1. Kehidupan dan Latar Belakang Akademis
Bagian ini menjelaskan latar belakang keluarga, pendidikan awal, penguasaan berbagai bahasa, serta awal karier dan aktivitas sosial James Murray.
1.1. Kelahiran dan Masa Muda
James Murray lahir di desa Denholm, dekat Hawick di Scottish Borders, Skotlandia. Ia adalah putra tertua dari seorang penjual kain bernama Thomas Murray. Adik-adiknya termasuk Charles Oliver Murray dan A. D. Murray, yang kemudian menjadi editor Newcastle Daily Journal. Awalnya ia dibaptis dengan nama 'James Murray' saja, namun pada tahun 1855, ia menambahkan nama 'Augustus Henry' untuk membedakan dirinya dari James Murray lain di daerah Hawick. Sejak kecil, Murray dikenal sebagai anak yang cerdas dengan rasa ingin tahu yang besar. Ia terpaksa meninggalkan sekolah pada usia empat belas tahun karena orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya lebih lanjut.
1.2. Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Meskipun keterbatasan finansial menghambat pendidikan formalnya, Murray menunjukkan bakat luar biasa dalam linguistik. Pada usia tujuh belas tahun, ia menjadi guru di Hawick Grammar School (sekarang Hawick High School), dan tiga tahun kemudian, ia menjabat sebagai kepala sekolah di Subscription Academy di sana. Ia secara otodidak menguasai berbagai bahasa, termasuk bahasa Latin, bahasa Prancis, bahasa Italia, bahasa Jerman, dan bahasa Yunani.
Dalam surat lamaran kerja ke Thomas Watts, Penjaga Buku Cetak di British Museum, Murray mengklaim memiliki "pengetahuan mendalam" tentang bahasa Italia, bahasa Prancis, bahasa Katalan, bahasa Spanyol, dan bahasa Latin, serta "pada tingkat yang lebih rendah" bahasa Portugis, bahasa Franco-Provençal (Vaudois), bahasa Oksitan (Provençal), dan berbagai dialeknya. Ia juga "cukup akrab" dengan bahasa Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Denmark. Studi-studinya tentang bahasa Anglo-Saxon dan bahasa Gotik (Mœso-Gothic) dilakukan "jauh lebih mendalam". Ia juga mengetahui "sedikit tentang bahasa Keltik" dan pada saat itu sedang "mendalami bahasa Slavia, setelah memperoleh pengetahuan yang berguna tentang bahasa Rusia". Selain itu, ia memiliki "pengetahuan yang cukup tentang bahasa Ibrani dan bahasa Suryani untuk membaca dan mengutip Perjanjian Lama dan Peshitta", serta pada tingkat yang lebih rendah, ia mengenal bahasa Aram, bahasa Arab, bahasa Koptik, dan bahasa Fenisia. Namun, dengan semua keahliannya ini, ia tidak mendapatkan pekerjaan di British Museum.
1.3. Awal Karier dan Aktivitas Sosial
Pada tahun 1856, Murray menjadi salah satu pendiri Hawick Archaeological Society. Pada tahun 1869, ia menjadi anggota dewan Philological Society, sebuah organisasi yang sangat berpengaruh dalam studi bahasa. Pada tahun 1873, ia meninggalkan pekerjaannya di Chartered Bank of India dan kembali mengajar di Mill Hill School. Reputasinya di kalangan filologis semakin meningkat setelah ia menerbitkan karyanya, The Dialect of the Southern Counties of Scotland. Pada tahun 1881, ia terpilih sebagai anggota American Philosophical Society.
2. Kehidupan Pribadi
Kehidupan pribadi James Murray ditandai oleh dua pernikahan dan dukungan keluarganya yang besar dalam proyek OED.
Pada tahun 1861, Murray bertemu dengan seorang guru musik bernama Maggie Scott, dan mereka menikah setahun kemudian. Dua tahun setelah pernikahan mereka, putri mereka, Anna, lahir namun tak lama kemudian meninggal dunia karena tuberkulosis. Maggie juga jatuh sakit karena penyakit yang sama. Atas saran dokter, pasangan itu pindah ke London untuk menghindari musim dingin di Skotlandia. Di London, Murray bekerja di bidang administrasi di Chartered Bank of India sambil terus mengejar minat akademisnya yang beragam di waktu luangnya. Maggie meninggal dunia dalam waktu setahun setelah tiba di London.
Setahun kemudian, Murray bertunangan dengan Ada Agnes Ruthven, dan mereka menikah pada tahun berikutnya. Teman baiknya, Alexander Graham Bell, menjadi pendamping pengantin pria mereka. Bell sebelumnya pernah mendapatkan instruksi dari Murray tentang listrik dasar dan sering menyebut Murray sebagai "kakek telepon".
