1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Hideo Fujimoto lahir sebagai Lee Pal-ryong di Busan, Korea pada tanggal 10 Mei 1918, saat Korea berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Jepang. Pada usia delapan tahun, ia pindah ke Jepang dan menetap di Hiko Island, Shimonoseki, Prefektur Yamaguchi, tempat ia menghabiskan masa kecilnya. Kemudian, setelah menikah pada tahun 1943, ia menjadi menantu angkat dari keluarga Nakagami dan mengubah nama resminya menjadi Hideo Nakagami (中上 英雄Nakagami HideoBahasa Jepang). Meskipun demikian, ia tetap menggunakan nama "Hideo Fujimoto" sebagai nama pendaftarannya sebagai pemain bisbol profesional hingga ia pensiun.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Hideo Fujimoto mulai bermain bisbol pada kelas empat sekolah dasar di Shimonoseki. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Perdagangan Shimonoseki (dahulu Sekolah Menengah Perdagangan Shimonoseki atau Shimonoseki Shogyo High School), di mana ia tampil di Koshien pada musim semi tahun 1935 dan 1937. Selama masa ini, ia sering bepergian dengan ferryboat setiap hari dari Hiko Island untuk bersekolah.
Pada tahun 1938, Fujimoto melanjutkan pendidikannya di Universitas Meiji, meskipun awalnya ia menerima tawaran dari tim Nagoya Kinoko-gun, namun ia menolak karena alasan pendidikan. Selama di Universitas Meiji, ia menerima pelatihan dari Masami Sakohata, seorang lulusan dari universitas tersebut. Fujimoto terkenal karena fastball-nya yang sangat kuat, sehingga para penangkap (catcher) bahkan mengenakan leg protector dan chest protector selama latihan lemparannya untuk mencegah cedera.
Pada tahun 1940, setelah Hideko Shimizu, pelempar utama era keemasan Universitas Meiji, keluar untuk menjadi pemain profesional, Fujimoto mengambil alih posisi pelempar utama. Pada liga musim gugur tahun itu, ia mencatat 4 kemenangan tanpa kekalahan dengan ERA 0.62, berkontribusi pada kemenangan tim. Pada liga musim semi tahun 1942, ia kembali berkontribusi dengan 9 kemenangan dan 1 kekalahan, termasuk tiga shutout dan satu no-hitter. Selain itu, ia juga menunjukkan kemampuan memukul yang luar biasa dengan batting average .310, yang menempatkannya di antara sepuluh pemukul terbaik liga.
Pada September 1942, ia lulus lebih awal karena kebijakan Kementerian Pendidikan terkait Perang Pasifik. Selama kariernya di Universitas Meiji, Fujimoto mencatat total 34 kemenangan dan 9 kekalahan, yang merupakan rekor kemenangan terbanyak bagi seorang pelempar di Universitas Meiji hingga saat ini, dan menempatkannya di peringkat kesepuluh dalam sejarah Tokyo Big6 Baseball League.
2. Karier Bermain Profesional
Karier bisbol profesional Hideo Fujimoto membentang selama tiga belas tahun, dari tahun 1942 hingga 1955, di mana ia mencatat berbagai pencapaian luar biasa sebagai seorang pelempar dan manajer. Ia bermain untuk Tokyo Kyojin/Yomiuri Giants dan Chunichi Dragons, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah bisbol Jepang.
2.1. Awal Karier dan Era Pra-Perang (1942-1944)
Setelah lulus dari Universitas Meiji, Hideo Fujimoto menerima tawaran dari Tokyo Kyojin (kemudian dikenal sebagai Yomiuri Giants), Asahi-gun, Nankai-gun, dan Hankyu. Ia memutuskan untuk bergabung dengan Tokyo Kyojin pada tanggal 25 September 1942, di tengah musim, atas ajakan seniornya di Shimonoseki Shogyo, Kikuji Hirayama. Debutnya pada tanggal 27 September 1942 melawan Taiyo diiklankan secara besar-besaran di Yomiuri Shimbun, yang menarik 16.942 penonton, mencetak rekor kehadiran baru untuk pertandingan kandang Giants. Meskipun ia awalnya berjuang, manajer Hideo Fujimoto sengaja membiarkan ia debut saat kondisinya tidak prima, agar penonton dapat melihat kekuatan bisbol profesional yang mampu mengalahkan pelempar berbakat dari Tokyo Big6 Baseball League. Setelah sepuluh hari penyesuaian, Fujimoto meraih kemenangan pertamanya melalui shutout pada pertandingan ketiganya melawan Asahi-gun pada 6 Oktober, dan ia menutup musim pertamanya dengan catatan sempurna 10 kemenangan berturut-turut.
