1. Gambaran Umum
Lee Hyung-taik (이형택Bahasa Korea, lahir 3 Januari 1976) adalah mantan pemain tenis profesional asal Korea Selatan. Ia dikenal sebagai pemain tenis pria Korea Selatan pertama yang berhasil meraih gelar ATP Tour baik di kategori tunggal maupun ganda. Lee mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya di nomor tunggal, yaitu peringkat No. 36 dunia, pada Agustus 2007. Ia bermain dengan tangan kanan dan menggunakan pukulan backhand satu tangan. Dengan tinggi 180 cm dan berat 81 kg, ia dikenal memiliki fisik yang kuat. Setelah pensiun dari tenis profesional pada tahun 2009, ia sempat kembali berkompetisi pada tahun 2013 hingga 2015. Saat ini, Lee aktif sebagai pelatih tenis melalui akademi tenisnya sendiri dan juga sebagai komentator olahraga serta tampil di berbagai program televisi.
2. Kehidupan Pribadi
Bagian ini membahas latar belakang pribadi Lee Hyung-taik, termasuk tempat lahir, awal mula bermain tenis, dan riwayat pendidikannya.
2.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Lee Hyung-taik lahir di sebuah desa pertanian kentang di Hoengseong County, Gangwon-do, Korea Selatan. Ia mulai bermain tenis pada usia sembilan tahun atas saran dari seorang guru sekolahnya.
2.2. Pendidikan
Lee Hyung-taik menempuh pendidikan di beberapa institusi di Korea Selatan. Ia lulus dari Sekolah Dasar Woocheon pada tahun 1988, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Wonju dan lulus pada tahun 1991. Pendidikan menengah atasnya diselesaikan di Sekolah Menengah Atas Bongui, dari mana ia lulus pada tahun 1994. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Konkuk dan berhasil lulus pada tahun 1998.
3. Karier Tenis
Karier tenis profesional Lee Hyung-taik membentang dari debutnya pada usia muda hingga pensiun, ditandai dengan berbagai pencapaian signifikan di tingkat nasional dan internasional, termasuk partisipasi di turnamen Grand Slam dan Olimpiade.
3.1. Debut Profesional
Lee Hyung-taik memulai karier profesionalnya pada tahun 1995 saat berusia 19 tahun. Setelah menjadi profesional, ia segera terpilih sebagai anggota tim nasional Piala Davis Korea Selatan. Debut Olimpiadenya terjadi pada Olimpiade Atlanta 1996, di mana ia hanya berkompetisi di nomor ganda putra dan kalah di babak pertama dari pasangan bersaudara Black dari Zimbabwe. Empat tahun kemudian, Lee membuat debutnya di turnamen Grand Slam pada AS Terbuka 2000. Setelah berhasil melewati tiga pertandingan kualifikasi, ia melaju hingga babak keempat, menjadi pemain tenis pria Korea Selatan pertama yang mencapai babak keempat di turnamen Grand Slam. Ia menjadi pemain tenis Korea Selatan kedua dan pria pertama yang mencapai babak 16 besar turnamen Grand Slam, setelah Lee Duk-hee pada Prancis Terbuka 1981. Dalam perjalanannya menuju babak keempat, ia mengalahkan Jeff Tarango, unggulan ke-13 Franco Squillari, dan Rainer Schüttler. Di babak 16 besar, ia kalah dari Pete Sampras. Ia juga tampil untuk kedua kalinya di Olimpiade pada Olimpiade Sydney 2000, berkompetisi di nomor tunggal putra untuk pertama kalinya, namun kalah di babak pertama.
3.2. Sorotan Karier Tunggal
Lee Hyung-taik mencatat beberapa pencapaian penting dalam karier tunggalnya. Pada Januari 2003, ia menjadi pemain Korea pertama yang memenangkan gelar tunggal ATP Tour dengan menjuarai Sydney International sebagai pemain kualifikasi, mengalahkan Juan Carlos Ferrero di final dengan skor 4-6, 7-6(8-6), 7-6(7-4). Ini merupakan gelar turnamen tur pertama bagi tenis pria Korea Selatan dan yang pertama secara keseluruhan sejak Lee Duk-hee memenangkan turnamen Fort Myers pada tahun 1982. Di Wimbledon 2003, ia dikalahkan di babak pertama oleh juara bertahan Roger Federer dalam set langsung.
