1. Gambaran Umum
Hirata Tosuke adalah seorang negarawan Jepang yang lahir dari keluarga samurai lokal dan kemudian menjadi figur sentral dalam birokrasi serta politik selama periode Meiji dan Taishō. Sepanjang kariernya, ia memegang berbagai jabatan penting, termasuk Sekretaris Jenderal Dewan Penasihat, Direktur Jenderal Biro Legislasi, Menteri Pertanian dan Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, dan Penjaga Cap Pribadi Kaisar. Ia dikenal sebagai seorang ahli hukum Jerman dan menjadi orang Jepang pertama yang meraih gelar doktor. Sebagai seorang loyalis dan orang kepercayaan Yamagata Aritomo, Hirata Tosuke berperan besar dalam membentuk kebijakan domestik, khususnya di bidang reformasi pertanian, gerakan koperasi industri, dan gerakan perbaikan lokal. Namun, ia juga dikenal karena mendorong kebijakan kontroversial seperti konsolidasi kuil dan pembentukan maklumat kekaisaran untuk mengendalikan pemikiran, yang meninggalkan dampak signifikan pada masyarakat dan budaya Jepang.
2. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Kehidupan awal dan pendidikan Hirata Tosuke membentuk landasan kuat bagi karier politik dan pemikirannya, yang sangat dipengaruhi oleh tradisi samurai dan pendidikan modern di dalam serta luar negeri.
2.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Hirata Tosuke lahir pada 26 Maret 1849, di Domain Yonezawa, Provinsi Dewa (sekarang Prefektur Yamagata), sebagai putra kedua dari seorang dokter bernama Ito Norimichi (Yujiki). Keluarga Ito dikenal secara turun-temurun sebagai dokter. Karena kakaknya, Ito Sukenori, akan mewarisi profesi dokter dan garis keluarga, Tosuke diangkat sebagai anak angkat oleh Hirata Ryohaku, seorang dokter lain di domain yang sama, pada tahun 1856. Di bawah asuhan keluarga angkatnya, ia mulai mengenyam pendidikan awal.
2.2. Pendidikan dan Studi di Eropa
Pendidikan Hirata dimulai di Kojokan (興譲館KojokanBahasa Jepang), sekolah domain di Yonezawa. Setelah itu, ia pergi ke Edo untuk belajar di bawah bimbingan Koga Kinno. Selama Perang Boshin, Domain Yonezawa, tempat kelahirannya, berpihak pada Ouetsu Reppan Domei yang menentang pasukan kekaisaran, dan berakhir dengan kekalahan. Pasca Restorasi Meiji, ia diperintahkan oleh domainnya untuk pergi ke Tokyo dan belajar di Daigaku Nanko (pendahulu Universitas Kekaisaran Tokyo, yang kini menjadi Universitas Tokyo).
Pada Mei 1869, ia masuk Keio Gijuku (sekarang Universitas Keio) dan belajar bahasa Inggris di bawah bimbingan Yoshida Kensuke. Pada tahun 1870, ia bersama Ogura Shohei mengusulkan sistem `Konsingakusei` (貢進生KonsingakuseiBahasa Jepang), sebuah sistem siswa yang direkomendasikan oleh domain. Pada tahun 1871, ia berperan aktif dalam mendirikan "Yogakusha" (洋學舍) di bekas sekolah domain Kojokan, mengundang tiga lulusan Keio Gijuku: Muramichi Nosuke, Miyauchi Kakusuke, dan Takigawa Kiroku sebagai guru.
Pada tahun 1871, Hirata Tosuke menyertai Misi Iwakura dalam perjalanan ke Eropa. Awalnya, ia berencana untuk melanjutkan studi di Kekaisaran Rusia, tetapi di Berlin, ia bertemu dengan Aoki Shuzo dan Shinagawa Yajiro yang meyakinkannya untuk mengubah rencana studinya ke Kekaisaran Jerman yang baru bersatu. Ia kemudian belajar ilmu politik di Universitas Berlin, hukum internasional di Universitas Heidelberg, dan hukum dagang di Universitas Leipzig. Di Universitas Heidelberg, ia menjadi orang Jepang pertama yang meraih gelar doktor (Doktor Philosophiae). Pengalaman studinya yang mendalam di Jerman memberikan dasar yang kuat bagi pemahamannya tentang sistem hukum dan pemerintahan modern, yang kelak akan sangat memengaruhi karier birokrasinya di Jepang.
