1. Overview
Gilberto Amauri de Godoy Filho, yang lebih dikenal dengan julukan Giba (lahir 23 Desember 1976), adalah seorang mantan pemain bola voli profesional Brasil yang berposisi sebagai pemukul luar (outside hitter). Sepanjang sebagian besar tahun 2000-an, Giba secara luas diakui sebagai salah satu pemain bola voli terbaik di dunia. Ia merupakan figur sentral dalam era keemasan bola voli Brasil, memimpin tim nasional meraih berbagai gelar juara dan medali di turnamen-turnamen internasional paling bergengsi. Perannya sebagai pemimpin dan pemain kunci sangat signifikan dalam membentuk dominasi Brasil di kancah bola voli global.
2. Informasi Pribadi
Gilberto Amauri de Godoy Filho, atau yang akrab disapa Giba, lahir pada 23 Desember 1976 di Londrina, Paraná, Brasil, dan dibesarkan di Curitiba. Ia memiliki tinggi badan 1.92 m dan berat badan 91 kg. Giba bermain pada posisi pemukul luar (outside hitter), dengan kemampuan lompat spike mencapai 325 cm dan blok mencapai 312 cm. Selain bahasa ibunya, bahasa Portugis, Giba juga fasih berbahasa bahasa Inggris dan bahasa Italia.
3. Karier sebagai Pemain
Giba memulai perjalanan karier profesionalnya di dunia bola voli pada tahun 1996 dan terus bermain hingga pensiun pada musim panas 2014 di usia 37 tahun. Ia dikenal luas atas kesuksesannya yang luar biasa bersama tim nasional Brasil, meskipun juga memiliki karier klub yang panjang dan berprestasi di berbagai negara. Giba secara total telah bermain dalam 319 pertandingan untuk tim nasional Brasil.
3.1. Karier Klub
Giba memulai karier klubnya di Brasil, bermain untuk beberapa tim termasuk Curitibano, Cocamar, Chapecó São Caetano, Olympikus São Caetano, Report Nipomed, dan Minas Tênis Clube. Bersama Minas Tênis Clube, ia meraih gelar juara Liga Brasil dua kali berturut-turut pada musim 1999/2000 dan 2000/2001.
Pada tahun 2001, Giba pindah ke Italia dan bergabung dengan Yahoo! Ferrara di divisi teratas Liga Italia (Serie A1). Setelah dua tahun, ia menandatangani kontrak dengan Noicom BreBanca Cuneo (sekarang dikenal sebagai Piemonte Volley) pada tahun 2003. Bersama Cuneo, Giba memenangkan Piala Italia pada tahun 2006 dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik (MVP) kompetisi tersebut.
Pada musim panas 2007, ia meninggalkan Italia untuk bermain di Liga Super Rusia bersama VC Iskra Odintsovo. Selama dua tahun di Rusia, ia membantu Iskra Odintsovo meraih medali perunggu di Liga Champions CEV musim 2008/2009 dan dua kali menjadi runner-up di Liga Rusia pada musim 2007/2008 dan 2008/2009.
Pada tahun 2009, Giba kembali ke Brasil dan bermain untuk Pinheiros, di mana ia meraih medali perunggu di Liga Super Brasil pada musim pertamanya. Di akhir kariernya, ia juga bermain untuk Club Ciudad de Bolívar di Argentina dan sempat bermain sebentar untuk Al-Nasr Dubai di Uni Emirat Arab, yang menjadi klub terakhirnya sebelum pensiun pada tahun 2014. Pada musim 2018-2019, Giba sempat kembali bermain untuk IBB Polonia London.
