1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Hideaki Anno dilahirkan di Ube, Prefektur Yamaguchi, Jepang, dan menunjukkan minat luar biasa dalam seni dan pembuatan film sejak usia muda.
1.1. Masa Kecil
Anno lahir di Ube, Yamaguchi, pada tanggal 22 Mei 1960, sebagai putra dari Fumiko dan Takuya Anno. Sejak kecil, ia sangat antusias menggambar anime, tokusatsu, dan bangunan berskala besar. Lingkungan kelahirannya di Ube, yang merupakan kota industri semen yang berkembang pesat, sangat memengaruhi sensitivitasnya terhadap artefak dan mekanik. Semasa sekolah menengah, ia menciptakan karya-karya seperti "pemandangan merah dengan pabrik". Anno juga seorang pencinta manga, dan pada masa sekolah menengah, ia membaca banyak sekali manga shōjo. Ayahnya kehilangan bagian bawah lutut kiri akibat kecelakaan saat muda dan memakai kaki palsu. Anno menyatakan bahwa ia terpengaruh oleh penampilan ayahnya, dan baginya, sesuatu yang rusak atau tidak lengkap adalah hal yang normal. Ia tidak menyukai sesuatu yang "sempurna."
Anno menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak Wakō, Sekolah Dasar Kota Unoshima, Sekolah Menengah Pertama Kota Fujiyama, dan Sekolah Menengah Atas Prefektur Ube Yamaguchi. Di SMA, ia terkenal karena minatnya pada karya seni dan pembuatan film pendek untuk festival budaya Jepang. Ia bahkan menjabat sebagai kepala klub seni, menunjukkan kemampuan menggambarnya yang luar biasa. Ia juga merupakan anggota kelompok pembuat film amatir "Group SHADO" dan menghasilkan karya film independen seperti Nakamurider, yang diputar di festival budaya sekolah.
1.2. Universitas dan Karya Independen Awal
Anno masuk Universitas Seni Osaka di Fakultas Seni Rupa, departemen perencanaan video (sekarang departemen video), setelah sempat setahun absen. Ia belajar untuk ujian masuk dengan menonton storyboard Hayao Miyazaki dan karya-karya lainnya. Di kampus, ia tergabung dalam klub penelitian fiksi ilmiah. Sejak awal masuk, ia membentuk kelompok dengan teman-teman seangkatannya, termasuk Minami Masahiko, Nishimori Akira, desainer iklan Ikari Yoshihiko, serta mangaka Kazuhiko Shimamoto dan Shirō Masamune. Meskipun tidak diketahui apakah ia memiliki kontak atau interaksi dengan Shirō Masamune selama masa kuliah, mereka kemudian sama-sama berpartisipasi sebagai staf dalam proyek Appleseed dan Aoki Uru (tidak dirilis).
Pada masa ini, Anno terlarut dalam produksi animasi independen yang ia ikuti atas undangan dari seniornya. Ia menjadi anggota inti kelompok pembuat film independen "DAICON FILM" bersama Yamaga dan rekan-rekannya. Karya-karya mereka, termasuk animasi pembukaan yang tidak biasa untuk konvensi fiksi ilmiah di Osaka dan film tokusatsu, mengejutkan para profesional dan mendapat pujian tinggi. Yamaga kemudian menyatakan bahwa kemampuan menggambar Anno pada waktu itu "terutama dalam penggambaran mekanik sangatlah luar biasa." Pada masa ini, ia juga bekerja sebagai animator amatir paruh waktu untuk seri The Super Dimension Fortress Macross (1982-1983) dan bertanggung jawab atas beberapa adegan kunci, dari in-betweening hingga key animation. Adegan ledakan yang ia gambar dalam karya ini mendapat banyak pujian dan memberinya tawaran pekerjaan selanjutnya.
Terlibat dalam produksi animasi pembukaan untuk DAICON III dan DAICON IV bersama teman-teman seangkatannya, dan juga sibuk membuat film-film mandiri, Anno berhenti membayar uang kuliahnya, sehingga akhirnya ia dikeluarkan dari Universitas Seni Osaka. Namun, ia telah memutuskan untuk pindah ke Tokyo untuk berpartisipasi dalam produksi Nausicaä of the Valley of the Wind. Ada pula periode di mana ia sempat ingin menjadi mangaka, namun ia menyerah karena merasa tidak memiliki bakat dalam manga.
2. Karier Awal sebagai Animator dan Sutradara
Anno memulai kariernya sebagai animator yang sangat terampil sebelum menjadi salah satu pendiri studio animasi terkemuka Gainax dan kemudian menduduki kursi sutradara untuk beberapa proyek awal yang sukses.
2.1. Kegiatan Animator
Setelah meninggalkan universitas, Anno pindah ke Tokyo dan diperkenalkan kepada animator Itano Ichiro. Ia sangat terkesan melihat key animation Itano untuk Mobile Suit Gundam III: Encounters in Space, dan merasa "sangat menakjubkan, key animation seperti ini ada di dunia." Setelah menjadi profesional, ia langsung dipercayakan untuk melakukan koreksi key animation untuk The Super Dimension Fortress Macross di bawah pengawasan Itano. Ia juga berpartisipasi dalam film layar lebar The Super Dimension Fortress Macross: Do You Remember Love?.
Anno tidak mendapatkan pengakuan luas hingga perilisan karyanya pada film Nausicaä of the Valley of the Wind (1984) karya Hayao Miyazaki. Ketika studio produksi film itu kekurangan animator, mereka memasang iklan di majalah animasi Jepang terkenal Animage, yang mengumumkan kebutuhan mendesak akan lebih banyak animator. Anno, yang kala itu berusia awal dua puluhan, membaca iklan tersebut dan pergi ke studio film, tempat ia bertemu dengan Miyazaki dan menunjukkan beberapa gambarannya. Terkesan dengan kemampuannya, Miyazaki mempekerjakannya untuk menggambar beberapa adegan paling rumit di akhir film, termasuk adegan munculnya Giant Warrior (Kyoshinhei), dan sangat menghargai karyanya. Pada saat itu, Anno diminta oleh sutradara untuk juga menggambar karakter manusia, namun karena hasilnya kurang baik, ia meminta Miyazaki sendiri yang menggambarkannya. Sebuah anekdot terkenal menyebutkan bahwa "Tuan A yang sakit perut karena kutukan Kyoshinhei" yang disebutkan dalam pamflet film adalah Anno. Sejak saat itu, ia mulai mempertimbangkan untuk beralih fokus dari animator murni ke pekerjaan sutradara dan penyutradaraan. Anno juga mengungkapkan rasa keberuntungannya bisa berpartisipasi dalam karya-karya pembuat film terkemuka di dunia animasi, termasuk Miyazaki dan Tomino Yoshiyuki dari Mobile Suit Gundam.
Setelah itu, Anno berpartisipasi dalam karya-karya komersial seperti film layar lebar Nausicaä of the Valley of the Wind dan OVA Megazone 23, di mana ia menangani efek animasi seperti mekanik dan adegan ledakan. Dalam Royal Space Force: The Wings of Honnêamise (1987), proyek pertama Gainax, ia berperan sebagai "Special Effects Artist." Gelar panjang ini dipilih karena ia tidak menyukai istilah "SFX" atau "artist," dan ingin "mengganggu" publik. Di adegan klimaks, ia hampir sepenuhnya mengerjakan adegan pertempuran dan peluncuran roket, dari storyboard hingga animasi. Beberapa adegan bahkan melibatkan penumpukan sembilan sel dalam satu frame, dengan 250 sel dalam 3 detik. Pada saat itu, ia mengejar realisme ekstrem pada tank dan misil, membaca semua dokumen militer yang ia temukan, dan bahkan mengikuti pelatihan Pasukan Bela Diri secara langsung.
