1. Kehidupan awal dan pendidikan
Kim Yeong-do memiliki awal kehidupan yang berpindah-pindah, yang kemudian membentuk minat dan kariernya di masa depan. Ia menunjukkan ketertarikan pada mendaki gunung sejak usia muda, yang membawanya pada pendidikan formal di bidang filsafat.
1.1. Kelahiran dan masa kanak-kanak
Kim Yeong-do dilahirkan pada 18 Oktober 1924, di Jeongju-gun, Provinsi Pyongan Utara pada masa pemerintahan Jepang di Korea, yang kini dikenal sebagai Jeongju-si, Provinsi Pyongan Utara. Pada usia lima tahun, keluarganya pindah ke Pyongyang, di mana ia menghabiskan masa kanak-kanaknya. Ia berasal dari klan (Bon-gwan) Gimhae Kim.
1.2. Pendidikan dan minat awal
Kim Yeong-do menyelesaikan pendidikan formalnya di Pyeongyang Higher Common School (Sekolah Menengah Atas Pyongyang). Setelah itu, ia melanjutkan studi di Universitas Nasional Seoul, tempat ia lulus dari Fakultas Sastra dan Sains dengan mengambil jurusan filsafat. Selama masa sekolah menengah, minatnya terhadap dunia pendakian gunung mulai tumbuh setelah ia membaca buku-buku karya Ryokichi Oshima. Ia memperdalam pengetahuannya dengan membaca berbagai literatur tentang pendakian gunung yang ditulis dalam bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan bahasa Jerman.
2. Awal karier
Sebelum dikenal luas sebagai pendaki gunung dan politikus, Kim Yeong-do telah meniti karier di bidang militer dan akademis, yang memberinya pengalaman berharga.
2.1. Dinas militer
Selama Perang Korea, Kim Yeong-do mendaftar sebagai sukarelawan mahasiswa untuk bergabung dengan Angkatan Darat Republik Korea. Ia kemudian bertugas sebagai perwira penerjemah dan pada tahun 1955, ia diangkat sebagai kapten sebelum dipindahkan ke cadangan militer.
2.2. Karier mengajar dan akademis
Setelah masa dinas militernya, Kim Yeong-do beralih ke dunia pendidikan. Dari tahun 1956 hingga 1963, ia bekerja sebagai guru di Sekolah Menengah Atas Seongdong di Seoul. Selain itu, ia juga menjadi profesor filsafat di Akademi Militer Korea, tempat ia berbagi pengetahuannya tentang pemikiran filosofis.
3. Karier politik
Kim Yeong-do memasuki arena politik setelah berkarier di militer dan akademis, dan ia berhasil menduduki posisi penting dalam Partai Republik Demokratik serta di Majelis Nasional.
3.1. Masuk politik dan peran partai
Pada tahun 1963, Kim Yeong-do secara resmi bergabung dengan Partai Republik Demokratik, yang saat itu merupakan partai berkuasa. Ia dengan cepat naik pangkat dan memegang beberapa jabatan kunci dalam partai, termasuk sebagai Kepala Departemen Propaganda, Kepala Kantor Perencanaan dan Koordinasi, dan Wakil Sekretaris Jenderal partai.
3.2. Kegiatan Majelis Nasional ke-9
Dari tahun 1973 hingga 1979, Kim Yeong-do menjabat sebagai anggota Majelis Nasional ke-9 Korea Selatan. Ia mewakili Yushin Chonguhoe, sebuah kelompok politik yang dibentuk di bawah sistem otoriter Yushin pada era tersebut. Selama masa jabatannya, ia aktif dalam kegiatan legislatif dan berkontribusi pada proses legislasi negara.
4. Kegiatan mendaki gunung dan ekspedisi
Kim Yeong-do dikenal luas atas ekspedisi dan kontribusinya yang signifikan dalam dunia pendakian gunung dan eksplorasi. Pencapaiannya tidak hanya terbatas pada pendakian, tetapi juga pengembangan infrastruktur dan organisasi alpin di Korea.
4.1. Kontribusi pada infrastruktur dan organisasi alpin
Antara tahun 1970 dan 1971, Kim Yeong-do memimpin proyek pembangunan 34 tempat perlindungan di berbagai pegunungan di seluruh Korea Selatan, yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para pendaki. Pada tahun 1971, ia juga memberikan dukungan finansial untuk ekspedisi ke Lhotse Shar di Pegunungan Himalaya. Berkat kontribusinya yang besar, ia terpilih sebagai Wakil Presiden Federasi Alpin Korea dari tahun 1971 hingga 1976. Kemudian, dari Oktober 1976 hingga Desember 1980, ia menjabat sebagai Presiden ke-7 Federasi tersebut.
4.2. Ekspedisi besar
Sebagai seorang penjelajah sejati, Kim Yeong-do memimpin dua ekspedisi bersejarah yang mengukir namanya dalam sejarah Korea.