Pada tahun 1943, di musim keduanya, Fujimoto menjadi pelempar andalan tim setelah Victor Starffin sakit dan Shuichi Hirose direkrut militer. Ia mencatat no-hitter pertamanya pada 22 Mei melawan Nagoya-gun di Korakuen Stadium. Selama musim panas dari 16 Juli hingga 17 Agustus, ia mencatat 11 kemenangan beruntun, termasuk 8 shutout, dan hanya mengizinkan 2 earned run dalam 100 inning. Dari 1 Agustus hingga 15 September, ia mencatat 62 inning tanpa earned run, sebuah rekor liga. Pada akhir musim, ia memimpin liga dengan 34 kemenangan, 39 complete game, 432 2/3 inning yang dilemparkan, dan 253 strikeout, meraih Pitching Triple Crown. Ia juga mencatat ERA 0,73 dan 19 shutout, keduanya menjadi rekor bisbol profesional Jepang. Dengan persentase kemenangan 0,756, ia meraih "lima mahkota pelempar" (wins, ERA, strikeouts, complete games, shutouts). Meskipun prestasinya luar biasa, ia tidak terpilih sebagai Pemain Terbaik (MVP) karena penghargaan diberikan kepada Shosei Go, satu-satunya pemukul dengan batting average di atas 0,300 di liga. Pada tahun ini, Fujimoto menikah dan mengadopsi nama keluarga Nakagami, namun tetap menggunakan nama "Fujimoto Hideo" untuk pendaftaran pemainnya.
Pada tahun 1944, Fujimoto menjabat sebagai pemain-manajer dan kapten tim pada usia 25 tahun, menjadikannya manajer termuda dalam sejarah bisbol profesional Jepang, sebuah rekor yang masih bertahan hingga saat ini. Di tengah kekurangan staf selama perang, ia memimpin tim. Para pemain harus bekerja di Toshiba Fuchu Works di pagi hari dan berlatih bisbol di sore hari, seringkali di lapangan Universitas Meiji karena lapangan lain telah diubah menjadi ladang ubi jalar. Pada musim semi tahun itu, ia mencatat 11 kemenangan dan 3 kekalahan dengan persentase kemenangan 0,786, menyamai Hanshin Tigers di puncak klasemen. Sebagai pemain, ia meraih 5 kemenangan (2 kekalahan) dan batting average 0,320, memimpin tim dari garis depan. Namun, pada musim panas, Starffin tidak dapat bermain karena masalah kewarganegaraan, dan Fujimoto sendiri kehilangan performanya, mencatat 5 kemenangan dan 6 kekalahan. Akibatnya, tim kalah 8-11, dan Giants kehilangan tujuh gelar juara berturut-turut mereka kepada Hanshin.
2.2. Era Pasca-Perang dan Puncak Penampilan (1946-1953)
Setelah Perang Pasifik, Hideo Fujimoto tetap menjadi pemain-manajer Yomiuri Giants hingga pertengahan musim 1946, saat Haruyasu Nakajima mengambil alih sebagai manajer. Pada tahun itu, ia meraih 21 kemenangan dan ERA 2,11, sekali lagi memimpin liga dalam ERA. Namun, ia mengalami konflik dengan manajemen Giants terkait bonus penandatanganan kontrak sebesar 5.00 K JPY yang telah ia terima, yang diminta kembali oleh tim tetapi tidak pernah dikembalikan. Akibatnya, Fujimoto merasa tidak percaya pada tim dan menerima tawaran dari Masashi Akamine, perwakilan tim Chubu-Nippon Dragons, untuk bergabung dengan mereka pada tahun 1947.