3. Karier Birokrasi
Setelah kembali ke Jepang, Hirata Tosuke dengan cepat membangun karier yang cemerlang di Pemerintahan Meiji yang baru, memanfaatkan keahliannya dalam hukum Jerman dan koneksinya dengan faksi berpengaruh.
3.1. Posisi Birokrasi Awal
Hirata Tosuke kembali ke Jepang pada Januari 1876. Ia memulai kariernya di pemerintahan baru Meiji sebagai `Goyokakari` (御用掛) di Kementerian Dalam Negeri. Tak lama kemudian, ia dipindahkan ke Kementerian Keuangan. Meskipun berasal dari Domain Yonezawa yang pernah menentang pemerintah Meiji, ia berhasil membangun kepercayaan dengan tokoh-tokoh kunci dari faksi Choshu, seperti Kido Takayoshi, Yamagata Aritomo, dan Ito Hirobumi, melalui perantaraan Shinagawa Yajiro dan Aoki Shuzo.
Sebagai seorang ahli hukum Jerman, ia memegang berbagai jabatan penting, termasuk Kepala Seksi Penerjemahan di Kementerian Keuangan, Sekretaris Junior, dan Spesialis di Biro Legislasi (法制局HoseikyokuBahasa Jepang). Pada tahun 1882, ia menyertai Ito Hirobumi dalam misi penelitian konstitusi ke Eropa, yang bertujuan untuk mempelajari sistem konstitusi Barat guna menyusun Konstitusi Kekaisaran Jepang. Setelah kembali karena sakit, ia turut berkontribusi dalam perancangan kerangka hukum yang diperlukan untuk memperkenalkan sistem kabinet di Jepang.
3.2. Sekretaris Jenderal Dewan Penasihat
Pada tahun 1890, dengan dibentuknya Parlemen Jepang (Teikoku Gikai), Hirata Tosuke ditunjuk sebagai anggota Dewan Bangsawan (貴族院KizokuinBahasa Jepang) melalui dekret kekaisaran. Pada saat yang sama, ia juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Penasihat Kekaisaran (枢密院書記官長Sumitsuin ShokikanchōBahasa Jepang). Dalam peran ini, ia bertanggung jawab atas administrasi dan koordinasi pekerjaan penting Dewan Penasihat, yang merupakan badan penasihat tertinggi bagi kaisar, memberinya pengaruh besar dalam pengambilan keputusan tingkat tinggi.
4. Karier Politik dan Jabatan Utama
Karier politik Hirata Tosuke ditandai dengan jabatannya yang signifikan di Dewan Bangsawan dan posisinya sebagai menteri di beberapa kabinet, yang menunjukkan peningkatan pengaruhnya dalam pemerintahan Jepang.
4.1. Anggota Dewan Bangsawan
Pada 29 September 1890, Hirata Tosuke diangkat sebagai anggota Dewan Bangsawan (貴族院勅選議員Kizokuin Chokusen GiinBahasa Jepang) melalui dekret kekaisaran, sebuah posisi yang dipegangnya dengan pengaruh besar. Di dalam Dewan Bangsawan, ia berupaya mendirikan faksi `Sawakai` (茶話会SawakaiBahasa Jepang), yang sebagian besar terdiri dari anggota yang dipilih langsung oleh kaisar. Faksi ini menjadi benteng bagi faksi birokrat yang setia pada Yamagata Aritomo, memperkuat cengkeraman Yamagata pada kebijakan pemerintahan dan legislasi.
4.2. Menteri Pertanian dan Perdagangan
Hirata Tosuke menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Perdagangan dalam Kabinet Katsura Pertama dari 2 Juni 1901 hingga 17 Juli 1903. Atas permintaan Katsura Taro, ia mengambil alih portofolio ini. Pada tahun 1901, ia berhasil mengesahkan undang-undang yang membentuk kamar dagang, yang kemudian menjadi cikal bakal Kamar Dagang dan Industri Jepang (日本商工会議所Nippon Shoko KaigishoBahasa Jepang). Ia secara aktif mempromosikan pembentukan kamar dagang di berbagai wilayah, yang terdiri dari 50 anggota terpilih atau kurang. Sistem kamar dagang ini terus berlaku hingga dihapuskan oleh Undang-Undang Kamar Dagang dan Industri yang baru pada tahun 1927.
