1. Personal life
Kakek buyut Cúper adalah seorang Inggris dengan nama keluarga Cooper, yang beremigrasi ke Provinsi Santa Fe di Argentina dan menikah dengan seorang wanita pribumi. Meskipun demikian, sebagian besar warisan genetiknya adalah Italia.
Cúper lahir di Chábas, sebuah pemukiman kecil di Santa Fe. Ibunya meninggal pada usia 20 tahun, beberapa bulan setelah kelahiran adik laki-lakinya, dan ia dibesarkan oleh neneknya.
2. Playing career
Seperti kebanyakan pesepak bola di Chábas pada tahun 1960-an yang bercita-cita tinggi, Cúper pindah ke Buenos Aires untuk mengejar kariernya. Ia mengambil cuti dari pekerjaannya di bank untuk mencari tim di ibu kota, dan akhirnya direkrut oleh Club Ferro Carril Oeste.
2.1. Club career
Saat bermain untuk Club Ferro Carril Oeste, Cúper memenangkan Primera División Argentina pada tahun 1982 dan 1984. Antara tahun 1976 dan 1977, ia bermain 5 pertandingan tanpa gol untuk Ferro Carril Oeste. Dari 1977 hingga 1978, ia bermain 6 pertandingan dan mencetak 2 gol untuk Independiente Rivadavia. Ia kembali ke Ferro Carril Oeste dari 1978 hingga 1988, mencatatkan 424 pertandingan dan 24 gol. Ia juga berkontribusi pada posisi ketiga di Metropolitano 1982 dan runner-up di Metropolitano 1984.
Setelah itu, ia pindah ke Huracán pada tahun 1988, bermain 132 pertandingan dan mencetak 8 gol selama empat tahun. Dengan Huracán, ia memenangkan Primera B Nacional pada musim 1989-90. Ia pensiun sebagai pemain pada tahun 1992, dengan total 567 penampilan dan 34 gol sepanjang karier profesionalnya.
2.2. International career
Cúper terpilih untuk tim nasional Argentina pada tahun 1984. Ia hanya tampil dalam tiga pertandingan internasional A tanpa mencetak gol pada tahun tersebut.
3. Managerial career
Karier manajerial Héctor Cúper mencakup masa yang luas dan beragam, dari klub-klub Argentina hingga tim-tim elite Eropa, dan akhirnya menukangi beberapa tim nasional di berbagai benua. Ia dikenal atas kemampuannya membangun tim dengan pertahanan yang solid dan membawa mereka ke final-final penting, meskipun seringkali menghadapi kekalahan di pertandingan penentu.
3.1. Early career
Cúper memulai karier kepelatihannya dengan Huracán pada Juli 1993, satu setengah tahun setelah pensiun sebagai pemain. Ia memimpin klub ke posisi kedua di turnamen Clausura 1994, akhirnya kalah dalam pertandingan terakhir melawan rival perebutan gelar, Independiente.
Pada tahun 1995, ia pindah ke Lanús dan di sana ia memenangkan trofi pertamanya sebagai manajer, Copa CONMEBOL pada tahun 1996.
Pada musim panas 1997, ia direkrut oleh Mallorca. Pada musim pertamanya di 1997-98, ia membawa klub yang sederhana itu ke final Copa del Rey 1998, yang berakhir dengan kekalahan dari Barcelona. Namun, ia membalas kekalahan tersebut dengan memenangkan Piala Super Spanyol 1998 melawan lawan yang sama. Musim berikutnya, tim mencapai final Piala Winners UEFA 1999, di mana mereka kalah dari Lazio di Villa Park. Pada musim itu juga, Mallorca mencatatkan finis terbaik sepanjang sejarah mereka di La Liga, yaitu posisi ketiga, yang memungkinkan tim untuk bermain di Liga Champions UEFA.
3.2. Valencia
Pada Maret 1999, manajer Valencia Claudio Ranieri menyatakan keinginannya agar Cúper menjadi penerusnya ketika ia pergi pada akhir musim. Cúper menolak kontrak baru di Mallorca dan pergi pada Juni 1999.
Di Valencia, ia memenangkan Piala Super Spanyol lagi, namun ia mengalami kekalahan di final Liga Champions UEFA dua kali berturut-turut. Pada final 2000, timnya kalah dari sesama tim Spanyol, Real Madrid. Setahun kemudian, di final 2001, mereka kalah dari Bayern München melalui adu penalti. Kekalahan ini memperpanjang reputasinya sebagai "pelatih yang tidak tahu bagaimana memenangkan final".
