1. Latar Belakang Pribadi dan Kehidupan Awal
1.1. Kelahiran dan Keluarga
Hitoshi Iwaaki lahir pada 28 Juli 1960 di Tokyo, Jepang. Nama aslinya adalah Hitoshi Iwaki (岩城 均Iwaki HitoshiBahasa Jepang). Ayahnya adalah Masao Iwaki (lahir 1930), seorang profesor emeritus di Universitas Wako dan peneliti sejarah teknologi primitif serta teori teknologi. Latar belakang akademis ayahnya mungkin memberikan pengaruh pada minat Iwaaki dalam eksplorasi tema-tema kompleks dan historis dalam karyanya.
1.2. Pendidikan dan Pengaruh Awal
Iwaaki tidak banyak membaca manga hingga ia mencapai tahun ketiga sekolah menengah atas. Pada saat itu, ia mulai membaca banyak manga karya Osamu Tezuka, yang kemudian menjadi inspirasi utamanya untuk mulai menggambar manga sendiri. Ia bahkan merasa malu saat pertama kali membeli manga, dan manga pertama yang ia beli adalah karya Tezuka dalam format ukuran saku. Selama masa studinya, ia juga pernah menyediakan ilustrasi untuk buku-buku yang ditulis oleh ayahnya. Iwaaki sempat berkuliah di Universitas Wako namun tidak menyelesaikannya.
2. Karier
Hitoshi Iwaaki memulai perjalanan profesionalnya sebagai seorang mangaka pada pertengahan 1980-an, berkembang dari seorang asisten menjadi salah satu penulis manga paling diakui di Jepang.
2.1. Awal Karier dan Debut
Pada tahun 1984, Hitoshi Iwaaki memulai kariernya sebagai asisten mangaka untuk Kazuo Kamimura, seorang seniman manga terkenal yang dikenal dengan karyanya seperti Shurayukihime. Setahun kemudian, pada tahun 1985, cerita pendeknya yang berjudul "Gomi no Umi" (ゴミの海Laut SampahBahasa Jepang) memenangkan Penghargaan Tetsuya Chiba untuk pendatang baru. Karyanya ini kemudian diterbitkan dalam edisi khusus majalah Morning milik Kodansha, menandai debut resminya di industri manga.
2.2. Penerbit Utama dan Kolaborasi
Sejak debutnya, Iwaaki sebagian besar bekerja untuk Kodansha, terutama di majalah Monthly Afternoon. Keterlibatannya dengan Kodansha telah menghasilkan banyak karya terkenalnya. Ia juga memiliki hubungan dekat dengan sesama mangaka, Hiroyuki Sugawara. Keduanya pernah saling berkontribusi pada volume tunggal karya masing-masing; Iwaaki pernah menyumbangkan cerita pendek yang terinspirasi oleh Sugawara di akhir volume Yoshie-san, sementara Sugawara juga menyumbangkan manga fiksi berjudul "Kisei OL" (寄生OLPegawai Kantor ParasitBahasa Jepang) yang menampilkan Iwaaki sebagai karakter utama di akhir volume Parasyte. Karakter Iwaaki yang didesain oleh Sugawara dalam "Kisei OL" bahkan kemudian digunakan kembali sebagai karakter utama "Yasushi Enokida" dalam manga Sore wa Enokida!.
3. Gaya Artistik dan Tema
Gaya artistik Hitoshi Iwaaki dicirikan oleh perpaduan unik antara penggambaran yang brutal dan narasi yang kaya akan kedalaman filosofis serta dramatis. Meskipun karyanya seringkali menampilkan adegan kekerasan dan mengerikan, Iwaaki selalu berhasil menyelaraskannya dengan pengembangan plot yang mendalam dan karakter yang kompleks.
Sejak tahun 2000-an, Iwaaki semakin banyak mengambil tema sejarah untuk karya-karyanya, menunjukkan minatnya yang kuat pada periode dan peristiwa masa lalu. Meskipun dikenal karena kualitas karyanya yang tinggi, Iwaaki seringkali mengambil jeda panjang dalam serialisasinya, yang ia sendiri akui menyebabkan volume pekerjaannya tidak sebanyak mangaka lain. Namun, hal ini tidak mengurangi apresiasi terhadap kualitas dan dampak karyanya yang unik.