Murray dan Ada memiliki sebelas anak. Semua anak mereka memiliki nama 'Ruthven' sebagai bagian dari nama mereka, sesuai kesepakatan dengan ayah mertuanya, George Ruthven. Yang luar biasa pada masa itu, kesebelas anak Murray semuanya berhasil mencapai usia dewasa. Mereka semua turut membantu ayahnya dalam penyusunan Oxford English Dictionary. Putra tertua mereka, Harold James Ruthven Murray, kemudian dikenal sebagai sejarawan catur terkemuka. Putra lainnya, Sir Oswyn Murray, menjabat sebagai sekretaris tetap di Angkatan Laut Britania Raya dari tahun 1917 hingga 1936. Wilfrid George Ruthven Murray juga menulis sebuah memoar tentang ayahnya.
3. Partisipasi dalam Penyusunan Oxford English Dictionary (OED)
Bagian ini membahas secara mendalam bagaimana James Murray terlibat dalam proyek OED, perannya, serta proses dan metode kerja yang ia terapkan.
3.1. Awal Mula Proyek OED dan Penunjukan sebagai Editor
Asal-usul proyek OED dapat ditelusuri hingga tahun 1857, ketika Richard Chenevix Trench menyampaikan kuliah berjudul "On some Deficiencies in our English Dictionaries" di London Library, mengemukakan perlunya kamus baru yang komprehensif. Setahun kemudian, pada tahun 1858, Philological Society merencanakan penyusunan "New English Dictionary on Historical Principles". Herbert Coleridge ditunjuk sebagai editor utama pertama, namun ia meninggal dua tahun kemudian pada tahun 1860.
Pada 26 April 1878, Murray diundang ke Oxford untuk bertemu dengan Delegasi Oxford University Press. Pertemuan ini bertujuan untuk menawarinya pekerjaan sebagai editor kamus bahasa Inggris baru, yang diharapkan dapat menggantikan kamus Johnson dan menangkap semua kata yang ada dalam dunia berbahasa Inggris beserta nuansa maknanya.
Pada 1 Maret 1879, sebuah perjanjian formal ditandatangani, menunjuk Murray sebagai editor kamus bahasa Inggris baru, yang nantinya dikenal sebagai Oxford English Dictionary (OED). Awalnya, proyek ini diperkirakan akan selesai dalam sepuluh tahun dan terdiri dari sekitar 7.000 halaman dalam empat volume. Namun, ketika hasil akhir diterbitkan pada tahun 1928, kamus tersebut ternyata mencapai dua belas volume, dengan 414.825 kata yang didefinisikan dan 1.827.306 kutipan yang digunakan untuk mengilustrasikan maknanya.
3.2. Scriptorium dan Metode Kerja
Untuk mempersiapkan pekerjaan besar ini, Murray membangun sebuah gudang besi bergelombang di halaman Mill Hill School, yang ia sebut Scriptorium. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat kerja bagi tim asistennya yang kecil, serta untuk menampung aliran besar slip kertas (berisi kutipan yang mengilustrasikan penggunaan kata-kata yang akan didefinisikan dalam kamus) yang mulai berdatangan sebagai hasil dari permohonannya kepada publik. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan pekerjaan pada bagian awal kamus, Murray meninggalkan pekerjaannya sebagai guru dan menjadi leksikografer purnawaktu.

Pada musim panas tahun 1884, Murray dan keluarganya pindah ke sebuah rumah besar di Banbury Road di North Oxford. Di sana, Murray membangun Scriptorium kedua di taman belakang rumahnya. Bangunan ini lebih besar dari yang pertama, dengan lebih banyak ruang penyimpanan untuk jumlah slip yang terus meningkat yang dikirimkan kepada Murray dan timnya. Surat apa pun yang ditujukan kepada "Mr Murray, Oxford" akan selalu sampai kepadanya. Begitu banyaknya volume surat yang dikirim oleh Murray dan timnya sehingga Kantor Pos bahkan mendirikan kotak pos khusus di luar rumah Murray. Murray juga menjadi presiden Oxford Philatelic Society, memanfaatkan koleksi prangko yang cukup besar yang ia terima dari banyak pembaca di seluruh dunia.

3.3. Filosofi dan Metodologi Editorial
Murray memiliki pandangan yang kuat tentang leksikografi. Ia menganut pendekatan deskriptivisme bahasa, yang berarti ia melihat kamus sebagai "catatan tentang bagaimana penutur telah mengembangkan dan menggunakan materi bahasa mereka seiring waktu." Filosofinya adalah untuk "menulis biografi kosakata," yang berarti melacak sejarah dan evolusi setiap kata daripada mencoba menetapkan aturan atau "kebenaran" tentang penggunaan bahasa. Ia menolak gagasan untuk menarik makna dari asal atau bentuk kata, sebuah prasangka yang umum di kalangan ahli bahasa sejak zaman Plato dalam karyanya Cratylus.
Ketika banyak orang bertanya kepadanya melalui surat tentang kebenaran penggunaan kata tertentu (misalnya, apakah "different from" lebih baik daripada "different to", atau apakah ejaan "disyllable" lebih disukai daripada "dissyllable"), Murray selalu menjawab bahwa itu adalah "masalah preferensi ekspresi alami," menekankan keragaman bahasa. Kriteria utamanya dalam memilih kosakata adalah "bagian inti" dari "bahasa biasa" baik dalam bentuk tertulis maupun lisan.