3.3. Internazionale
Pada 22 Juni 2001, Cúper direkrut oleh klub Italia Internazionale, menggantikan Marco Tardelli. Pada musim pertamanya, Inter memulai hari terakhir musim 2001-02 pada 5 Mei 2002 di posisi terdepan untuk meraih Scudetto pertama mereka sejak tahun 1989. Namun, mereka kalah dari Lazio dengan skor 4-2 dan menyerahkan gelar kepada rival mereka, Juventus, mundur ke posisi ketiga.
Pada musim 2002-03, tim Cúper finis di posisi kedua di Serie A dan kalah di semifinal Liga Champions UEFA dari rival sekota, AC Milan, karena aturan gol tandang, meskipun kedua tim memainkan pertandingan kandang mereka di San Siro. Ia dipecat dari klub pada 19 Oktober 2003, setelah enam pertandingan di musim 2003-04, ketika tim berada di posisi kedelapan.
3.4. Mallorca return, Betis, Parma

Setelah satu tahun istirahat akibat sengketa kontrak dengan Inter, pada 2 November 2004, Cúper kembali ke Mallorca setelah pemecatan Benito Floro. Saat itu, tim berada di posisi ke-19 setelah 10 pertandingan. Ia berhasil menyelamatkan tim dari degradasi pada hari terakhir musim tersebut. Meskipun melakukan beberapa perekrutan, ia mengundurkan diri pada 14 Februari 2006 karena tim berada di posisi terakhir menyusul sembilan pertandingan tanpa kemenangan.
Pada 16 Juli 2007, Cúper diumumkan sebagai manajer baru Real Betis dengan kontrak satu tahun. Ia dipecat pada 2 Desember 2007, setelah tim berada di posisi ke-19 menyusul kekalahan di kandang dari Atlético Madrid.
Pada 11 Maret 2008, ia diumumkan sebagai pelatih baru tim Serie A yang berjuang menghindari degradasi, Parma, menggantikan Domenico Di Carlo. Namun, ia dipecat dua bulan kemudian sebelum pertandingan terakhir musim tersebut, setelah hanya memenangkan dua dari 10 pertandingan sebagai manajer. Pemecatan ini akhirnya berujung pada degradasi Parma ke Serie B.
3.5. Diverse international and club roles (2008-2014)
Pada Agustus 2008, Cúper menjadi pelatih kepala tim nasional Georgia. Ia setuju untuk mengundurkan diri pada November 2009 sebelum kontraknya berakhir, setelah hanya meraih tiga poin dan tanpa kemenangan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010.
Pada 3 November 2009, Cúper setuju untuk melanjutkan karier manajerialnya dengan klub Yunani Aris Thessaloniki hingga akhir musim 2009-10. Pada 15 Desember, ia memperpanjang kontraknya dengan Aris hingga Juni 2011. Pada 24 April 2010, Cúper kalah di final lainnya, kali ini di Piala Sepak Bola Yunani melawan Panathinaikos, melanjutkan "kutukan final"-nya.
Pada musim 2010-11, Cúper memimpin Aris dalam partisipasi pertamanya di Babak 32 Liga Eropa UEFA, membawa klub ke posisi kedua di Grup B dengan 10 poin, setelah dua kemenangan mengejutkan melawan Atlético Madrid. Pada 18 Januari 2011, setelah beberapa hasil buruk di Yunani, Cúper memutuskan untuk mundur dari posisi manajerialnya.
Pada 29 Juni 2011, Cúper kembali ke La Liga dengan Racing Santander, menandatangani kontrak untuk satu musim. Namun, setelah lima bulan, ia meninggalkan tim yang berada di posisi terakhir tersebut berdasarkan kesepakatan bersama dengan dewan.
Cúper menandatangani kontrak dengan tim Süper Lig Orduspor pada 19 Desember 2011, namun ia pergi berdasarkan kesepakatan bersama pada 13 April 2013.
Pada 14 November 2013, Cúper diumumkan sebagai pelatih kepala baru tim Liga UEA Al Wasl. Ia dipecat pada 4 Maret 2014 karena hasil yang buruk.
3.6. Return to international football
Kiprah Héctor Cúper sebagai manajer tim nasional ditandai oleh beberapa pencapaian penting, terutama dalam kualifikasi turnamen besar, yang menunjukkan kemampuannya dalam membangun tim yang tangguh di tingkat internasional.