4.2.1. Ekspedisi Everest 1977
Pada 15 September 1977, Kim Yeong-do memimpin ekspedisi Gunung Everest pertama yang dilakukan oleh Korea. Di bawah kepemimpinannya, Ko Sang-don berhasil menjadi orang Korea pertama yang mencapai puncak Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia. Prestasi ini menjadikan Korea sebagai negara kedelapan di dunia yang berhasil memiliki pendaki Everest. Tim ekspedisi tersebut terdiri dari 18 orang.
4.2.2. Ekspedisi Arktik 1978
Pada tahun 1978, Kim Yeong-do melanjutkan petualangannya dengan memimpin ekspedisi Arktik Korea. Ekspedisi ini menjadi eksplorasi pertama Korea ke Greenland. Mereka berhasil mencapai Lintang Utara 80 derajat 2 menit 7 detik di dalam Lingkaran Arktik, menandai pencapaian penting dalam sejarah eksplorasi Korea.
4.3. Direktur Lembaga Penelitian Pendakian Gunung Korea
Sejak tahun 1982, Kim Yeong-do menjabat sebagai Direktur Lembaga Penelitian Pendakian Gunung Korea. Dalam perannya ini, ia terus berkontribusi pada pengembangan ilmu dan teknik pendakian gunung, serta mempromosikan penelitian di bidang alpinisme.
5. Karya tulis dan terjemahan
Selain kariernya sebagai pendaki gunung dan politikus, Kim Yeong-do juga merupakan seorang penulis dan penerjemah yang produktif, menyumbangkan banyak karya penting bagi literatur pendakian gunung di Korea.
5.1. Karya utama
Kim Yeong-do menerbitkan beberapa kumpulan esai yang berfokus pada tema pendakian gunung dan filosofi alam. Di antara karya-karya utamanya adalah "Are We Climbing Mountains?" (우리는 산에 오르고 있는가Urineun Sane Oreugo InneungaBahasa Korea), "Philosophy of Mountains" (산의 사상San-ui SasangBahasa Korea), dan "My Everest" (나의 에베레스트Naui EbereseuteuBahasa Korea). Karya-karya ini mencerminkan pemikiran mendalamnya tentang hubungan antara manusia dan alam pegunungan.
5.2. Kegiatan terjemahan
Kim Yeong-do juga aktif sebagai penerjemah, membawa karya-karya penting dari pendaki gunung dan penulis terkenal dunia ke dalam bahasa Korea. Ia menerjemahkan buku-buku dari alpinis legendaris seperti Reinhold Messner, Yvon Chouinard, Edward Whymper, dan John Hunt.
6. Kehidupan pribadi
Kim Yeong-do adalah seorang Kristen. Informasi lebih lanjut tentang kehidupan pribadinya terbatas di ranah publik, selain asal klan (bon-gwan) Gimhae Kim miliknya.
7. Penghargaan dan kehormatan
Sepanjang hidupnya, Kim Yeong-do menerima beberapa penghargaan dan kehormatan yang mengakui kontribusinya yang luar biasa.
Pada tahun 2012, bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-50 Federasi Alpin Korea, Kim Yeong-do terpilih sebagai salah satu dari "50 Tokoh yang Menerangi Federasi Alpin Korea." Ini merupakan pengakuan atas peran pentingnya dalam sejarah dan perkembangan alpinisme Korea.
Pada tahun 2023, ia dianugerahi Penghargaan Khusus di Festival Film Gunung Dunia Ulju. Upacara penghargaan ini diselenggarakan sehari sebelum kematiannya, yaitu pada 20 Oktober 2023. Karena alasan usia dan kondisi kesehatan, Kim Yeong-do tidak dapat hadir secara langsung untuk menerima penghargaan tersebut, dan putranya mewakilinya.
8. Kematian
Kim Yeong-do meninggal dunia pada 21 Oktober 2023, di kediamannya di Uijeongbu, Gyeonggi-do, Korea Selatan. Ia meninggal karena usia lanjut pada usia 99 tahun.
9. Warisan dan penerimaan
Kim Yeong-do meninggalkan warisan yang mendalam sebagai seorang pionir di berbagai bidang. Sebagai seorang pendaki gunung dan penjelajah, ia tidak hanya memimpin ekspedisi bersejarah ke Gunung Everest dan Arktik, tetapi juga meletakkan dasar bagi pengembangan infrastruktur dan organisasi alpin di Korea Selatan. Kontribusinya dalam membangun 34 tempat perlindungan gunung dan perannya sebagai Presiden Federasi Alpin Korea sangat penting bagi pertumbuhan komunitas pendakian gunung.
Di bidang politik, ia menjabat sebagai anggota Majelis Nasional, yang menunjukkan komitmennya pada layanan publik. Lebih dari itu, sebagai seorang esais dan penerjemah, ia memperkaya literatur Korea dengan karya-karya orisinalnya dan terjemahan buku-buku alpinisme internasional, sehingga memperluas cakrawala pemikiran tentang hubungan antara manusia dan alam. Meskipun fokus utama adalah pada pencapaiannya, dampak gabungan dari berbagai perannya mencerminkan individu yang berpengaruh dalam membentuk budaya, olahraga, dan politik Korea modern.