1. Kehidupan Awal
Archy Marshall lahir dari pasangan Rachel Howard dan Adam Marshall di Southwark, London. Ia memiliki kerabat di Republik Ceko. Sejak usia muda, Marshall menghadapi masalah disiplin dan sering menolak untuk pergi ke sekolah. Ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya berpindah-pindah antara rumah ayahnya di Peckham dan rumah ibunya di East Dulwich. Ibunya dikenal jauh lebih tidak ketat dibandingkan ayahnya yang memiliki banyak aturan.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Marshall mengenang bahwa ayahnya harus menggendongnya secara fisik untuk membawanya ke sekolah, jika tidak, ia akan membolos dan bersembunyi di kamarnya. Saat berusia 13 tahun, ia mulai didampingi oleh seorang guru privat di rumah. Kemudian, ia diterima di Brit School untuk belajar seni, tempat ia awalnya bergumul dengan disiplin tetapi segera menemukan tempatnya. Di Brit School, ia bertemu dan berkolaborasi dengan Jamie Isaac yang menjadi kolaborator lamanya.
1.2. Tantangan Pribadi dan Latar Belakang Kreatif
Marshall pernah menjalani serangkaian tes kondisi kesehatan mental di Maudsley Hospital London. Ia mengklaim bahwa tes-tes tersebut memberatkan dirinya, dan ia merasa bahwa dokter, konselor, serta psikiater sering kali keliru. Marshall mengaku membenci semua orang dan sering bersembunyi di kamarnya selama berjam-jam. Isu-isu kesehatan mentalnya, seperti depresi dan insomnia, sering ia singgung dalam beberapa liriknya.
Dalam sebuah wawancara dengan NPR, Marshall menyatakan bahwa ia sering menciptakan seni dalam berbagai media, karena orang tuanya sangat mendorong kreativitas selama masa kecilnya. Ia menekankan bahwa seni visual, khususnya, sangat penting baginya. Ia juga selalu berhati-hati dalam merancang video musik dan sampul albumnya agar mencerminkan sensitivitas estetika pribadinya yang khas.
2. Karier Musik
Karier musik Archy Marshall berkembang melalui berbagai nama panggung dan proyek, dari awal di Brit School hingga pengakuan global, dengan serangkaian album dan kolaborasi yang diakui secara kritis.
2.1. Tahun-tahun Awal dan Perubahan Nama Panggung
Selama masa sekolahnya di Forest Hill School dan Brit School antara tahun 2008 dan 2011, Archy Marshall merilis dua single dengan nama "Zoo Kid". Pada periode ini, ia menciptakan genre musik yang ia sebut "Bluewave", yang bentuknya terealisasi dalam mixtape berjudul U.F.O.W.A.V.E. Pada Juli 2011, Marshall mulai tampil dengan nama panggung barunya, King Krule, dalam sebuah festival di Hyères, Prancis.
Banyak laporan keliru menyebutkan bahwa nama panggung King Krule terinspirasi dari karakter King K. Rool dalam serial permainan video Donkey Kong Country. Namun, Marshall sendiri menjelaskan bahwa nama tersebut diambil dari film Elvis Presley berjudul King Creole. Pada 9 Desember 2012, BBC mengumumkan bahwa ia telah dinominasikan untuk survei Sound of 2013.
2.2. Debut dan Ketenaran (2013-2015)

King Krule merilis album debutnya, 6 Feet Beneath the Moon, pada 24 Agustus 2013, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-19. Lebih dari setengah lagu dalam album ini sudah pernah dirilis di EP-nya sebelumnya. Album ini membawanya ke puncak ketenaran, terutama di Amerika Serikat, dengan penampilan di acara bincang-bincang besar seperti Conan dan Late Show with David Letterman. Pada 8 Januari 2014, ia merilis video untuk lagu "A Lizard State" yang berhasil meraih lebih dari 800 ribu penayangan di YouTube. Pada Februari 2014, King Krule tampil di sampul majalah The Fader edisi ke-90.