3.6.1. Egypt national team

Pada 2 Maret 2015, Asosiasi Sepak Bola Mesir menunjuk Cúper sebagai manajer baru tim nasional mereka. Di Piala Afrika 2017, ia memimpin tim ke final, namun mereka kalah 2-1 dari Kamerun.
Cúper memimpin Mesir ke Piala Dunia FIFA 2018, penampilan pertama mereka di turnamen tersebut sejak tahun 1990, setelah mengalahkan Kongo dengan skor 2-1. Kontraknya akan berakhir pada akhir turnamen, dan negosiasi ditunda hingga selesainya turnamen. Menyusul kekalahan di ketiga pertandingan grup Mesir di turnamen tersebut, diumumkan bahwa kontrak Cúper tidak akan diperpanjang.
3.6.2. Uzbekistan national team
Pada 1 Agustus 2018, Cúper menjadi pelatih kepala tim nasional Uzbekistan, menandatangani kontrak yang akan membawanya hingga Piala Dunia FIFA 2022. Ia berkontribusi pada lolosnya Uzbekistan ke babak 16 besar Piala Asia AFC 2019. Namun, ia dipecat pada September 2019 setelah kekalahan mengejutkan 2-0 di kandang Palestina dalam pertandingan kualifikasi pertama untuk turnamen tersebut.
3.6.3. DR Congo national team
Pada 13 Mei 2021, Cúper ditunjuk sebagai manajer Republik Demokratik Kongo. Ia kalah 1-0 dari Tunisia dalam pertandingan persahabatan pada debutnya pada 5 Juni. Pada Maret 2022, timnya gagal lolos ke Piala Dunia FIFA 2022 setelah kalah agregat 5-2 di babak playoff dari Maroko. Ia dipecat pada 9 Juni 2022, setelah kalah dari Gabon dan Sudan dalam kualifikasi Piala Afrika 2023 pertama.
3.6.4. Syria national team
Pada 2 Februari 2023, Cúper menjadi pelatih kepala tim nasional Suriah dengan kontrak yang tidak diungkapkan durasinya. Ia berhasil merekrut tiga pemain keturunan Suriah dari Argentina, yaitu Ezequiel Ham, Ibrahim Hesar, dan Jalil Elías, menjelang Piala Asia AFC 2023 yang diadakan di Qatar. Di bawah asuhan Cúper, Suriah lolos ke fase gugur turnamen Piala Asia sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik setelah kemenangan 1-0 atas India, sebuah pencapaian pertama kalinya bagi Suriah setelah enam partisipasi sebelumnya selalu berakhir di babak grup.
Pada Februari 2024, ia memperpanjang kontraknya dengan tim nasional, berkomitmen untuk bertahan selama kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026. Namun, setelah dua kekalahan tandang, 1-0 dari Korea Utara, dan 5-0 dari Jepang, selama kualifikasi Piala Dunia 2026, yang mengakibatkan kegagalan Suriah untuk lolos ke Piala Dunia, Cúper mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih kepala Suriah pada 11 Juni 2024.
4. Controversy
4.1. Match-fixing allegations
Pada 20 Januari 2012, terungkap bahwa Cúper telah mengakui kepada jaksa Italia bahwa ia menerima 200.00 K EUR sebagai imbalan atas pengaturan pertandingan, masing-masing dua pertandingan di Argentina dan Spanyol, selama karier manajerialnya. Periode dan nama klub yang terlibat tidak diungkapkan secara rinci.