2.2. Pendirian Gainax dan Karya Penyutradaraan Awal
Anno kemudian menjadi salah satu pendiri Gainax pada Desember 1984. Ia bekerja sebagai sutradara animasi untuk film layar lebar pertama mereka, Royal Space Force: The Wings of Honnêamise (1987), dan akhirnya menjadi sutradara anime utama Gainax, memimpin sebagian besar proyek studio seperti OVA Gunbuster (1988) dan seri TV Nadia: The Secret of Blue Water (1990-1991).
Dalam Gunbuster dan Nadia, Anno banyak memasukkan parodi dan homage dari anime dan tokusatsu, khususnya dalam adegan ledakan dan efek yang secara akurat mereproduksi aksi langsung. Dalam perekaman adegan pertempuran di episode 5 Gunbuster, ia memberikan instruksi akting yang menantang kepada aktris utama, Hidaka Noriko, dengan "berteriak keras nama serangan mematikan." Terkait dengan Nadia, idenya adalah mengubah kelompok Grandis menjadi varian dari "Tiga Penjahat" dari seri Time Bokan. Ungkapan khas Hanson, "So, so, so, so," juga merupakan kebiasaan Anno sendiri. Akibat kebiasaan dan kesukaannya pada kapal induk, Hidaka dan para pendengar acara radio yang ia bawakan memberinya julukan "Kūbo So So So So" (Kapal Induk So So So So), meskipun ia sendiri mengklaim lebih suka kapal perang. Kepribadian Nadia yang digambarkan dingin dan egois mencerminkan pandangan Anno tentang wanita pada saat itu, setelah ia mengalami patah hati. Perilaku Nadia yang tidak terkendali dalam episode "Pulau Selatan" juga dimotivasi oleh "Anno dari sudut pandang orang lain." Selain itu, Nadia yang merupakan vegetarian yang tidak bisa makan daging atau ikan, juga merupakan refleksi dari kebiasaan makan Anno. King pada awalnya direncanakan sebagai "alien sebenarnya" dan akan melepas kostumnya di episode terakhir, tetapi ide ini dibatalkan karena penolakan dari lingkungannya.
Namun, Anno mengalami depresi selama empat tahun setelah Nadia. Seri ini diserahkan kepadanya dari NHK dengan konsep asli dari Hayao Miyazaki (yang juga menjadi sebagian dasar untuk Castle in the Sky), dan ia hanya diberikan sedikit kendali kreatif. Depresi ini menjadi sumber utama bagi banyak aspek psikologis dan karakter dalam seri anime selanjutnya, Neon Genesis Evangelion, karena ia mencatat berbagai cobaan dan kesengsaraan kondisinya di atas kertas. Pada tahun 1994, sebuah planet minor, 9081 Hideakianno, dinamai untuk menghormatinya oleh teman lamanya, Nakamura Akimasa.
3. Seri Neon Genesis Evangelion
Proyek Anno berikutnya adalah seri televisi anime ikonik Neon Genesis Evangelion (1995-1996), yang menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah anime, membawa gaya penggambaran dan tema dalam animasi Jepang ke tingkat presisi dan kedalaman yang baru.
3.1. Produksi dan Tema
Neon Genesis Evangelion berlatar di versi futuristik pasca-apokaliptik Tokyo dan mengikuti perjuangan umat manusia untuk bertahan hidup melawan serangan monster raksasa yang dikenal sebagai Malaikat. Sejarah Anno yang mengalami depresi klinis adalah sumber utama bagi penekanan pada aspek psikologis karakternya, karena ia menuliskan beberapa cobaan dan penderitaan kondisinya. Plot Evangelion menjadi lebih introspektif seiring berjalannya seri, meskipun disiarkan pada slot waktu televisi anak-anak. Anno merasa bahwa orang harus terpapar pada realitas kehidupan sejak usia semuda mungkin.
Selama produksi, Anno menjadi frustrasi dengan gaya hidup "otaku" Jepang, menganggapnya sebagai bentuk autisme yang dipaksakan. Karena alasan ini dan lainnya (meskipun mungkin juga karena desain), alur cerita Evangelion menjadi semakin gelap dan psikologis seiring berjalannya seri. Pada akhir seri, semua upaya logika narasi tradisional ditinggalkan, karena dua episode terakhir berlangsung di dalam pikiran karakter utama.
3.2. Reaksi Penggemar dan Kontroversi
Serial ini tidak mendapatkan peringkat tinggi di Jepang pada slot waktu awalnya, tetapi setelah dipindahkan ke saluran yang lebih berorientasi dewasa, ia mendapatkan popularitas yang signifikan di seluruh Jepang. Setelah berakhirnya Evangelion, Anno menerima banyak sekali surat dan surel dari penggemar, baik berupa ucapan selamat atas seri tersebut maupun kritikan atas dua episode terakhir. Di antara surat-surat tersebut, terdapat ancaman pembunuhan yang ditujukan kepadanya serta pernyataan kekecewaan dari para penggemar yang merasa bahwa Anno telah "merusak" seri anime mereka. Ia juga mengeluhkan bahwa diskusi tentang karyanya di forum internet pada masa itu seperti "coretan toilet," karena seringkali berisi informasi yang tidak akurat seperti "bertengkar dengan animator kunci" atau "tidak memikirkan akhir ceritanya sama sekali."
Pada September 1999, Anno muncul dalam acara dokumenter televisi NHK "Welcome Back for an Extracurricular Lesson, Senpai!", menjawab beberapa pertanyaan terkait Evangelion, termasuk asal nama Evangelion, dan mengajar anak-anak mengenai produksi animasi.
3.3. Film Lanjutan
Segera setelah kontroversi akhir seri TV, sebuah proyek diluncurkan pada tahun 1997 untuk membuat film dengan akhir cerita yang baru untuk seri tersebut. Kendala anggaran membuat film tersebut tidak selesai, dan 27 menit animasi yang sudah selesai dimasukkan sebagai bagian kedua dari Evangelion: Death and Rebirth. Akhirnya, proyek ini mencapai puncaknya dalam film tiga babak The End of Evangelion, yang berfungsi sebagai penutup untuk Neon Genesis Evangelion yang sangat kontroversial. Film ini sendiri menampilkan sekitar selusin surat dari penggemar, termasuk beberapa ancaman pembunuhan, dan gambar-gambar grafiti yang mengekspresikan kemarahan penggemar seperti "Pemerkosa", "Murka", dan "Hukuman Tuhan".
4. Karier Lanjutan dan Studio Khara
Setelah Neon Genesis Evangelion, Hideaki Anno memperluas cakrawala kreatifnya ke dunia film live-action, mendirikan Studio Khara, dan memulai serangkaian proyek "Shin" yang sangat sukses.
4.1. Terjun ke Film Live-Action
Setelah produksi Neon Genesis Evangelion, Anno beralih ke dunia film live-action, dimulai dengan Love & Pop (1998). Film bergaya cinéma vérité ini mengisahkan tentang enjo kosai (kencan dengan kompensasi, bentuk prostitusi remaja) di Jepang. Sebagian besar film ini direkam menggunakan kamera digital mini dengan rasio aspek yang terus berubah. Ia memenangkan Penghargaan Sutradara Pendatang Baru Terbaik di Festival Film Yokohama 1998 untuk film ini, dan Asumi Miwa, pemeran utama, memenangkan penghargaan Bakat Baru Terbaik. Ia dan temannya, Masayuki, juga menyutradarai dokumenter "GAMERA1999" yang mendokumentasikan produksi Gamera 3: Revenge of Iris.
