1. Tinjauan Umum
James Alexander Radomski (23 Januari 1932 - 21 Juni 2022), yang dikenal secara profesional sebagai James Rado, adalah seorang aktor, penulis drama, sutradara, dan komposer Amerika Serikat. Ia paling dikenal sebagai salah satu penulis, bersama Gerome Ragni, dari musikal terobosan tahun 1967, Hair. Rado dan Ragni dianugerahi Album Musikal Teater Terbaik pada Penghargaan Grammy Tahunan ke-11 dan dinominasikan untuk Penghargaan Tony tahun 1969 untuk Musikal Terbaik. Kontribusinya yang signifikan melalui Hair menandai era baru dalam teater musikal, menyoroti tema-tema kontra-budaya, perdamaian, dan kebebasan yang relevan dengan masa itu, serta meninggalkan dampak budaya dan sosial yang bertahan lama.
2. Kehidupan Awal
James Rado menghabiskan masa kecil dan remajanya di berbagai lokasi, membentuk latar belakang yang beragam untuk karier artistiknya. Ia lahir di Los Angeles, California, namun kemudian dibesarkan di Irondequoit, New York, dan Washington, D.C.. Orang tuanya adalah Alexander dan Blanche (Bukowski) Radomski.
2.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Pada masa-masa formatifnya, Rado menunjukkan ketertarikan pada seni pertunjukan. Di perguruan tinggi, ia mengambil jurusan pidato dan drama, dan mulai menulis lagu. Ia ikut menulis dua pertunjukan musikal di Universitas Maryland, College Park, berjudul Interlude dan Interlude II. Setelah lulus dan menjalani dua tahun dinas di Angkatan Laut Amerika Serikat, ia kembali melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Katolik Amerika di Washington, D.C. Di sana, ia kembali berkolaborasi dalam sebuah revue musikal berjudul Cross Your Fingers. Untuk semua lagu-lagu awal yang ia tulis, James Rado bertanggung jawab atas lirik dan musiknya.
2.2. Karier dan Aktivitas Awal
Setelah menyelesaikan pendidikannya, James Rado pindah ke New York City untuk mengejar karier di dunia seni pertunjukan. Di sana, ia mengasah kemampuan aktingnya dengan belajar di bawah bimbingan Lee Strasberg, seorang tokoh berpengaruh dalam akting metode. Selain itu, Rado juga menulis lagu-lagu musik pop dan merekamnya bersama bandnya sendiri, yang dikenal dengan nama James Alexander and the Argyles.
Debutnya di Teater Broadway terjadi pada tahun 1963 melalui pertunjukan Marathon '33. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1966, Rado memerankan Richard Lionheart dalam produksi asli Broadway dari drama The Lion in Winter karya James Goldman, di mana ia beradu akting dengan aktor terkemuka seperti Robert Preston dan Rosemary Harris.
Titik balik penting dalam kariernya adalah ketika ia bertemu dengan Gerome Ragni pada tahun 1964. Pertemuan mereka terjadi saat keduanya berakting bersama dalam drama Off-Broadway berjudul Hang Down Your Head and Die. Setelah itu, Rado dan Ragni kembali tampil bersama sebagai Tom dan Tolan dalam produksi The Knack karya Ann Jellicoe yang disutradarai oleh Mike Nichols di Chicago. Pertemuan dan kolaborasi awal inilah yang kemudian mengantarkan mereka pada proyek monumental yang akan mengubah sejarah teater.
3. Pencapaian Utama: Musikal Hair
Musikal Hair menjadi puncak pencapaian James Rado, sebuah karya yang tidak hanya mendefinisikan ulang teater musikal tetapi juga menangkap esensi budaya kontra-budaya tahun 1960-an. Kolaborasi mendalamnya dengan Gerome Ragni menghasilkan sebuah pertunjukan yang ikonik dan berpengaruh.
