1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Julio Velasco lahir pada 9 Februari 1952 di La Plata, Argentina. Kehidupan awal dan latar belakangnya membentuk filosofi unik yang akan ia terapkan sepanjang karier kepelatihannya.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Julio Velasco mulai bermain bola voli pada usia 15 tahun untuk klub National University of La Plata. Di samping minatnya pada olahraga, ia juga menempuh studi filsafat di universitas, sebuah disiplin ilmu yang kemudian memengaruhi cara pandangnya terhadap kepelatihan dan manajemen tim.
1.2. Keterlibatan Sosial dan Politik Awal
Pada masa kuliahnya, Julio Velasco aktif dalam gerakan Maois, sebuah keterlibatan politik yang membuatnya dikeluarkan dari dewan National University of La Plata pada tahun 1974. Setelah Kudeta Argentina 1976, ia harus hidup dalam kondisi semi-klandestin karena keterlibatan politiknya sebelumnya. Situasi ini memaksanya untuk pindah ke Buenos Aires, di mana ia kemudian mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai pelatih bola voli. Pengalaman-pengalaman awal ini membentuk karakter dan filosofi kepelatihannya, menanamkan nilai-nilai disiplin, perjuangan, dan keberanian untuk menentang status quo.
2. Karier Pemain
Julio Velasco memulai kariernya di dunia bola voli sebagai seorang pemain. Ia mulai bermain pada usia 15 tahun dan membela klub National University of La Plata. Meskipun kariernya sebagai pemain tidak sepopuler karier kepelatihannya, fondasi yang ia bangun di masa ini membekalinya dengan pemahaman mendalam tentang dinamika permainan.
3. Karier Pelatih
Karier kepelatihan Julio Velasco adalah bagian paling signifikan dari perjalanan profesionalnya, di mana ia meraih kesuksesan luar biasa dan mengubah lanskap bola voli internasional.
3.1. Karier Kepelatihan Awal
Julio Velasco memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih tim nasional bola voli putra Argentina dari tahun 1981 hingga 1983. Pada tahun 1983, ia diundang untuk melatih klub Tre Valli Jesi di Italia, tempat ia bertahan hingga tahun 1985. Kemudian, ia mengambil alih Panini Modena dari tahun 1985 hingga 1989, membimbing tim tersebut meraih empat gelar kejuaraan nasional Italia berturut-turut pada tahun 1986, 1987, 1988, dan 1989. Selama masa kepelatihannya di Modena, ia juga memenangkan tiga Coppa Italia (1986, 1988, 1989) dan satu Coppa delle Coppe (1986).
3.2. Pelatih Tim Nasional Bola Voli Putra Italia
Pada tahun 1989, Julio Velasco ditunjuk sebagai pelatih kepala tim nasional bola voli putra Italia, memulai era kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Trofi pertamanya bersama tim Italia adalah di Kejuaraan Bola Voli Putra Eropa 1989 di Swedia, di mana mereka mengalahkan tim tuan rumah dengan skor 3-1 di final, meraih gelar turnamen resmi pertama mereka.
Pada tahun 1990, Velasco membawa Italia mencapai puncak dunia dengan memenangkan Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra FIVB 1990 di Brasil. Dalam tahap gugur, Italia mengalahkan tim nasional bola voli putra Argentina 3-0 di perempat final, tuan rumah tim nasional bola voli putra Brasil 3-2 di semifinal, dan akhirnya tim nasional bola voli putra Kuba 3-1 di final kejuaraan, memenangkan gelar juara dunia pertama mereka.
Selama masa jabatannya sebagai pelatih Italia, Velasco memenangkan dua Kejuaraan Bola Voli Putra Eropa lagi (1993, 1995), satu Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra FIVB lagi (1994), dan lima Liga Dunia Bola Voli FIVB (1990, 1991, 1992, 1994, 1995). Selain itu, ia juga memenangkan trofi-trofi minor lainnya seperti Piala Grand Champions Dunia Bola Voli FIVB (1993), Pesta Olahraga Mediterania (1991), Piala Dunia Bola Voli Putra FIVB (1995), World Top Four FIVB (1994), dan World Super Six FIVB (1996). Puncaknya, Velasco juga membawa tim putra Italia meraih medali perak pertama mereka di Olimpiade Musim Panas 1996, sebuah pencapaian bersejarah bagi Federasi Bola Voli Italia (FIPAV).