Pada Desember 2015, dengan nama Archy Marshall, ia merilis album berjudul A New Place 2 Drown. Proyek ini merupakan kolaborasi dengan saudaranya, Jack Marshall, dan tidak hanya mencakup 12 lagu tetapi juga buku seni visual dan teks setebal 208 halaman, serta film dokumenter berdurasi sepuluh menit. Marshall menjelaskan bahwa ia merilis album ini dengan nama Archy Marshall untuk membedakan genre musiknya, karena ia menganggap A New Place 2 Drown sebagai album hip hop dibandingkan dengan suara alternatif/jazz gelap dari 6 Feet Beneath the Moon.
2.3. Pengakuan Berkelanjutan dan Karya Terbaru (2017-Sekarang)
Marshall melanjutkan aktivitas musikalnya dengan merilis dua lagu baru, "Czech One" pada Agustus 2017 dan "Dum Surfer" pada September 2017, keduanya di bawah nama King Krule. Pada 13 Oktober, ia merilis album studio keduanya, The Ooz, di bawah nama King Krule. Album ini mencakup single-single yang dirilis dalam dua bulan sebelumnya serta 17 lagu baru. The Ooz menerima ulasan yang sangat positif dari para kritikus dan menduduki peringkat ke-83 sebagai album yang paling banyak dibahas dan ke-75 sebagai album yang paling banyak dibagikan pada tahun 2017 menurut Metacritic. Album ini juga mencapai peringkat ke-23 di Official Chart Ranking dan meraih nilai 8,7 dari 10 berdasarkan 56 penilaian. Majalah Pitchfork bahkan menobatkan The Ooz sebagai album rock terbaik tahun 2017 dan album terbaik ketiga secara keseluruhan pada tahun tersebut. Album ini juga dinominasikan untuk Penghargaan Album Eropa Tahun Ini oleh IMPALA.
Pada 8 Maret 2018, sebuah penampilan langsung dari lagu-lagu dari album "The Ooz" diunggah ke kanal YouTube Molten Jets dengan judul "King Krule - Live on the moon". Penampilan ini terdiri dari 8 lagu berbeda dan disutradarai oleh Ja Humby.
Pada 19 November 2019, King Krule mengunggah video berjudul "Hey World!" di kanal YouTube-nya. Video ini adalah rekaman analog dari penampilan akustik langsung 4 lagu dari album ketiganya, yang disutradarai oleh Charlotte Patmore. Pada 14 Januari 2020, Marshall mengumumkan album King Krule ketiganya berjudul Man Alive! dan merilis single "(Don't Let the Dragon) Draag On". Kemudian, pada 5 Februari, ia merilis single "Alone, Omen 3". Beberapa hari sebelum perilisan album, ia merilis single "Cellular" bersama dengan video musik animasi yang disutradarai oleh Jamie Wolfe. Album Man Alive! dirilis pada 21 Februari 2020.
Pada 10 September 2021, King Krule merilis album live You Heat Me Up, You Cool Me Down. Kemudian, pada 9 Juni 2023, ia merilis album Space Heavy. Perkembangan terbaru dalam kariernya adalah perilisan EP SHHHHHHH! pada 20 Juni 2024, disertai dengan video musik yang disutradarai sendiri untuk lagu "Time for Slurp".
2.4. Proyek Lain dan Kolaborasi
Selain proyek-proyek utamanya sebagai King Krule dan Archy Marshall, Marshall juga aktif dalam beberapa proyek sampingan dan kolaborasi. Ia merilis dua lagu dengan nama Edgar the Beatmaker, berjudul "When and Why" serta satu lagu tanpa judul, yang diperdengarkan di NTS Radio yang diselenggarakan oleh Mount Kimbie. Pada tahun 2014, ia merilis mixtape City Rivims Mk 1 bersama grupnya, Sub Luna City.
Pada tahun 2023, Marshall juga terlibat dalam proyek Aqrxvst, merilis EP berjudul Aqrxvst Is The Band's Name bersama Pretty V dan Jadasea. Ia juga dikenal sering berkolaborasi dengan berbagai artis lain. Ia telah tampil sebagai artis tamu di lagu-lagu Mount Kimbie seperti "You Took Your Time", "Meter, Pale, Tone", "Blue Train Lines", "Turtle Neck Man", "Empty and Silent", dan "Boxing". Selain itu, ia berkolaborasi dengan Ratking dalam "So Sick Stories", Trash Talk dan Wiki dalam "Stackin' Skins", serta Horsey dalam lagu "Seahorse".