3.4. Kontributor Utama dan Kolaborasi
Proyek OED sangat bergantung pada kolaborasi sukarelawan, dan salah satu kontributor utama yang paling efektif adalah William Chester Minor. Murray sangat menghargai kontribusi Minor. Ia mengunjungi Minor pada Januari 1891. Pada tahun 1899, Murray memuji kontribusi besar Minor terhadap kamus, menyatakan, "kami dapat dengan mudah mengilustrasikan empat abad terakhir hanya dari kutipannya." Pada tahun 1899 saja, Minor menyediakan 12.000 kutipan untuk OED.
3.5. Skala dan Penyelesaian OED
Proyek OED jauh melampaui perkiraan awal dalam skala dan kompleksitasnya. Meskipun Murray mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk kamus ini, dan semangatnya tidak berkurang meskipun usianya menua dan kesehatannya menurun, ia tidak dapat melihat penyelesaian penuh dari proyek tersebut. Deklarasi penyelesaian Oxford English Dictionary dilakukan pada Malam Tahun Baru 1927, beberapa tahun setelah kematian Murray.
4. Penghargaan dan Pengakuan
Sir James Murray menerima berbagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa dalam bidang leksikografi.
4.1. Gelar Doktor Kehormatan dan Kebangsawanan
Pada tahun 1908, Murray dianugerahi gelar Kesatria oleh Raja Britania Raya, sebuah pengakuan atas pengabdiannya yang tak kenal lelah dalam penyusunan kamus. Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari sembilan universitas terkemuka. Di antaranya adalah gelar LL.D dari University of Glasgow pada Juni 1901 dan gelar D.Litt. dari University of Oxford pada tahun 1914, hanya setahun sebelum kematiannya.
Meskipun demikian, Murray tetap menjadi sosok yang relatif terasing di Oxford. Ia tidak pernah sepenuhnya terlibat dalam kehidupan akademis universitas atau kehidupan Senior Common Room. Ia juga tidak pernah diangkat sebagai Fellow di perguruan tinggi Oxford mana pun, dan baru menerima gelar doktor kehormatan dari Oxford setahun sebelum meninggal dunia.
5. Kematian
Kematian James Murray menandai berakhirnya kehidupan yang didedikasikan untuk studi bahasa dan leksikografi.
5.1. Penyebab dan Tanggal Kematian
Sir James Augustus Henry Murray meninggal dunia pada 26 Juli 1915 karena pleurisy. Ia meminta untuk dimakamkan di Oxford, di samping makam sahabatnya, James Legge.
6. Dampak dan Evaluasi
Dampak James Murray dan Oxford English Dictionary yang disusunnya sangat luas, memengaruhi dunia akademis dan bahkan budaya populer.
6.1. Penggambaran dalam Sastra dan Film
Kehidupan dan kontribusi Murray, terutama hubungannya dengan William Chester Minor, telah diabadikan dalam beberapa karya sastra dan adaptasi film. Buku The Surgeon of Crowthorne (diterbitkan di Amerika dengan judul The Professor and the Madman) karya Simon Winchester, yang terbit pada tahun 1998, mengisahkan kehidupan Minor dan kontribusinya pada OED. Hak film untuk buku ini dibeli oleh Icon Productions milik Mel Gibson pada tahun 1998. Adaptasi filmnya, berjudul The Professor and the Madman, disutradarai oleh Farhad Safinia dan dibintangi oleh Gibson sebagai Murray dan Sean Penn sebagai Minor. Film ini dirilis pada Mei 2019.
Pada tahun 2003, Winchester menerbitkan sejarah yang lebih luas, The Meaning of Everything: The Story of the Oxford English Dictionary, yang mencakup asal-usul OED dan penyelesaiannya hampir tujuh puluh tahun kemudian. Selain itu, novel terlaris The Dictionary of Lost Words (2020) karya penulis Australia Pip Williams, sebagian besar berlatar di Scriptorium tempat Murray dan timnya mengerjakan OED.
6.2. Evaluasi Akademis dan Sosial
Kontribusi akademis James Murray terhadap leksikografi sangat signifikan. Di bawah kepemimpinannya, OED menjadi standar emas untuk kamus bahasa Inggris, yang tidak hanya mendefinisikan kata-kata tetapi juga melacak sejarah dan evolusinya melalui kutipan-kutipan yang ekstensif. Pendekatan deskriptifnya merevolusi cara kamus disusun, menggeser fokus dari preskriptivisme (menentukan bagaimana bahasa harus digunakan) ke deskriptivisme (mencatat bagaimana bahasa sebenarnya digunakan). OED, sebagai warisan utamanya, telah menjadi sumber daya tak ternilai bagi para sarjana, penulis, dan siapa saja yang tertarik pada bahasa Inggris, memengaruhi studi bahasa dan leksikografi selama berabad-abad. Perannya dalam sejarah leksikografi dinilai sebagai salah satu yang paling berpengaruh dan monumental.