1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Kwa Geok Choo lahir dalam keluarga terkemuka di Singapura dan menunjukkan kecerdasan akademis yang luar biasa sejak usia dini, yang membawanya meraih beasiswa dan pendidikan hukum di Cambridge.
1.1. Masa Kecil dan Latar Belakang Keluarga
Kwa Geok Choo lahir pada 21 Desember 1920. Ia adalah putri dari Kwa Siew Tee, seorang mantan manajer umum Oversea-Chinese Bank dan Komisioner Kota Singapura. Ayahnya berasal dari Tong'an dari pihak ayah dan memiliki ibu berdarah Teochew, sementara ibunya, Wee Yew Neo, juga seorang Teochew yang berasal dari Shantou. Kwa Geok Choo memiliki seorang saudara laki-laki, Kwa Soon Bee, yang kemudian menjabat sebagai Sekretaris Permanen di Kementerian Kesehatan. Ia juga memiliki tiga saudara perempuan: Nyonya Cheah dan Nyonya Earnest Lau, keduanya adalah guru di Methodist Girls' School, dan Nyonya Yong, istri dari Yong Nyuk Lin.
1.2. Pendidikan dan Prestasi Akademik
Kwa Geok Choo menempuh pendidikan di Methodist Girls' School, Raffles Institution, dan Raffles College. Ia dikenal sebagai seorang Queen's Scholar yang mewakili Malaya Britania. Menurut memoar Lee Kuan Yew, pada tahun 1939, Kwa dan Lee merupakan siswa unggulan di Raffles, sering kali menempati posisi pertama dan kedua dalam ujian.
Hubungan mereka berlanjut selama pendudukan Jepang ketika studi mereka terganggu. Setelah perang, Kwa melanjutkan studinya di Raffles College pada tahun 1946, sementara Lee berangkat ke luar negeri untuk mengejar gelar hukumnya di Universitas Cambridge. Kwa diterima di Girton College pada tahun 1947, setelah Lee mengajukan permohonan agar ia diterima, dengan mengatakan bahwa Kwa adalah "gadis yang sangat cerdas, lebih cerdas daripada saya". Ia lulus dengan predikat first-class honours pada tahun 1949 dan diterima di bar pada tahun berikutnya. Kwa kembali ke Singapura dan diterima di Colony Bar pada tahun 1951. Pada masa itu, ia adalah salah satu dari sedikit pengacara wanita di negara tersebut, berpraktik di firma Laycock & Ong.
2. Karier Hukum
Kwa Geok Choo memiliki karier yang cemerlang sebagai seorang pengacara, termasuk mendirikan firma hukumnya sendiri dan memberikan kontribusi signifikan dalam bidang hukum.
2.1. Pendirian Firma Hukum Lee & Lee
Pada 1 September 1955, Kwa Geok Choo mendirikan firma hukum Lee & Lee bersama dengan Lee Kuan Yew dan Dennis Lee Kim Yew. Meskipun Lee Kuan Yew kemudian menjadi Perdana Menteri Singapura, Dennis Lee Kim Yew dan Kwa Geok Choo mengambil alih kendali praktik hukum yang baru berdiri tersebut dan mengembangkannya menjadi salah satu firma hukum terbesar di Singapura.
2.2. Praktik Hukum dan Kontribusi
Dalam praktiknya, Kwa Geok Choo berspesialisasi dalam bidang konveyansi dan penyusunan draf legal. Ia pensiun dari kemitraan pada tahun 1987, namun tetap menjabat sebagai konsultan setelahnya.
Salah satu kontribusi hukumnya yang paling signifikan adalah perannya dalam penyusunan klausul perjanjian pemisahan Singapura dari Federasi Malaysia. Kwa merancang klausul-klausul dalam Perjanjian Pemisahan yang menjamin perjanjian air antara negara bagian Johor, Malaysia, dan Singapura. Jaminan ini dilakukan melalui amandemen terhadap Konstitusi Federal Malaysia.
3. Aktivitas Politik dan Sosial
Selain karier hukumnya, Kwa Geok Choo juga aktif dalam ranah politik dan kegiatan sosial, khususnya dalam advokasi hak-hak perempuan.
3.1. Peran dalam Pendirian Partai Aksi Rakyat (PAP)
Kwa Geok Choo adalah salah satu anggota pendiri Partai Aksi Rakyat (PAP) dan turut membantu menyusun Konstitusi PAP. Sebelum pemilihan umum 1959, ia menyampaikan pidato politik pertamanya di Radio Malaya mengenai kebijakan PAP tentang perempuan, yang mengadvokasi upah yang setara bagi perempuan dan pernikahan monogami. Meskipun demikian, ia sebagian besar tidak terlalu menonjol di panggung politik sepanjang karier suaminya.
