1. Kehidupan dan Pendidikan
K. Anders Ericsson memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dan berkarier di bidang psikologi, dengan fokus pada studi tentang bagaimana keahlian dan kinerja unggul dikembangkan.
1.1. Masa Kecil dan Latar Belakang
K. Anders Ericsson lahir pada tanggal 23 Oktober 1947, di Swedia. Informasi lebih lanjut mengenai masa kecil atau latar belakang keluarganya tidak dijelaskan secara rinci dalam catatan yang tersedia.
1.2. Pendidikan
Ericsson menempuh pendidikan tingginya di Swedia dan memperoleh gelar PhD pada tahun 1976 dari Universitas Stockholm. Gelar ini menjadi fondasi bagi karier akademiknya yang produktif dalam bidang psikologi.
2. Karier Akademik dan Penelitian
K. Anders Ericsson memiliki karier akademik dan penelitian yang panjang dan berpengaruh, utamanya dalam studi keahlian dan kinerja manusia. Penelitiannya telah membentuk pemahaman modern tentang bagaimana individu mengembangkan kemampuan superior.
2.1. Penelitian Keahlian dan Latihan yang Disengaja
Ericsson mendedikasikan penelitiannya untuk memahami bagaimana para pelaku kinerja unggul (expert performers) memperoleh kemampuan superior mereka. Ia mempelajari kinerja ahli di berbagai bidang seperti kedokteran, musik, catur, dan olahraga. Fokus utamanya adalah pada konsep latihan yang disengaja (deliberate practice), yang didefinisikannya sebagai praktik terfokus dan ekstensif yang dilakukan di luar zona nyaman seseorang, dengan konsentrasi tinggi dan umpan balik yang terstruktur.
Dalam sebuah makalah yang sangat banyak dikutip pada tahun 1993, Ericsson dan rekan-rekannya melakukan studi terhadap pemain biola ahli. Mereka menyimpulkan bahwa bakat para pemain biola ini tidak berasal dari kemampuan bawaan, melainkan dari sejumlah besar latihan yang disengaja selama periode 10 tahun atau lebih. Penelitian Ericsson secara kritis melengkapi penelitian lain yang membahas kemampuan kognitif, kepribadian, dan minat, yang membantu peneliti memahami dan memprediksi latihan yang disengaja serta kinerja ahli.
2.2. Kolaborasi dan Pengembangan Teori
Sepanjang karier K. Anders Ericsson, ia berkolaborasi dengan berbagai sarjana terkemuka untuk mengembangkan teori-teori penting:
- Dengan Bill Chase, ia mengembangkan Teori Memori Terampil (Theory of Skilled Memory). Teori ini didasarkan pada analisis rinci kinerja memori luar biasa yang diperoleh secara akuisisi. Salah satu hasil eksperimennya yang paling mencolok adalah melatih seorang siswa untuk memiliki rentang digit lebih dari 100 digit, menunjukkan kemampuan memori yang luar biasa dapat dilatih.
- Dengan Herbert A. Simon, penelitian Ericsson tentang laporan verbal pemikiran diringkas dalam buku Protocol Analysis: Verbal Reports as Data, yang direvisi pada tahun 1993. Karya ini membahas bagaimana laporan verbal dapat digunakan sebagai data dalam analisis proses berpikir.
- Dengan Walter Kintsch, ia memperluas teori ini ke dalam memori jangka panjang (long-term memory) untuk menjelaskan memori kerja superior (superior working memory) dari para pelaku kinerja ahli dan ahli memori.
2.3. Hubungan dengan "Aturan 10.000 Jam"
Konsep "Aturan 10.000 Jam" yang menyatakan bahwa untuk mencapai tingkat keahlian kelas dunia dalam suatu bidang, seseorang harus berlatih selama sekitar 10.000 jam, muncul dari penelitian Ericsson tahun 1993. Konsep ini kemudian dipopulerkan secara luas oleh Malcolm Gladwell dalam bukunya Outliers.
Namun, Ericsson kemudian mengkritik dan mengklarifikasi misinterpretasi aturan tersebut. Ia menyatakan bahwa "aturan ini salah dalam beberapa hal". Ericsson menjelaskan bahwa 10.000 jam adalah jumlah rata-rata jam latihan yang disengaja yang telah dicapai oleh para pemain biola dalam studinya pada usia 20 tahun, dan pada titik itu, para pemain biola tersebut "masih jauh dari menjadi master". Selain itu, jumlah jam yang dibutuhkan untuk menjadi ahli telah ditunjukkan bervariasi tergantung pada bidangnya. Gladwell juga tidak membedakan antara latihan yang disengaja dan bentuk-bentuk latihan lainnya, yang merupakan perbedaan krusial dalam teori Ericsson. Ericsson menekankan bahwa kualitas dan jenis latihan jauh lebih penting daripada sekadar akumulasi waktu.
3. Publikasi Utama
K. Anders Ericsson telah menerbitkan sejumlah buku dan artikel ilmiah yang berpengaruh, membentuk bidang penelitian keahlian dan kinerja.