5. Managerial statistics
Berikut adalah statistik manajerial Héctor Cúper hingga 11 Juni 2024:
Tim | Dari | Sampai | Rekor | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
G | M | S | K | Menang % | |||
Huracán | 1 Juli 1993 | 30 Juni 1995 | 21|19|23|33.33 | ||||
Lanús | 1 Juli 1995 | 30 Juni 1997 | 33|22|17|45.83 | ||||
Mallorca | 10 Juli 1997 | 31 Mei 1999 | 49|26|27|48.04 | ||||
Valencia | 1 Juli 1999 | 30 Juni 2001 | 59|32|29|49.17 | ||||
Internazionale | 22 Juni 2001 | 17 Oktober 2003 | 57|31|22|51.82 | ||||
Mallorca | 2 November 2004 | 13 Februari 2006 | 13|14|27|24.07 | ||||
Real Betis | 14 Juli 2007 | 2 Desember 2007 | 2|5|7|14.29 | ||||
Parma | 11 Maret 2008 | 12 Mei 2008 | 2|3|5|20.00 | ||||
Georgia | 8 Agustus 2008 | 15 Oktober 2009 | 1|4|11|6.25 | ||||
Aris Thessaloniki | 8 November 2009 | 18 Januari 2011 | 26|14|22|41.94 | ||||
Racing Santander | 1 Juli 2011 | 29 November 2011 | 1|6|6|7.69 | ||||
Orduspor | 20 Desember 2011 | 13 April 2013 | 14|18|18|28.00 | ||||
Al Wasl | 12 November 2013 | 4 Maret 2014 | 4|3|9|25.00 | ||||
Mesir | 2 Maret 2015 | 26 Juni 2018 | 19|7|12|50.00 | ||||
Uzbekistan | 1 Agustus 2018 | 23 September 2019 | 7|4|6|41.18 | ||||
DR Congo | 13 Mei 2021 | 9 Juni 2022 | 3|4|7|21.43 | ||||
Suriah | 2 Februari 2023 | 11 Juni 2024 | 5|6|6|29.41 | ||||
Total | 319|219|251|40.43 |
6. Honours
Berikut adalah daftar trofi dan penghargaan yang diraih Héctor Cúper sepanjang kariernya sebagai pemain dan manajer:
6.1. As a player
Ferro Carril Oeste
- Primera División: 1982 Nacional, 1984 Nacional
Huracán
- Primera B Nacional: 1989-90
6.2. As a manager
Huracán
- Primera División runner-up: 1994 Clausura
Lanús
- Copa CONMEBOL: 1996
Mallorca
- Piala Super Spanyol: 1998
- Copa del Rey runner-up: 1997-98
- Piala Winners UEFA runner-up: 1998-99
Valencia
- Piala Super Spanyol: 1999
- Liga Champions UEFA runner-up: 1999-2000, 2000-01
Aris Thessaloniki
- Piala Sepak Bola Yunani runner-up: 2009-10
Mesir
- Piala Afrika runner-up: 2017
6.3. Individual awards
- Pelatih La Liga Terbaik - Penghargaan Don Balón: 1999
- Pelatih Klub UEFA Terbaik: 2000
- Penghargaan Globe Soccer Pelatih Tim Nasional Arab Terbaik: 2017
- Pelatih Terbaik CAF: 2017
7. Legacy and evaluation
Héctor Cúper dikenal sebagai manajer yang konsisten membawa tim-timnya mencapai final kompetisi-kompetisi besar. Namun, ironisnya, kariernya seringkali diliputi oleh "kutukan runner-up" atau "kutukan final", di mana tim asuhannya berulang kali kalah di pertandingan penentu. Ini menjadi tema sentral dalam evaluasi kariernya.
Meskipun ia berhasil membawa Valencia dua kali berturut-turut ke final Liga Champions UEFA, sebuah pencapaian luar biasa bagi klub tersebut, kedua final itu berakhir dengan kekalahan pahit. Hal yang sama terjadi di Mallorca, di mana ia kalah di final Copa del Rey dan Piala Winners UEFA, serta dengan Aris Thessaloniki di final Piala Yunani, dan tim nasional Mesir di final Piala Afrika. Konsistensi ini menunjukkan kemampuannya dalam membangun tim yang tangguh dan kompetitif hingga ke babak akhir, namun juga menyoroti kegagalan untuk memenangkan trofi di momen-momen krusial.
Filosofi kepelatihan Cúper cenderung mengedepankan pertahanan yang solid dan organisasi tim yang ketat, seringkali menggunakan pendekatan pragmatis untuk meraih hasil. Ini memungkinkan tim-timnya untuk menjadi sulit dikalahkan dan secara teratur menembus jauh ke dalam turnamen. Meskipun "kutukan final" mungkin terlihat sebagai catatan negatif, kemampuan untuk mencapai final-final tersebut secara konsisten dengan berbagai tim, termasuk klub-klub yang bukan merupakan raksasa sepak bola (seperti Mallorca), sebenarnya merupakan indikasi kekuatan dan keuletan kepelatihannya.
Meskipun kritik seringkali mengarah pada ketidakmampuannya untuk meraih kemenangan di final, warisan Cúper adalah seorang manajer yang mampu memaksimalkan potensi timnya, membawa mereka ke tingkat persaingan tertinggi, dan mengubah pandangan terhadap klub atau tim nasional yang dianggap "underdog" menjadi pesaing serius di panggung global. Ini menunjukkan bahwa kemampuannya dalam mengorganisir tim dan mencapai stabilitas sangatlah tinggi, terlepas dari hasil akhir di final.