Pada tahun 2006, Lee Hyung-taik meraih tiga gelar, yang merupakan jumlah terbanyak dalam satu musim sepanjang kariernya. Pada Wimbledon 2006, ia dikalahkan di babak kedua oleh mantan juara dan semifinalis dua kali, Lleyton Hewitt, dalam lima set, termasuk tiga tie-break. Lee memiliki set poin di tie-break set ketiga, namun kehilangan set tersebut setelah keputusan garis yang salah. Meskipun Lee kemudian memenangkan set keempat, keputusan tersebut kemungkinan mencegahnya memenangkan pertandingan melawan Hewitt yang akhirnya mencapai perempat final.
Pada tahun 2007, Lee mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya di nomor tunggal, yaitu No. 36 dunia, pada bulan Agustus. Tahun ini merupakan salah satu tahun paling sukses baginya, di mana ia mencatat 25 kemenangan pertandingan dalam satu musim, jumlah tertinggi dalam kariernya, dan menghasilkan 386.23 K USD dalam bentuk hadiah uang. Secara keseluruhan, Lee mencatat rekor 16-15 di lapangan keras, 5-5 di lapangan tanah liat, 3-3 di lapangan rumput, dan 1-0 di lapangan karpet. Selama US Open Series tahun itu, ia mencapai semifinal di Countrywide Classic di Los Angeles, dan perempat final di Indianapolis Tennis Championships serta Legg Mason Tennis Classic. Ia juga menyamai performa terbaiknya di Grand Slam dengan mencapai babak keempat AS Terbuka 2007. Di turnamen tersebut, ia mengalahkan Dominik Hrbatý dalam lima set di babak pertama, kemudian menyingkirkan unggulan ke-14 Guillermo Cañas dalam tiga set di babak kedua. Di babak ketiga, ia secara mengejutkan mengalahkan unggulan ke-19 Andy Murray dalam empat set, sebelum akhirnya kalah dari unggulan keempat Nikolay Davydenko dalam tiga set di babak keempat.
3.3. Karier Ganda
Lee Hyung-taik juga memiliki karier ganda yang sukses. Pada Februari 2003, sebulan setelah memenangkan gelar tunggal pertamanya, ia meraih gelar ganda ATP Tour pertamanya di SAP Open di San Jose, California, berpasangan dengan pemain Belarus Vladimir Voltchkov. Mereka mengalahkan pasangan Paul Goldstein dan Robert Kendrick dengan skor 7-5, 4-6, 6-3. Ini juga merupakan gelar ganda ATP Tour pertama bagi pemain Korea Selatan.
Ia sering berpasangan dengan pemain Korea-Amerika Kevin Kim. Kemitraan mereka mencapai puncaknya ketika mereka berhasil melaju hingga babak ketiga Prancis Terbuka 2005.
3.4. Performa Tur ATP dan Grand Slam
Lee Hyung-taik berpartisipasi dalam berbagai turnamen ATP Tour dan turnamen Grand Slam sepanjang kariernya. Sepanjang kariernya, Lee Hyung-taik mencatat rekor tunggal 161-164 dan rekor ganda 40-72. Total hadiah uang sepanjang kariernya mencapai 2.36 M USD.
Dalam turnamen Grand Slam tunggal, ia memiliki rekor kemenangan-kekalahan 22-29. Pencapaian terbaiknya adalah babak keempat di AS Terbuka pada tahun 2000 dan 2007. Ia mencapai babak ketiga di Prancis Terbuka (2004, 2005) dan Wimbledon (2007), serta babak kedua di Australia Terbuka (2003, 2008).
Untuk Grand Slam ganda, rekornya adalah 9-14. Ia mencapai babak ketiga di Prancis Terbuka 2005 dan babak kedua di Australia Terbuka (2005, 2008) serta AS Terbuka (2003, 2007).