4.3. Menteri Dalam Negeri
Kemudian, dalam Kabinet Katsura Kedua, Hirata Tosuke diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri dari 14 Juli 1908 hingga 30 Agustus 1911. Selama masa jabatannya, ia memimpin beberapa kebijakan penting dan kontroversial. Pada tahun 1908, ia mendukung Maklumat Kekaisaran Boshin (戊申詔書Boshin ShoshoBahasa Jepang) sebagai kebijakan pengendalian ideologi untuk mengatasi bangkitnya pemikiran liberalisme dan sosialisme serta kendurnya moral masyarakat setelah Perang Rusia-Jepang. Dalam kebijakan lokal, ia secara aktif mempromosikan Gerakan Perbaikan Lokal. Ia juga menjabat sebagai ketua Dewan Survei Pelabuhan (港湾調査会Kōwan ChōsakaiBahasa Jepang) dari tahun 1908 hingga 1911 dan ketua Dewan Investigasi Pengendalian Banjir Sementara (臨時治水調査会Rinji Chisui ChōsakaiBahasa Jepang) dari tahun 1910 hingga 1911.
Sebagai Menteri Dalam Negeri, ia juga bertanggung jawab atas penanganan Insiden Pengkhianatan Besar (大逆事件Taigyaku JikenBahasa Jepang) pada tahun 1910, yang melibatkan upaya pembunuhan terhadap Kaisar Meiji. Hirata memimpin operasi penangkapan para pelaku. Setelah Kotoku Shusui dan lainnya dieksekusi pada tahun berikutnya, ia mengajukan surat pengunduran diri bersama Perdana Menteri Katsura, bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun, Kaisar Meiji menolak pengunduran dirinya, dan ia tetap menjabat. Pada tahun yang sama, ia dianugerahi gelar Viscount dan masuk dalam Kazoku (華族KazokuBahasa Jepang, aristokrasi Jepang).
4.4. Penjaga Cap Pribadi Kaisar
Pada 18 September 1922, Hirata Tosuke diangkat sebagai Penjaga Cap Pribadi Kaisar (内大臣NaidaijinBahasa Jepang), sebuah posisi yang sangat berpengaruh di lingkungan istana kekaisaran. Pada saat yang sama, ia juga ditingkatkan gelarnya menjadi Count. Sebagai Penjaga Cap Pribadi, ia adalah penasihat terdekat Kaisar dan bertanggung jawab atas berbagai urusan kekaisaran, termasuk penerbitan dekret dan dokumen penting. Ia juga berperan dalam pembentukan Kabinet Kiyoura. Pada Maret 1925, ia mengundurkan diri dari jabatannya karena sakit, tiga hari sebelum kematiannya.
5. Hubungan dengan Faksi Yamagata
Hirata Tosuke dikenal luas sebagai orang kepercayaan dekat Yamagata Aritomo, salah satu genro (sesepuh negara) yang paling berpengaruh pada masanya. Hubungan ini memberinya posisi kuat dalam politik Jepang dan memungkinkan ia membentuk jaringan `Yamagata-batsu` (山縣閥Yamagata-batsuBahasa Jepang) yang luas di kalangan birokrat dan militer.
Hirata berperan penting dalam pembentukan faksi `Sawakai` (茶話会SawakaiBahasa Jepang) di Dewan Bangsawan, yang menjadi basis bagi kebijakan dan pengaruh Yamagata di lembaga legislatif. Jika Katsura Taro, Kodama Gentaro, dan Terauchi Masatake adalah tangan kanan Yamagata di lingkungan angkatan darat, maka Hirata Tosuke bersama Kiyoura Keigo, Den Kenjiro, dan Oura Kanetake adalah pilar utama Yamagata di kalangan birokrat. Hirata memanfaatkan posisi dan koneksinya untuk memastikan kebijakan-kebijakan Yamagata terlaksana, terutama yang berkaitan dengan reformasi administrasi, kontrol ideologi, dan konsolidasi kekuasaan di berbagai kementerian, khususnya Kementerian Dalam Negeri.