3. Gaya Musik dan Pengaruh
Musik King Krule ditandai oleh perpaduan genre yang tidak biasa dan lirik yang dalam, dipengaruhi oleh beragam artis dari berbagai era.
3.1. Genre dan Karakteristik
Banyak kritikus dan jurnalis mengakui kemampuan King Krule dalam melampaui dan mengadaptasi berbagai genre yang berbeda. Musiknya digambarkan terutama dengan turunan jazz seperti punk jazz dan jazz fusion, tetapi juga sebagai darkwave, post-punk, dan hip hop. Penulis juga mencatat elemen trip hop, jazz rap, dan dub dalam beberapa lagunya.
Jason Lymangrover dari AllMusic menyatakan bahwa lagu-lagunya sebagian besar berbentuk balada dengan akord major seventh, namun di sisi lain, terdapat "kekasaran" dalam suara dan persona Archy Marshall, yang menggambarkannya sebagai "tipe anak yang cepat melayangkan pukulan tanpa bertanya". Musiknya juga dibandingkan dengan artis seperti Morrissey dan Edwyn Collins.
3.2. Pengaruh
King Krule dipengaruhi oleh beragam artis dan band dari berbagai genre. Beberapa nama yang sering disebut termasuk Elvis Presley, Gene Vincent, Josef K, Chet Baker, Fela Kuti, J Dilla, Billy Bragg, Aztec Camera (ayah baptisnya adalah mantan drummer band tersebut, Dave Ruffy), dan The Penguin Cafe Orchestra. Marshall juga menyatakan dalam sebuah wawancara dengan The Guardian bahwa ia memulai karier musiknya dengan pengaruh dari Pixies dan The Libertines.
3.3. Tema Lirik
Menurut wawancara majalah Flaunt, lirik-lirik Marshall umumnya membahas tema-tema seperti romansa, seks, agresi, konflik, dan depresi. Tema-tema ini berkaitan erat dengan pengaruh literatur dalam karyanya. Marshall menjelaskan lebih lanjut: "Literatur, puisi, lagu semuanya sangat mirip. Dulu saya banyak membaca puisi dan duduk berjam-jam mencoba menguraikan maknanya, atau mencari narasi di balik semua itu, lalu saya menemukan bentuk sendiri dari hal tersebut. Anda bisa melihat bagaimana metafora mereka berkembang dan memahami penggunaannya. Jadi, sebenarnya, saya belajar melakukan itu untuk diri saya sendiri."
4. Kehidupan Pribadi
Marshall adalah orang tua bersama dengan fotografer Inggris, Charlotte Patmore. Patmore telah menjadi kolaboratornya dalam proyek fotografi dan videografi selama beberapa tahun. Ia terlibat dalam beberapa video musik Marshall, termasuk video untuk lagu "Cadet Limbo" yang disutradarainya. Pada tahun 2019, Patmore juga menyutradarai "Hey World!", sebuah video yang mendahului perilisan album Marshall, Man Alive!. Archy Marshall dan Charlotte Patmore memiliki seorang anak perempuan yang lahir pada tahun 2019.