3.3. Pelatih Tim Nasional dan Klub Lainnya
Setelah Olimpiade Musim Panas 1996, Julio Velasco beralih melatih tim nasional bola voli putri Italia dari tahun 1996 hingga 1997, membawa mereka meraih medali emas di Pesta Olahraga Mediterania 1997. Ia kemudian melatih tim nasional bola voli putra Republik Ceko pada tahun 2001, lalu kembali ke Italia untuk melatih klub Copra Piacenza pada tahun 2002.
Pada tahun 2008, ia ditunjuk untuk melatih tim nasional bola voli putra Spanyol, memenangkan Liga Bola Voli Putra Eropa 2009 bersama mereka. Pada tahun 2011, Velasco ditunjuk sebagai pelatih kepala tim nasional bola voli putra Iran, dan ia berhasil mengangkat Iran menjadi tim papan atas di Asia dengan memenangkan dua Kejuaraan Bola Voli Putra Asia (2011, 2013). Pergantian tim ini terjadi atas permintaan rakyat dan presiden Argentina, dan disetujui oleh federasi bola voli Iran sebagai bentuk rasa hormat mereka terhadap pelatih tersebut.
Sebelum kontraknya dengan tim nasional Iran berakhir pada 1 Maret 2014, Velasco menjadi pelatih tim nasional bola voli putra Argentina. Ia memimpin tim Argentina meraih kemenangan di Pesta Olahraga Pan Amerika 2015. Velasco kemudian kembali melatih Modena Volley untuk musim 2018/2019 dan memenangkan Supercoppa Italia pada tahun 2018.
Pada tahun 2024, ia secara resmi kembali ditunjuk sebagai pelatih kepala tim nasional bola voli putri Italia. Ia memimpin tim ini meraih gelar Liga Negara Bola Voli Putri FIVB 2024 dan kemudian sukses besar dengan membimbing mereka meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.
3.4. Karier Administrator
Selain karier kepelatihannya yang gemilang, Julio Velasco juga sempat menjabat sebagai administrator di dunia sepak bola. Selama musim 1998-1999, ia menjabat sebagai Direktur Umum S.S. Lazio, yang saat itu menjadi pemenang Piala Winners UEFA. Pada tahun 2000, ia pindah ke Inter Milan di bawah kepemimpinan Massimo Moratti.
4. Filosofi dan Gaya Kepelatihan
Julio Velasco dikenal dengan filosofi dan gaya kepelatihannya yang unik, yang memberinya julukan "Sang Magang Penyihir" di kalangan penggemar. Mottonya yang paling terkenal adalah "tidak ada alasan".
Velasco menerapkan moto ini secara ketat, bahkan pada hal-hal kecil. Misalnya, ia mengubah kebiasaan tim nasional Italia yang selalu membawa makanan Italia saat melakukan perjalanan internasional; di bawah kepemimpinannya, hal ini sama sekali tidak diizinkan untuk membangun mentalitas kemandirian dan fokus. Ia juga memecahkan "alasan" umum di timnya, seperti "kami tidak bisa mengalahkan tim-tim Eropa Timur karena tinggi badan kami kurang". Velasco mengatasi hal ini dengan memperkenalkan program latihan beban yang intensif dan penguatan mental yang kuat, sehingga memungkinkan timnya untuk mengalahkan lawan-lawan yang lebih tinggi.
Filosofi kepelatihan Velasco sangat dihargai bahkan di luar dunia bola voli. Pep Guardiola, salah satu pelatih sepak bola paling sukses di dunia, pernah melakukan perjalanan ratusan kilometer hanya untuk bertemu Velasco secara pribadi. Guardiola tertarik untuk belajar darinya setelah melihat wawancara TV Velasco, menunjukkan betapa besar pengaruh dan inovasi yang dibawanya dalam dunia kepelatihan olahraga. Velasco tidak hanya mengajarkan teknik, tetapi juga menanamkan mentalitas disiplin, tanggung jawab, dan keunggulan yang berdampak pada seluruh tim.
5. Penghargaan dan Kehormatan
Julio Velasco telah menerima berbagai penghargaan dan kehormatan sepanjang kariernya yang gemilang, baik sebagai bagian dari tim maupun secara individu.