Pada Kabinet Yamagata Kedua tahun 1898, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Biro Legislasi. Dalam kabinet ini, ia terlibat dalam berbagai rancangan undang-undang, termasuk Undang-Undang Koperasi Industri. Kabinet tersebut mencoba berkompromi dengan `Kenseito` yang dipimpin oleh Hoshi Toru untuk kelancaran operasi parlemen, dan berhasil mengesahkan rancangan undang-undang peningkatan pajak tanah. Namun, kemudian mereka tiba-tiba mengubah arah dengan merevisi `Bunkan Ninyorei` (文官任用令Bunkan NinyoreiBahasa Jepang, peraturan pengangkatan pejabat sipil) untuk menghalangi partai politik memonopoli jabatan. Karena Hirata secara aktif terlibat dalam revisi ini, ia mendapat kecaman keras dari Kenseito.
6. Kebijakan dan Aktivitas Utama
Hirata Tosuke memimpin atau mendukung sejumlah kebijakan dan aktivitas sosial yang memiliki dampak mendalam pada modernisasi Jepang, meskipun beberapa di antaranya juga memicu kontroversi.
6.1. Koperasi Industri dan Reformasi Pertanian
Hirata Tosuke sangat aktif dalam mempromosikan gerakan reformasi pertanian lokal dan program koperasi industri. Ia memahami tekanan ekonomi yang dihadapi masyarakat pedesaan, terutama setelah Perang Rusia-Jepang dan Perang Dunia I, yang menyebabkan inflasi. Untuk melindungi petani dan masyarakat di daerah pedesaan, ia mendukung inisiatif pembentukan koperasi industri yang bertujuan untuk meningkatkan produksi, distribusi, dan kesejahteraan ekonomi. Upaya ini mencerminkan komitmennya untuk memperkuat basis ekonomi Jepang dari tingkat bawah dan mengurangi kesenjangan sosial. Sejak 1905, ia menjabat sebagai ketua Asosiasi Pusat Koperasi Industri Jepang (大日本産業組合中央会Dainippon Sangyo Kumiai ChuokaiBahasa Jepang), peran yang diembannya hingga 1922.
6.2. Kebijakan Konsolidasi Kuil
Salah satu kebijakan paling kontroversial yang didorong oleh Hirata Tosuke adalah `Shinto Shrine Consolidation Order` (神社合祀令Jinja Goshi ReiBahasa Jepang). Meskipun instruksi awal untuk konsolidasi kuil dikeluarkan pada tahun 1906 oleh Menteri Dalam Negeri Hara Takashi dalam Kabinet Saionji Pertama (yang bertujuan untuk menghapuskan kuil-kuil kecil yang tidak memiliki dasar finansial atau sejarah yang jelas serta melindungi kuil-kuil bersejarah dengan standar satu kuil per desa atau kota), Hirata sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Katsura Kedua dengan tegas memerintahkan penegakan kebijakan ini. Ia bahkan menyerahkan keputusan mengenai kuil yang harus dilindungi kepada gubernur prefektur.
Akibat penegakan yang sangat keras, terutama di Prefektur Mie, sekitar 90% dari seluruh kuil di prefektur tersebut dihapuskan. Kebijakan ini, meskipun bertujuan untuk rasionalisasi dan nasionalisme agama Shinto, menyebabkan dampak yang sangat besar pada budaya, adat istiadat, dan perayaan lokal. Banyak intelektual, seperti Minakata Kumagusu dan Yanagita Kunio, menyuarakan keberatan keras terhadap kebijakan ini, mengkritik kerusakan warisan budaya dan tradisi lokal. Meskipun kebijakan konsolidasi yang agresif mulai mereda sekitar tahun 1910, dampaknya terhadap lanskap budaya dan religi di daerah pedesaan Jepang sangatlah mendalam.
6.3. Gerakan Perbaikan Lokal
Sebagai Menteri Dalam Negeri, Hirata Tosuke juga mendorong `Gerakan Perbaikan Lokal` (地方改良運動Chiho Kairyo UndoBahasa Jepang). Gerakan ini merupakan upaya komprehensif untuk meningkatkan infrastruktur sosial dan ekonomi di daerah pedesaan yang tertinggal. Melalui gerakan ini, ia berusaha memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat, mempromosikan pendidikan, kebersihan, dan mengembangkan industri lokal. Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat pedesaan yang lebih mandiri dan sejahtera, sekaligus meredakan ketegangan sosial yang muncul akibat perubahan ekonomi dan sosial yang cepat.