3.2. Advokasi Hak Perempuan dan Reformasi Sosial
Kwa Geok Choo adalah seorang advokat perintis hak-hak perempuan di Singapura. Ia secara terbuka berbicara tentang keluarga berencana dan mendukung perlindungan hukum bagi perempuan. Bersama dengan aktivis perempuan lainnya seperti Chan Choy Siong, saran-saran Kwa dimasukkan ke dalam Women's Charter tahun 1961 yang bersejarah, yang bertujuan untuk meningkatkan dan melindungi hak-hak hukum perempuan.
3.3. Peran sebagai Istri Perdana Menteri
Selama tahun-tahun Lee Kuan Yew menjabat sebagai Perdana Menteri dan Menteri Senior, Kwa Geok Choo sering terlihat mendampingi suaminya, terutama dalam perjalanan diplomatik dan pertemuan dengan menteri luar negeri asing.
4. Kehidupan Pribadi
Aspek kehidupan pribadi Kwa Geok Choo mencakup pernikahannya dengan Lee Kuan Yew dan keluarga yang mereka bangun bersama.
4.1. Pernikahan dan Anak

Kwa Geok Choo dan Lee Kuan Yew menikah secara rahasia di London pada tahun 1947, kemudian menikah lagi di Singapura pada 30 September 1950. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua putra, Lee Hsien Loong dan Lee Hsien Yang, serta seorang putri, Lee Wei Ling.
5. Kematian
Kwa Geok Choo meninggal dunia dalam tidurnya di rumahnya, setelah menderita penyakit berkepanjangan, pada 2 Oktober 2010 sekitar pukul 05:40 Waktu Standar Singapura. Sebelumnya, ia menderita dua kali stroke pada Mei dan Juni 2008, yang menyebabkan ia terbaring di tempat tidur dan mengalami locked-in syndrome, tidak dapat berbicara, namun tetap sadar dan mampu memahami percakapan. Ia diberikan pemakaman kenegaraan dan dikremasi di Mandai Crematorium pada 7 Oktober 2010.
6. Warisan
Setelah kematiannya, Kwa Geok Choo terus dikenang dan dihormati melalui berbagai penamaan institusi dan representasi budaya yang mengabadikan namanya.
6.1. Penamaan dan Penghormatan Institusional
Pada tahun 2011, Singapore Management University menamai perpustakaan hukum barunya, sebuah program beasiswa baru, dan penghargaan bagi lulusan hukum terbaik dengan nama Kwa Geok Choo. Pada tahun yang sama, National University of Singapore mendirikan jabatan profesor dalam hukum properti, program pengunjung terkemuka, serta beasiswa dan tunjangan untuk menghormatinya. Nanyang Girls' High School juga meresmikan patung dada Kwa di Perpustakaan Yu Zhi mereka, yang dinamai menurut namanya. Almamaternya, Methodist Girls' School, menamai auditorium mereka untuk menghormatinya setelah direnovasi pada tahun 2011.
6.2. Representasi Budaya
Peranakan Museum Singapura saat ini memajang wig pengacara Kwa Geok Choo di lantai tiga museum tersebut.
Pada tahun 2011, mantan seniman komik Far Eastern Economic Review, Morgan Chua, merilis buku In Memory of Kwa Geok Choo (1920-2010), sebuah kumpulan sketsa dan kartun politik sebagai penghormatan kepadanya.
Pada Oktober 2014, museum Madame Tussauds Singapura meluncurkan patung lilin Kwa Geok Choo dan Lee Kuan Yew yang duduk dan tersenyum bersama dengan latar belakang bunga merah berbentuk dua hati. Patung-patung tersebut dibuat berdasarkan foto yang diambil oleh keponakan Kwa, Kwa Kim Li, dari pasangan itu pada Hari Valentine tahun 2008 di Sentosa.
Pada bulan yang sama, penerima Cultural Medallion, Tan Swie Hian, menyelesaikan lukisan Kwa dan Lee Kuan Yew berjudul A Couple. Lukisan yang membutuhkan waktu lima tahun untuk diselesaikan ini, sempat rusak sebagian akibat kebakaran pada tahun 2013. Lukisan tersebut menggambarkan Kwa dan Lee di masa muda mereka, berdasarkan foto hitam-putih pasangan itu pada tahun 1946 di Universitas Cambridge, dan menggabungkan puisi Tan yang ditulis untuk mengenang Kwa di latar belakangnya. Tan menyatakan, "Saya selalu merasa [Nyonya Kwa] adalah wanita hebat yang, meskipun cerdas dan cakap, juga merupakan istri yang rendah hati dan berdedikasi." Lukisan A Couple disumbangkan ke National Library of Singapore pada tahun 2017 dan dipajang di Gedung Perpustakaan Nasional di Victoria Street.
Pada tahun 2022, Toy Factory Productions memproduksi sebuah drama berjudul Madam Kwa Geok Choo, sebuah monolog di mana Tan Rui Shan memerankan Kwa.
7. Penghargaan
- Filipina: Golden Heart Presidential Award (15 Januari 1974)