estrid tidak diketahui secara pasti, dan lokasi pemakamannya menjadi subjek kontroversi sejarah yang baru-baru ini diklarifikasi melalui ilmu pengetahuan modern.
3.1. Kematian
Tanggal pasti kematian Estrid tidak diketahui, tetapi diperkirakan tidak lebih awal dari tahun 1057 atau lebih lambat dari tahun 1073. Perkiraan ini didasarkan pada fakta bahwa Uskup William dari Roskilde memimpin pemakamannya, dan masa jabatan Uskup William adalah antara tahun 1057 dan 1073.
3.2. Kontroversi Pemakaman Katedral Roskilde
Selama berabad-abad, secara luas diyakini bahwa Estrid Svendsdatter dimakamkan di pilar timur laut Katedral Roskilde, di mana sebuah tanda di batu nisan menunjuk ke namanya. Namun, sebuah tes DNA yang dilakukan pada tahun 2003 membantah keyakinan ini. Hasil tes menunjukkan bahwa sisa-sisa jenazah yang ditemukan di lokasi tersebut adalah milik seorang wanita yang jauh lebih muda dari Estrid.
Berdasarkan penemuan ini, teori baru diajukan bahwa tanda di pilar tersebut sebenarnya merujuk pada Margareta Hasbjörnsdatter, yang juga dikenal sebagai Estrid. Margareta ini adalah istri dari Harald III Hen, putra dari Sweyn II Estridson. Dengan demikian, misteri lokasi pemakaman Estrid Svendsdatter yang sebenarnya masih menjadi pertanyaan sejarah yang belum terjawab secara pasti, meskipun Katedral Roskilde tetap menjadi simbol penting terkait warisannya.
4. Warisan dan Dampak Kemudian
Warisan Estrid Svendsdatter sangat mendalam bagi sejarah Denmark, terutama melalui dinasti yang dinamai darinya.
4.1. Pendiri Dinasti Estridson
Estrid Svendsdatter adalah pendiri eponim dari Dinasti Estridson di Denmark. Dinasti ini memerintah Denmark dari tahun 1047 hingga 1412, menandai periode penting dalam sejarah kerajaan Denmark. Melalui keturunannya, terutama putranya Sweyn II Estridson, Estrid meletakkan dasar bagi sebuah garis keturunan kerajaan yang berkuasa selama berabad-abad. Peran Estrid sebagai matriark dari dinasti yang begitu panjang dan berpengaruh ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh wanita paling penting dalam sejarah Denmark.