Film live-action keduanya, Shiki-Jitsu (2000), mengisahkan seorang mantan sutradara animasi yang kelelahan (diperankan oleh sutradara film independen populer Shunji Iwai) yang jatuh cinta dengan seorang wanita yang terputus dari realitas. Meskipun merupakan karya eksperimental seperti Love & Pop, film ini direkam menggunakan rasio aspek 2.35:1 yang lebih tradisional dan memiliki presentasi yang umumnya lebih rapi, menghindari kekasaran cinéma vérité dari film live-action pertamanya. Film ini memberinya Penghargaan Kontribusi Artistik Terbaik di Festival Film Internasional Tokyo dan ulasan yang sangat positif.
Film live-action ketiga Anno adalah Cutie Honey, yang dirilis pada musim panas 2004, berdasarkan seri manga dan anime Cutie Honey (1973) karya Go Nagai. Film fantasi/pahlawan super yang ringan ini sangat kontras dengan karya-karya live-action realis sebelumnya. Kemudian pada tahun 2004, ia membuat beberapa penampilan cameo dalam film ナイスの森Nice no MoriBahasa Jepang (Funky Forest).
Anno menyatakan bahwa ia mulai beralih ke film live-action karena ia merasa "keterbatasan pengisi suara profesional" dan ingin mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru dengan merekrut aktor teater untuk peran-peran utama. Ia juga tertarik pada teater, tetapi karena belum bisa menggarapnya, ia memutuskan untuk membuat film.
4.2. Pendirian Studio Khara dan Rebuild of Evangelion
Pada 1 Agustus 2006, situs web resmi Hideaki Anno diperbarui dengan lowongan pekerjaan untuk animator kunci dan staf produksi di perusahaan yang ia dirikan, Studio Khara. Pada September 2006, majalah animasi Jepang Newtype melaporkan kepergian Anno dari Gainax. Pada 9 September 2006, situs web resmi Gainax mengonfirmasi bahwa empat film Rebuild of Evangelion sedang dalam pengerjaan. Tiga film pertama akan menjadi penceritaan ulang alternatif dari seri TV (termasuk banyak adegan, latar, latar belakang, dan karakter baru), dan film keempat akan menjadi kesimpulan cerita yang sepenuhnya baru. Kazuya Tsurumaki dan Masayuki akan menyutradarai film-film tersebut, sementara Yoshiyuki Sadamoto akan menyediakan desain karakter dan Ikuto Yamashita akan menyediakan desain mekanik. Shinji Higuchi akan menyediakan storyboard untuk film pertama. Film pertama, Evangelion: 1.0 You Are (Not) Alone, diluncurkan pada musim panas 2007. Film kedua, Evangelion: 2.0 You Can (Not) Advance, dirilis pada 27 Juni 2009. Film ketiga, Evangelion: 3.0 You Can (Not) Redo, dirilis pada 17 November 2012, dan film keempat, Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time, dirilis pada 8 Maret 2021, setelah dua kali ditunda karena pandemi COVID-19. Anno menyatakan bahwa kisah Shinji telah selesai, tetapi ia memiliki lebih banyak ide yang berlatar di dunia Evangelion. Pada Oktober 2007, Hideaki Anno secara resmi mengundurkan diri dari Gainax.
Pada tahun 2011, Anno ikut memproduseri film Kantoku Shikkaku (Failed Director) dari Koinobori Pictures, yang disutradarai oleh Katsuyuki Hirano.
4.3. Seri Shin dan Proyek Lainnya
Pada tahun 2012, Anno menjadi kurator pameran berjudul Tokusatsu - Special Effects Museum - Craftsmanship of Showa and Heisei Eras Seen Through Miniatures, yang diadakan di Museum Seni Kontemporer Tokyo, menampilkan properti dan kostum asli dari banyak film dan acara TV tokusatsu Jepang. Anno juga memproduseri film live-action pendek untuk pameran tersebut, berjudul A Giant Warrior Descends on Tokyo, yang menampilkan Giant Warrior-God dari film animasi Studio Ghibli, Nausicaä of the Valley of the Wind.
Anno juga bekerja sama dengan Hayao Miyazaki dan Studio Ghibli dalam beberapa film pendek yang telah diputar di Museum Ghibli. Ia juga mengisi suara karakter utama Jiro Horikoshi dalam film layar lebar Miyazaki tahun 2013, The Wind Rises. Selain itu, ia merancang urutan pembuka untuk seri televisi anime fiksi ilmiah Space Battleship Yamato 2199.
Pada tahun 2014, Anno dan Studio Khara meluncurkan Japan Animator Expo, sebuah seri ONA yang dibuat oleh berbagai sutradara. Pada Maret 2015, diumumkan bahwa Anno akan bekerja sama dengan teman dekat dan salah satu pendiri Gainax, Shinji Higuchi, untuk menulis dan menyutradarai bersama Shin Godzilla, reboot waralaba Godzilla dari Toho tahun 2016. Film ini menandai dimulainya trilogi Shin dari reboot waralaba tokusatsu, diikuti oleh Shin Ultraman (2022) dan Shin Kamen Rider (2023).
Anno terus aktif di industri ini. Ia terlibat dalam Shin Godzilla: Ortho (2023), versi monokrom dari Shin Godzilla, sebagai perencana. Untuk Shin Kamen Rider, ia menjabat sebagai sutradara, penulis skenario, wakil sutradara tim efek khusus, desainer konsep, sinematografer, desainer logo judul, animator optik, aktor motion capture, supervisor publisitas keseluruhan, sutradara trailer, dan desainer poster. Untuk Shin Ultraman, ia adalah produser, perencana, penulis skenario, editor, desainer konsep, sinematografer, desainer logo judul, aktor motion capture, desainer poster/selebaran teaser, supervisor publisitas keseluruhan, pemilih musik, dan supervisor keseluruhan.
Pada 8 Mei 2017, Anno mendirikan organisasi nirlaba Anime Tokusatsu Archive Organization dan menjabat sebagai direktur perwakilannya. Ia juga menjadi direktur eksekutif untuk manajemen kreasi di Project Studio Q, sebuah perusahaan produksi anime yang didirikan oleh Studio Khara, Dwango, dan Asojuku di Fukuoka. Selain itu, ia juga menjabat sebagai direktur di perusahaan Vacar (βακα) yang didirikan oleh Studio Khara dan Dwango, serta LIDO, sebuah perusahaan patungan yang mengembangkan VTuber dan animasi motion capture.
5. Gaya Seni dan Filosofi
Gaya artistik unik Hideaki Anno dicirikan oleh psikologi yang mendalam, obsesi terhadap detail, dan penggunaan elemen simbolis, yang semuanya mencerminkan pengaruh masa kecilnya dan pandangan dunianya.
5.1. Elemen Narasi dan Visual
Anno dikenal karena kemampuannya dalam mengekstraksi ego manusia dan sisi gelapnya melalui penggambaran psikologis yang mendalam. Ia memiliki keahlian dalam permodelan mekanik yang sangat detail dan penyutradaraan visual yang berani. Ia sering menggunakan sudut kamera yang tidak terduga dan eksentrik serta pencahayaan belakang (backlight). Selain itu, ia sering menyisipkan potongan pendek adegan yang menampilkan elemen simbolis seperti tiang listrik, kabel listrik, lampu lalu lintas, palang kereta api, rambu lalu lintas, dan tanda pintu darurat. Ia juga sering menggunakan motif rel kereta api untuk menggambarkan perasaan "terbawa ke suatu tempat." Bahkan situs web perusahaannya, Studio Khara, menggunakan gambar tiang listrik dan kabel.