4. Karya Utama
4.1. Gomi no Umi (Laut Sampah)
"Gomi no Umi" (ゴミの海Laut SampahBahasa Jepang) adalah cerita pendek yang menandai debut Hitoshi Iwaaki pada tahun 1985. Karya ini memenangkan Penghargaan Tetsuya Chiba untuk pendatang baru dan diterbitkan dalam edisi khusus majalah Morning Open Zōkan milik Kodansha. Cerita ini kemudian dikumpulkan dalam volume koleksi cerita pendeknya, Hone no Oto.
4.2. Fūko no Iru Mise (Toko Tempat Fūko Berada)
Fūko no Iru Mise (風子のいる店Toko Tempat Fūko BeradaBahasa Jepang) adalah salah satu karya awal Iwaaki yang diserialkan di majalah Morning dari tahun 1986 hingga 1988, dan diterbitkan dalam 4 volume. Manga ini berfokus pada peristiwa-peristiwa sehari-hari yang terjadi di sekitar seorang gadis SMA bernama Fūko. Karya ini menampilkan ciri khas narasi Iwaaki dalam menggambarkan kehidupan biasa dengan sentuhan yang menarik, menyoroti interaksi karakter dan kejadian-kejadian kecil yang membentuk realitas mereka.
4.3. Parasyte (Kiseijū)
Parasyte (寄生獣KiseijūBahasa Jepang) adalah karya Iwaaki yang paling terkenal dan diakui secara internasional. Manga bergenre fiksi ilmiah dan horor ini diserialkan dari tahun 1989 hingga 1994, awalnya di Morning Open Zōkan dan kemudian di Monthly Afternoon, dengan total 10 volume. Cerita ini mengisahkan tentang invasi makhluk asing tak dikenal yang disebut Parasit yang mengambil alih otak manusia dan memangsa manusia lain. Protagonisnya, Shinichi Izumi, adalah seorang remaja yang lengannya terinfeksi oleh Parasit bernama Migi, yang gagal mengambil alih otaknya. Keduanya kemudian membentuk aliansi yang aneh untuk bertahan hidup dan melawan Parasit lain.
Parasyte mendapatkan pujian kritis karena plotnya yang menegangkan, penggambaran kekerasan yang brutal, dan eksplorasi tema-tema filosofis yang mendalam. Manga ini secara tajam mengkritik antropocentrisme dan mempertanyakan tempat manusia dalam ekosistem, serta membahas isu-isu lingkungan dan identitas. Dengan penjualan lebih dari 10 M kopi, Parasyte meraih kesuksesan komersial yang besar dan memenangkan Penghargaan Manga Kodansha pada tahun 1993 serta Penghargaan Seiun untuk kategori komik pada tahun 1996. Dampak budayanya meluas hingga diadaptasi menjadi anime dan film laga hidup.
4.4. Hone no Oto (Suara Tulang)
Hone no Oto (骨の音Suara TulangBahasa Jepang) adalah koleksi cerita pendek yang diterbitkan oleh Kodansha pada tahun 1990. Volume ini mengumpulkan berbagai cerita pendek yang ditulis oleh Iwaaki, termasuk "Gomi no Umi", karya debutnya. Koleksi ini menampilkan keragaman gaya penceritaan dan tema yang dieksplorasi Iwaaki di awal kariernya, memberikan wawasan tentang perkembangan artistiknya.
4.5. Tanabata no Kuni (Negeri Tanabata)
Tanabata no Kuni (七夕の国Negeri TanabataBahasa Jepang) diserialkan di majalah Big Comic Spirits milik Shogakukan dari tahun 1996 hingga 1999, dan diterbitkan dalam 4 volume. Manga ini memiliki premis unik yang melibatkan kekuatan supernatural. Ceritanya berpusat pada seorang pemuda yang memiliki kemampuan untuk melihat "lubang" di benda-benda dan menggunakannya untuk bergerak melintasi ruang. Alur cerita yang khas dan pesan yang terkandung dalam manga ini seringkali memadukan elemen misteri dengan refleksi tentang realitas.