Di Chunichi Dragons, ia mencatat 17 kemenangan dengan ERA 1,83 (peringkat kedua di liga) dan 27 complete game, menjadi motor utama keberhasilan tim meraih posisi kedua. Namun, ia mengalami cedera bahu pada paruh kedua musim, yang membatasi penampilannya. Pada tahun 1948, atas permintaan Shu Mihara, manajer umum Giants, Fujimoto kembali ke tim. Giants dilaporkan membayar biaya transfer sebesar 60.00 K JPY kepada Chunichi. Awalnya, ia bermain sebagai outfielder karena cedera bahunya, tetapi cedera kaki memaksanya untuk kembali menjadi pelempar. Beruntungnya, bahunya telah pulih cukup baik untuk melempar selama ia bermain di outfield. Saat berlatih untuk kembali melempar, ia mengembangkan slider setelah Mitsuo Uno melihat lemparan Fujimoto bergerak ke kanan, dan Fujimoto mempelajarinya dari buku teknik lemparan milik Bob Feller atau Hal Newhouser. Meskipun kekuatan lemparannya menurun setelah cedera bahu, Fujimoto berhasil bangkit kembali.
Pada tahun 1949, di era "bola kelinci" (rabbit ball) yang menyebabkan penurunan kinerja pelempar secara keseluruhan, Fujimoto menjadi satu-satunya pelempar di liga yang mencatat ERA di bawah 2,00 (1,94). Ia meraih gelar ERA terbaik ketiganya dan mencatat 24 kemenangan (peringkat kedua di liga), menunjukkan konsistensi yang luar biasa. Atas prestasinya ini, ia menerima Eiji Sawamura Award dan terpilih sebagai Best Nine.
Pada tanggal 28 Juni 1950, di Aomori Stadium, Fujimoto mencatat perfect game pertama dalam sejarah NPB. Awalnya, Tadashi Fukuzo dijadwalkan untuk menjadi pelempar awal, tetapi ia jatuh sakit karena keracunan makanan kepiting. Fujimoto pun ditunjuk sebagai pelempar pengganti secara mendadak. Menariknya, Fujimoto sendiri berasumsi ia tidak akan melempar di Aomori malam itu dan menghabiskan malam sebelumnya bermain mahjong di kapal feri Seikan dari Hakodate ke Aomori, sehingga ia hampir tidak tidur sebelum pertandingan. Ironisnya, meskipun prestasinya monumental, tidak ada fotografer yang hadir di pertandingan tersebut (hanya empat wartawan), sehingga tidak ada foto yang mengabadikan momen bersejarah itu. Shuji Terayama, yang saat itu masih seorang siswa sekolah menengah, dan Rei Nakanishi, seorang ball boy, menyaksikan pertandingan tersebut. Pada tahun yang sama, ia juga mencatat 26 kemenangan (peringkat ketiga di liga) dan ERA 2,44 (peringkat kedua).
Dari tahun 1949 hingga 1953, Fujimoto mencatat lebih dari 15 kemenangan setiap tahun, menjadi pilar utama Giants di era keemasan kedua mereka, bersama dengan Takehiko Bessho dan Takumi Otomo. Pada tahun 1951, meskipun hanya mencatat 15 kemenangan dengan ERA 3,13, ia terpilih sebagai pelempar awal untuk Game 1 Japan Series melawan Nankai Hawks, memimpin tim meraih kemenangan 4-1. Ia melempar complete game shutout di Game 1 dengan 10 pukulan, dan juga melempar complete game di Game 5, yang menjadi pertandingan penentu kemenangan Giants. Pada tahun 1952, ia meraih 16 kemenangan (6 kekalahan) dengan ERA 2,36 dan bahkan memukul home run di Japan Series, membantu Giants memenangkan gelar juara untuk kedua kalinya berturut-turut melawan Hawks (4-2). Pada tahun 1953, ia kembali memenangkan satu pertandingan di Japan Series, saat Giants mengalahkan Hawks untuk gelar juara ketiga kalinya secara beruntun.
2.3. Akhir Karier dan Pensiun (1954-1955)
Pada tahun 1954, Hideo Fujimoto hanya mampu meraih 1 kemenangan karena cedera jari.