5.1. Penghargaan Tim
Berikut adalah daftar penghargaan tim yang diraih Julio Velasco:
- Ferro:
- Serie A1: 1979, 1980, 1981, 1982
- Modena:
- SuperLega: 1986, 1987, 1988, 1989
- Coppa Italia: 1986, 1988, 1989
- Coppa delle Coppe: 1986
- Supercoppa Italia: 2018
- Tim Nasional Bola Voli Putra Italia:
- Pesta Olahraga Mediterania: 1991
- Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra FIVB: 1990, 1994
- Kejuaraan Bola Voli Putra Eropa: 1989, 1993, 1995
- Runner-up: 1991
- Liga Dunia Bola Voli FIVB: 1990, 1991, 1992, 1994, 1995
- Runner-up: 1996
- Tempat ke-3: 1993
- Piala Dunia Bola Voli Putra FIVB: 1995
- Olimpiade Musim Panas: Medali Perak 1996
- Piala Grand Champions Dunia Bola Voli FIVB: 1993
- World Top Four FIVB: 1994
- World Super Six FIVB: 1996
- Tim Nasional Bola Voli Putri Italia:
- Pesta Olahraga Mediterania: 1997
- Liga Negara Bola Voli Putri FIVB: 2024
- Olimpiade Musim Panas: Medali Emas 2024
- Tim Nasional Bola Voli Putra Spanyol:
- Pesta Olahraga Mediterania: Runner-up 2009
- Liga Bola Voli Putra Eropa: Runner-up 2009, 2010
- Tim Nasional Bola Voli Putra Iran:
- Kejuaraan Bola Voli Putra Asia: 2011, 2013
- Tim Nasional Bola Voli Putra Argentina:
- Pesta Olahraga Pan Amerika: 2015
5.2. Penghargaan Individu
Berikut adalah penghargaan pribadi yang diterima oleh Julio Velasco:
- 1990 Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra FIVB 1990 - Pelatih Terbaik
- 1991 Medali Penghargaan Organisasi Olahraga Italia
- 1993 Piala Grand Champions Dunia Bola Voli FIVB - Pelatih Terbaik
- 1995 Piala Dunia Bola Voli Putra FIVB 1995 - Pelatih Terbaik
- 2000 Konex Award - Direktur Teknik
- 2012 Società Italiana Medici Manager - Penghargaan Teknis
- 2014 Pelatih Terbaik di Iran
- 2022 CEV - Penghargaan Pencapaian Seumur Hidup
- 2005 Dilantik ke International Volleyball Hall of Fame
5.3. Tanda Kehormatan
Julio Velasco juga telah menerima tanda kehormatan resmi atas kontribusinya:
- Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI): Palma d'oro al Merito Tecnico (Palma Emas atas Keunggulan Teknis): 2018.
- Presiden Italia: Grand Cross of the Order of Merit of the Italian Republic: 2019.
6. Penilaian dan Warisan
Julio Velasco secara luas dianggap sebagai salah satu pelatih bola voli terhebat sepanjang masa. Dampaknya terhadap dunia olahraga sangat mendalam, terutama dalam mengubah tim nasional bola voli putra Italia menjadi kekuatan dominan di kancah global. Julukan "Sang Magang Penyihir" mencerminkan kemampuannya yang luar biasa dalam mentransformasi tim dan pemain.
Filosofi "tidak ada alasan" yang ia tanamkan telah menjadi ciri khas kepelatihannya, mendorong atlet untuk melampaui batasan mereka dan mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Ia menekankan pelatihan fisik yang intensif, kekuatan mental, dan disiplin yang tak tergoyahkan. Pendekatan ini tidak hanya menghasilkan kemenangan, tetapi juga membentuk karakter pemainnya dan menciptakan budaya keunggulan.
Pengaruh Velasco melampaui dunia bola voli, seperti yang ditunjukkan oleh ketertarikan Pep Guardiola untuk belajar darinya. Ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip kepemimpinan dan manajemen yang ia terapkan memiliki relevansi universal dalam bidang olahraga dan di luar itu.
Penganugerahannya ke dalam International Volleyball Hall of Fame pada tahun 2005 merupakan pengakuan atas statusnya sebagai legenda olahraga. Kemenangan medali emasnya bersama tim nasional bola voli putri Italia di Olimpiade Paris 2024 pada usia 72 tahun semakin mengukuhkan warisannya sebagai seorang inovator dan pelatih yang relevan lintas generasi, yang terus menginspirasi dengan dedikasi dan strateginya. Velasco tidak hanya meninggalkan jejak kemenangan, tetapi juga warisan berupa pendekatan holistik terhadap olahraga yang mengutamakan pengembangan manusia seutuhnya.