1. Kehidupan Awal dan Karier Amatir
Kenta Nishimoto memulai perjalanannya di dunia bulu tangkis sejak usia muda, meniti karier dari tingkat sekolah hingga universitas sebelum akhirnya menjadi pemain profesional yang disegani.
1.1. Masa Kecil dan Latar Belakang Akademik
Kenta Nishimoto lahir pada 30 Agustus 1994, di Ise, Prefektur Mie, Jepang. Ia menempuh pendidikan awal di Sekolah Menengah Pertama Omata di Ise. Untuk mengembangkan bakat bulu tangkisnya, Nishimoto kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Saitama Sakae di Prefektur Saitama, sebuah institusi yang terkenal sebagai salah satu sekolah bulu tangkis paling bergengsi di Jepang. Di sana, ia mengasah keterampilan dasar dan menunjukkan potensi besar dalam olahraga tersebut.
1.2. Karier Universitas
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, Nishimoto melanjutkan studi dan karier bulu tangkisnya di Universitas Chuo di Tokyo. Ia terdaftar di Fakultas Hukum universitas tersebut dan berhasil lulus pada tahun 2017. Selama masa kuliahnya, Nishimoto meraih prestasi signifikan dalam ajang bulu tangkis tingkat universitas. Ia berhasil memenangkan Kejuaraan Mahasiswa Seluruh Jepang untuk nomor tunggal putra sebanyak tiga kali berturut-turut, yaitu pada tahun 2013, 2014, dan 2015. Pencapaian ini menegaskan dominasinya di level amatir dan menjadi fondasi kuat bagi transisinya ke kancah profesional.
2. Karier Profesional
Perjalanan karier profesional Kenta Nishimoto dimulai dengan debut di turnamen internasional dan terus berkembang melalui berbagai tim dan pencapaian penting di panggung dunia.
2.1. Debut dan Tahun-tahun Awal (2013-2017)
Karier profesional Nishimoto dimulai pada tahun 2013, di mana ia segera menunjukkan potensi yang menjanjikan. Pada tahun yang sama, ia berhasil mencapai final turnamen Russia Open Grand Prix, namun harus puas sebagai juara kedua setelah dikalahkan oleh pemain Rusia, Vladimir Ivanov.
Pada tahun 2016, Nishimoto meraih gelar juara pertamanya di tingkat domestik dengan memenangkan Kejuaraan Bulu Tangkis Nasional Jepang untuk nomor tunggal putra. Seiring dengan peningkatan performanya, Nishimoto bergabung dengan tim bulu tangkis Tonami Transportation pada April 2017, menandai langkah penting dalam karier klubnya. Pada Agustus 2017, ia berpartisipasi dalam Universiade Musim Panas 2017 di Taipei, di mana ia berhasil meraih medali perak di nomor tunggal putra setelah kalah dari Wang Tzu-wei di final. Di tahun yang sama, ia juga menjadi juara kedua di French Open Superseries dan meraih posisi *runner-up* di Kejuaraan Bulu Tangkis Nasional Jepang.
2.2. Terobosan dan Kesuksesan Internasional (2017-2022)
Periode antara 2017 hingga 2022 menjadi fase penting dalam karier Nishimoto, di mana ia mulai meraih terobosan di level internasional. Pada Januari 2018, ia mencapai final pertamanya di ajang BWF World Tour pada Malaysia Masters, namun harus mengakui keunggulan juara dunia saat itu, Viktor Axelsen. Beberapa bulan kemudian, pada Pesta Olahraga Asia 2018 di Jakarta-Palembang, Nishimoto berhasil meraih medali perunggu di nomor tunggal putra setelah kalah di semifinal dari pemain favorit tuan rumah dan peraih medali emas, Jonatan Christie. Ia juga meraih medali perunggu di nomor beregu putra pada ajang yang sama. Pada akhir 2018, ia kembali mencapai final di Hong Kong Open, tetapi dikalahkan oleh pemain Korea Selatan, Son Wan-ho.
Memasuki musim 2019, Nishimoto mencapai final pertamanya di German Open, namun harus kalah dari rekan senegaranya, Kento Momota. Pada tahun 2020, ia juga menjadi juara kedua di Thailand Masters setelah dikalahkan oleh pemain Hong Kong, Ng Ka Long. Pada Mei 2020, Nishimoto meninggalkan Tonami Transportation dan menjadi pemain independen yang berafiliasi dengan Asosiasi Bulu Tangkis Prefektur Gifu. Pada tahun 2022, ia bergabung dengan tim JTEKT.