4.6. Yuki no Tōge, Tsurugi no Mai (Puncak Salju, Tarian Pedang)
Yuki no Tōge, Tsurugi no Mai (雪の峠・剣の舞Puncak Salju, Tarian PedangBahasa Jepang) adalah koleksi dua cerita pendek berlatar sejarah yang diterbitkan pada tahun 2001. "Yuki no Tōge" diserialkan di Morning Shin-Magnum Zōkan pada tahun 1999, sementara "Tsurugi no Mai" diserialkan di Young Champion pada tahun 2000. Kedua cerita ini berlatar periode Sengoku di Jepang, menampilkan penggambaran yang akurat dan mendalam tentang era tersebut, serta gaya penceritaan Iwaaki yang khas dalam konteks sejarah.
4.7. Heureka
Heureka (ヘウレーカHeurekaBahasa Jepang) diserialkan di majalah Young Animal Arashi milik Hakusensha dari tahun 2001 hingga 2002, dan diterbitkan dalam 1 volume. Manga ini berlatar belakang Perang Punisia, sebuah konflik besar antara Republik Romawi dan Kartago. Iwaaki dikenal karena akurasi sejarahnya dalam menggambarkan peristiwa dan karakter dari periode ini, menunjukkan dedikasinya terhadap penelitian mendalam untuk karya-karya historisnya.
4.8. Historie
Historie (ヒストリエHisutorieBahasa Jepang) adalah manga epik yang diserialkan di Monthly Afternoon sejak tahun 2003 dan masih berlanjut (meskipun sempat hiatus sejak 2022), dengan 11 volume yang telah diterbitkan. Manga ini mengisahkan kehidupan Eumenes, seorang sekretaris dan jenderal terkemuka di bawah Aleksander Agung. Iwaaki dengan cermat menggambarkan perkembangan Eumenes dari seorang pemuda biasa menjadi tokoh militer dan politik yang berpengaruh di era Helenistik.
Historie dipuji karena akurasi sejarahnya yang luar biasa, narasi yang kompleks, dan penggambaran karakter yang mendalam. Manga ini mengeksplorasi tema-tema seperti ambisi, pengkhianatan, strategi militer, dan perjuangan individu dalam menghadapi perubahan besar. Karya ini telah memenangkan Penghargaan Media Arts Festival Jepang pada tahun 2010 dan Penghargaan Budaya Tezuka Osamu pada tahun 2012, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu manga sejarah terbaik.
4.9. Reiri
Reiri (レイリReiriBahasa Jepang) adalah sebuah karya yang ditulis oleh Hitoshi Iwaaki dan diilustrasikan oleh Daisuke Muroi. Manga ini diserialkan di majalah Bessatsu Shōnen Champion milik Akita Shoten dari tahun 2015 hingga 2018, dan diterbitkan dalam 6 volume. Karya ini menunjukkan kemampuan Iwaaki dalam berkolaborasi dan mengembangkan cerita dengan seniman lain. Reiri juga memenangkan Penghargaan Saito Takao pada tahun 2019.
4.10. Karya Lain dan Kontribusi
Selain karya-karya utamanya, Hitoshi Iwaaki juga telah berkontribusi pada beberapa proyek lain dan menciptakan karya-karya yang kurang dikenal. Ia menjadi penulis skenario untuk manga Black Jack ~Aoki no Mirai~ (ブラック・ジャック~青き未来~Black Jack ~Masa Depan Biru~Bahasa Jepang), sebuah adaptasi dari karya Osamu Tezuka, yang diserialkan di Weekly Shōnen Champion dari 2011 hingga 2012. Untuk karya ini, ia menggunakan nama pena "Yamaishi Jitsugetsu" (山石日月Bahasa Jepang) dalam volume tunggalnya.
