1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Howard Stringer lahir di Wales dan menghabiskan masa kecil serta pendidikannya di berbagai institusi terkemuka, sebelum akhirnya pindah ke Amerika Serikat dan menjadi warga negara.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Stringer lahir di Cardiff, Wales, Britania Raya, pada 19 Februari 1942. Ia adalah putra dari Marjorie Mary (née Pook), seorang guru sekolah asal Wales, dan Harry Stringer, seorang sersan di Royal Air Force. Adik laki-lakinya, Rob Stringer, pernah menjabat sebagai presiden Sony Music Label Group dan kemudian menjadi CEO Sony Music Entertainment di Amerika Serikat pada April 2017.
Selama masa kecilnya, Stringer tidak berasal dari keluarga yang kaya. Ia berpindah-pindah sekolah sebanyak 11 kali hingga usia 16 tahun, termasuk bersekolah di Oundle School di Northamptonshire, sebuah sekolah swasta yang ia masuki dengan beasiswa. Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Oxford, tempat ia memperoleh gelar Master of Arts dalam Sejarah Modern. Selain itu, ia juga merupakan seorang rekan kehormatan dari Merton College, Oxford dan Royal Welsh College of Music & Drama.
2. Karier
Karier Howard Stringer membentang selama beberapa dekade, dimulai dari dunia penyiaran di CBS, melalui upaya awal dalam layanan video-on-demand, hingga puncaknya sebagai pemimpin global di Sony Corporation, di mana ia menghadapi tantangan besar dalam restrukturisasi perusahaan.
2.1. Era CBS
Stringer pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1965. Setelah bekerja di stasiun utama CBS, WCBS-TV, selama enam minggu, ia direkrut menjadi Angkatan Darat Amerika Serikat dan bertugas sebagai polisi militer di Saigon selama sepuluh bulan dalam Perang Vietnam. Meskipun tidak bertugas dalam pertempuran, ia dianugerahi Army Commendation Medal atas prestasinya yang berjasa. Ia menyatakan bahwa ia bergabung dengan militer karena kesulitan ekonomi di Amerika Serikat dan tunjangan militer khusus yang diberikan.
Setelah kembali dari Perang Vietnam, Stringer melanjutkan kariernya di CBS, membangun karier selama 30 tahun di sana sebagai jurnalis dan produser televisi. Ia memulai dengan pekerjaan-pekerjaan rendahan, termasuk menjawab telepon di belakang panggung untuk The Ed Sullivan Show. Pada tahun 1976, ia menjadi produser eksekutif serial dokumenter CBS Reports, yang dikenal karena liputan mendalam tentang isu-isu sulit seperti PLO, IRA, dan Boat People. Dari tahun 1981 hingga 1984, ia menjabat sebagai produser eksekutif CBS Evening News with Dan Rather.
Pada tahun 1986, ia diangkat menjadi presiden CBS News. Kemudian, dari tahun 1988 hingga 1995, ia menjabat sebagai presiden CBS, bertanggung jawab atas semua kegiatan penyiaran hiburan, berita, olahraga, radio, dan stasiun televisi. Selama masa jabatannya, CBS berhasil mendapatkan David Letterman dengan acaranya Late Show, namun juga kehilangan hak siar National Football League kepada Fox Broadcasting Company, yang menyebabkan beberapa afiliasi CBS beralih ke Fox. Selama di CBS, ia sebagian besar tinggal di New York dan Britania Raya.
2.2. Era Tele-TV
Stringer meninggalkan CBS pada tahun 1995 untuk menjadi CEO Tele-TV, sebuah perusahaan media dan teknologi yang baru dibentuk oleh perusahaan telekomunikasi AS Bell Atlantic, NYNEX, dan Pacific Telesis, serta Creative Artists Agency. Tele-TV merupakan upaya awal dalam layanan video on demand, yang mengalirkan konten melalui jaringan telepon. Namun, perusahaan ini tidak berhasil dan menghentikan sebagian besar operasinya pada awal tahun 1997, setelah menghabiskan sekitar 500.00 M USD. Stringer meninggalkan perusahaan pada saat itu.

2.3. Kepemimpinan di Sony Corporation
Stringer memulai kariernya di Sony pada Mei 1997, yang menandai era kepemimpinan orang non-Jepang pertama dalam sejarah perusahaan tersebut.
2.3.1. Bergabung dengan Sony dan Peran Awal
Stringer direkrut oleh Nobuyuki Idei untuk menjadi presiden unit operasional Sony di AS, Sony Corporation of America, pada Mei 1997. Pada awalnya, ia memiliki wewenang yang cukup terbatas dan menerima gaji yang jauh lebih rendah dibandingkan posisi sebelumnya. Namun, ia berhasil mengembangkan bisnis Sony di AS menjadi salah satu pendorong pendapatan utama perusahaan. Pada Desember 1998, ia diangkat menjadi Ketua dan CEO Sony Corporation of America. Pada Juni 1999, ia bergabung dengan jajaran direksi kantor pusat Sony. Pada April 2003, ia menjadi wakil ketua eksekutif yang bertanggung jawab atas wilayah Amerika dan bisnis hiburan. Kemudian, pada 1 November 2003, ia juga menjabat sebagai COO, mengawasi operasi perusahaan secara keseluruhan.