3.1. Penciptaan dan Perdana Musikal Hair
James Rado dan Gerome Ragni memulai penulisan Hair pada akhir tahun 1964, segera setelah mereka menjalin pertemanan yang erat. Rado menggambarkan hubungan mereka sebagai "hubungan yang penuh gairah yang kami arahkan ke dalam kreativitas, ke dalam penulisan, ke dalam penciptaan karya ini. Kami menempatkan drama di antara kami di atas panggung." Musikal ini terinspirasi oleh gejolak dan semangat yang mereka saksikan di jalanan, taman, dan area hippie di New York City. Rado mengenang, "Ada begitu banyak kegembiraan di jalanan dan taman serta area hippie, dan kami berpikir jika kami bisa mentransfer kegembiraan ini ke panggung, itu akan luar biasa.... Kami bergaul dengan mereka dan pergi ke 'Be-Ins' [dan] memanjangkan rambut kami."
Hair pertama kali dipentaskan di Off-Broadway pada bulan Oktober 1967. Karena kesuksesannya, produksi ini kemudian dipindahkan ke Broadway dan dibuka pada bulan April 1968.
3.2. Kesuksesan dan Dampak Musikal Hair
Setelah dibuka di Broadway, Hair dengan cepat menjadi fenomena budaya. Pertunjukan ini berjalan selama 1.750 penampilan di Broadway saja, sebuah pencapaian yang luar biasa. Kesuksesan Hair tidak hanya terbatas di Amerika Serikat; musikal ini melahirkan banyak produksi di seluruh dunia, mencerminkan daya tarik universal dari tema-tema yang diangkatnya. Pada tahun 1979, Hair juga diadaptasi menjadi sebuah film yang disutradarai oleh Miloš Forman.
Beberapa lagu dari musikal ini bahkan berhasil masuk dalam 10 besar tangga lagu populer, dan banyak album yang menampilkan lagu-lagu dari Hair telah dirilis. Popularitasnya yang abadi terlihat dari Penghargaan Tony untuk Revitalisasi Terbaik yang diraih oleh produksi ulang Broadway tahun 2009, yang juga kemudian dipentaskan di West End London. Selain itu, James Rado dan Gerome Ragni juga memenangkan Penghargaan Grammy untuk Album Musikal Teater Terbaik dan dinominasikan untuk Penghargaan Tony untuk Musikal Terbaik, mengukuhkan posisi Hair sebagai salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah teater musikal.
3.3. Peran dalam Hair
Selain menjadi salah satu pencipta musikal Hair, James Rado juga terlibat langsung dalam produksinya sebagai seorang aktor. Meskipun ia tidak memerankan karakter Claude ketika pertunjukan perdana di Off-Broadway, Rado adalah aktor pertama yang memerankan peran Claude dalam produksi asli Broadway. Dalam produksi ini, ia beradu akting dengan Gerome Ragni, yang memerankan karakter Berger. Rado juga kembali memerankan Claude dalam produksi musikal di Los Angeles.
Karakter utama Claude dan Berger dalam musikal ini sampai taraf tertentu bersifat autobiografi. Peran Claude yang dibawakan oleh Rado digambarkan sebagai sosok yang puitis dan romantis, mencerminkan sebagian dari kepribadian Rado sendiri. Dalam sebuah wawancara tahun 2008 dengan majalah The Advocate, James Rado secara terbuka menyatakan dirinya sebagai omnisexual untuk pertama kalinya dan secara jujur berbicara mengenai hubungannya sebagai kekasih dengan Gerome Ragni. Penggambaran karakter dan pengungkapan pribadi ini memberikan kedalaman pada hubungan antara Rado dan Ragni, yang juga menjadi inti kreatif di balik Hair.
4. Karya Setelah Hair
Setelah kesuksesan besar Hair, James Rado melanjutkan eksplorasi artistiknya melalui berbagai proyek musikal dan kolaborasi, meskipun sempat berpisah dengan Gerome Ragni di awal tahun 1970-an.
4.1. Rainbow
Saat Ragni dan komposer Hair, Galt MacDermot, berkolaborasi dalam musikal Dude, James Rado sendiri menulis sebuah musikal berjudul The Rainbow Rainbeam Radio Roadshow, atau disingkat Rainbow. Dalam proyek ini, ia berkolaborasi dengan saudaranya, Ted Rado, untuk menulis buku, sementara Rado sendiri menyumbangkan musik dan liriknya. Rainbow perdana di Off-Broadway di Orpheum Theater pada bulan Desember 1972. Musikal ini digambarkan sebagai semacam sekuel dari Hair, dengan seorang karakter bernama Man yang tewas dalam Perang Vietnam dan kini hidup di "tanah Pelangi".
