1. Overview
Kim Lee-sub (lahir 김이섭Kim I-seopBahasa Korea, 27 April 1974) adalah seorang mantan pesepak bola profesional asal Korea Selatan yang berposisi sebagai penjaga gawang. Setelah pensiun sebagai pemain, ia beralih profesi menjadi pelatih dan saat ini menjabat sebagai pelatih penjaga gawang untuk Pohang Steelers. Sepanjang kariernya, Kim Lee-sub dikenal luas atas kontribusinya di beberapa klub ternama Korea Selatan seperti Pohang Steelers, Jeonbuk Hyundai Motors, dan Incheon United. Khususnya di Incheon United, ia dikenang sebagai salah satu legenda klub karena perannya sebagai anggota pendiri dan kontribusinya yang signifikan dalam periode awal klub.
2. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Kim Lee-sub lahir pada tanggal 27 April 1974 di Gwangju, sebuah kota metropolitan yang terletak di bagian barat daya Korea Selatan. Ia menempuh pendidikan menengahnya di Sungui Science and Technology High School (sebelumnya dikenal sebagai Sungui Commercial High School), di mana ia mengembangkan bakatnya dalam dunia sepak bola. Setelah lulus dari sekolah menengah, ia melanjutkan studinya di Jeonju University, sebuah institusi pendidikan tinggi yang berlokasi di Jeonju, Jeolla Utara. Di sana, ia memperkuat tim sepak bola universitas sebelum memulai karier profesionalnya.
3. Karier Pemain
Kim Lee-sub memulai karier profesionalnya sebagai penjaga gawang pada tahun 1997 dan bermain untuk beberapa klub besar di Liga K selama 13 tahun sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2011.
3.1. Pohang Steelers
Kim Lee-sub bergabung dengan Pohang Steelers pada tahun 1997, menandai awal karier profesionalnya. Ia dengan cepat menempati posisi sebagai penjaga gawang utama tim, memainkan peran penting dalam dua musim pertamanya. Di bawah kepemimpinannya, Pohang Steelers berhasil meraih posisi keempat di K League 1997 dan posisi ketiga di K League 1998. Tim juga berhasil melaju ke semifinal Piala FA Korea Selatan selama dua musim berturut-turut. Puncak dari kariernya di Pohang adalah saat ia membantu tim memenangkan gelar Liga Champions AFC secara berturut-turut.
Namun, pada musim 1999, posisinya sebagai penjaga gawang utama mulai tergantikan setelah masuknya Cho Jun-ho, yang kini menjadi pelatih penjaga gawang Malaysia. Situasi semakin sulit ketika Kim Byung-ji, penjaga gawang legendaris dari Ulsan Hyundai, bergabung dengan Pohang pada tahun 2001. Dengan kehadiran Kim Byung-ji, Kim Lee-sub sepenuhnya terpinggirkan dari posisi starter. Akibatnya, pada tanggal 1 Agustus 2001, ia dilepas sebagai pemain agen bebas dan sempat kesulitan menemukan klub baru selama beberapa waktu.
3.2. Jeonbuk Hyundai Motors
Setelah periode tanpa klub, Kim Lee-sub akhirnya menemukan klub baru pada pertengahan musim 2002 dengan bergabung ke Jeonbuk Hyundai Motors. Ia kembali ke kota tempat universitasnya berada, Jeonju. Selama periode ini hingga musim 2003, ia lebih sering berstatus sebagai penjaga gawang cadangan. Meskipun demikian, ia sempat merasakan manisnya gelar juara saat Jeonbuk Hyundai Motors memenangkan Piala FA Korea Selatan 2003.
3.3. Incheon United
Setelah musim 2003 berakhir, Kim Lee-sub mendapatkan status sebagai pemain agen bebas lagi. Ia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan klub yang baru didirikan, Incheon United, pada awal musim 2004 sebagai salah satu anggota pendiri tim. Ia menghabiskan sebagian besar sisa karier bermainnya di Incheon United hingga musim 2010. Selama berada di Incheon, perannya berganti-ganti antara penjaga gawang cadangan dan starter.
Kim Lee-sub memberikan kontribusi yang signifikan bagi Incheon United. Ia menjadi bagian dari tim yang berhasil meraih posisi *runner-up* di K League 2005, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi tim yang baru berdiri. Selain itu, ia juga membantu Incheon United lolos ke semifinal Piala FA sebanyak dua kali. Setelah musim 2010, ia menyerahkan posisi penjaga gawang utama kepada pemain yang lebih muda, Yoon Ki-won. Kim Lee-sub secara resmi mengakhiri karier profesionalnya selama 13 tahun pada tahun 2011, pensiun bersama dengan Lim Joong-yong, rekan setimnya di Incheon United.
4. Karier Pelatih
Setelah pensiun sebagai pemain profesional pada tahun 2011, Kim Lee-sub memutuskan untuk tetap berkecimpung di dunia sepak bola, beralih peran menjadi seorang pelatih. Ia kini menjabat sebagai pelatih penjaga gawang untuk mantan klubnya, Pohang Steelers.
5. Kehidupan Pribadi
Kim Lee-sub dikenal sebagai sosok yang berdedikasi terhadap sepak bola, baik selama kariernya sebagai pemain maupun pelatih.
5.1. Hubungan Keluarga
Ia memiliki seorang putra bernama Kim Jun-hong, yang juga mengikuti jejak ayahnya di dunia sepak bola profesional sebagai seorang penjaga gawang. Kim Jun-hong saat ini bermain untuk Gimcheon Sangmu FC dan juga merupakan anggota tim nasional sepak bola U-20 Korea Selatan. Ia sempat menjadi bagian dari tim Jeonbuk Hyundai Motors dan Jeonbuk Hyundai Motors B, sebuah ironi mengingat Jeonbuk adalah klub kedua ayahnya dan Gimcheon Sangmu adalah klub yang memiliki koneksi militer.
6. Penilaian
Karier Kim Lee-sub sebagai pemain dan pelatih sepak bola telah meninggalkan jejak penting dalam sejarah sepak bola Korea Selatan. Sebagai seorang penjaga gawang, ia dikenal karena ketangguhan dan kontribusinya pada kesuksesan tim, terutama di awal kariernya bersama Pohang Steelers yang meraih gelar Liga Champions AFC dua kali berturut-turut. Kemampuannya juga terlihat saat ia menjadi bagian dari tim Jeonbuk Hyundai Motors yang menjuarai Piala FA Korea Selatan 2003.
Namun, kontribusi terbesarnya mungkin terlihat selama periode di Incheon United. Sebagai salah satu anggota pendiri tim pada tahun 2004, Kim Lee-sub memainkan peran krusial dalam membangun identitas dan fondasi klub. Ia adalah bagian tak terpisahkan dari tim yang secara mengejutkan meraih *runner-up* di K League 2005, sebuah pencapaian fenomenal bagi sebuah tim baru. Perannya yang konsisten, baik sebagai starter maupun cadangan, serta dedikasinya selama tujuh musim di Incheon United, telah mengukuhkan statusnya sebagai salah satu legenda sejati klub. Para penggemar Incheon United mengenang Kim Lee-sub bukan hanya karena kemampuannya di lapangan, tetapi juga karena loyalitas dan komitmennya terhadap tim yang ia bantu bangun dari nol. Peralihannya ke dunia kepelatihan, khususnya sebagai pelatih penjaga gawang di Pohang Steelers, menunjukkan dedikasinya yang berkelanjutan terhadap pengembangan talenta sepak bola di Korea Selatan.