Pada tahun 1955, performanya menurun drastis, dan ia tidak aktif sejak awal musim. Penampilan terakhirnya adalah pada tanggal 11 Oktober 1955, melawan Hiroshima Carp di Wakayama Prefectural Baseball Field. Ia masuk sebagai relief pitcher pada inning kelima setelah pelempar awal Sho Horiuchi dan berhasil menghentikan serangan lawan dengan hanya satu pukulan, meraih kemenangan ke-200 dalam kariernya. Ia menjadi pemain keenam dalam sejarah bisbol Jepang yang mencapai 200 kemenangan. Setelah pertandingan itu, ia pensiun dari bisbol profesional.
Fujimoto mengakhiri kariernya dengan 0,697 persentase kemenangan, rekor tertinggi sepanjang masa untuk pelempar dengan lebih dari 2.000 inning yang dilemparkan. Ia juga merupakan satu-satunya pelempar dengan 200 kemenangan lebih yang tidak pernah mencatat 100 kekalahan dalam kariernya.
3. Karakteristik dan Gaya Bermain
Hideo Fujimoto dikenal sebagai pelempar dengan stamina luar biasa. Ia sering melempar setidaknya 100 bola saat pemanasan sebelum pertandingan, dan menariknya, ia cenderung tampil lebih baik di paruh kedua pertandingan dan bahkan pada hari-hari berturut-turut setelah melempar di hari sebelumnya.
Kemampuan melemparnya sangat ditingkatkan setelah ia mengembangkan slider pasca-cedera bahu. Menurut Noboru Aota, rekan setimnya di Giants, slider Fujimoto memiliki karakteristik unik: bola akan melaju lurus seperti fastball hingga mendekati pemukul, lalu tiba-tiba melengkung ke kanan. Aota menyebut bahwa hanya Kazuhisa Inao dan Tomohito Ito yang kemudian mampu melempar slider dengan kualitas serupa di bisbol profesional Jepang.
Selain sebagai pelempar, Fujimoto juga memiliki kemampuan memukul yang sangat baik. Pada tahun 1944, ia mencatat batting average 0,268, menempatkannya di posisi kesembilan dalam statistik pemukul. Pada tahun 1950, ia memukul 7 home run, sebuah rekor terbanyak yang pernah dicapai oleh seorang pelempar dalam satu musim, rekor ini bertahan hingga Shohei Ohtani memecahkannya pada tahun 2014. Dalam Japan Series, ia mencatat batting average 0,316 dengan 6 pukulan dalam 19 at-bats. Pada bulan November 1946, sebagai bagian dari promosi film "Two Outs, Bases Loaded," Fujimoto bahkan memenangkan hadiah 10.00 K JPY karena memukul home run dalam turnamen bisbol "Yomiuri Cup" yang menawarkan hadiah bagi pemain yang memukul home run saat runner berada di bases loaded.
4. Karier Melatih dan Pasca-Bermain
Setelah pensiun sebagai pemain pada akhir musim 1955, Hideo Fujimoto melanjutkan keterlibatannya dalam dunia bisbol. Pada tahun 1956, ia menjabat sebagai manajer tim cadangan Yomiuri Giants. Namun, gaya kepemimpinannya yang sangat ketat seringkali menyulitkan para pemain. Pada tahun 1957, ia dipindahkan menjadi pelatih pelempar tim utama. Setelah kekalahan Giants di Japan Series 1957 dari Nishitetsu Lions, Fujimoto diberhentikan dari jabatannya bersama Goro Taniguchi oleh Presiden Klub Kazue Shinagawa, menyusul perselisihan antara Shinagawa dan manajer Shigeru Mizuhara.
Setelah meninggalkan Giants, Fujimoto diundang oleh Tokuro Konishi, seniornya dari Universitas Meiji, untuk menjadi manajer tim baseball amatir Daiwa Securities dari tahun 1958 hingga 1961. Di bawah kepemimpinannya, tim tersebut berhasil mencapai Intercity Baseball Tournament pada tahun 1961. Selama masa ini, ia sempat melihat potensi Yumei Aoki sebagai pelempar sidearm yang cocok untuk bisbol profesional dan merekomendasikannya kepada Giants.
Kemudian, Fujimoto beralih ke dunia penyiaran sebagai komentator bisbol untuk Nippon TV dan kritikus untuk Sports Hochi.
