1. Kehidupan
Hwang Myung lahir pada tahun 1931 dan wafat pada tahun 1998. Kehidupannya yang panjang mencakup peran sebagai pendidik dan pemimpin dalam organisasi sastra, serta kontribusi literernya yang mendalam bagi masyarakat Korea.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Hwang Myung lahir di Changnyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan pada tahun 1931. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di Sekolah Menengah Atas Seongnam, ia melanjutkan studi di Universitas Dongguk, di mana ia mendalami Bahasa dan Sastra Korea.
1.2. Debut dan Aktivitas Awal
Hwang Myung membuat debut sastranya yang penting pada tahun 1955 ketika puisinya yang berjudul "Bunsu" (분수FountainBahasa Korea) terpilih untuk diterbitkan dalam Surat Kabar Dong-a Ilbo melalui kompetisi sastra tahunan. Selain karier sastranya, ia juga mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan. Sejak tahun 1960 hingga 1992, Hwang Myung menjabat sebagai guru di Sekolah Menengah Atas Whimoon di Seoul, sebuah peran yang ia pegang selama lebih dari tiga dekade.
1.3. Aktivitas Sastra
Selain menghasilkan karya-karya puisi, Hwang Myung juga aktif terlibat dalam berbagai organisasi sastra terkemuka di Korea Selatan. Ia menjabat sebagai direktur pada PEN Korean Center (Pusat Internasional PEN Korea) dan kemudian menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Asosiasi Penulis Korea. Peran-peran ini menunjukkan komitmennya tidak hanya pada penciptaan sastra tetapi juga pada pengembangan dan promosi komunitas sastra Korea.
1.4. Hubungan dengan Bucheon
Hwang Myung memiliki ikatan emosional yang mendalam dengan Bucheon, sebuah kota di mana ia menghabiskan masa remajanya dan memulai perjalanan menulisnya. Kota ini menjadi tempat yang sangat berarti baginya. Untuk mengenang dan menghargai kontribusi sastranya, sebuah monumen puisi didirikan di Taman Pusat Bucheon pada tahun 1998, setelah wafatnya. Monumen ini diukir dengan salah satu puisinya, menjadi simbol permanen warisan sastranya di kota yang sangat ia cintai.
q=Taman Pusat Bucheon|position=right
1.5. Kematian
Hwang Myung wafat pada tanggal 2 Oktober 1998.
2. Dunia Sastra
Dunia sastra Hwang Myung ditandai oleh evolusi yang signifikan dari puisi-puisi awalnya yang reflektif terhadap sejarah hingga karya-karya akhirnya yang lebih kontemplatif terhadap eksistensi.
2.1. Karya Awal
Puisi-puisi awal Hwang Myung yang berasal dari tahun 1950-an berakar pada refleksi mendalam mengenai sejarah kontemporer Korea, khususnya dampak Perang Korea. Pada masa itu, Hwang memiliki keyakinan kuat bahwa selama puisi merupakan kristalisasi dari bahasa rakyat, puisi tidak dapat membatasi dirinya pada kesedihan, duka, dan keputusasaan. Melalui puisi-puisi seperti "Bunsu", Hwang berupaya untuk memulihkan dan membangkitkan kembali rasa kekuatan batin serta harapan bagi rakyat Korea, dengan demikian membangunkan mereka dari keputusasaan yang melanda.
2.2. Karya Akhir
Perkembangan lanskap puitis Hwang Myung dalam karya-karya akhirnya sangat baik direpresentasikan dalam koleksi anumerta berjudul Bunsuwa Namok (분수와 나목Fountain and Bare TreeBahasa Korea), yang diterbitkan pada tahun 1999. Dalam kumpulan puisi ini, Hwang mengungkapkan tema-tema dan lanskap sehari-hari dengan suara observasi yang tenang dan kontemplatif. Ia lebih fokus pada sisi personal, kehidupan batin, dan diri sendiri, alih-alih berpusat pada keadaan atau realitas eksternal. Pada saat yang sama, ia juga mengeksplorasi batas-batas eksistensial yang dihadapi kehidupan manusia dengan mengarahkan mata penyairnya pada alam. Ia tidak menyangkal atau menolak batasan-batasan, perjuangan, dan penderitaan sehari-hari ini secara langsung, melainkan memilih untuk menerima dan mengakui, bahkan menegaskan, keberadaan hal-hal tersebut. Pemahaman Hwang tentang makna atau prinsip sejati kehidupan terkait dengan sikap yang lembut dan moderat yang berjuang untuk merangkul dan memahami kesalahan. Karya-karya akhirnya berfokus pada pencapaian atau mendekati kebenaran ini melalui penggambaran objek dan alam.
