1. Overview
Jiutou Zhiji Jing (九头雉鸡精Jiǔtóu Zhìjī JīngBahasa Tionghoa), atau yang juga dikenal dengan nama Hu Ximei (胡喜媚Hú XǐmèiBahasa Tionghoa), adalah sebuah karakter fiksi yang muncul dalam novel klasik Tiongkok terkenal, Investiture of the Gods (Fengshen Yanyi). Ia merupakan salah satu dari tiga iblis utama yang mengabdi kepada Nu Wa dan memiliki identitas asli sebagai roh burung pegar berkepala sembilan. Peran utamanya dalam narasi adalah membantu Daji dan Wang Guiren dalam melaksanakan misi Nu Wa untuk mempercepat kejatuhan Dinasti Shang dengan menyesatkan Raja Zhou.
2. Identitas dan Latar Belakang
Hu Ximei adalah karakter sentral dalam novel Investiture of the Gods yang dikenal karena identitas iblisnya dan afiliasinya yang kuat dengan kekuatan gelap.
2.1. Nama dan Wujud Asli
Karakter ini dikenal dengan dua nama utama: Jiutou Zhiji Jing (九头雉鸡精Jiǔtóu Zhìjī JīngBahasa Tionghoa), yang secara harfiah berarti "Roh Burung Pegar Berkepala Sembilan", mengacu pada wujud aslinya sebagai iblis burung pegar dengan sembilan kepala. Nama lainnya adalah Hu Ximei (胡喜媚Hú XǐmèiBahasa Tionghoa), yang dapat diartikan sebagai "Kemegahan" atau "Pesona". Dalam wujud manusia, ia digambarkan mengenakan jubah merah besar, selempang sutra di pinggangnya yang ramping, serta sepatu linen merah kecil. Ia juga memiliki mata yang indah bagaikan danau musim gugur.
2.2. Afiliasi dan Hubungan
Hu Ximei adalah salah satu dari tiga iblis wanita yang melayani Nu Wa. Ia sering digambarkan sebagai adik perempuan angkat dari Daji (iblis rubah berekor sembilan) dan Pipa Jing (iblis pipa batu giok), yang juga dikenal sebagai Wang Guiren (王貴人Wáng GuìrénBahasa Tionghoa). Bersama-sama, ketiganya dikirim oleh Nu Wa untuk memenuhi misi ilahi, yaitu mempercepat kejatuhan Dinasti Shang yang telah korup.
3. Peran dalam Fengshen Yanyi
Peran Hu Ximei dalam alur cerita Investiture of the Gods sangat signifikan, terutama dalam upayanya untuk memanipulasi Raja Zhou dan mempercepat keruntuhan Dinasti Shang.
3.1. Kemunculan Awal dan Misi
Hu Ximei pertama kali muncul dalam cerita ketika Daji menuju Makam Kaisar Kuning (Xuanyuan Fen, 軒轅墳Xuānyuán FénBahasa Tionghoa) untuk mengambilnya bersama dengan iblis rubah lainnya. Nu Wa telah menugaskan ketiga iblis ini - Daji, Pipa Jing, dan Jiutou Zhiji Jing - untuk menyamar sebagai wanita cantik dan masuk ke istana Raja Zhou guna merusak pemerintahannya dan mempercepat kejatuhan Dinasti Shang yang sudah mendekati akhir masa kekuasaannya. Daji bermaksud membawa teman-temannya ke perjamuan dengan menyamar sebagai pelayan surgawi untuk memperdaya raja.