Berikut adalah daftar klub yang pernah dibela Giba:
Tahun | Klub | Negara | Prestasi Klub |
---|---|---|---|
1996-1997 | Chapecó São Caetano | Brasil | |
1997-1998 | Olympikus São Caetano | Brasil | |
1998-1999 | Report Nipomed | Brasil | |
1999-2001 | Minas Tênis Clube | Brasil | Juara Liga Brasil (1999/2000, 2000/2001) |
2001-2003 | Ferrara | Italia | |
2003-2007 | Bre Banca Lannutti Cuneo | Italia | Juara Piala Italia (2006) |
2007-2009 | Iskra Odintsovo | Rusia | Medali Perunggu Liga Champions CEV (2008/2009), Runner-up Liga Rusia (2007/2008, 2008/2009) |
2009-2011 | Pinheiros | Brasil | Medali Perunggu Liga Super Brasil (2009/2010) |
2011-2012 | Cimed Florianópolis | Brasil | |
2012-2013 | Personal Bolívar | Argentina | |
2013 | FUNVIC Pindamonhangaba | Brasil | |
2013-2014 | Al-Nasr Dubai | Uni Emirat Arab | |
2018-2019 | IBB Polonia London | Britania Raya |
3.2. Karier Tim Nasional
Giba memulai debutnya untuk tim nasional bola voli putra Brasil pada usia 18 tahun, tepatnya pada tahun 1995. Sejak saat itu, ia menjadi pilar utama tim nasional dan memainkan peran sentral dalam era keemasan bola voli Brasil yang berlangsung sepanjang tahun 2000-an. Ia dikenal sebagai kapten tim yang inspiratif dan memimpin tim dalam berbagai turnamen internasional bergengsi. Giba total mencatatkan 319 penampilan bersama tim nasional Brasil.

3.2.1. Olimpiade
Giba memiliki rekam jejak yang mengesankan di Olimpiade. Ia berpartisipasi dalam beberapa edisi Olimpiade dan selalu berhasil membawa pulang medali:
- Pada Olimpiade Musim Panas 2004 di Athena, Giba menampilkan performa terbaiknya dan membantu tim nasional Brasil meraih medali emas kedua dalam sejarah mereka. Dalam pertandingan final melawan Italia pada 29 Agustus 2004, Brasil menang 3:1. Berkat penampilan gemilangnya, Giba dinobatkan sebagai Pemain Terbaik (MVP) turnamen tersebut.
- Pada Olimpiade Beijing 2008, meskipun Giba masih menjadi bagian penting dari tim, Brasil gagal mempertahankan medali emas mereka setelah kalah dari Amerika Serikat di final dengan skor 1:3, dan meraih medali perak.
- Pada Olimpiade London 2012, Giba, yang sebagian besar digunakan sebagai kapten cadangan, kembali memimpin Brasil ke pertandingan medali emas. Meskipun sempat unggul 2:0 di final melawan Rusia, Brasil gagal mengkonversi beberapa match point di set ketiga dan akhirnya kalah 2:3, sehingga kembali meraih medali perak. Pertandingan ini menjadi penampilan terakhir Giba untuk tim nasional Brasil.
3.2.2. Kejuaraan Dunia
Giba memimpin tim nasional Brasil meraih dominasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra FIVB:
- Pada Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra FIVB 2002 di Argentina, Brasil berhasil membalas kekalahan dari Italia (mengalahkan juara bertahan tiga kali 3:2 di perempat final) dan Rusia (menang dalam final lima set yang dramatis). Ini adalah gelar Kejuaraan Dunia pertama bagi tim nasional Brasil dalam sejarah.
- Pada Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra FIVB 2006 di Jepang, Brasil kembali meraih medali emas. Giba juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik (MVP) turnamen ini.
- Pada Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra FIVB 2010 di Italia, Brasil meraih gelar juara dunia ketiga berturut-turut. Meskipun Giba tidak banyak bermain di starting lineup karena preferensi pelatih terhadap pemain yang lebih muda seperti Dante dan Murilo, ia tetap menjadi kapten tim yang penting dan menjadi pilar mental bagi skuad.
3.2.3. Piala Dunia
Giba juga membawa Brasil meraih kesuksesan gemilang di Piala Dunia Bola Voli Putra FIVB:
- Brasil memenangkan gelar Piala Dunia pada tahun Piala Dunia Bola Voli Putra FIVB 2003 di Jepang.
- Brasil kembali meraih gelar juara pada tahun Piala Dunia Bola Voli Putra FIVB 2007 di Jepang, di mana Giba juga menerima penghargaan Pemain Terbaik (MVP).
- Pada Piala Dunia Bola Voli Putra FIVB 2011 di Jepang, Brasil meraih medali perunggu.
3.2.4. Liga Dunia
Tim nasional Brasil di bawah kepemimpinan Giba mencetak rekor luar biasa dengan memenangkan Liga Dunia Bola Voli FIVB sebanyak delapan kali:
- Gelar juara diraih pada tahun 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2009, dan 2010.
- Pada tahun 2002, Brasil kalah di final dari Rusia.
- Pada tahun 2006, Giba dinobatkan sebagai Pemain Terbaik (MVP) Liga Dunia.