Dalam aspek visual, Anno sangat terampil dalam menggambar bangunan, mesin, dan adegan ledakan. Ia jarang menggambar karakter manusia karena ia sendiri mengakui bahwa ia tidak terlalu mahir dalam karakter anime. Namun, ia pernah mengerjakan key animation untuk Lynn Minmay di The Super Dimension Fortress Macross: Do You Remember Love?. Ia juga terkenal karena menerapkan realisme ekstrem pada tank dan misil, dengan mempelajari berbagai materi militer dan bahkan pernah mengikuti pelatihan militer.
Saat membuat film live-action, Anno mengubah kameranya berdasarkan "bagaimana ia ingin merekam subjek" dan "gambar apa yang ia inginkan." Ia sangat mementingkan komposisi dan estetika sinematik. Untuk adegan-adegan yang membutuhkan ketegangan dan kekuatan, ia memilih film 35mm dan lensa anamorfik. Sedangkan untuk adegan yang lebih santai, ia menggunakan kamera video digital untuk memperluas jangkauan pengambilan gambar, memudahkan penanganan, dan menghasilkan warna yang lebih cerah. Sejak Shin Godzilla, ia bahkan terkadang menggunakan iPhone untuk pengambilan gambar.
Aktor Hasegawa Hiroki, yang membintangi Shin Godzilla, bersaksi bahwa Anno adalah seorang yang pendiam tetapi selalu berpikir keras di lokasi syuting. Ia sering mengambil adegan yang sama berkali-kali dan menggunakan beberapa kamera, menunjukkan obsesinya pada komposisi visual. Takenouchi Yutaka, yang juga tampil dalam film yang sama, menilai bahwa pemikiran Anno begitu mendalam hingga ia tidak akan terkejut jika Anno mengalami gangguan mental. Namun, Takenouchi juga mencatat bahwa Anno terkadang terlihat bermain game di lokasi syuting, yang ia anggap sebagai cara Anno untuk "menyesuaikan diri" melalui hiburan.
Anno juga diakui sebagai salah satu penguasa teknik animasi "Itano Circus" bersama dengan Gotō Masami dan Muraki Yasushi, yang terkenal dengan adegan misil yang bergerak secara kompleks dan realistis.
5.2. Pengaruh dan Penghormatan
Anno adalah anggota aktif dari Club of Science Fiction and Fantasy Writers of Japan. Ia adalah seorang penggemar berat anime dan tokusatsu. Ia sangat terpengaruh oleh Space Battleship Yamato dan seri Ultraman, terutama Return of Ultraman, yang ia temui saat masa kecil dan SMP. Ia bahkan pernah menyatakan dalam sebuah wawancara dengan penulis asli Space Battleship Yamato, Nishizaki Yoshinobu, bahwa seri tersebut mengubah hidupnya.
Shinji Higuchi bersaksi bahwa Anno menyukai pahlawan dan robot, tetapi tidak menyukai monster berekor. Dalam proyek Mobile Suit Gundam: Char's Counterattack, Anno menerbitkan sebuah dōjinshi berjudul Gyakushū no Char Tomo no Kai (Char's Counterattack Friends' Association). Dōjinshi ini melibatkan anggota seperti Yuki Masami, Izubuchi Yutaka, Mikimoto Haruhiko, Kitazume Hiroyuki, Ikuhara Kunihiko, dan Suzuki Toshio, serta mencakup diskusi antara Anno, Oshii Mamoru, dan Tomino Yoshiyuki. Anno juga menyatakan bahwa ia sangat menyukai Mobile Suit V Gundam pada masanya, dan ketika seri itu tidak begitu populer di sekitarnya, ia mencoba mempromosikannya di majalah anime dan bahkan membantu pengerjaan key animation di Gainax. Ia juga menyebutnya sebagai "karya Tomino terakhir" baginya. Pada tahun 2013, Anno menjadi editor pengelola untuk sebuah buku khusus tentang Yasuhiko Yoshikazu, desainer karakter dan sutradara animasi untuk Mobile Suit Gundam pertama. Buku itu menyertakan diskusi antara Yasuhiko, animator Itano Ichiro, dan Anno sendiri.
Anno adalah penggemar berat seri Ultraman, terutama Return of Ultraman. Ia bahkan membuat film 8mm sendiri tentang Ultraman saat kuliah. Film amatir Return of Ultraman: Attack of the MAT Arrow 1 (1983) yang diproduksi oleh DAICON FILM ia sutradarai dan ia sendiri tampil sebagai Ultraman. Karya ini kemudian dirilis dalam bentuk DVD oleh Gainax dengan izin dari Tsuburaya Productions. Anno juga membuat ilustrasi untuk kaos "Return of Ultraman" yang dijual oleh General Products. Pengaruh dari seri Ultraman dapat dilihat dalam karya-karyanya, seperti seringnya kemunculan monster di Tokyo, organisasi yang bertugas menanggulanginya, dan batasan waktu kekuatan pahlawan raksasa, yang semua ini diwarisi oleh Neon Genesis Evangelion. Koyano Atsushi, penggemar Return of Ultraman lainnya, mengatakan bahwa Anno pernah menangis saat bertemu dengan Nishida Ken, salah satu pemeran utama Return of Ultraman, di sebuah bar. Machiyama Tomohiro juga menunjukkan pengaruh kuat dari episode 5 dan 6 Return of Ultraman dalam Neon Genesis Evangelion dan Shin Godzilla.
Anno juga memasukkan esai dan ilustrasi Maser Tank di bagian akhir buku Godzilla Kaiju Encyclopedia dari Korotan Bunko. Ia menganggap Godzilla (1984) sebagai salah satu film favoritnya, menyukai Super X dari sisi anak-anaknya dan "keputusan Perdana Menteri" dari sisi dewasanya. Ia menyatakan bahwa Shin Godzilla juga dipengaruhi oleh gaya tersebut. Ia memproduseri pameran "Director Hideaki Anno's Tokusatsu Museum" yang diadakan di Museum Seni Kontemporer Tokyo pada tahun 2012, dan mengerjakan skenario untuk film tokusatsu pendek A Giant Warrior Descends on Tokyo yang diputar di sana. Anno juga merupakan anggota klub penggemar tokusatsu Toei.
5.3. Perspektif tentang Genre Berbeda
Anno menyukai cerita-cerita yang secara objektif menggambarkan perubahan situasi dengan sedikit drama subyektif dari karakter, seperti Operation Kidon (1965), The Longest Day of Japan (1967), Gekido no Showashi: Okinawa Kessen (1971), Japan Sinks (1973), Mount Hakkoda (1977), episode pertama Thunderbirds, serta episode 2, 7, dan 22 dari Space Battleship Yamato.
Khususnya untuk film monster, ia percaya bahwa monster adalah karakter utamanya, sehingga penggambaran manusia cukup terbatas pada penanggulangan. Ia menerapkan gaya serupa dalam Shin Godzilla, tetapi kesulitan meyakinkan pihak Toho. Di sisi lain, untuk film pahlawan seperti Ultraman dan Kamen Rider, ia merasa lebih menarik untuk menggambarkan sisi batin protagonis yang berada di antara manusia dan superhuman.