Iwaaki juga berkontribusi pada antologi seperti Neo Devilman (1996) dan Dai Gōsaku (1997). Beberapa cerita pendeknya yang belum dikumpulkan dalam volume tunggal meliputi "Gogo no Hoshi" (1986), "Dairiseki no Miyako" (1986), "Sakaba Shinshi" (1988), "Hankōteki Seito Ichi-mei" (1989), "Zanzō" (1991), "Manga no Rittai-ka da!" (2004), "Me o Mite Hanase" (2003, diterbitkan ulang 2008), dan sebuah karya tanpa judul untuk edisi ke-2000 Big Comic Spirits pada tahun 2018.
Ia juga menjadi penulis cerita asli untuk spin-off Parasyte seperti Neo Parasyte (2015-2016) dan Parasyte Reversi (2018-2021), yang diilustrasikan oleh Moare Ohta dan diserialkan di Comic Days.
5. Penghargaan dan Pengakuan
5.1. Penghargaan Utama
Sepanjang kariernya, Iwaaki telah dianugerahi beberapa penghargaan penting:
- 1985: Penghargaan Tetsuya Chiba untuk pendatang baru melalui karyanya "Gomi no Umi".
- 1993: Penghargaan Manga Kodansha untuk kategori umum melalui karyanya Parasyte.
- 1996: Penghargaan Seiun untuk kategori komik melalui karyanya Parasyte.
- 2010: Penghargaan Media Arts Festival Jepang untuk kategori manga melalui karyanya Historie.
- 2012: Penghargaan Budaya Tezuka Osamu untuk kategori manga melalui karyanya Historie.
- 2019: Penghargaan Saito Takao untuk karyanya Reiri.
5.2. Dampak dan Evaluasi Kritis
Karya-karya Hitoshi Iwaaki, terutama Parasyte dan Historie, telah memberikan dampak signifikan pada budaya populer dan sangat diapresiasi secara kritis dalam industri manga. Parasyte tidak hanya sukses secara komersial dengan penjualan jutaan kopi, tetapi juga diakui karena eksplorasi tema-tema filosofis yang mendalam mengenai humanitas, lingkungan, dan koeksistensi. Kemampuannya untuk memadukan horor tubuh dengan narasi yang menggugah pikiran telah membuatnya menjadi klasik dalam genre-nya.
Historie juga dipuji karena akurasi sejarahnya yang luar biasa dan kedalaman naratifnya, menunjukkan kemampuan Iwaaki untuk menghidupkan kembali periode kuno dengan detail yang kaya dan karakter yang kompleks. Meskipun Iwaaki dikenal sering mengambil jeda panjang dalam serialisasi, kualitas dan kedalaman karyanya selalu diakui, menjadikannya figur yang sangat dihormati di dunia manga.
6. Wawancara
Hitoshi Iwaaki telah memberikan beberapa wawancara yang memberikan wawasan tentang dunia ciptaannya, proses kreatifnya, dan pandangan pribadinya. Wawancara-wawancaranya telah diterbitkan di berbagai media, termasuk:
- SPA! (5 Februari 1992, 18 Agustus 1993)
- Pafu (Maret 1995)
- Quick Japan (Vol. 59, Maret 2005)
- Jump Square (Mei 2009)
- [https://web.archive.org/web/20090423045444/http://jumpsq.shueisha.co.jp/contents/topic-iwaaki/index.html Bagian 1: Alasan Minat pada Sejarah Kuno]
- [https://web.archive.org/web/20090423052511/http://jumpsq.shueisha.co.jp/contents/topic-iwaaki/index2.html Bagian 2: Rutinitas Harian dan Jadwal]
- Asahi Shimbun (23 April 2012)
- Morning (No. 10, 11, 12 tahun 2013, diterbitkan pada 21 Februari, 28 Februari, dan 7 Maret 2013)
- Eureka (Edisi Khusus Januari 2015: Fitur Utama Hitoshi Iwaaki)
- Kinema Junpo (Awal Mei 2015)
Wawancara-wawancara ini sering membahas inspirasinya, tantangan dalam menciptakan manga, serta pandangannya tentang tema-tema yang ia eksplorasi dalam karyanya, seperti sejarah dan kondisi manusia.