7. Masa Tua dan Pengaruh
Setelah mengundurkan diri dari jabatan menteri, Hirata Tosuke tetap memegang pengaruh yang signifikan di panggung politik Jepang, terutama di Dewan Bangsawan dan Istana Kekaisaran.
Pada Desember 1912, setelah pengunduran diri Kabinet Saionji Kedua, ia direkomendasikan sebagai kandidat perdana menteri oleh genro (sesepuh negara) dalam Konferensi Genro. Namun, ia menolak tawaran tersebut. Sejak saat itu, ia tidak lagi aktif di panggung politik sebagai anggota kabinet, tetapi terus menjadi tokoh senior berpengaruh di Dewan Bangsawan dan lingkungan istana sebagai penasihat senior faksi Yamagata. Ia juga menjabat sebagai ketua Yonezawa Yuikai (米沢有為会Yonezawa YuikaiBahasa Jepang) dari tahun 1907 hingga 1921.
Pengaruhnya terlihat jelas ketika Kabinet Yamamoto Pertama, yang didukung oleh partai `Rikken Seiyukai` (立憲政友会Rikken SeiyukaiBahasa Jepang), terlibat dalam Skandal Siemens. Faksi `Sawakai` (茶話会SawakaiBahasa Jepang) yang dipimpin oleh Hirata, bersama dengan faksi `Kenkyukai` (研究会KenkyukaiBahasa Jepang) yang dipimpin Kiyoura Keigo, berhasil meloloskan pemotongan anggaran angkatan laut sebesar 70.00 M JPY, yang bertentangan dengan usulan Dewan Perwakilan Rakyat yang hanya memotong 30.00 M JPY. Perbedaan ini tidak dapat diselesaikan bahkan di dalam Komite Bersama Dua Dewan, menyebabkan kegagalan anggaran dan memaksa Kabinet Yamamoto untuk mengundurkan diri. Meskipun demikian, ketika Kiyoura kemudian menerima mandat untuk membentuk kabinet, Angkatan Laut menolak menunjuk seorang menteri angkatan laut, yang menyebabkan kegagalan kabinet tersebut (`Unagi Ka Naikaku`, 鰻香内閣Unagi Ka NaikakuBahasa Jepang). Ini menimbulkan kecurigaan di pihak Kenkyukai bahwa kegagalan tersebut mungkin disebabkan oleh kecemburuan Hirata terhadap Kiyoura dan manuver Sawakai, meskipun Hirata sendiri tidak terlibat dalam hal tersebut.
Hirata juga menolak permintaan untuk menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri di bawah Kabinet Terauchi. Meskipun demikian, ia menjabat sebagai anggota Komite Investigasi Diplomatik Sementara dan Presiden Konferensi Pendidikan Sementara di bawah kabinet tersebut. Pada tahun 1922, ia diangkat sebagai Penjaga Cap Pribadi Kaisar dan pada saat yang sama, ia diangkat menjadi Count. Ia juga berperan dalam pembentukan Kabinet Kiyoura. Pada Maret 1925, ia mengundurkan diri dari jabatannya karena sakit.
8. Kematian
Hirata Tosuke meninggal dunia pada 14 April 1925, di vila pribadinya di Zushi, Prefektur Kanagawa. Ia wafat pada usia 77 tahun. Makamnya berada di Gokokuji, Otowa, Bunkyo-ku, Tokyo. Rambut dan kukunya juga dimakamkan di Hiruta, Otawara, Prefektur Tochigi, sebuah lokasi yang terkait dengan Perkebunan Kasamatu yang bisnisnya ia warisi dari Shinagawa Yajiro.
9. Evaluasi dan Warisan
Hirata Tosuke adalah figur kompleks yang warisannya mencerminkan ambivalensi modernisasi Jepang. Di satu sisi, ia adalah seorang birokrat yang sangat cakap dan ahli hukum Jerman, yang berkontribusi signifikan pada pembentukan kerangka hukum modern Jepang pasca-Restorasi Meiji. Perannya dalam kebijakan seperti Undang-Undang Koperasi Industri dan Gerakan Perbaikan Lokal menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat pedesaan dan pembangunan ekonomi yang stabil. Ia berusaha melindungi rakyat dari dampak inflasi pasca-perang dan meningkatkan infrastruktur sosial.