4.1. Kontribusi untuk Bisbol Korea
Pada tahun 1968, Hideo Fujimoto melakukan kunjungan ke tanah kelahirannya, Korea Selatan. Selama kunjungannya, ia menyelenggarakan klinik bisbol remaja di kota-kota besar seperti Seoul, Busan, Daejeon, dan Daegu. Ia juga memainkan peran penting dalam upaya pembentukan Asosiasi Bisbol Korea (sekarang KBO), yang sangat membantu mempopulerkan dan mengembangkan bisbol di negara tersebut. Kontribusinya menunjukkan dampak sosial yang signifikan di luar karier bermainnya.
Pada tahun 1973, Fujimoto pindah ke Los Angeles, California, Amerika Serikat, bersama istrinya dan menjadi koresponden Yomiuri Shimbun di Los Angeles. Secara praktis, ia berfungsi sebagai scout untuk Yomiuri Giants di Amerika Serikat, mengamati pertandingan dan menyusun scorebook saat berkeliling berbagai wilayah. Selama tinggal di Los Angeles, keluarganya juga sering menghabiskan liburan musim panas yang menyenangkan bersamanya. Ia juga menjabat sebagai komentator untuk "Major League Baseball Live Broadcast" di Fuji Television dari tahun 1978 hingga 1979. Pada World Series 1979, di mana Pittsburgh Pirates bangkit dari ketertinggalan 1-3 untuk mengalahkan Baltimore Orioles, Fujimoto menulis ulasan untuk ketujuh pertandingan di Sports Hochi. Ia bahkan melaporkan tentang salju di pagi hari di hotelnya sebelum Game 1, dan bagaimana pertandingan tetap dilanjutkan meskipun suhu hanya 3 °C dengan campuran salju dan hujan. Dalam ulasannya, ia menyampaikan daya tarik Major League dengan mencatat bahwa "orang Jepang dulunya dikenal pandai dalam infield defense, tetapi setelah melihat seri ini, masih ada perbedaan besar dalam jangkauan pertahanan. Tentu saja, ada banyak kesalahan kecil, tetapi di situlah kesenangannya."
5. Kehidupan Pribadi dan Anecdota
Hideo Fujimoto dikenal memiliki beberapa minat pribadi di luar bisbol. Ia mulai bermain golf setelah menjadi manajer tim cadangan, atas rekomendasi seorang kenalan. Dengan sifatnya yang rajin berlatih, ia dengan cepat meningkatkan kemampuannya hingga mencapai handicap 5. Pengaruhnya pada anak-anaknya sangat besar; kedua putranya berhenti dari tim bisbol di sekolah mereka untuk bergabung dengan tim golf di universitas. Seluruh keluarganya bahkan menjadi anggota Chiba Country Club, dan putrinya juga mulai bermain golf setelah menyelesaikan tugas membesarkan anak. Di masa tuanya, Fujimoto bahkan bisa bermain golf bersama cucunya, menciptakan momen yang dinikmati oleh tiga generasi.
Selain golf, Fujimoto juga menyukai mahjong. Namun, ia memiliki kebiasaan unik dalam bermain: ia cenderung bertahan dengan pon kecil ketika lawan mencoba membuat yakuman besar, menunjukkan semangat bertarung yang kuat meskipun itu tidak selalu memberinya kemenangan. Setelah mencapai perfect game pada tahun 1950, ia menerima hadiah sebesar 50.00 K JPY dari tim, tetapi seluruh uang itu diambil oleh rekan-rekan setimnya, termasuk Tetsuharu Kawakami, Noboru Aota, dan Takehiko Bessho, sebagai pembayaran utang mahjong. Karena merasa kasihan, rekan-rekan setimnya sempat mengeluarkannya dari kelompok bermain mahjong, tetapi Fujimoto kemudian mulai membawa satu mahjong tile di saku seragamnya setiap kali ia pergi ke stadion. Pada masa itu, mendapatkan satu set mahjong lengkap tidaklah mudah, dan jika satu tile hilang, permainan tidak dapat dilanjutkan. Akibatnya, rekan-rekan setimnya terpaksa menerima Fujimoto kembali sebagai anggota kelompok bermain mahjong mereka.