6. Kehidupan Pribadi
Hideaki Anno memiliki kehidupan pribadi yang cukup unik, diwarnai oleh pernikahannya dengan seorang mangaka, kebiasaan hidupnya, dan hubungannya yang erat dengan mentornya, Hayao Miyazaki.
6.1. Pernikahan dan Keluarga
Pada 26 Maret 2002, Anno menikahi mangaka Moyoco Anno, yang ia kenal melalui teman bersama, Sadamoto Yoshiyuki. Pada 28 April, sebuah pesta pernikahan yang disebut "Pesta Perayaan Pernikahan Double Anno" diadakan, dengan Hayao Miyazaki sebagai pembicara utama dari pihak mempelai pria dan Sakurazawa Erika dari pihak mempelai wanita. Anno sendiri sangat menghargai karya Moyoco, seperti Happy Mania. Moyoco Anno, yang nama aslinya tidak dipublikasikan, juga menggunakan nama pena "Anno," sehingga pernikahan mereka menjadi topik hangat sebagai "Double Anno."
Kehidupan pernikahan mereka digambarkan dalam manga Moyoco, Kantoku Fuyuki Todoki (Insufficient Direction). Dalam karya tersebut, Anno dipanggil "Kantoku" (Sutradara) atau "Rompers," sementara Moyoco dipanggil "Moyo." Setelah menikah, dengan bantuan Moyoco dalam pengelolaan makanannya, Anno berhasil menurunkan lemak tubuhnya dari lebih dari 40% menjadi 22% (tinggi 180 cm, berat 73 kg). Sebelumnya, ia sangat tidak peduli dengan penampilan pribadi dan hidup di apartemen dengan kamar mandi rusak meskipun memiliki penghasilan yang cukup. Sebelum menikah, ia bahkan tidak mandi selama setahun, tidak mencuci pakaian, dan memakainya hingga rusak sebelum membuangnya. Namun, setelah hidup bersama Moyoco, ia mulai mengganti pakaian setiap 4-5 hari dan mandi setiap hari. Manga tersebut juga menggambarkan Anno mencoba pakaian Giorgio Armani.
6.2. Gaya Hidup dan Keyakinan
Anno adalah seorang agnostik dan menyatakan bahwa spiritualisme Jepang yang meyakini adanya kami (roh) dalam segala sesuatu, adalah yang paling dekat dengan keyakinan pribadinya. Ia juga seorang vegetarian. Namun, ia adalah seorang pemilih makanan ekstrem yang tidak bisa makan daging atau ikan, atau makhluk hidup yang bergerak. Jika ia tidak berhati-hati, ia hanya akan makan makanan ringan. Moyoco Anno mengungkapkan bahwa ia kesulitan membuat Anno makan sayuran seperti zukini yang tidak diperlukan. Anno juga dikenal sangat tidak suka mandi saat masih muda, bahkan pernah tidak mandi selama setahun penuh. Ia beralasan bahwa "tidak mandi tidak akan mati" dan orang yang mandi setiap hari memiliki waktu luang. Namun, menurut Kantoku Fuyuki Todoki, ia mulai mandi secara teratur setelah menikah.
6.3. Hubungan dengan Hayao Miyazaki
Anno memiliki hubungan yang kompleks namun mendalam dengan Hayao Miyazaki. Meskipun sempat ada periode di mana Anno menentang Miyazaki, dan Anno pernah menyebut karya Miyazaki sebagai "film Jepang yang membosankan," hubungan mereka sangat membantu Anno di masa sulit. Setelah penayangan Neon Genesis Evangelion, ketika Miyazaki mendengar rumor tentang Anno yang dalam kondisi buruk, ia menelepon Anno dan berkata, "Kamu bisa istirahat sampai kamu bisa membuat film lagi," dan "Karena kamu sudah membuat sesuatu yang luar biasa, orang dan uang akan datang padamu." Anno menyatakan bahwa kata-kata Miyazaki sangat membantunya.
Pada tahun 1984, setelah berpartisipasi sebagai animator untuk Nausicaä of the Valley of the Wind, Anno ingin membuat cerita sampingan tentang karakter Kushana, tetapi Miyazaki menolaknya, mengatakan bahwa Anno hanya ingin "bermain perang" dan hasilnya pasti akan "mengerikan dan tidak berguna." Meskipun ada rencana untuk sekuel manga Nausicaä di studio film, proyek tersebut dibatalkan atas keinginan Miyazaki. Namun, pada tahun 2013, Miyazaki mengatakan, "Saya tidak berniat membuat sekuel. Tapi Anno terus mengatakan dia ingin melakukannya, jadi saya berpikir saya tidak keberatan jika dia yang melakukannya." Menurut Suzuki Toshio, pada tahun 2016, Miyazaki telah memberikan izin kepada Anno untuk mengerjakan sekuelnya, tetapi Anno sendiri belum bergerak.
Anno juga mengisi suara karakter utama, Jiro Horikoshi, dalam film layar lebar Miyazaki tahun 2013, The Wind Rises.
7. Karya
Hideaki Anno telah terlibat dalam berbagai proyek media, dari penyutradaraan dan penulisan skenario hingga animasi, produksi, dan bahkan akting. Karya-karyanya mencakup film panjang, film pendek, serial televisi, dan OVA, serta kontribusi dalam buku dan proyek media lainnya.
7.1. Filmografi
Berikut adalah daftar film dan televisi yang melibatkan Hideaki Anno dalam berbagai peran:
Tahun | Judul | Sutradara | Penulis Skenario | Produser | Animator | Seniman Storyboard | Catatan |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1997 | Neon Genesis Evangelion: Death & Rebirth | Ya (ko-sutradara) | Ya | Tidak | Ya | Tidak | Ko-sutradara bersama Masayuki & Kazuya Tsurumaki |
1997 | The End of Evangelion | Ya (ko-sutradara) | Ya | Tidak | Ya | Ya | Ko-sutradara bersama Kazuya Tsurumaki; juga penulis lirik "Komm, susser Tod" |
1998 | Love & Pop | Ya | Tidak | Tidak | Tidak | Tidak | |
1999 | GAMERA1999GAMERA1999Bahasa Jepang | Ya (ko-sutradara) | Tidak | Tidak | Tidak | Tidak | Dokumenter; ko-sutradara bersama Masayuki |
2000 | Shiki-Jitsu | Ya | Ya | Tidak | Tidak | Tidak | |
2004 | Cutie Honey | Ya | Ya | Tidak | Tidak | Tidak | |
2007 | Evangelion: 1.0 You Are (Not) Alone | Ya (ko-sutradara) | Ya | Tidak | Ya | Ya | Ko-sutradara bersama Masayuki & Kazuya Tsurumaki; juga desainer produksi |
2009 | Evangelion: 2.0 You Can (Not) Advance | Ya (ko-sutradara) | Ya | Eksekutif | Ya | Ya | |
2011 | Kantoku Shikkaku | Tidak | Tidak | Ya | Tidak | Tidak | Dokumenter |
2012 | Evangelion: 3.0 You Can (Not) Redo | Ya (ko-sutradara) | Ya | Eksekutif | Ya | Ya | Ko-sutradara bersama Mahiro Maeda, Kazuya Tsurumaki & Masayuki |
2016 | Shin Godzilla | Ya (ko-sutradara) | Ya | Tidak | Tidak | Ya | Ko-sutradara bersama Shinji Higuchi; juga ko-editor |
2021 | Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time | Ya (ko-sutradara) | Ya | Eksekutif | Ya | Ya | Ko-sutradara bersama Kazuya Tsurumaki, Katsuchi Nakayama & Mahiro Maeda |