Dalam turnamen ATP Tour Masters 1000 (sebelumnya dikenal sebagai ATP Masters Series), Lee memiliki rekor tunggal 16-27. Pencapaian terbaiknya adalah babak keempat di Indian Wells Masters 2008, di mana ia berhasil mengalahkan unggulan kelima David Ferrer. Ia juga mencapai babak keempat di Miami Masters 2003 dan babak ketiga di Monte Carlo Masters 2007.
3.5. Olimpiade dan Piala Davis
Lee Hyung-taik mewakili Korea Selatan di tiga edisi Olimpiade Musim Panas.
- Olimpiade Atlanta 1996: Babak pertama ganda putra.
- Olimpiade Sydney 2000: Babak pertama tunggal putra dan babak kedua ganda putra.
- Olimpiade Athena 2004: Babak kedua tunggal putra.
- Olimpiade Beijing 2008: Babak pertama tunggal putra.
Ia juga merupakan anggota penting tim Piala Davis Korea Selatan sejak debut profesionalnya. Pertandingan terakhirnya sebagai pemain profesional adalah pada pertandingan play-off Piala Davis antara Korea Selatan dan Tiongkok pada Juli 2009, di mana Korea Selatan menang 3-2.
3.6. Turnamen Challenger dan Futures
Sebelum dan selama kariernya di ATP Tour, Lee Hyung-taik berkompetisi secara ekstensif di turnamen level Challenger dan Futures, yang menjadi batu loncatan penting. Ia memiliki rekor yang sangat baik di kedua level ini.
Dalam nomor tunggal, Lee memenangkan 22 gelar (13 Challenger dan 9 Futures) dari 27 final yang diikutinya. Beberapa kemenangan Challenger tunggalnya yang signifikan termasuk:
- Keio Challenger di Yokohama, Jepang (1999, 2002, 2008)
- GHI Bronx Tennis Classic di Bronx, Amerika Serikat (2000)
- Samsung Securities Cup di Seoul, Korea Selatan (2000, 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2008)
- Busan Open di Busan, Korea Selatan (2006)
- Lexington Challenger di Lexington, Amerika Serikat (2006)
Dalam nomor ganda, ia memenangkan 14 gelar (5 Challenger dan 9 Futures) dari 22 final. Kemenangan Challenger ganda pentingnya termasuk:
3.7. Gaya Bermain
Lee Hyung-taik adalah pemain tenis tangan kanan yang dikenal dengan pukulan backhand satu tangannya, yang ia anggap sebagai pukulan terbaiknya. Ia sering menggunakan pukulan backhand down-the-line yang agresif. Gaya bermainnya secara keseluruhan adalah all-around, memanfaatkan kecepatan kakinya untuk menutupi seluruh lapangan dan mengandalkan groundstroke sebagai senjata utamanya. Meskipun lapangan tanah liat (clay court) umum di Korea, lapangan favoritnya adalah hard court. Ia dilatih oleh sesama mantan pemain profesional ATP, Yoon Yong-il, dari Maret 2006 hingga ia pensiun.
3.8. Comeback dan Pensiun
Pada musim 2008, Lee mengalami rentetan kekalahan yang mengecewakan dan akhirnya terlempar dari peringkat 100 besar dunia. Lee Hyung-taik awalnya mengumumkan pensiun dari tenis profesional pada tahun 2009 setelah pertandingan Piala Davis antara Korea Selatan dan Tiongkok pada bulan Juli, serta partisipasinya di Samsung Securities Cup Challenger pada bulan Oktober. Ia secara resmi mengadakan upacara pensiun pada 1 November 2009.