6. Warisan dan Penghargaan
Hideo Fujimoto meninggalkan warisan yang mendalam dalam sejarah bisbol Jepang, terutama melalui rekor-rekornya yang tak tertandingi dan kontribusinya sebagai pemain dan manajer. Pada tahun 1976, ia dilantik ke dalam Japanese Baseball Hall of Fame, sebuah pengakuan atas karier cemerlangnya.
Sepanjang kariernya, Fujimoto mencatat beberapa rekor yang masih bertahan hingga kini:
- ERA tertinggi sepanjang masa: 1,90 ERA (untuk pelempar dengan 2.000+ inning yang dilemparkan).
- Persentase kemenangan tertinggi sepanjang masa: 0,697 persentase kemenangan (untuk pelempar dengan 2.000+ inning yang dilemparkan).
- ERA musiman terendah: 0,73 ERA pada tahun 1943.
- Shutout terbanyak dalam satu musim: 19 shutout pada tahun 1943 (rekor bersama dengan Jiro Noguchi).
- Kemenangan terbanyak dalam satu musim: 34 kemenangan pada tahun 1943.
- Pemain-manajer termuda: Menjabat sebagai manajer pada usia 25 tahun pada tahun 1944, sebuah rekor yang belum terpecahkan.
- Perfect game pertama dalam sejarah NPB pada 28 Juni 1950.
- Dua no-hitter (termasuk perfect game): 22 Mei 1943 dan 28 Juni 1950.
- 200 kemenangan karir: Dicapai pada 11 Oktober 1955, menjadi pelempar keenam dalam sejarah bisbol Jepang yang mencapai tonggak ini.
- Enam kemenangan shutout berturut-turut pada tahun 1943.
- 62 inning tanpa earned run berturut-turut pada tahun 1943.
- Dua kali kemenangan shutout berturut-turut dalam dua hari (16-17 Agustus 1943 dan 18-19 September 1943), rekor NPB.
- 7 home run dalam satu musim sebagai pelempar pada tahun 1950, rekor Central League hingga Shohei Ohtani memecahkannya pada tahun 2014.
- Ia adalah satu-satunya pelempar dengan 200 kemenangan lebih yang tidak pernah mencatat 100 kekalahan dalam kariernya.
Penghargaan individu lainnya yang ia terima meliputi:
- Eiji Sawamura Award: 1 kali (1949).
- Best Nine: 1 kali (1949).
- Penampilan All-Star Game: 2 kali (1951, 1953).
- Mencapai Maddux (shutout dengan kurang dari 100 lemparan) pada pertandingan perfect game-nya tahun 1950.
Rekor-rekor ini menegaskan statusnya sebagai salah satu pelempar terbesar dalam sejarah bisbol Jepang, yang pengaruhnya masih terasa hingga hari ini.
7. Statistik Karier
Hideo Fujimoto menunjukkan konsistensi luar biasa sepanjang karier profesionalnya sebagai pelempar, pemukul, dan manajer, dengan rekor-rekor signifikan dalam berbagai kategori statistik.