2.3.2. Ketua dan CEO
Pada 22 Juni 2005, Stringer diangkat sebagai Ketua dan CEO Sony, mengambil alih dari Nobuyuki Idei. Pengangkatannya sebagai CEO perusahaan raksasa ini, mengingat latar belakangnya sebagai jurnalis, merupakan hal yang langka secara global. Pada 1 April 2009, ia juga menjadi presiden Sony Corporation, menggantikan Ryoji Chubachi, dalam apa yang dilihat sebagai awal dari restrukturisasi korporat yang lebih luas. Stringer juga menjabat sebagai ketua eksekutif dan CEO Sony Corporation of America, serta presiden Sony Broadband Entertainment Corporation sejak Maret 2000.
Stringer dipromosikan ke posisi puncak perusahaan saat Sony menghadapi kerugian dan persaingan yang meningkat dari para pesaing seperti Samsung, Sharp, Apple Inc., dan Panasonic. Dengan pengalamannya yang sebagian besar di industri media, Stringer bertanggung jawab atas bisnis media Sony di AS, mengawasi perilisan seri film Spider-Man, di antara proyek-proyek lainnya.
3. Kehidupan Pribadi
Pada Juli 1978, Stringer menikah dengan Jennifer A. Kinmond Patterson. Mereka memiliki dua orang anak. Ia menjadi warga negara Amerika yang dinaturalisasi pada tahun 1985, sehingga ia memegang kewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Britania Raya. Meskipun menjabat sebagai kepala Sony di Tokyo, Stringer tetap mempertahankan rumah di New York sementara keluarganya tinggal di Inggris. Ia dianugerahi gelar Knight Bachelor oleh Ratu Elizabeth II pada 31 Desember 1999.

4. Penghargaan dan Kehormatan
Stringer telah menerima berbagai penghargaan dan kehormatan sepanjang kariernya, antara lain:
- Army Commendation Medal Angkatan Darat AS atas prestasi berjasa selama Perang Vietnam.
- Sembilan Emmy Award sebagai jurnalis, sutradara, dan produser antara tahun 1974 hingga 1976.
- Radio and Television News Directors Foundation's First Amendment Leadership Award, 1996.
- Broadcasting & Cable Hall of Fame, 1996.
- Steven J. Ross Humanitarian Award dari UJA-Federation of New York, Mei 1999.
- Royal Television Society Welsh Hall of Fame, November 1999.
- Knight Bachelor, dari Yang Mulia Ratu Elizabeth II, Desember 1999.
- Penghargaan Visionary dari Museum of Television and Radio untuk Kepemimpinan Inovatif dalam Media dan Hiburan, Februari 2007.
- Penghargaan dari Lincoln Center, Big Brothers Big Sisters, The New York Hall of Science, dan The American Theatre Wing.
- Merton College, Oxford honorary fellowship, 2000.
- Royal Welsh College of Music & Drama honorary fellowship, 2001.
- British Academy of Film and Television Arts (BAFTA) Cunard Britannia Award, 2003.
- Gelar Doktor Kehormatan dari University of Glamorgan di Wales dan University of the Arts London.
5. Warisan dan Evaluasi
Masa jabatan Howard Stringer di Sony merupakan periode transformatif namun juga penuh tantangan, dengan warisan yang dievaluasi secara beragam oleh para pengamat industri.
5.1. Dampak terhadap Sony
Stringer berupaya keras untuk menerapkan visinya tentang "Sony United", sebuah upaya untuk memecah mentalitas silo dan meningkatkan komunikasi serta kolaborasi lintas divisi dalam perusahaan. Ia mendorong seluruh grup untuk bertindak sebagai satu kesatuan, melintasi lini produk dan batas-batas departemen. Strategi ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya perusahaan yang lebih terpadu dan responsif terhadap perubahan di era digital. Salah satu keberhasilan strategisnya adalah investasi Sony di Spotify, yang kemudian menghasilkan keuntungan signifikan bagi perusahaan.
5.2. Penilaian Kritis
Meskipun ada upaya untuk menyatukan Sony, kepemimpinan Stringer menghadapi kritik tajam. Harga saham Sony mengalami penurunan drastis selama masa jabatannya, dan perusahaan dituduh kurang inovatif serta gagal menghasilkan produk-produk hit baru yang dapat menyaingi kesuksesan Walkman atau Trinitron di masa lalu. Kritikus menyoroti bahwa bisnis elektronik Sony, khususnya divisi televisi, mencatat kerugian operasional selama delapan tahun berturut-turut di bawah kepemimpinannya.
Stringer sendiri mengakui frustrasinya dengan budaya "not invented here" di Sony, yang menurutnya menghambat kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan dunia digital. Ia juga menghadapi masalah dalam mengendalikan akuisisi MGM, yang menyebabkan Sony Pictures kehilangan hak distribusi penting. Secara keseluruhan, warisan Stringer di Sony sering kali dinilai kritis, terutama terkait kinerja finansial dan kurangnya terobosan produk baru yang signifikan.
6. Dalam Budaya Populer
Howard Stringer telah digambarkan dalam budaya populer. Ia diperankan oleh Peter Jurasik dalam film HBO tahun 1996 The Late Shift, yang mengisahkan konflik antara Jay Leno dan David Letterman selama masa jabatan Stringer di CBS pada awal tahun 1990-an. Ia juga muncul dalam program radio BBC Desert Island Discs pada tahun 2013.