- Pada tahun 2008, Brasil mengalami kekalahan mengejutkan 0:3 dari Amerika Serikat di semifinal.
- Pada tahun 2009, Brasil bangkit dan memenangkan gelar juara setelah mengalahkan Serbia dalam pertandingan lima set yang ketat di Beograd.
- Pada tahun 2011, Giba kembali ke starting lineup karena cedera Dante, namun Brasil kalah dalam final lima set yang ketat dari Rusia.

3.2.5. Turnamen Internasional Lainnya
Selain turnamen besar di atas, Giba juga meraih berbagai prestasi di kompetisi internasional lainnya:
- Piala Grand Champions Dunia Bola Voli FIVB: Meraih medali emas pada tahun 1997, 2005, dan 2009.
- Kejuaraan Bola Voli Putra Amerika Selatan: Meraih medali emas sebanyak sembilan kali (1995, 1997, 1999, 2001, 2003, 2005, 2007, 2009). Giba dinobatkan sebagai Pemain Terbaik (MVP) pada tahun 2007 dan Pemukul Terbaik (Best Spiker) pada tahun 2009.
- Pesta Olahraga Pan Amerika: Meraih medali emas pada tahun 2007 di Rio de Janeiro (di mana ia juga menjadi MVP), medali perak pada tahun 1999 di Winnipeg, dan medali perunggu pada tahun 2003 di Santo Domingo.
- Piala Amerika Bola Voli: Meraih medali emas tiga kali (1998, 1999, 2001) dan medali perak empat kali.
- Kejuaraan Dunia U19 FIVB: Medali emas pada tahun 1993 (juga MVP).
- Kejuaraan Dunia U21 FIVB: Medali perak pada tahun 1995 (juga MVP).
4. Gaya Bermain dan Karakteristik
Giba dikenal dengan gaya bermainnya yang unik dan kemampuannya untuk mengatasi keterbatasan tinggi badan yang relatif tidak terlalu tinggi untuk seorang pemain bola voli profesional. Ia mengkompensasi hal tersebut dengan kemampuan fisik yang luar biasa dan lompatan yang sangat tinggi. Di masa jayanya, Giba dianggap sebagai salah satu pemukul sayap terbaik di dunia.
Karakteristik permainannya tidak hanya dihargai karena penampilannya yang spektakuler, tetapi juga karena semangat, daya tarik, dan dorongan yang membuatnya dicintai oleh penggemar bola voli di seluruh dunia. Ia dikenal karena kepribadiannya yang sangat energik, yang selalu membantu memotivasi seluruh tim Brasil untuk bermain maksimal. Giba juga memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat, yang membuatnya diangkat sebagai kapten tim nasional. Brasil dianggap hampir tak terkalahkan di tahun 2000-an, dan Giba adalah bagian besar dari kesuksesan tersebut.
5. Kehidupan Pribadi
Giba lahir di Londrina, namun dibesarkan di Curitiba. Ia memiliki kisah inspiratif sejak kecil; ia didiagnosis menderita leukemia pada usia enam bulan, namun berhasil melawan penyakit tersebut.
Pada tahun 2003, Giba menikah dengan mantan pemain bola voli internasional Rumania-Brasil, Cristina Pîrv. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua orang anak: seorang putri bernama Nicoll (lahir 2004) dan seorang putra bernama Patrick (lahir 2009). Giba dikenal sebagai seorang suami dan ayah yang penyayang, bahkan ia tidak pernah melepas cincin kawinnya saat bermain bola voli. Namun, pada November 2012, Cristina mengajukan gugatan cerai, dan pernikahan mereka berakhir. Pada tahun 2013, Giba mulai menjalin hubungan dengan Maria Luiza Dautt.
Giba juga aktif dalam berbagai kampanye komersial. Ia pernah terlibat dalam kampanye merek-merek ternama seperti Vogue Italia, Nissan, Technos, dan Olympikus.
6. Kegiatan Sosial dan Advokasi
Giba memiliki komitmen yang kuat terhadap kegiatan sosial dan advokasi. Ia secara aktif mendukung anak-anak yang berjuang melawan leukemia, penyakit yang juga pernah ia derita di masa kanak-kanak. Selain itu, ia terlibat dalam kampanye kesadaran melawan kanker prostat. Bersama mantan istrinya, Cristina Pirv, Giba juga berpartisipasi dalam kampanye yang diselenggarakan oleh Institute Art of Living Well untuk melawan kanker payudara.