3.2. Peristiwa di Makam Xuanyuan dan Balas Dendam
Ketika bentuk asli Jiutou Zhiji Jing dan sekutunya terungkap kepada Wakil Perdana Menteri Bi Gan (比干Bǐ GānBahasa Tionghoa), dan setiap iblis kembali ke wujud aslinya, Huang Feihu (黃飛虎Huáng FēihǔBahasa Tionghoa) melakukan serangan dengan membakar kediaman mereka di Makam Xuanyuan. Insiden ini menewaskan semua iblis yang ada di sana, kecuali Hu Ximei yang berhasil selamat. Setelah peristiwa tersebut, Daji kembali ke Makam Kaisar Kuning dan menemukan Hu Ximei sebagai satu-satunya yang selamat. Akibat pembakaran ini, Hu Ximei menyimpan kebencian yang mendalam. Ia kemudian kembali ke Zhaoge bersama Daji, menyamar sebagai wanita yang bahkan lebih cantik. Bersama Daji, ia menyusun rencana balas dendam, yang mencapai puncaknya dengan peristiwa jantung Bi Gan, di mana Raja Zhou dipaksa untuk mengambil jantung Bi Gan yang terkenal "memiliki tujuh lubang" sebagai obat untuk Daji yang berpura-pura sakit.

3.3. Membujuk Raja Zhou
Setelah kembali ke Zhaoge, Hu Ximei mulai melancarkan aksinya untuk membujuk Raja Zhou. Ia menyamar sebagai wanita cantik yang memikat hati raja. Ia menghabiskan waktu pribadi dengan Raja Zhou, memperkuat pengaruh Daji, dan mendorong raja pada tindakan tirani yang semakin parah. Kehidupan mewah di istana sangat dinikmati oleh Hu Ximei; ia seringkali menghabiskan waktu dengan minum anggur mewah. Meskipun Daji dan Hu Ximei bekerja sama, ada elemen kecemburuan dari Daji terhadap Hu Ximei ketika Raja Zhou mulai terpesona oleh kecantikan Hu Ximei. Namun, Raja Zhou kemudian kembali menaruh perhatian pada Daji, dan ia pun kembali mendapatkan kasih sayang raja.
3.4. Nasib Akhir
Menjelang akhir novel, ketika pasukan Jiang Ziya mendekati Zhaoge dan keruntuhan Dinasti Shang sudah di depan mata, Hu Ximei berusaha melarikan diri dari kehancuran bersama Daji dan Wang Guiren. Namun, mereka tidak berhasil. Ia ditangkap oleh pasukan Jiang Ziya. Setelah penangkapannya, ia dieksekusi oleh Erlang Shen (楊戩Yáng JiǎnBahasa Tionghoa), bersama dengan Daji dan Wang Guiren. Pada pertempuran terakhir, Hu Ximei bahkan digambarkan mengenakan baju zirah, menunggang kuda peach, dan mengayunkan dua pedang berharga untuk melawan pasukan Zhou Barat sebelum akhirnya ditangkap oleh Tali Iblis Penjerat milik Nu Wa.
4. Asal-usul Karakter
Asal-usul karakter Jiutou Zhiji Jing dikatakan berasal dari mitos burung berkepala sembilan (九頭鳥Jiǔtóu NiǎoBahasa Tionghoa), makhluk legendaris dalam mitologi Tiongkok. Makhluk ini seringkali digambarkan sebagai burung mengerikan yang membawa nasib buruk dan penderitaan.
5. Dalam Budaya Populer
Karakter Jiutou Zhiji Jing (Hu Ximei) telah diadaptasi dan digambarkan dalam berbagai bentuk media populer modern yang didasarkan pada novel Investiture of the Gods. Beberapa adaptasi tersebut meliputi:
- Serial televisi:
- The Investiture of the Gods (1990)
- Soul Hunter (1999)
- The Legend of Ne Zha (1999)
- Gods of Honour (2001)
- The Legend and the Hero (2007)
- The Legend and the Hero 2 (2009)
- The Investiture of the Gods (2014)
- Hakyu Hoshin Engi (2018)
- Investiture of the Gods (2019)
- Zhaoge (mendatang)
- Film:
- Nezha Conquers the Dragon King (1979)
- League of Gods (2016)
- I Am Nezha (2016)
- Ne Zha (2019)
- Jiang Ziya (2020)
- New Gods: Nezha Reborn (2021)
- New Gods: Yang Jian (2022)
- Creation of the Gods I: Kingdom of Storms (2023)
- Creation of the Gods II: Demon Force (2025)
- Ne Zha 2 (2025)
- Permainan video:
- Mystic Heroes