Clive Barnes, kritikus ternama dari The New York Times, memberikan ulasan positif, menulis bahwa [Rainbow] "menggembirakan dan menegaskan kehidupan. Ini adalah musikal pertama yang lahir dari Hair yang benar-benar memiliki kepercayaan diri sebagai ciptaan baru, sebagian besar berasal dari musik dan lirik James Rado yang manis dan segar." Sejak itu, Rainbow telah direvisi berkali-kali. Dalam beberapa pengembangan, musikal ini menjadi lebih eksplisit sebagai sekuel Hair, seperti ketika menjadi Rainbow: The Ghost of Vietnam di akhir tahun 1990-an. Dalam versi lain, musikal ini menjadi lebih abstrak, dengan judul Billy Earth: The New Rainbow dan kemudian American Soldier: The White Haunted House.
Versi terbaru dari pertunjukan ini, berjudul Supersoldier, dipresentasikan dalam sebuah pembacaan panggung pada 14 Oktober 2013, oleh Fundamental Theater Project yang didirikan oleh aktor Sam Underwood (yang berperan sebagai kembar jahat Mark dan Luke di The Following), bekerja sama dengan New York Theatre Barn di Manhattan Movement and Arts Center. Pembacaan ini disutradarai oleh Joe Barros dan menampilkan Tyson Jennette, Debbie Andrews, serta Luis Villabon. Rado sebelumnya telah berkolaborasi dengan Fundamental Theater Project pada tahun 2010, memerankan peran Hantu Hamlet dalam pembacaan amal Hamlet yang juga dibintangi oleh Alec Baldwin, Kate Mulgrew, dan Sam Underwood.
4.2. Sun
Pada tahun 1974, James Rado kembali berkolaborasi dengan Gerome Ragni untuk ikut menulis Sun (Audio Movie). Pertunjukan ini menampilkan musik karya Steve Margoshes dan didasarkan pada naskah drama karya penulis New York, Joyce Greller, dengan tema-tema mengenai polusi dan lingkungan. Musikal ini, yang awalnya berjudul YMCA, pertama kali dipentaskan untuk para pendukung pada tahun 1976 dalam sebuah lokakarya yang disutradarai oleh John Vaccaro, menampilkan penampilan dari Ruby Lynn Reyner dan Annie-Joe Edwards. Sun kemudian dipresentasikan di Howl! Arts Project pada tahun 2011. Versi lain dari Sun, yang ditulis dengan musik oleh kolaborator Hair Galt MacDermot, dipresentasikan dalam bentuk konser pada tahun 1998.
4.3. Karya Musikal Lain
Rado dan Ragni kemudian menulis satu musikal lagi bersama, sekali lagi dengan Steve Margoshes, yang berjudul Jack Sound and His Dog Star Blowing His Final Trumpet on the Day of Doom. Pertunjukan ini dipentaskan di La MaMa Experimental Theatre Club pada musim panas tahun 1978.
5. Kehidupan Pribadi
James Rado, selain dikenal atas kontribusi artistiknya, juga dikenal karena keterbukaan mengenai kehidupan pribadinya. Hubungannya dengan Gerome Ragni tidak hanya bersifat profesional sebagai rekan pencipta, tetapi juga pribadi. Rado secara terbuka berbicara mengenai hubungan romantisnya dengan Ragni. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2008 dengan majalah The Advocate, James Rado secara publik menyatakan dirinya sebagai omnisexual, menandai pertama kalinya ia mengungkapkan orientasi seksualnya secara terbuka. Pengungkapan ini menunjukkan komitmen Rado terhadap transparansi dan otentisitas, yang juga tercermin dalam karya-karya seninya yang sering kali menantang norma-norma sosial.
6. Tahun-tahun Terakhir dan Aktivitas
Di tahun-tahun terakhirnya, James Rado tetap aktif berkarya dan terlibat dalam dunia teater, khususnya dalam menjaga warisan Hair dan mengembangkan proyek-proyek baru. Setelah kematian Gerome Ragni pada tahun 1991, Rado secara aktif terlibat dalam pengembangan produksi-produksi baru Hair, termasuk tur nasional 11 kota pada tahun 1994 yang ia sutradarai, serta produksi CanStage di Toronto pada tahun 2006.