Puncak periode ini datang pada September 2022, ketika Nishimoto berhasil meraih gelar internasional pertamanya di ajang Japan Open. Di final, ia mengalahkan Chou Tien-chen dalam pertandingan tiga gim yang ketat. Setelah kemenangannya, Nishimoto mengungkapkan kebahagiaan dan sedikit kelegaan karena akhirnya meraih gelar juara perdananya, serta berterima kasih kepada penonton tuan rumah atas dukungan mereka.
2.3. Karier Terbaru dan Partisipasi Olimpiade (2023-Sekarang)
Dalam beberapa tahun terakhir, Kenta Nishimoto terus menunjukkan performa konsisten di berbagai turnamen internasional. Pada tahun 2023, ia berhasil memenangkan Spain Masters setelah mengalahkan rekan senegaranya, Kanta Tsuneyama, di final. Namun, ia juga mengalami beberapa kekalahan di final turnamen besar lainnya pada tahun yang sama, termasuk menjadi juara kedua di Hong Kong Open (melawan Jonatan Christie), China Masters (melawan Kodai Naraoka), dan Syed Modi International (melawan Chi Yu-jen).
Pada 21 Mei 2024, Kenta Nishimoto secara resmi diumumkan sebagai salah satu perwakilan Jepang untuk nomor tunggal putra di Olimpiade Musim Panas Paris 2024. Di Olimpiade tersebut, ia berhasil melaju ke babak 16 besar sebelum akhirnya dikalahkan oleh pemain Thailand, Kunlavut Vitidsarn, dengan skor 1-2 pada 1 Agustus 2024. Nishimoto secara resmi menduduki peringkat ke-9 di turnamen Olimpiade tersebut.
Pada 6 September 2018, Nishimoto mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya yaitu peringkat ke-9 dunia. Per 18 Februari 2025, peringkatnya berada di posisi ke-17. Untuk musim 2025 dan seterusnya, Nishimoto akan dilatih oleh Sho Sasaki dan Kazumasa Sakai.
3. Prestasi Turnamen Utama
Kenta Nishimoto telah mengumpulkan sejumlah medali dan hasil penting sepanjang kariernya di various turnamen bulu tangkis bergengsi.
3.1. Hasil Turnamen Individu
Kenta Nishimoto telah tampil di berbagai final turnamen individu di bawah naungan Badminton World Federation (BWF).
BWF World Tour (2 gelar, 7 juara kedua)
Tahun | Turnamen | Level | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2018 | Malaysia Masters | Super 500 | Viktor Axelsen (Denmark) | 13-21, 23-21, 18-21 | Juara kedua |
2018 | Hong Kong Open | Super 500 | Son Wan-ho (Korea Selatan) | 21-14, 17-21, 13-21 | Juara kedua |
2019 | German Open | Super 300 | Kento Momota (Jepang) | 10-21, 16-21 | Juara kedua |
2020 | Thailand Masters | Super 300 | Ng Ka Long (Hong Kong) | 21-16, 13-21, 12-21 | Juara kedua |
2022 | Japan Open | Super 750 | Chou Tien-chen (Taiwan) | 21-19, 21-23, 21-17 | Juara |
2023 | Spain Masters | Super 300 | Kanta Tsuneyama (Jepang) | 15-21, 21-18, 21-19 | Juara |
2023 | Hong Kong Open | Super 500 | Jonatan Christie (Indonesia) | 21-12, 20-22, 18-21 | Juara kedua |
2023 | China Masters | Super 750 | Kodai Naraoka (Jepang) | 13-21, 13-21 | Juara kedua |
2023 | Syed Modi International | Super 300 | Chi Yu-jen (Taiwan) | 22-20, 12-21, 17-21 | Juara kedua |
BWF Superseries (1 juara kedua)
Tahun | Turnamen | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2017 | French Open | Srikanth Kidambi (India) | 14-21, 13-21 | Juara kedua |
BWF Grand Prix (1 juara kedua)
Tahun | Turnamen | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2013 | Russian Open | Vladimir Ivanov (Rusia) | 17-21, 21-15, 14-21 | Juara kedua |
3.2. Hasil Pesta Olahraga Multi-Cabang
Nishimoto telah mewakili Jepang dalam berbagai ajang multi-cabang dan meraih medali.