3. Karya Utama
Hwang Myung menerbitkan beberapa kumpulan puisi, kumpulan esai, dan karya kompilasi/terjemahan sepanjang hidupnya dan secara anumerta.
3.1. Kumpulan Puisi
Berikut adalah kumpulan puisi representatif Hwang Myung:
- Narara achimui saedeuriyeo (날아라 아침의 새들이여Fly, Morning BirdsBahasa Korea), diterbitkan oleh Yejeonsa, 1985.
- Nuneun eonjena sumswineun byeolbit (눈은 언제나 숨쉬는 별빛Snow Is the Breathing of StarlightBahasa Korea), diterbitkan oleh Maeul, 1993.
- Bunsuwa Namok (분수와 나목Fountain and Bare TreeBahasa Korea), diterbitkan oleh Saemi, 1999. Koleksi ini merupakan kumpulan puisi anumerta yang diterbitkan oleh In-donghoe (인동회In-donghoeBahasa Korea) untuk melestarikan warisan sastranya setelah ia wafat.
3.2. Kumpulan Esai dan Kompilasi
Selain puisi, Hwang Myung juga terlibat dalam proyek-proyek lain:
- Sebagai penulis bersama dalam kumpulan esai Dokdo tongsin (독도통신: 작가 60인 독do 방문기Dokdo Dispatch: Sixty Writers Visit the IslandBahasa Korea), yang diedit oleh Hantteut Press pada 1996.
- Menyusun, menerjemahkan, dan mengedit Verlaine sijip (베를레느 시집Poems by VerlaineBahasa Korea), sebuah kumpulan puisi oleh Paul Verlaine, yang diterbitkan oleh Samseongdang pada 1975.
4. Penghargaan
Selama hidupnya, Hwang Myung menerima beberapa penghargaan dan medali kehormatan atas kontribusinya di bidang sastra:
- 1992: Menerima Medali Seongnyu, sebuah penghargaan dari Ordo Jasa Sipil Korea Selatan.
- 1996: Menerima Medali Bogwan, sebuah penghargaan dari Ordo Jasa Kebudayaan Korea Selatan.
5. Penilaian dan Peringatan Pasca Kematian
Setelah wafatnya Hwang Myung, komunitas sastra dan masyarakat Korea melanjutkan upaya untuk mengenang dan melestarikan warisan sastranya.
5.1. Publikasi Kumpulan Puisi Anumerta dan Donasi Karya
Untuk melestarikan warisan sastranya, sebuah kumpulan puisi anumerta berjudul Bunsuwa Namok diterbitkan pada tahun 1999 oleh In-donghoe (인동회In-donghoeBahasa Korea), sebuah perkumpulan yang didedikasikan untuk mengenangnya. Selain itu, Hwang Myung adalah seorang kolektor buku puisi yang bersemangat. Setelah wafatnya, lebih dari 3.000 buku puisi miliknya didonasikan ke Perpustakaan Pusat Kebudayaan Eunpyeong di Seoul, memastikan koleksinya tetap dapat diakses dan dihargai oleh generasi mendatang.
5.2. Pendirian Monumen Puisi
Sebuah monumen puisi didirikan di Taman Pusat Bucheon pada tahun 1998 sebagai peringatan atas pencapaian sastra Hwang Myung. Pendirian monumen ini menegaskan pentingnya warisan sastranya dan hubungan khususnya dengan kota Bucheon, di mana ia menghabiskan masa remajanya dan memulai perjalanan menulisnya. Monumen ini menjadi titik fokus untuk mengenang kontribusinya terhadap sastra Korea.