1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang Pribadi
Luciano Favero lahir pada 11 Oktober 1957 di Santa Maria di Sala, Veneto, Italia. Ia adalah salah satu dari enam bersaudara dari pasangan Corrado, seorang petani, dan Bianca, yang memiliki sistem pertanian mezzadria di pedesaan Santa Maria di Sala. Sebelum sepenuhnya menekuni karier sepak bola profesional, Favero bekerja sebagai pekerja logam di sebuah pabrik di Miranese pada masa mudanya. Selama periode ini, ia juga aktif bermain sepak bola untuk klub Fenice Caselle di liga Terza Categoria sebelum bergabung dengan tim Promozione Noale pada usia 15 tahun.
2. Karier Bermain
Karier bermain Luciano Favero sebagai pesepak bola profesional membentang dari pertengahan 1970-an hingga awal 1990-an, di mana ia dikenal sebagai bek yang tangguh dan serbaguna. Ia memulai perjalanannya di klub-klub kecil sebelum mencapai puncaknya bersama Juventus, meraih berbagai gelar penting.
2.1. Karier Klub
Favero memulai dan membangun karier profesionalnya di beberapa klub Italia, menunjukkan konsistensi dan kemampuannya di berbagai tim sebelum akhirnya bergabung dengan salah satu klub terbesar di Italia, Juventus, dan kemudian mengakhiri kariernya di klub lain.
Klub | Tahun | Penampilan | Gol |
---|---|---|---|
Milanese | 1975-1976 | 31 | 0 |
Messina | 1976-1977 | 37 | 1 |
Salernitana | 1977-1978 | 17 | 0 |
Siracusa | 1978-1980 | 67 | 3 |
Rimini | 1980-1981 | 38 | 0 |
Avellino | 1981-1984 | 78 | 0 |
Juventus | 1984-1989 | 133 | 2 |
Verona | 1989-1991 | 65 | 0 |
2.1.1. Klub Awal
Favero memulai karier profesionalnya pada tahun 1975 bersama Milanese. Setelah itu, ia bermain untuk sejumlah klub seperti Messina (1976-1977), Salernitana (1977-1978), Siracusa (1978-1980), Rimini (1980-1981), dan Avellino (1981-1984). Di klub-klub ini, ia secara bertahap mengembangkan kemampuannya sebagai bek, menorehkan penampilan yang konsisten dan membangun reputasi sebagai pemain yang dapat diandalkan. Pada tahun 1984, transfernya ke Lazio hampir rampung, tetapi secara tiba-tiba, ia justru bergabung dengan Juventus.
2.1.2. Juventus F.C.
Periode Favero di Juventus antara tahun 1984 dan 1989 merupakan puncak kariernya. Ia direkrut oleh Juventus sebagai pengganti bek legendaris Claudio Gentile, yang baru saja dijual ke Fiorentina. Di Juventus, Favero membentuk lini pertahanan yang tangguh bersama Antonio Cabrini dan Gaetano Scirea. Selama lima musim bersama klub Turin tersebut, ia menjadi pemain reguler dan tampil lebih dari 200 kali di semua kompetisi.
Kontribusinya sangat signifikan terhadap keberhasilan Juventus di era tersebut. Ia adalah bagian penting dari tim yang memenangkan Piala Eropa pada tahun 1985, sebuah pencapaian bersejarah bagi klub. Selain itu, Favero juga memenangkan gelar Serie A pada musim 1985-86, Piala Super Eropa 1984, dan Piala Interkontinental 1985. Perannya yang konsisten dan kemampuannya di lini belakang menjadikannya salah satu pilar utama kesuksesan tim Juventus pada masa itu.
2.1.3. Karier Selanjutnya dan Pensiun
Setelah lima musim yang sukses bersama Juventus, Luciano Favero pindah ke Verona pada tahun 1989. Ia bermain untuk Verona selama dua musim, dari tahun 1989 hingga 1991, sebelum memutuskan untuk mengakhiri karier profesionalnya di klub tersebut.
2.2. Karier Internasional
Meskipun Luciano Favero meraih banyak kesuksesan dan gelar di level klub, terutama bersama Juventus, ia tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk tampil bersama tim nasional Italia. Fakta ini ia alami bersama rekan setimnya di Juventus, Sergio Brio, yang juga merupakan bek tangguh namun tidak pernah mencatatkan penampilan untuk Gli Azzurri.
3. Gaya Bermain dan Julukan
Luciano Favero dikenal sebagai bek yang serbaguna, konsisten, dan memiliki kecerdasan taktis yang tinggi. Ia memiliki kemampuan menjaga pemain lawan dengan baik dan mampu bermain di berbagai posisi di lini belakang, termasuk sebagai bek kanan atau bek kiri, serta sebagai bek tengah atau stopper. Favero dapat beradaptasi dengan sistem pertahanan man-to-man maupun zona.
Meskipun awalnya media sempat menganggapnya sebagai bek yang kurang halus dari segi teknik, terutama karena gaya bermainnya yang keras dalam menekel dan fisiknya yang kuat, Favero sebenarnya memiliki teknik yang baik dan insting menyerang. Atribut ini memungkinkannya untuk mengisi peran libero atau sweeper ketika Gaetano Scirea absen. Ia juga menonjol karena kekuatan, antisipasi, kemampuan duel udara, dan agresivitasnya.
Sepanjang kariernya, Favero dijuluki l'operaio"pekerja pabrik"Bahasa Italia oleh media. Julukan ini diberikan karena pengalamannya bekerja sebagai pekerja logam di sebuah pabrik di Miranese pada masa mudanya, saat ia masih bermain di klub-klub amatir. Selain gaya bermainnya, Favero juga dikenal karena kumis tebal yang ia kenakan.
4. Kehidupan Setelah Pensiun
Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Luciano Favero menghadapi beberapa tantangan dan mengejar minat lain. Ia diketahui memiliki hubungan dekat dengan mantan rekan setimnya di Avellino dan Juventus, penjaga gawang Stefano Tacconi. Namun, pada tahun 2000-an, keduanya terlibat konflik mengenai masalah sponsorship, yang bahkan menyebabkan Tacconi mengambil jalur hukum terhadap Favero dan memenangkan kasus di pengadilan. Meskipun demikian, dalam sebuah wawancara pada tahun 2022 dengan Il Corriere del Veneto, Favero menyatakan bahwa ia dan Tacconi telah menyelesaikan permasalahan mereka.
Selain masalah hukum tersebut, Favero juga mengalami beberapa investasi yang gagal setelah pensiun dari sepak bola. Meskipun demikian, ia kemudian menemukan pekerjaan sebagai kedi di sebuah klub golf dekat rumahnya, yang merupakan cerminan dari kecintaannya pada olahraga tersebut.
5. Prestasi
Selama karier profesionalnya, Luciano Favero mengumpulkan sejumlah gelar dan penghargaan, baik di tingkat individu maupun kolektif bersama klub-klub yang ia bela.
5.1. Prestasi Klub
- Coppa Italia Serie C: 1978-79
- Serie A: 1985-86
- Piala Super Eropa: 1984
- Piala Eropa: 1984-85
- Piala Interkontinental: 1985