Di sisi lain, perannya sebagai Menteri Dalam Negeri, khususnya dalam mendorong kebijakan konsolidasi kuil (神社合祀令Jinja Goshi ReiBahasa Jepang) dan mendukung Maklumat Kekaisaran Boshin, menuai kritik keras. Kebijakan konsolidasi kuil, yang secara agresif mengurangi jumlah kuil-kuil kecil, menyebabkan kerusakan parah pada tradisi dan budaya lokal, mengabaikan signifikansi historis dan spiritual bagi banyak komunitas. Para intelektual terkemuka menentang kebijakan ini, menganggapnya sebagai serangan terhadap warisan budaya. Kebijakan Maklumat Kekaisaran Boshin juga mencerminkan pendekatannya terhadap pengendalian pemikiran dan otoritarianisme, yang membatasi kebebasan berekspresi dan ideologi yang berkembang pada masanya.
Secara keseluruhan, Hirata Tosuke adalah seorang arsitek penting dalam sistem birokrasi Jepang modern dan seorang loyalis setia pada oligarki Meiji, khususnya Yamagata Aritomo. Warisannya adalah perpaduan antara kemajuan institusional dan konsekuensi sosial dari kebijakan-kebijakan yang, meskipun bertujuan untuk menciptakan negara yang kuat dan terpadu, terkadang mengorbankan otonomi lokal dan pluralisme budaya.
10. Keluarga dan Kerabat
Hirata Tosuke memiliki keluarga yang terhubung dengan beberapa tokoh penting di Jepang. Rumah utamanya terletak di 12 Fukuro-cho, Surugadai, Kanda-ku, Tokyo.
Ia memiliki beberapa anak:
- Putra Sulung:** Hirata Eiji (松堂, Shodo), yang mewarisi gelar Count. Ia adalah seorang pelukis Jepang dan profesor di Sekolah Seni Tokyo (Tokyo Bijutsu Gakko).
- Putra Kedua:** Hirata Sho, seorang perwira Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang mencapai pangkat Laksamana Madya.
Melalui anak-anaknya, keluarga Hirata terhubung dengan nama-nama terkenal lainnya:
- Cucu:** Matsushita Masaharu, seorang pengusaha terkemuka yang menjadi presiden kedua Panasonic (sebelumnya Matsushita Electric Industrial). Ia adalah menantu dari Matsushita Konosuke, pendiri Panasonic.
- Cicit:** Matsushita Masayuki, seorang pengusaha yang menjabat sebagai penasihat khusus di Panasonic dan ketua perwakilan direktur PHP Institute. Ia juga menjabat sebagai wakil ketua Federasi Ekonomi Kansai dan mantan perwakilan ketua Asosiasi Eksekutif Bisnis Kansai.
- Cicit:** Hiro Matsushita (Hiroyuki), seorang mantan pembalap mobil dan pengusaha, yang menjabat sebagai ketua dan CEO Swift Engineering dan Swift Xi.
- Cicit:** Atsuko Matsushita, istri dari Sekine Tsuneo.
- Cicit dari Hiro Matsushita:** Daisuke Sekine, seorang pengusaha dan pendiri `OpenDoor`.
- Keponakan:** Ito Chuta, seorang arsitek terkenal, putra dari kakak Hirata Tosuke, Ito Sukenori.
11. Gelar dan Tanda Kehormatan
Sepanjang hidupnya, Hirata Tosuke menerima berbagai gelar kebangsawanan dan tanda kehormatan atas jasanya kepada negara.