Sebagai duta olahraga, Giba berupaya menyebarkan nilai-nilai positif. Ia pernah merayakan Hari Olimpiade bersama 600 anak-anak dari proyek-proyek sosial di Rio de Janeiro, menunjukkan kepeduliannya terhadap pengembangan generasi muda. Giba juga aktif dalam berbagai proyek tanggung jawab sosial lainnya.
7. Aktivitas Pasca-Pensiun
Setelah pensiun sebagai pemain profesional pada tahun 2014 dan dari tim nasional pada tahun 2012, Giba tidak meninggalkan dunia bola voli. Pada tahun 2016, ia terpilih sebagai Presiden Komisi Atlet FIVB (Federasi Bola Voli Internasional). Komisi ini terdiri dari 10 atlet dari sembilan negara berbeda yang mewakili cabang olahraga bola voli dan bola voli pantai. Komisi ini secara resmi diluncurkan di Volleyball House di Rio selama Olimpiade Musim Panas 2016 di hadapan IOC dan Komisi Atlet IOC. Dalam perannya ini, Giba terus berkontribusi dalam administrasi dan tata kelola olahraga bola voli, serta menginspirasi atlet-atlet lain untuk tidak pernah menyerah.
Komite Olimpiade Brasil juga memproduksi sebuah film dokumenter berjudul Heróis Olímpicos (Pahlawan Olimpiade) yang mengisahkan perjalanan Giba. Buku otobiografinya yang berjudul Giba Neles! telah diterjemahkan ke dalam dua bahasa, yaitu bahasa Polandia dan bahasa Italia.
8. Penghargaan Utama dan Individu
Giba telah menerima banyak penghargaan individu sepanjang kariernya yang gemilang, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain bola voli terbaik di dunia.
Tahun | Penghargaan | Turnamen |
---|---|---|
1993 | Pemain Terbaik (MVP) | Kejuaraan Dunia U19 FIVB |
1995 | Pemain Terbaik (MVP) | Kejuaraan Dunia U21 FIVB |
2004 | Pemain Terbaik (MVP) | Olimpiade Athena 2004 |
2006 | Pemain Terbaik (MVP) | Liga Dunia Bola Voli FIVB 2006 |
2006 | Pemain Terbaik (MVP) | Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra FIVB 2006 |
2006 | Atlet Terbaik Tahun Ini | Prêmio Brasil Olímpico |
2007 | Pemain Terbaik (MVP) | Pesta Olahraga Pan Amerika 2007 |
2007 | Pemain Terbaik (MVP) | Kejuaraan Bola Voli Putra Amerika Selatan 2007 |
2007 | Pemain Terbaik (MVP) | Piala Dunia Bola Voli Putra FIVB 2007 |
2008 | Server Terbaik | Liga Dunia Bola Voli FIVB 2008 |
2009 | Pemukul Terbaik (Best Spiker) | Kejuaraan Bola Voli Putra Amerika Selatan 2009 |
2010 | Pemain Bola Voli Terbaik Dekade Terakhir | Famous Magazine |
2011 | Medali untuk Promosi Olahraga | Negara Bagian Paraná |
2011 | Pemain Bola Voli Paling Terkenal di Dunia | Sky Sports |
2015 | Pemain Bola Voli Putra Terbaik Sepanjang Masa | Fox Sports |
2016 | Atlet Olahraga Terbaik | RCI Brasil |
9. Warisan dan Evaluasi
Warisan Giba di dunia bola voli sangat besar. Ia dianggap sebagai salah satu pemain bola voli terhebat sepanjang masa, tidak hanya karena koleksi medalinya yang luar biasa tetapi juga karena pengaruhnya terhadap permainan dan kepemimpinannya di lapangan. Pada tahun 2018, Giba secara resmi dikukuhkan dalam Hall of Fame Bola Voli, sebuah pengakuan tertinggi atas kontribusinya yang tak ternilai bagi olahraga ini.
Dampaknya melampaui lapangan, dengan kepribadiannya yang energik dan karismatik yang menginspirasi banyak penggemar dan atlet muda. Perannya dalam membangun dan mempertahankan dominasi tim nasional Brasil pada tahun 2000-an menjadikannya ikon olahraga di negaranya dan di seluruh dunia. Giba adalah simbol dedikasi, ketahanan, dan keunggulan, yang terus memberikan pengaruh positif pada komunitas bola voli global melalui peran pasca-pensiunnya.