7.1. Statistik Pelempar Tahunan
Tahun | Tim | Penampilan | Mulai Starter | Lengkap | Shutout | Tanpa Walk | Menang | Kalah | Save | Hold | Persentase Kemenangan | Pemukul Dihadapi | Inning Dilempar | Hit | HR Diizinkan | Walk | Intentional Walk | HBP | Strikeout | Wild Pitch | Balk | ER | ERA | WHIP | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1942 | Kyojin | 14 | 12 | 9 | 4 | 2 | 10 | 0 | -- | -- | 1.000 | 433 | 111.0 | 64 | 2 | 36 | -- | 0 | 53 | 0 | 0 | 15 | 10 | 0.81 | 0.90 |
1943 | Kyojin | 56 | 46 | 39 | 19 | 3 | 34 | 11 | -- | -- | 0.756 | 1664 | 432.2 | 212 | 3 | 168 | -- | 1 | 253 | 9 | 0 | 57 | 35 | 0.73 | 0.88 |
1944 | Kyojin | 21 | 19 | 17 | 5 | 1 | 10 | 8 | -- | -- | 0.556 | 693 | 169.2 | 132 | 3 | 62 | -- | 1 | 113 | 2 | 0 | 54 | 30 | 1.59 | 1.14 |
1946 | Kyojin | 31 | 25 | 21 | 9 | 1 | 21 | 6 | -- | -- | 0.778 | 870 | 217.1 | 171 | 6 | 81 | -- | 0 | 83 | 1 | 0 | 63 | 51 | 2.11 | 1.16 |
1947 | Chunichi | 35 | 31 | 27 | 4 | 1 | 17 | 15 | -- | -- | 0.531 | 1062 | 275.0 | 220 | 7 | 52 | -- | 5 | 77 | 1 | 0 | 67 | 56 | 1.83 | 0.99 |
1948 | Giants | 22 | 12 | 9 | 0 | 1 | 8 | 5 | -- | -- | 0.615 | 517 | 131.0 | 104 | 3 | 24 | -- | 3 | 51 | 2 | 1 | 33 | 25 | 1.72 | 0.98 |
1949 | Giants | 39 | 31 | 29 | 5 | 5 | 24 | 7 | -- | -- | 0.774 | 1137 | 288.0 | 238 | 14 | 55 | -- | 6 | 137 | 1 | 0 | 72 | 62 | 1.94 | 1.02 |
1950 | Giants | 49 | 34 | 33 | 6 | 8 | 26 | 14 | -- | -- | 0.650 | 1442 | 360.1 | 307 | 25 | 70 | -- | 2 | 156 | 1 | 0 | 117 | 98 | 2.44 | 1.05 |
1951 | Giants | 31 | 25 | 16 | 3 | 3 | 15 | 7 | -- | -- | 0.682 | 822 | 206.1 | 189 | 7 | 41 | -- | 3 | 88 | 1 | 1 | 89 | 72 | 3.13 | 1.11 |
1952 | Giants | 34 | 25 | 14 | 5 | 3 | 16 | 6 | -- | -- | 0.727 | 830 | 213.2 | 169 | 11 | 38 | -- | 2 | 89 | 0 | 0 | 68 | 56 | 2.36 | 0.97 |
1953 | Giants | 29 | 25 | 13 | 3 | 7 | 17 | 6 | -- | -- | 0.739 | 777 | 198.2 | 166 | 9 | 30 | -- | 1 | 73 | 0 | 0 | 60 | 46 | 2.08 | 0.99 |
1954 | Giants | 5 | 5 | 0 | 0 | 0 | 1 | 2 | -- | -- | 0.333 | 83 | 19.2 | 21 | 3 | 4 | -- | 1 | 4 | 0 | 0 | 15 | 13 | 5.85 | 1.27 |
1955 | Giants | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | -- | -- | 1.000 | 16 | 5.0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0.00 | 0.20 |
Total (13 musim) | 367 | 290 | 227 | 63 | 35 | 200 | 87 | -- | -- | 0.697 | 10346 | 2628.1 | 1994 | 93 | 661 | 0 | 25 | 1177 | 18 | 2 | 710 | 554 | 1.90 | 1.01 |
Catatan: Angka tebal menunjukkan pencapaian terbaik di liga; Angka tebal dengan latar belakang merah (tidak digunakan dalam format ini, hanya di teks) menunjukkan rekor NPB (untuk pelempar dengan 2000+ inning dilemparkan).