Gelar | Tanggal Diberikan / Ditingkatkan |
---|---|
Baron (男爵DanshakuBahasa Jepang) | 27 Februari 1902 |
Viscount (子爵ShishakuBahasa Jepang) | 24 Agustus 1911 |
Count (伯爵HakushakuBahasa Jepang) | 25 September 1922 |
Peringkat | Tanggal |
---|---|
Peringkat Resmi Junior Ketujuh (正七位ShōshichiiBahasa Jepang) | 18 Desember 1879 |
Peringkat Resmi Junior Keenam (従六位JurokuiBahasa Jepang) | 25 Mei 1880 |
Peringkat Resmi Senior Keenam (正六位ShōrokuiBahasa Jepang) | 1 Mei 1882 |
Peringkat Resmi Junior Kelima (従五位JugoiBahasa Jepang) | 20 Oktober 1884 |
Peringkat Resmi Junior Keempat (従四位JushiiBahasa Jepang) | 11 Juli 1890 |
Peringkat Resmi Senior Keempat (正四位ShōshiiBahasa Jepang) | 10 Agustus 1896 |
Peringkat Resmi Junior Ketiga (従三位JusammiBahasa Jepang) | 10 November 1900 |
Peringkat Resmi Senior Ketiga (正三位ShōsammiBahasa Jepang) | 11 Juni 1909 |
Peringkat Resmi Junior Kedua (従二位JuniiBahasa Jepang) | 20 Juni 1919 |
Peringkat Resmi Senior Kedua (正二位ShōniiBahasa Jepang) (anumerta) | 14 April 1925 |
Tanda Kehormatan | Tanggal Diberikan |
---|---|
Ordo Matahari Terbit (旭日章KyokujitsushōBahasa Jepang), Kelas Lima, Cahaya Ganda (勲五等双光旭日章Kun Gotō Sōkō KyokujitsushōBahasa Jepang) | 11 Maret 1882 |
Ordo Matahari Terbit (旭日章KyokujitsushōBahasa Jepang), Kelas Empat, Pita Kecil (勲四等旭日小綬章Kun Yon-tō Kyokujitsu ShōjushōBahasa Jepang) | 27 Mei 1887 |
Ordo Harta Karun Suci (瑞宝章ZuihōshōBahasa Jepang), Kelas Tiga (勲三等瑞宝章Kun San-tō ZuihōshōBahasa Jepang) | 26 Desember 1890 |
Medali Peringatan Perayaan 25 Tahun Pernikahan Kekaisaran (大婚二十五年祝典之章Taikon Nijūgonen Shukuten no ShōBahasa Jepang) | 9 Maret 1894 |
Ordo Harta Karun Suci (瑞宝章ZuihōshōBahasa Jepang), Kelas Dua (勲二等瑞宝章Kun Ni-tō ZuihōshōBahasa Jepang) | 28 Juni 1898 |
Ordo Matahari Terbit (旭日章KyokujitsushōBahasa Jepang), Cahaya Berat (旭日重光章Kyokujitsu JukōshōBahasa Jepang), dan Satu Set Piala Emas (金杯一組Kin-hai IkkumiBahasa Jepang) | 27 Desember 1899 |
Ordo Harta Karun Suci (瑞宝章ZuihōshōBahasa Jepang), Kelas Satu (勲一等瑞宝章Kun Ittō ZuihōshōBahasa Jepang) | 14 Desember 1903 |
Ordo Matahari Terbit (旭日章KyokujitsushōBahasa Jepang), Pita Besar (旭日大綬章Kyokujitsu DaijushōBahasa Jepang) | 1 April 1906 |
Medali Peringatan Aneksasi Korea (韓国併合記念章Kankoku Heigō Kinen-shōBahasa Jepang) | 1 Agustus 1912 |
Medali Peringatan Penobatan Kaisar Taisho (大礼記念章Tairei Kinen-shōBahasa Jepang) | 10 November 1915 |
Ordo Bunga Paulownia Matahari Terbit (旭日桐花大綬章Kyokujitsu Tōka DaijushōBahasa Jepang), Pita Besar (勲一等旭日桐花大綬章Kun Ittō Kyokujitsu Tōka DaijushōBahasa Jepang) | 24 Mei 1919 |
12. Monumen

Sebuah patung Hirata Tosuke didirikan pada tahun 1921 di Kudanzaka Ushigafuchi, Tokyo, saat ia masih hidup. Patung ini dibuat oleh pematung terkenal Shinkai Taketaro, dan alasnya dirancang oleh keponakannya, arsitek Ito Chuta.
Pada tahun 1996, patung tersebut dipindahkan ke dalam kompleks Gakuen Koperasi Pusat di Aihara-cho, Machida-shi, Tokyo Metropolitan, untuk pembangunan Showakan (museum). Kemudian, pada tahun 2019, patung itu dipindahkan kembali ke kampung halamannya di Yonezawa, Prefektur Yamagata, sebagai bentuk "pulang kampung".
13. Pranala Luar
- [https://ndlsearch.ndl.go.jp/rnavi/kensei/hiratatousuke Dokumen Terkait Hirata Tosuke di Ruang Dokumen Konstitusi Perpustakaan Diet Nasional]
- [http://www.yonezawakojokan.jp/info/history/meiji.html Sejarah Kojokan: Periode Meiji / Asosiasi Alumni Yonezawa Kojokan]