2022 | Shin Ultraman | Tidak | Ya | Ya | Tidak | Ya | Juga supervisor, ko-editor, ko-sinematografer, desainer konsep, dan desainer logo |
2023 | Shin Kamen Rider | Ya | Ya | Tidak | Tidak | Ya | Juga ko-editor dan desainer kostum |
Tahun | Judul | Sutradara | Penulis Skenario | Animator | Catatan | |
---|---|---|---|---|---|---|
1979 | NAKAMUREDIER | Tidak | Tidak | Ya | Film mahasiswa | |
1979 | Proverb Dictionary: He Who Shots Often, Hits at Last! | Tidak | Tidak | Ya | Film mahasiswa | |
1980 | At the Bus Stop | Tidak | Tidak | Ya | Film mahasiswa | |
1980 | Tough Tire! SHADO Tire! | Tidak | Tidak | Ya | Film mahasiswa | |
1983 | Daicon Film's Return of Ultraman | Ya | Tidak | Ya | Ya | |
1995 | Neon Genesis Evangelion: Genesis 0:0 - In the Beginning | Ya | Tidak | Tidak | Tidak | Film pendek promosi |
2001 | Ryusei-Kacho | Ya | Ya | Tidak | ||
2002 | Anime Tencho | Ya | Tidak | Tidak | ||
2002 | The Invention of Destruction in the Imaginary Machines | Ya | Ya | Ya | ||
2003 | The Girl and the Railway | Ya | Tidak | Tidak | Film pendek lengkap dalam filmnya Shiki-Jitsu | |
2003 | Evangelion-Episode 26'Live Action Cut | Ya | Tidak | Tidak | Adegan live-action yang dihapus dari filmnya The End of Evangelion | |
2012 | Giant God Warrior Appears in Tokyo | Ya | Ya | Ya | Juga produser | |
2013 | Peaceful Times (F02) Petit Film | Ya | Tidak | Tidak | ||
2019 | Evangelion the Movie AVANT: 0706 Version | Ya | Tidak | Tidak | 15 menit pertama dari filmnya Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time; juga produser eksekutif dan seniman storyboard |
Tahun | Judul | Catatan |
---|---|---|
2014 | The Dragon Dentist | Produser Eksekutif |
2014 | Hill Climb Girl | Produser Eksekutif |
2014 | Carnage | Produser Eksekutif |
2014 | 20min Walk from Nishi-Ogikubo Station, 2 Bedrooms, Living Room, Dining Room, Kitchen, 2mos Deposit, No Pets Allowed | Produser Eksekutif |
2015 | Yamadeloid | Produser |
2015 | Evangelion:Another Impact | Produser Eksekutif |
2015 | Sex and Violence with Machspeed | Produser Eksekutif |
2015 | Tsukikage no Tokio | Produser |
2015 | Neon Genesis: Impacts | Produser Eksekutif |
2015 | Cassette Girl | Produser Eksekutif |
2016 | Mobile Police Patlabor Reboot | Produser Eksekutif |
2016 | A Good Child's History Anime | Produser Eksekutif; juga ko-editor dan fotografi |
Tahun | Judul | Sutradara | Penulis Skenario | Animator | Storyboard | Catatan |
---|---|---|---|---|---|---|
1988-1989 | Gunbuster | Ya | Ya | Ya | Ya | |
1990-1991 | Nadia: The Secret of Blue Water | Ya | Ya | Tidak | Ya | |
1995-1996 | Neon Genesis Evangelion | Ya | Ya | Ya | Ya | Juga desainer mekanik |
1998-1999 | Kareshi Kanojo no Jijō (His and Her Circumstances) | Ya | Ya | Tidak | Ya | |
1999 | Koume-chan ga Ikuアニメ愛のあわあわアワーBahasa Jepang | Ya | Tidak | Tidak | Tidak | Seri mini TV Pendek |
2004 | Re: Cutie Honey | Ya | Tidak | Ya | Tidak | Film TV |
2025 | Mobile Suit Gundam GQuuuuuuX | Tidak | Ya | Tidak | Ya |
Tahun | Judul | Peran |
---|---|---|
1983 | Daicon Film's Return of Ultraman | Ultraman |
1985 | Yamata no Orochi no Gyakushū | Reporter TV |
1991 | Otaku no Video | Wawancara Potret Otaku (tidak dikreditkan) |
1998 | Abunai deka forever the movie | - |
2000-2001 | FLCL | Pengisi suara Miyu-Miyu (tidak dikreditkan) |
2002 | Frog River | Pemilik bar |
2002 | Magical Shopping Arcade Abenobashi | Peran cameo di Episode 12 (tidak dikreditkan) |
2004 | Cutie Honey | Pekerja kantor |
2004 | The Taste of Tea | Cameo, sutradara anime |
2004 | Koi no Mon (Otakus in Love) | Cameo |
2004 | Funky Forest | Aktor |
2006 | Nihon Chinbotsu | Menantu Yamashiro |
2006 | The Catch Man | Aktor |
2007 | Welcome to the Quiet Room (Quiet room ni yôkoso) | Dokter |
2010 | Death Kappa | Aktor |
2013 | The Wind Rises | Pengisi suara Jiro Horikoshi, karakter utama |
2013 | The Kingdom of Dreams and Madness | Diri sendiri (film dokumenter) |
2016 | Shin Godzilla | Pejalan kaki (tidak dikreditkan) |
2020 | Last Letter | Sojiro Kishibeno |
2022 | Shin Ultraman | Ultraman (motion capture; bersama Bin Furuya) |
2023 | Ichikei's Crow | Cameo sebagai hakim |
7.2. Karya Sastra dan Buku yang Disupervisi
Hideaki Anno telah menulis dan mengawasi publikasi berbagai buku, termasuk skenario, koleksi gambar asli, dan buku-buku yang menganalisis karyanya.
- 庵野秀明スキゾ・エヴァンゲリオンAnno Hideaki Schizo-EvangelionBahasa Jepang (1997)
- 庵野秀明パラノ・エヴァンゲリオンAnno Hideaki Parano-EvangelionBahasa Jepang (1997)
- The end of evangelion 僕という記号The End of Evangelion: Boku to Iu KigoBahasa Jepang (1997)
- シナリオ ラブ&ポップScenario Love & PopBahasa Jepang (1998)
- マジック・ランチャーMagic LauncherBahasa Jepang (bersama Iwai Shunji) (1998)
- 庵野秀明のフタリシバイ -孤掌鳴難-Anno Hideaki no Futarishibai: Kosho MeinanBahasa Jepang (2001)
- ジ・アート・オブ シン・ゴジラThe Art of Shin GodzillaBahasa Jepang (2016, perencana dan editor pengelola)
- 夢のかけら 東宝特撮映画篇Yume no Kakera: Toho Tokusatsu Eiga-henBahasa Jepang (2021, supervisor umum)
- 夢のかけら 円谷プロダクション篇Yume no Kakera: Tsuburaya Productions-henBahasa Jepang (2021, supervisor umum)
- Kumpulan Skenario:**
- Evangelion Original Vol. 1-3 (1996)
- Kumpulan Gambar Asli:**
- 新世紀エヴァンゲリオン原画集Neon Genesis Evangelion GenshuBahasa Jepang Vol. 1-3 (2000-2001, supervisor)
- 新世紀エヴァンゲリオン劇場版原画集Neon Genesis Evangelion Gekijōban GenshuBahasa Jepang (atas & bawah) (2001-2002, supervisor)
- 新世紀エヴァンゲリオン画集 DIE STERNENeon Genesis Evangelion Gashu DIE STERNEBahasa Jepang (2003, supervisor umum)
- ふしぎの海のナディアアニメーション原画集 return of NadiaFushigi no Umi no Nadia Animation Genshu: Return of NadiaBahasa Jepang (2004, supervisor)
- 安彦良和アニメーション原画集「機動戦士ガンダム」Yasuhiko Yoshikazu Animation Genshu "Mobile Suit Gundam"Bahasa Jepang (2013, editor pengelola)
- 新世紀エヴァンゲリオン原画集ダイジェストNeon Genesis Evangelion Genshu DigestBahasa Jepang (2021, supervisor)
- 新世紀エヴァンゲリオン劇場版原画集ダイジェストNeon Genesis Evangelion Gekijōban Genshu DigestBahasa Jepang (2021, supervisor)
7.3. Kredit Lainnya
Selain filmografi dan karya tulis, Anno juga terlibat dalam berbagai proyek media lainnya.