3.1. Buku
Ericsson adalah penulis dan editor beberapa buku penting yang menjadi referensi dalam studi keahlian:
- Peak: Secrets from the New Science of Expertise (2016), ditulis bersama Robert Pool. Buku ini menjelaskan prinsip-prinsip di balik pengembangan keahlian dan bagaimana setiap orang dapat menerapkan latihan yang disengaja untuk meningkatkan kinerja.
- Toward a General Theory of Expertise (1991), diedit bersama Jacqui Smith.
- The Road to Excellence: The Acquisition of Expert Performance in the Arts and Sciences, Sports and Games (1996), sebuah koleksi yang dieditnya.
- Expert Performance in Sports: Recent Advances in Research on Sport Expertise (2003), sebuah koleksi yang dieditnya bersama Janet Starkes.
3.2. Artikel Jurnal dan Buku yang Diedit
Kontribusinya terhadap literatur ilmiah juga mencakup berbagai artikel jurnal dan buku yang diedit, di antaranya:
- "The Role of Deliberate Practice in the Acquisition of Expert Performance" (1993), sebuah artikel seminal di jurnal Psychological Review yang mendasari konsep latihan yang disengaja.
- "Long-term working memory" (1995), bersama W. Kintsch, diterbitkan di Psychological Review.
- "The Making of an Expert" (2007), diterbitkan di Harvard Business Review.
- "Giftedness and evidence for reproducibly superior performance" (2007), bersama Roy W. Roring dan Kiruthiga Nandagopal, diterbitkan di High Ability Studies.
- "The Search for General Abilities and Basic Capacities: Theoretical Implications from the Modifiability and Complexity of Mechanisms Mediating Expert Performance" (2003), sebuah bab dalam buku The Psychology of Abilities, Competencies, and Expertise, yang diedit oleh Robert J. Sternberg dan Elena L. Grigorenko.
- Ia juga merupakan salah satu editor The Cambridge Handbook of Expertise and Expert Performance (2006), sebuah volume komprehensif yang meninjau penelitian terkini di bidang keahlian.
4. Penghargaan dan Pengakuan
Atas kontribusinya yang signifikan dalam bidang psikologi, K. Anders Ericsson menerima berbagai penghargaan dan pengakuan. Ia memegang posisi sebagai Cendekia Terkemuka Conradi (Conradi Eminent Scholar) dan Profesor Psikologi di Universitas Negeri Florida (Florida State University). Selain itu, ia juga diakui sebagai Anggota (Fellow) Asosiasi Psikologi Amerika (American Psychological Association), yang merupakan kehormatan penting dalam komunitas psikologi.
5. Kematian
K. Anders Ericsson meninggal dunia pada tanggal 17 Juni 2020, di usia 72 tahun. Kepergiannya meninggalkan dampak yang mendalam pada bidang psikologi kognitif dan penelitian keahlian.
6. Warisan dan Penilaian
Warisan K. Anders Ericsson sangat signifikan, baik dalam ranah akademik maupun persepsi publik, terutama terkait pemahamannya tentang keahlian dan peran latihan.
6.1. Dampak Akademik
Kontribusi K. Anders Ericsson terhadap psikologi, khususnya psikologi kognitif dan penelitian kinerja, sangat mendalam. Penelitiannya tentang latihan yang disengaja menjadi kerangka kerja fundamental untuk memahami bagaimana individu, baik dalam bidang seperti kedokteran maupun musik, mencapai kinerja superior. Ia menunjukkan bahwa kemampuan luar biasa bukanlah semata-mata hasil bakat bawaan, melainkan hasil dari usaha yang sistematis dan terfokus. Program penelitiannya telah membuka jalan bagi studi-studi selanjutnya tentang pengembangan keterampilan, pembelajaran, dan kinerja ahli, serta bagaimana faktor-faktor seperti kemampuan kognitif, kepribadian, dan minat berinteraksi dengan latihan yang disengaja.
6.2. Persepsi dan Pengaruh Publik
Penelitian Ericsson memiliki dampak yang luas pada pemahaman masyarakat tentang bakat, usaha, dan pengembangan keterampilan. Meskipun konsep "Aturan 10.000 Jam" yang berasal dari karyanya menjadi sangat populer melalui Malcolm Gladwell, Ericsson secara aktif mengklarifikasi dan mengkritik misinterpretasi yang muncul. Ia gigih menekankan bahwa bukan hanya jumlah waktu latihan yang penting, tetapi kualitas dan jenis latihan yang sangat terfokus dan terstruktur (latihan yang disengaja). Melalui upaya klarifikasi ini, Ericsson membantu mengubah narasi populer dari bakat sebagai sesuatu yang statis menjadi kemampuan yang dapat dikembangkan melalui upaya yang disengaja dan terarah, memberikan pesan yang memberdayakan bahwa keahlian dapat dicapai oleh siapa saja yang menerapkan prinsip-prinsip latihan yang efektif.
7. Pranala luar
- [http://www.psy.fsu.edu/faculty/ericsson.dp.html Profil fakultas Universitas Negeri Florida]