Sejak tahun 2011, Rado menjadi konsultan kreatif untuk musikal rock futuristik berjudul Barcode. Musikal ini ditulis dan dikerjakan dalam lokakarya di sebuah klub rock di pusat kota Manhattan pada tahun 2012 oleh anggota band indie New York Gladshot, dan perdana pada bulan Agustus 2013 di New York International Fringe Festival. Rado juga aktif dalam gerakan sosial; pada 3 Desember 2011, ia menampilkan lagu-lagu dari Barcode di acara Occupy Broadway dalam bagian dari gerakan Occupy Wall Street. Selain itu, ia juga tampil sebagai dirinya sendiri dalam film-film dokumenter seperti Agnès Varda's Beaches (2008) dan Hair: The 40 Year History (2007), menunjukkan keterlibatannya yang berkelanjutan dalam merayakan dan merefleksikan karya-karyanya. Ia juga pernah berakting dalam film Lion's Love (1969).
7. Kematian
James Rado meninggal dunia pada 21 Juni 2022, di sebuah rumah sakit di Manhattan karena henti kardiorespirasi. Ia meninggal pada usia 90 tahun.
8. Penilaian dan Dampak
James Rado meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia teater musikal, dengan kontribusi artistiknya yang tidak hanya inovatif tetapi juga relevan secara sosial.
8.1. Penilaian Positif
Kontribusi James Rado terhadap teater musikal, khususnya melalui musikal Hair, dinilai sangat positif dan inovatif. Hair berhasil menangkap dan merefleksikan semangat budaya kontra-budaya tahun 1960-an, mengangkat isu-isu seperti anti-perang, kebebasan berekspresi, seksualitas, dan penggunaan narkoba dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya di panggung Broadway. Keberanian artistik ini membawa perspektif baru dan suara generasi muda yang kritis terhadap kemapanan. Keberhasilan komersial global dan penghargaan seperti Penghargaan Grammy untuk Album Musikal Teater Terbaik membuktikan pengakuan luas terhadap kualitas dan dampaknya.
Rado juga dipuji atas kemampuan musikalnya yang kuat, baik sebagai komposer maupun penulis lirik. Karya-karya lanjutannya seperti Rainbow juga menerima ulasan positif dari kritikus, menunjukkan bakatnya yang berkelanjutan di luar Hair. Warisan Rado adalah kemampuannya untuk menggabungkan hiburan dengan komentar sosial yang mendalam, menciptakan karya seni yang tidak hanya menghibur tetapi juga memprovokasi pemikiran dan memicu diskusi tentang isu-isu penting pada masanya. Keterbukaan pribadinya mengenai orientasi seksualnya juga dapat dilihat sebagai bagian dari warisannya yang mendukung kebebasan berekspresi dan keberanian otentisitas.
8.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun Hair secara luas diakui sebagai karya terobosan, musikal ini juga tidak luput dari kritik dan kontroversi pada masanya, terutama karena tema-tema yang diangkatnya. Beberapa elemen yang menjadi perdebatan meliputi penggunaan ketelanjangan di panggung, penggambaran eksplisit penggunaan narkoba, serta pesan anti-Perang Vietnam yang kuat. Pada era ketika musikal Broadway cenderung lebih konvensional, Hair berani menantang norma-norma sosial dan artistik, yang menyebabkan guncangan di kalangan penonton dan kritikus tertentu.
Namun, justru karena keberaniannya dalam mengangkat isu-isu yang dianggap tabu, Hair berhasil menjadi cerminan akurat dari gejolak sosial dan budaya akhir tahun 1960-an. Kontroversi seputar musikal ini pada akhirnya justru memperkuat statusnya sebagai karya revolusioner yang mendefinisikan sebuah generasi. James Rado, sebagai salah satu pencipta, menjadi bagian integral dari perdebatan ini, yang pada akhirnya menyoroti pentingnya kebebasan artistik dalam merefleksikan dan memprovokasi diskusi tentang masyarakat.