1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Frank Wykoff lahir di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat, dan menjalani masa kecilnya yang kemudian membentuk fondasi bagi karier atletiknya yang cemerlang. Setelah Olimpiade pertamanya, ia melanjutkan pendidikan tinggi, menyeimbangkan antara studi akademis dan latihan atletik yang intensif.
1.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Frank Clifford Wykoff lahir pada tanggal 29 Oktober 1909 di Des Moines, Iowa. Pada musim gugur sebelum ia masuk Glendale Community College, Wykoff sempat mengalami infeksi tenggorokan parah yang hampir merenggut nyawanya. Namun, ia berhasil pulih sepenuhnya pada musim semi berikutnya, menunjukkan ketahanan fisiknya sejak usia muda.
1.2. Karier Akademik dan Perguruan Tinggi
Pada tahun 1929, Wykoff mendaftar di Glendale Community College. Ia belajar di sana selama satu tahun agar dapat terus berlatih bersama pelatihnya dari Glendale High School, Normal Hayhurst. Setelah itu, ia pindah ke University of Southern California (USC) dan berlatih di bawah bimbingan pelatih terkenal Dean Cromwell. Selama di USC, Wykoff menjadi anggota Kappa Alpha Order, sebuah persaudaraan nasional. Ia lulus dari USC pada tahun 1932 dan meraih gelar magister pada tahun 1936.
2. Karier Atletik
Karier atletik Frank Wykoff ditandai dengan serangkaian prestasi luar biasa, baik di tingkat amatir maupun Olimpiade, yang menjadikannya salah satu figur penting dalam sejarah lari cepat. Ia dikenal sebagai pelari estafet yang tak terkalahkan dalam tiga edisi Olimpiade berturut-turut.
2.1. Prestasi Amatir dan Perguruan Tinggi
Selama berkarier sebagai atlet amatir dan perguruan tinggi, Wykoff menunjukkan dominasinya dalam lari cepat. Ia memenangkan kejuaraan AAU di nomor 100 yard pada tahun 1928 dan 1931. Selain itu, ia juga berhasil meraih gelar juara NCAA di nomor 100 yard pada tahun 1930 dan 1931. Pada Mei 1930, ia mencetak rekor dunia baru di nomor 100 yard dengan catatan waktu 9.4 detik, sebuah prestasi yang ia ulangi sebulan kemudian. Pada tahun 1931, sebagai pelari terakhir tim estafet 4 × 100 meter University of Southern California, Wykoff turut membantu mencatat rekor dunia baru dengan waktu 40.8 detik.
2.2. Partisipasi Olimpiade dan Tiga Medali Emas Berturut-turut
Wykoff membuat debut Olimpiadenya pada Olimpiade Musim Panas 1928 di Amsterdam. Ia finis di posisi keempat dalam nomor 100 meter, hanya terpaut sepersepuluh detik dari posisi ketiga. Namun, dalam tim estafet 4 × 100 meter Amerika Serikat, ia berlari sebagai pelari pertama bersama James Quinn, Charles Borah, dan Henry Russell. Tim ini berhasil meraih medali emas dengan menyamai rekor dunia 41.0 detik di final.

Pada Olimpiade Musim Panas 1932 yang diselenggarakan di Los Angeles, Wykoff kembali berpartisipasi dalam estafet 4 × 100 meter. Kali ini, ia berlari sebagai pelari terakhir (jangkar) bersama Robert Kiesel, Hector Dyer, dan Emmett Toppino. Tim Amerika Serikat berhasil memecahkan rekor dunia dengan waktu 40.0 detik dan meraih medali emas.
Empat tahun kemudian, Wykoff kembali berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 1936 di Berlin, menjadikannya partisipasi ketiga berturut-turut. Ia kembali finis di posisi keempat dalam nomor 100 meter. Namun, dalam estafet 4 × 100 meter, ia kembali menjadi pelari terakhir bersama Jesse Owens, Ralph Metcalfe, dan Foy Draper. Tim ini meraih medali emas dengan rekor dunia baru 39.8 detik, yang juga menyamai rekor dunia. Dengan kemenangan ini, Wykoff menjadi atlet pertama dalam sejarah Olimpiade yang meraih tiga medali emas berturut-turut dalam nomor estafet, sebuah pencapaian yang semuanya dicapai dengan memecahkan atau menyamai rekor dunia.

3. Kehidupan Setelah Pensiun
Setelah pensiun dari karier atletiknya yang gemilang, Frank Wykoff mengabdikan dirinya pada bidang pendidikan, menjadikannya seorang guru dan administrator yang berdedikasi.
3.1. Karier sebagai Guru dan Administrator
Setelah lulus dari University of Southern California pada tahun 1932 dan memperoleh gelar magister pada tahun 1936, Wykoff memulai karier sebagai seorang guru dan administrator pendidikan. Ia bekerja untuk sistem sekolah Los Angeles County hingga pensiun pada tahun 1972. Dedikasinya di bidang pendidikan mencerminkan nilai-nilai disiplin dan kerja keras yang juga ia terapkan dalam karier atletiknya.
4. Kematian
Frank Wykoff meninggal dunia pada tanggal 1 Januari 1980 di Altadena, California, pada usia 70 tahun.
5. Warisan dan Penilaian
Frank Wykoff meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia olahraga, terutama dalam atletik, yang diakui melalui pencapaiannya yang luar biasa dan nilai-nilai yang ia junjung tinggi.
5.1. Dampak pada Dunia Olahraga
Frank Wykoff memiliki tempat yang abadi dalam sejarah atletik karena menjadi atlet pertama yang meraih tiga medali emas Olimpiade berturut-turut dalam estafet 4 × 100 meter. Lebih lanjut, ketiga medali emas tersebut diraih dengan rekor dunia yang baru atau menyamai rekor yang sudah ada, sebuah prestasi yang menunjukkan konsistensi dan dominasinya. Pencapaiannya ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pelari estafet terbesar sepanjang masa dan menjadi tolok ukur bagi generasi atlet berikutnya.
5.2. Slogan dan Peringatan
Sebuah slogan yang diusung oleh Wykoff, yakni "Clean Speech, Clean Sport, Clean Scholarship, Clean Life" (Ucapan Bersih, Olahraga Bersih, Akademis Bersih, Hidup Bersih), diadopsi oleh YMCA pada tahun 1938. Slogan ini mencerminkan komitmen Wykoff terhadap integritas dan nilai-nilai moral dalam semua aspek kehidupan. Medali-medali yang pernah diraihnya dapat dilihat dengan menghubungi LA84 Foundation di Los Angeles, California, sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan olahraga dan inspirasi bagi masa depan.