Pesta Olahraga Asia
Tunggal Putra
Tahun | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2018 | Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia | Jonatan Christie (Indonesia) | 15-21, 21-15, 19-21 | ![]() Perunggu |
Universiade Musim Panas
Tunggal Putra
Tahun | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|
2017 | Gimnasium Taipei, Taipei, Taiwan | Wang Tzu-wei (Taiwan) | 16-21, 15-21 | ![]() Perak |
3.3. Hasil Kompetisi Beregu
Kenta Nishimoto juga menjadi bagian penting dari tim nasional Jepang di various kompetisi beregu internasional.
Piala Sudirman
Tahun | Lokasi | Nomor | Hasil |
---|---|---|---|
2017 | Gold Coast, Australia | Beregu campuran | ![]() Perunggu |
2019 | Nanning, Tiongkok | Beregu campuran | ![]() Perak |
2021 | Vantaa, Finlandia | Beregu campuran | ![]() Perak |
2023 | Suzhou, Tiongkok | Beregu campuran | ![]() Perunggu |
Piala Thomas
Tahun | Lokasi | Nomor | Hasil |
---|---|---|---|
2018 | Bangkok, Thailand | Beregu putra | ![]() Perak |
2020 | Aarhus, Denmark | Beregu putra | ![]() Perunggu |
2022 | Bangkok, Thailand | Beregu putra | ![]() Perunggu |
Kejuaraan Beregu Campuran Asia
Tahun | Lokasi | Nomor | Hasil |
---|---|---|---|
2017 | Kota Ho Chi Minh, Vietnam | Beregu campuran | ![]() Emas |
2025 | Qingdao, Tiongkok | Beregu campuran | ![]() Perunggu |
Kejuaraan Beregu Asia
Tahun | Lokasi | Nomor | Hasil |
---|---|---|---|
2016 | Hyderabad, India | Beregu putra | ![]() Perak |
2020 | Manila, Filipina | Beregu putra | ![]() Perunggu |
2024 | Selangor, Malaysia | Beregu putra | ![]() Perunggu |
Pesta Olahraga Asia
Beregu Putra
Tahun | Lokasi | Hasil |
---|---|---|
2018 | Jakarta-Palembang, Indonesia | ![]() Perunggu |
2022 | Hangzhou, Tiongkok | ![]() Perunggu |
Universiade Musim Panas
Beregu Campuran
Tahun | Lokasi | Hasil |
---|---|---|
2017 | Taipei, Taiwan | ![]() Perak |
Kejuaraan Dunia Junior BWF
Beregu Campuran
Tahun | Lokasi | Hasil |
---|---|---|
2012 | Chiba, Jepang | ![]() Perak |
Kejuaraan Junior Asia
Beregu Campuran
Tahun | Lokasi | Hasil |
---|---|---|
2012 | Gimcheon, Korea Selatan | ![]() Emas |
4. Kehidupan Pribadi
Kenta Nishimoto lahir dengan tinggi 180 cm dan berat 75 kg. Ia bermain bulu tangkis dengan tangan kanan dan memiliki golongan darah B. Informasi publik mengenai kehidupan pribadinya di luar lapangan bulu tangkis tidak terlalu banyak.
5. Warisan dan Pengakuan
Kenta Nishimoto telah mengukir namanya sebagai salah satu pemain bulu tangkis tunggal putra terkemuka dari Jepang. Sepanjang kariernya, ia telah menunjukkan dedikasi dan ketekunan yang luar biasa, membawa pulang banyak medali dari berbagai kompetisi bergengsi di tingkat regional maupun internasional. Prestasinya, seperti meraih gelar juara Japan Open dan menjadi wakil Jepang di Olimpiade Musim Panas Paris 2024, tidak hanya mengangkat namanya sendiri tetapi juga berkontribusi pada peningkatan citra bulu tangkis Jepang di kancah global. Konsistensinya dalam bersaing di level tertinggi dan kemampuannya untuk bangkit dari kekalahan menunjukkan semangat juang yang patut diacungi jempol, menjadikannya inspirasi bagi generasi muda atlet bulu tangkis.