Johannes Thingnes Bø

1.1. Karier Awal dan Prestasi Junior

Johannes Thingnes Bø mulai menunjukkan bakatnya dalam biathlon pada usia muda. Pada tahun 2009, ia berkompetisi di sprint pada Hovedlandsrennet di Beitostølen, di mana ia meraih medali di nomor estafet bersama Jarle Midthjell Gjørven, Runar Netland, dan Johan Eirik Meland. Pada tahun yang sama, ia memenangkan dua medali emas di Kejuaraan Nasional Norwegia dalam roller ski shooting di Vik i Sogn, di kategori Pria U-17, baik di nomor sprint maupun perburuan.

Keberhasilan internasional Thingnes Bø dimulai pada tahun 2010 dan 2011, ketika ia memenangkan beberapa medali. Pada tahun 2012, ia menjadi juara dunia junior tiga kali dan berhasil bergabung dengan tim nasional senior Norwegia.

Dalam ajang junior, ia berhasil meraih beberapa medali:

• Kejuaraan Dunia Biathlon Junior 2012 di Kontiolahti, Finlandia:
  • Emas dalam Estafet 4 × 7.5 km
  • Emas dalam Sprint 7.5 km (kategori remaja)
  • Emas dalam Perburuan 10 km (kategori remaja)
• Kejuaraan Dunia Biathlon Junior 2013 di Obertilliach, Austria:
  • Emas dalam Perburuan 12.5 km
  • Emas dalam Estafet 4 × 7.5 km
  • Perak dalam Sprint 10 km
• Festival Musim Dingin Olimpiade Remaja Eropa 2011 di Liberec, Republik Ceko:
  • Emas dalam Sprint 7.5 km
  • Perak dalam Individual 12.5 km

2.1. Terobosan dan Dominasi (Musim 2018-2019)

Musim Piala Dunia 2018-2019 menjadi titik balik bagi Johannes Thingnes Bø, yang muncul sebagai kekuatan dominan. Meskipun pulih dari cedera punggung pramusim, Thingnes Bø memenangkan enam dari delapan balapan individu pertama dan memimpin klasemen Piala Dunia dengan 116 poin sebelum Natal. Ia melanjutkan performa luar biasanya hingga tahun baru, meraih posisi podium di setiap balapan hingga event di Soldier Hollow.

Selama Kejuaraan Dunia Biathlon 2019 di Östersund, Thingnes Bø memenangkan sprint dan tiga medali emas di nomor beregu (estafet putra, estafet campuran, dan estafet campuran tunggal), semakin menegaskan dominasinya di Piala Dunia. Ia juga mencetak rekor kemenangan individu terbanyak dalam satu musim Piala Dunia, dengan 16 kemenangan, melampaui rekor Martin Fourcade sebanyak 14 kemenangan.

2.2. Kesuksesan Berkelanjutan dan Cuti Orang Tua (Musim 2019-2020)

Pada musim 2019-2020, Johannes Thingnes Bø terus menunjukkan dominasinya, bahkan meskipun ia mengambil cuti orang tua pada Januari 2020. Ia berhasil meraih gelar Piala Dunia untuk tahun kedua berturut-turut. Sorotan musimnya meliputi kemenangan di Hochfilzen, Le Grand-Bornand, dan Nové Město. Ia juga tampil cemerlang di Kejuaraan Dunia di Antholz-Anterselva, di mana ia memenangkan enam medali, termasuk medali emas individu di nomor start massal.

Musim 2019-2020 berakhir di tengah pandemi COVID-19, dengan beberapa event di Kontiolahti diadakan tanpa penonton dan yang lainnya dibatalkan. Thingnes Bø mengamankan gelar juara umum Piala Dunia dalam balapan terakhir yang dramatis, mengungguli rivalnya Martin Fourcade yang pensiun dengan selisih hanya dua poin.

2.3. Karier Selanjutnya dan Pencapaian

Thingnes Bø terus menunjukkan performa puncak di musim-musim berikutnya, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu biatlet terbaik sepanjang masa. Pencapaiannya mencakup beberapa gelar Piala Dunia, medali Olimpiade, dan pengakuan dengan Medali Holmenkollen pada tahun 2021 atas kontribusinya pada olahraga biathlon. Ia terus menjadi kekuatan yang dominan di arena biathlon global, mempertahankan konsistensinya dalam meraih kemenangan dan podium.

4.1. Olimpiade

Johannes Thingnes Bø telah meraih 8 medali di Olimpiade Musim Dingin (5 emas, 2 perak, 1 perunggu).

Estafet campuran ditambahkan sebagai event pada tahun 2014.

4.2. Kejuaraan Dunia

Johannes Thingnes Bø telah meraih 43 medali di Kejuaraan Dunia (23 emas, 14 perak, 6 perunggu).

Selama musim Olimpiade, kompetisi hanya diadakan untuk event-event yang tidak termasuk dalam program Olimpiade. Estafet campuran tunggal ditambahkan sebagai event pada tahun 2019.

4.3. Piala Dunia

Johannes Thingnes Bø memiliki rekam jejak yang mengesankan dalam seri Piala Dunia Biathlon.