5. Band Live
Anggota band yang tampil bersama King Krule dalam pertunjukan langsung meliputi:
- Archy Marshall - vokal, gitar, kibor
- James Wilson - bass, vokal
- George Bass - drum
- Jack Towell - gitar
- Ben Hauke - kibor, SFX
- Ignacio Salvadores - saksofon
6. Diskografi
6.1. Album Studio
Album | Detail | Posisi Puncak Tangga Lagu | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
UK | AUS | DEN | FRA | GER | SWE | US | ||
6 Feet Beneath the Moon |
>style="text-align:center;"|65 | - | 19 | 182 | 100 | 60 | 187 | |
A New Place 2 Drown (sebagai Archy Marshall) |
>style="text-align:center;"|- | - | - | - | - | - | - | |
The Ooz |
>style="text-align:center;"|23 | 51 | - | 124 | - | - | 114 | |
Man Alive! |
>style="text-align:center;"|12 | 35 | - | 121 | 42 | - | 84 | |
Space Heavy |
>style="text-align:center;"|18 | - | - | 191 | - | - | Tidak masuk Billboard 200, namun mencapai peringkat ke-42 di tangga lagu Top Album Sales |
6.2. Album Live
- 2018: Live on the Moon (XL/True Panther Sounds/Matador)
- 2021: You Heat Me Up, You Cool Me Down (XL/True Panther Sounds/Matador)
6.3. Extended Plays (EP)
- 2010: U.F.O.W.A.V.E. (rilis sendiri; sebagai Zoo Kid)
- 2010: Out Getting Ribs/Has This Hit 7" - single (House Anxiety Records; sebagai Zoo Kid)
- 2011: King Krule EP (True Panther)
- 2012: Rock Bottom/Octopus 12" single (Rinse)
- 2023: Aqrxvst Is The Band's Name (rilis sendiri; sebagai Aqrxvst, bersama Pretty V dan Jadasea)
- 2024: SHHHHHHH! (XL/Matador)
6.4. Proyek Lain
- 2014: City Rivims Mk 1 (rilis sendiri; dengan Sub Luna City)
6.5. Penampilan Tamu
Judul | Tahun | Artis | Album |
---|---|---|---|
"You Took Your Time" | 2013 | Mount Kimbie | Cold Spring Fault Less Youth |
"Meter, Pale, Tone" | |||
"So Sick Stories" | 2014 | Ratking | So It Goes |
"Stackin' Skins" | Trash Talk, Wiki | No Peace | |
"Blue Train Lines" | 2017 | Mount Kimbie | Love What Survives |
"Turtle Neck Man" | 2018 | Non-album single | |
"Seahorse" | 2021 | Horsey | Debonair |
"Empty and Silent" | 2024 | Mount Kimbie | The Sunset Violent |
"Boxing" | |||
7. Penghargaan dan Nominasi
Tahun | Organisasi | Penghargaan | Karya | Hasil |
---|---|---|---|---|
2012 | BBC Sound of 2013 | Sound of 2013 | Diri sendiri | Dinominasikan |
2017 | IMPALA | European Independent Album of the Year | The Ooz | Dinominasikan |
2018 | Hyundai | Mercury Prize | The Ooz | Dinominasikan |
8. Resepsi dan Warisan
King Krule, atau Archy Marshall, telah menerima pujian kritis yang luas sepanjang kariernya karena kemampuan uniknya dalam memadukan berbagai genre dan menciptakan suara yang khas. Kritik sering kali menyoroti lirik-liriknya yang jujur dan pribadi, yang membahas isu-isu seperti depresi, romansa, dan konflik, yang sering kali mencerminkan pengalaman hidupnya sendiri. Gaya vokalnya yang kasar namun ekspresif, dikombinasikan dengan aransemen musik yang kaya elemen jazz, hip hop, dan post-punk, telah menarik perhatian banyak pendengar dan kritikus.
Album-albumnya, seperti 6 Feet Beneath the Moon dan The Ooz, tidak hanya mencapai kesuksesan komersial, tetapi juga diakui sebagai karya seni yang inovatif, dengan The Ooz bahkan dinobatkan sebagai salah satu album terbaik tahun 2017 oleh publikasi terkemuka seperti Pitchfork. Pengaruhnya terlihat dalam kemampuannya untuk berkolaborasi dengan beragam artis dan menjelajahi berbagai proyek sampingan, yang semakin memperkuat reputasinya sebagai musisi yang berani bereksperimen. Musik King Krule telah meninggalkan jejak penting dalam lanskap musik kontemporer, menginspirasi banyak artis lain dengan pendekatan genre-bending dan kejujuran artistiknya yang mendalam. Ia dihormati karena kemampuannya untuk menyalurkan pengalaman pribadi, termasuk perjuangan kesehatan mental, ke dalam karya seni yang dapat diakses dan relevan bagi banyak orang.