- Desain Mekanik / Karya Seni Animasi:**
- DAICON III and IV Opening Animations (1981, 1983)
- Mobile Suit Gundam: Char's Counterattack (1988)
- Magical Shopping Arcade Abenobashi (2002)
- Storyboard:**
- Mahoromatic: Automatic Maiden (2001)
- Magical Shopping Arcade Abenobashi (2002)
- Aim for the Top 2! Diebuster (2004-2006)
- Sugar Sugar Rune (2005-2006)
- Rebuild of Evangelion (2007-2021)
- Space Battleship Yamato 2199 (2012-2013)
- Mobile Suit Gundam GQuuuuuuX (2025)
- Animator Lainnya:**
- The Super Dimension Fortress Macross (1982-1983)
- Nausicaä of the Valley of the Wind (1984)
- The Super Dimension Fortress Macross: Do You Remember Love? (1984)
- Birth (1984)
- Cream Lemon (Episode 4) (1985-1987)
- Urusei Yatsura (Episode 133) (1984-1986)
- Urusei Yatsura 3: Remember My Love (1985)
- Royal Space Force: The Wings of Honnêamise (1987)
- Crystal Triangle (1987)
- Dangaioh (1987-1989)
- Battle Royal High School (1987)
- Metal Skin Panic MADOX-01 (1987)
- Grave of the Fireflies (1988)
- Baoh the Visitor (1989)
- Nadia: The Secret of Blue Water (1990-1991)
- Crimson Wolf (1993)
- Macross Plus (1994-1995)
- Giant Robo: The Day the Earth Stood Still (1994-1998)
- Macross Plus Movie Edition (1995)
- FLCL (2000-2001)
- Magical Shopping Arcade Abenobashi (2002)
- Aim for the Top 2! Diebuster (2004-2006)
- Peran Lainnya:**
- Royal Space Force: The Wings of Honnêamise (1987) (Efek khusus & desainer produksi)
- Strings (2004) (Sutradara versi Jepang)
- Ando-Roid (2013) (Konsep cerita)
- The Dragon Dentist (2017) (Produser eksekutif dan sutradara suara)
- Virtual-san Looking (2019) (Supervisor kreatif)
8. Penghargaan dan Kehormatan
Hideaki Anno telah menerima berbagai penghargaan dan kehormatan bergengsi sepanjang kariernya, mengakui kontribusinya yang signifikan terhadap film dan animasi.
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya | Hasil |
---|---|---|---|---|
1997 | Nihon SF Taisho Award | - | Neon Genesis Evangelion | Menang |
2016 | Nihon SF Taisho Award | Penghargaan Khusus | Shin Godzilla | Menang |
1990 | Seiun Award | Divisi Media | Gunbuster | Menang |
2017 | Seiun Award | Divisi Media | Shin Godzilla | Menang |
2022 | Seiun Award | Divisi Bebas | "Kesimpulan Seri Rebuild of Evangelion" | Menang |
1999 | Yokohama Film Festival | Sutradara Pendatang Baru Terbaik | Love & Pop | Menang |
2017 | Yokohama Film Festival | Hadiah Utama Khusus | Shin Godzilla | Menang |
2008 | Tokyo Anime Award | Animasi Tahun Ini | Evangelion: 1.0 You Are (Not) Alone | Menang |
2008 | Tokyo Anime Award | Sutradara Terbaik | Evangelion: 1.0 You Are (Not) Alone | Menang |
2014 | Tokyo Anime Award | Aktor Suara Terbaik | The Wind Rises | Menang |
2022 | Tokyo Anime Award | Penghargaan Individu (Kategori Karya Asli/Skenario & Sutradara/Penyutradaraan) | Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time | Menang |
1998 | Japan Academy Prize | Penghargaan Topik (Kategori Film) | Neon Genesis Evangelion: Death & Rebirth | Menang |
2008 | Japan Academy Prize | Penghargaan Animasi Unggulan | Evangelion: 1.0 You Are (Not) Alone | Menang |
2010 | Japan Academy Prize | Penghargaan Animasi Unggulan | Evangelion: 2.0 You Can (Not) Advance | Menang |
2013 | Japan Academy Prize | Penghargaan Animasi Unggulan | Evangelion: 3.0 You Can (Not) Redo | Menang |
2017 | Japan Academy Prize | Film Terbaik Tahun Ini | Shin Godzilla | Menang |
2017 | Japan Academy Prize | Sutradara Terbaik Tahun Ini | Shin Godzilla | Menang |
2017 | Japan Academy Prize | Editor Terbaik Tahun Ini | Shin Godzilla | Menang |
2022 | Japan Academy Prize | Animasi Terbaik Tahun Ini | Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time | Menang |
2022 | Japan Academy Prize | Penghargaan Topik (Kategori Film) | Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time | Menang |
2023 | Japan Academy Prize | Penghargaan Editor Unggulan | Shin Ultraman | Menang |
2017 | Mainichi Film Awards | Penghargaan Film Jepang Terbaik | Shin Godzilla | Menang |
2000 | Tokyo International Film Festival | Penghargaan Kontribusi Artistik Terbaik | Shiki-Jitsu | Menang |
2013 | Japan Movie Critics Awards | Sutradara Animasi Terbaik | Evangelion: 3.0 You Can (Not) Redo | Menang |
2022 | Japan Movie Critics Awards | Sutradara Animasi Terbaik | Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time | Menang |
2017 | Blue Ribbon Awards | Penghargaan Film Terbaik | Shin Godzilla | Menang |
2017 | Tokyo Sports Film Award | Sutradara Terbaik | Shin Godzilla | Menang |
2017 | Kinema Junpo Awards | Penghargaan Skenario | Shin Godzilla | Menang |
2017 | Japan Media Arts Festival | Penghargaan Utama Divisi Hiburan | Shin Godzilla | Menang |
1997 | Japan Media Arts Festival | Penghargaan Keunggulan Divisi Animasi | Neon Genesis Evangelion | Menang |
2013 | Japan Media Arts Festival | Penghargaan Keunggulan Divisi Animasi | Evangelion: 3.0 You Can (Not) Redo | Menang |
2017 | Minister of Education, Culture, Sports, Science and Technology's Art Encouragement Prize | Divisi Film | Shin Godzilla | Menang |
2002 | Clermont-Ferrand International Short Film Festival | Penghargaan Canal+ Divisi Digital | Ryusei-Kacho | Menang |
2022 | SPACE SHOWER MUSIC AWARDS | Video Konseptual Terbaik | Hikaru Utada "One Last Kiss" | Menang |
2022 | Penghargaan Kebudayaan Kanagawa | - | Hideaki Anno | Menang |
2022 | Medal with Purple Ribbon | - | Diberikan pada April 2022 | Menang |
9. Warisan dan Penerimaan
Karya Hideaki Anno telah meninggalkan dampak yang tak terhapaskan pada animasi Jepang dan budaya populer, membentuk kembali standar narasi dan penggambaran psikologis.