7.2. Statistik Pemukul Tahunan
Tahun | Tim | G | PA | AB | R | H | 2B | 3B | HR | TB | RBI | SB | CS | BB | IBB | HBP | SO | GDP | AVG | OBP | SLG | OPS | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1942 | Kyojin | 14 | 47 | 41 | 3 | 9 | 1 | 1 | 0 | 12 | 7 | 0 | 0 | 0 | -- | 6 | -- | 0 | 3 | -- | 0.220 | 0.319 | 0.293 | 0.612 |
1943 | Kyojin | 63 | 200 | 183 | 11 | 34 | 5 | 0 | 0 | 39 | 12 | 5 | 2 | 3 | -- | 14 | -- | 0 | 10 | -- | 0.186 | 0.244 | 0.213 | 0.457 |
1944 | Kyojin | 34 | 143 | 123 | 19 | 33 | 6 | 2 | 1 | 46 | 11 | 8 | 2 | 1 | -- | 19 | -- | 0 | 9 | -- | 0.268 | 0.366 | 0.374 | 0.740 |
1946 | Kyojin | 52 | 140 | 126 | 15 | 29 | 6 | 2 | 1 | 42 | 19 | 2 | 1 | 0 | -- | 14 | -- | 0 | 12 | -- | 0.230 | 0.307 | 0.333 | 0.640 |
1947 | Chunichi | 61 | 141 | 127 | 14 | 32 | 3 | 0 | 1 | 38 | 11 | 3 | 2 | 1 | -- | 13 | -- | 0 | 11 | -- | 0.252 | 0.321 | 0.299 | 0.621 |
1948 | Giants | 57 | 138 | 129 | 8 | 28 | 2 | 1 | 0 | 32 | 9 | 5 | 2 | 0 | -- | 8 | -- | 1 | 8 | -- | 0.217 | 0.268 | 0.248 | 0.516 |
1949 | Giants | 52 | 139 | 116 | 20 | 33 | 6 | 1 | 3 | 50 | 19 | 2 | 1 | 7 | -- | 16 | -- | 0 | 12 | -- | 0.284 | 0.371 | 0.431 | 0.802 |
1950 | Giants | 88 | 194 | 172 | 19 | 49 | 4 | 1 | 7 | 76 | 24 | 2 | 2 | 0 | -- | 22 | -- | 0 | 13 | 7 | 0.285 | 0.366 | 0.442 | 0.808 |
1951 | Giants | 55 | 104 | 88 | 9 | 25 | 3 | 1 | 0 | 30 | 18 | 1 | 0 | 2 | -- | 13 | -- | 1 | 10 | 4 | 0.284 | 0.382 | 0.341 | 0.723 |
1952 | Giants | 38 | 98 | 86 | 6 | 18 | 2 | 0 | 1 | 23 | 10 | 1 | 0 | 3 | -- | 9 | -- | 6 | 6 | 6 | 0.209 | 0.284 | 0.267 | 0.552 |
1953 | Giants | 29 | 83 | 74 | 9 | 21 | 4 | 0 | 1 | 28 | 11 | 0 | 0 | 6 | -- | 3 | -- | 0 | 8 | 5 | 0.284 | 0.312 | 0.378 | 0.690 |
1954 | Giants | 5 | 8 | 8 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | -- | 0 | 1 | 0 | 0.125 | 0.125 | 0.125 | 0.250 |
1955 | Giants | 1 | 2 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0.000 | 0.000 | 0.000 | 0.000 |
Total (13 musim) | 549 | 1437 | 1275 | 133 | 312 | 42 | 9 | 15 | 417 | 151 | 29 | 12 | 23 | 0 | 137 | 0 | 2 | 103 | 22 | 0.245 | 0.319 | 0.327 | 0.646 |
7.3. Statistik Manajerial Tahunan
Tahun | Tim | Peringkat | Pertandingan | Menang | Kalah | Seri | Persentase Kemenangan | Selisih Game | Home Run Tim | Batting Avg. Tim | ERA Tim | Usia |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1944 | Kyojin | 2 | 35 | 19 | 14 | 2 | 0.576 | 8 | 5 | 0.236 | 1.92 | 26 |
1946 | Kyojin | 2 | 105 | 64 | 39 | 2 | 0.621 | 1 | 24 | 0.257 | 2.59 | 28 |
Catatan: Pada tahun 1946, Fujimoto digantikan oleh Haruyasu Nakajima pada 10 Juni.
7.4. Nomor Punggung
- 35 (1942-1943)
- 23 (1946)
- 3 (1947)
- 17 (1948-1956)
- 31 (1957)
Catatan: Pada musim 1944, semua enam tim liga profesional Jepang menghapus penggunaan nomor punggung.
8. Kematian
Hideo Fujimoto meninggal dunia pada tanggal 26 April 1997, pukul 01:22 pagi, di Tokyo Police Hospital, Chiyoda Ward, Tokyo. Penyebab kematiannya adalah infark miokard (serangan jantung). Ia meninggal pada usia 78 tahun.