Namun, pada Mei 2013, Lee membuat kejutan dengan kembali ke kompetisi profesional. Ia berpartisipasi dalam nomor ganda di Busan Open Challenger bersama Im Kyu-tae sebagai pemain wildcard. Meskipun kalah di babak pertama pada pertandingan comeback-nya, ia terus bermain di turnamen Challenger. Pada Oktober 2013, ia kembali berpasangan dengan Im Kyu-tae di Samsung Securities Cup Challenger, tetapi kalah di babak pertama. Pada November 2013, ia mencapai semifinal di nomor ganda pada Yeongwol Challenger berpasangan dengan Danai Udomchoke, mencatat kemenangan pertamanya sejak kembali. Ia melanjutkan bermain di turnamen Challenger hingga tahun 2015, termasuk memenangkan gelar ganda Futures di Daegu pada Mei 2015 dan mencapai final ganda Challenger di Seoul pada Mei 2015.

4. Aktivitas Pasca-Pensiun
Setelah mengakhiri karier profesionalnya sebagai pemain, Lee Hyung-taik telah mengambil berbagai peran yang berkontribusi pada pengembangan tenis Korea dan keterlibatannya di media.
4.1. Pelatih dan Akademi Tenis
Lee Hyung-taik beralih ke dunia kepelatihan setelah pensiun. Pada 12 September 2009, ia mendirikan dan mengelola 'Lee Hyung Taik Tennis Academy' di pusat tenis di Song-ahm Sports Town, Chuncheon, Provinsi Gangwon. Akademinya berfokus pada pengembangan bakat-bakat muda dalam tenis Korea Selatan.
4.2. Aktivitas Media dan Penyiaran
Lee Hyung-taik telah menjadi tokoh yang dikenal di media Korea Selatan, terutama sebagai komentator dan analis tenis. Ia mulai menjadi komentator tenis untuk KBS N Sports pada Mei 2010. Kemudian, ia juga bekerja sebagai komentator untuk MBC Sports+ dari November 2014 hingga 2016, sebelum akhirnya kembali ke KBS N Sports pada tahun 2016.
Selain perannya sebagai komentator olahraga, Lee juga aktif tampil di berbagai program televisi dan hiburan. Beberapa penampilannya yang signifikan meliputi:
- JTBC 《뭉쳐야 찬다》 (A League of Their Own) - Anggota tetap (13 Juni 2019 - 31 Januari 2021, dan musim kedua mulai 9 Agustus 2021 - sekarang).
- 《생방송 행복드림 로또 6/45》 (Live Happy Dream Lotto 6/45) - Bintang tamu (episode 923, 2020).
- JTBC 《뭉쳐야 쏜다》 (Let's Play Basketball) - Anggota tetap (7 Februari 2021 - 18 Juli 2021).
- JTBC 《전설체전》 (Legendary Athletics) - Anggota tetap (11 Januari 2022 - sekarang).
- SBS 《집사부일체 시즌2》 (Master in the House Season 2) - Bintang tamu (1 Januari 2023).
- 《King of Mask Singer》 - Kontestan sebagai "Oriole" (episode 273, 2020).
- 《Can't Cheat Blood》 - Peserta (2022).
- 《Korea Badminton》 - Anggota pemeran (2022-2023).
- 《Tomorrow's Winning Shot》 - Direktur (2023).
5. Penghargaan dan Gelar
Lee Hyung-taik telah meraih sejumlah penghargaan dan gelar penting sepanjang karier tenisnya, baik di tingkat profesional maupun dalam ajang multi-olahraga.
Kompetisi | Tahun | Kategori | Medali |
---|---|---|---|
Asian Games 1998 Bangkok | 1998 | Beregu Putra | Emas |
1998 | Ganda Putra | Perak | |
Asian Games 2002 Busan | 2002 | Tunggal Putra | Perak |
2002 | Ganda Putra | Perak | |
2002 | Beregu Putra | Perak | |
Asian Games 2006 Doha | 2006 | Beregu Putra | Emas |
2006 | Tunggal Putra | Perak | |
Summer Universiade | 1995 | Tunggal Putra | Perak |
1997 | Ganda Putra | Emas | |
1999 | Tunggal Putra | Emas |
Selain medali-medali tersebut, ia juga meraih:
- 1 gelar tunggal ATP Tour.
- 1 gelar ganda ATP Tour.
- 22 gelar tunggal Challenger dan Futures.
- 14 gelar ganda Challenger dan Futures.