9.1. Dampak Keseluruhan
Anno telah secara signifikan memengaruhi industri televisi anime dan budaya populer Jepang. Karyanya telah membawa gaya penggambaran dan tema dalam animasi Jepang ke tingkat presisi dan kedalaman yang baru. Ia diakui atas pendekatan inovatifnya terhadap narasi dan penggambaran psikologis yang mendalam. Kemampuannya untuk mengekstraksi ego dan sisi gelap manusia telah membentuk ulang standar cerita dan pengembangan karakter dalam animasi.
9.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun banyak mendapat pujian, Anno dan karyanya juga menghadapi kritik dan kontroversi. Salah satu yang paling menonjol adalah akhir dari seri televisi Neon Genesis Evangelion, yang memicu reaksi keras dari sebagian penggemar, bahkan hingga ancaman pembunuhan. Anno sendiri menyikapi kontroversi ini dengan keras, menyebut diskusi daring tentang karyanya sebagai "coretan toilet." Ia juga secara terbuka mengkritik budaya otaku Jepang, melihatnya sebagai bentuk autisme yang dipaksakan. Kontroversi-kontroversi ini, meskipun sulit bagi Anno secara pribadi, telah menjadi bagian dari warisan karyanya dan diskusi seputar batas-batas seni dan interpretasi penggemar.
9.3. Karakter yang Dimodelkan dari Dirinya
Beberapa karya menampilkan karakter yang dimodelkan atau terinspirasi dari Hideaki Anno:
- Kantoku Fuyuki Todoki (Insufficient Direction, karya Moyoco Anno, Shodensha): Karakter "Kantoku-kun" dimodelkan dari Anno. Pengisi suaranya dalam versi anime adalah Yamada Kōichi.
- Shiki-Jitsu (film live-action yang disutradarai Anno sendiri): Karakter "Kantoku" diperankan oleh Shunji Iwai. Lokasi film dan latarnya adalah Ube, Yamaguchi, kota kelahiran Anno.
- Aoi Honō (karya Shimamoto Kazuhiko, Shogakukan): Karakter "Hideaki Anno," seorang mahasiswa Universitas Seni Osaka yang kemudian menjadi sutradara Evangelion, muncul dalam manga ini. Dalam versi drama TV, Anno diperankan oleh Yasuda Ken.
- Shirobako (seri anime TV karya Mizushima Tsutomu, produksi P.A.Works): Seorang sutradara animasi bernama "Kanno Mitsuaki," karikatur Anno, muncul di episode 12.
10. Anekdot
Kehidupan Hideaki Anno dipenuhi dengan berbagai anekdot menarik yang mencerminkan kepribadian uniknya dan interaksinya dengan rekan-rekannya di industri.
- Anno memiliki hubungan yang kompleks dengan Hayao Miyazaki. Meskipun ada periode di mana Anno menentang Miyazaki dan menyebut film-filmnya "membosankan," Miyazaki kemudian memberinya dukungan moral yang krusial. Setelah penayangan Neon Genesis Evangelion, ketika Miyazaki mendengar desas-desus tentang kondisi Anno yang buruk, ia menelepon dan mendorongnya untuk beristirahat hingga ia mampu membuat film lagi, mengatakan bahwa "orang dan uang akan berkumpul" untuknya. Anno menyatakan bahwa kata-kata Miyazaki sangat membantunya.
- Pada tahun 1984, setelah menjadi animator untuk Nausicaä of the Valley of the Wind, Anno pernah mengusulkan untuk membuat cerita sampingan yang berpusat pada karakter Kushana. Namun, Miyazaki menolak ide tersebut, menganggapnya hanya sebagai "permainan perang" dan pasti akan menghasilkan sesuatu yang "tidak berguna."
- Saat mengerjakan Grave of the Fireflies (1988), Anno bertanggung jawab atas key animation untuk adegan kapal perang (kapal penjelajah berat kelas Takao "Maya") di Pelabuhan Kobe (kilas balik Seita). Ia berusaha keras untuk menggambar kapal tersebut seakurat mungkin dengan sejarah, termasuk jumlah porthole dan tangga. Namun, dalam film yang sudah selesai, semua detail tersebut ditutupi oleh bayangan (oleh istri Shinji Higuchi, Takaya Noriko), membuat upaya Anno sia-sia.
- Anno adalah seorang pemilih makanan ekstrem dan tidak bisa makan daging atau ikan. Ia menyatakan bahwa ia tidak bisa makan makhluk hidup yang bergerak. Meskipun ia bukan vegetarian dalam arti ketat, ia memiliki kehati-hatian yang kuat terhadap hal-hal yang tidak ia ketahui, sehingga pilihan makanannya terbatas. Istrinya, Moyoco Anno, bercerita bahwa ia kesulitan membuat Anno makan sayuran seperti zukini. Aktor Takenouchi Yutaka juga bersaksi bahwa Anno sering mengonsumsi makanan ringan di lokasi syuting Shin Godzilla di antara setiap pengambilan gambar.
- Pada masa mudanya, Anno sangat tidak suka mandi. Ia pernah tidak mandi selama setahun penuh. Ia beralasan bahwa "tidak mandi tidak akan mati" dan orang yang mandi setiap hari memiliki waktu luang, sementara ia sibuk dengan hal-hal lain. Ia mengklaim bahwa "kulit kepala berhenti gatal setelah sebulan" dan air mandinya berubah menjadi abu-abu setelah beberapa bulan. Namun, menurut Kantoku Fuyuki Todoki, ia mulai mandi secara teratur setelah menikah.
- Anno adalah penggemar berat drama sejarah Oedo Sōsamō. Karena Neon Genesis Evangelion ditayangkan di jaringan TV Tokyo yang sama, ia sering mencoba meyakinkan kenalannya untuk merilis seri Oedo Sōsamō dalam bentuk DVD atau Blu-ray.
- Aktor Hollywood dan komedian Robin Williams dikatakan menyukai Evangelion, bahkan menampilkan figur Evangelion dalam filmnya One Hour Photo (2002). Anno baru mengetahui bahwa Williams adalah penggemarnya setelah kematian aktor tersebut.
- Pada 31 Juli 2024, Anno mengalami patah tulang kompleks di kaki kirinya dan dirawat di rumah sakit. Acara bincang-bincang dengan Yasuhiko Yoshikazu yang dijadwalkan pada 11 Agustus di Museum Seni Prefektur Hyogo dibatalkan. Istrinya, Moyoco Anno, menjelaskan detail cederanya pada 3 Agustus, namun alasan patah tulang tidak diungkapkan kepada publik. Pada 6 Oktober, Anno tampil di acara peringatan 50 tahun Space Battleship Yamato menggunakan kursi roda, menyatakan ia ingin mengurangi jarak berjalan kaki. Dalam sebuah acara pada 15 November, ia mengungkapkan bahwa ada 11 baut di kakinya yang patah, tetapi ia kini sudah "cukup bisa bergerak."
11. Lihat pula
- Gainax
- Studio Khara
- Shin Japan Heroes Universe
- Neon Genesis Evangelion
- Shinji Higuchi
- Moyoco Anno
- Hayao Miyazaki
- Yasuhiko Yoshikazu
- Itano Ichiro
- Kazuhiko Shimamoto