1. Overview
Malcolm Vaughan (22 Maret 1929 - 9 Februari 2010) adalah seorang penyanyi pop tradisional dan aktor berkebangsaan Wales. Dikenal karena suara tenornya yang khas, ia meraih sejumlah lagu hit di tangga lagu Britania Raya sepanjang tahun 1950-an. Sepanjang kariernya, Vaughan dikenal sebagai penyanyi dan aktor panggung, serta tampil di berbagai acara televisi dan panggung utama. Kehidupannya juga ditandai dengan dinas militer, pembentukan duo komedi, dan perjuangan melawan Penyakit Alzheimer di akhir hidupnya, yang mendorong penerbitan otobiografinya untuk tujuan amal.
2. Kehidupan
Malcolm Vaughan menjalani kehidupan yang kaya dan beragam, mulai dari masa kecilnya di Wales, dinas militer, hingga awal mula kariernya di dunia hiburan yang membawanya menjadi seorang penyanyi dan aktor terkenal.
2.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Malcolm Vaughan lahir dengan nama asli Malcolm James Thomas Malcolm James ThomasBahasa Inggris pada tanggal 22 Maret 1929 di Abercynon, Wales Selatan. Ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di desa Troedyrhiw, dekat Merthyr Tydfil, setelah keluarganya pindah ke sana. Sejak usia muda, ia menunjukkan bakat menyanyi dan aktif bergabung dengan paduan suara lokal di daerahnya.
2.2. Masa Muda dan Pendidikan
Pada masa remajanya, Malcolm Thomas terus mengasah bakat menyanyinya melalui keterlibatan dalam paduan suara lokal. Lingkungan ini menjadi fondasi penting bagi pengembangan kemampuan vokal dan musikalnya, yang kelak membawanya ke panggung profesional.
2.3. Awal Karier Profesional
Malcolm Thomas memulai debutnya sebagai aktor panggung pada tahun 1944. Peran pertamanya adalah dalam komedi The Druid's Rest karya Emlyn Williams di St. Martin's Theatre di West End London. Setelah itu, ia tampil di London Hippodrome dalam komedi musikal Jenny Jones, di mana kemampuan menyanyinya pertama kali menarik perhatian kritikus James Agate. Agate berkomentar bahwa ia "terlalu banyak bicara dan terlalu sedikit menyanyi," mengisyaratkan potensi vokalnya. Ia kemudian tampil dalam acara varietas yang diselenggarakan oleh pemimpin band dan impresario Jack Hylton, serta mengambil peran dalam drama The Skin of Our Teeth karya Thornton Wilder di Piccadilly Theatre, yang disutradarai oleh Laurence Olivier. Selain itu, ia juga muncul dalam produksi panggung pertama program populer BBC Children's Hour berjudul The Adventures of Larry the Lamb, memerankan Dennis the Dachshund, dan menjadi kurir dalam film Bedelia bersama Margaret Lockwood. Secara spesifik, ia memulai debut sebagai aktor pada tahun 1944, sebagai tenor pada tahun 1952, sebagai penyanyi pada tahun 1955, dan sebagai aktor musikal pada tahun 1956.
2.4. Dinas Militer
Pada tahun 1947, Malcolm Thomas menjalani dinas wajib militer dan bertugas di Angkatan Darat Britania Raya di Mesir dan Yunani. Pengalaman ini menjadi bagian penting dari masa mudanya sebelum ia kembali sepenuhnya ke dunia hiburan.
2.5. Pembentukan Duo dan Perubahan Nama
Setelah menyelesaikan dinas militer, Malcolm Thomas kembali berakting, tampil dalam pertunjukan Aladdin dan Dick Whittington on ice di Brighton. Pada tahun 1952, ia bergabung dengan tiga vokalis lain untuk membentuk grup Welsh Street Singers. Ia juga mendukung Old Mother Riley dalam pantomim. Pada tahun 1953, ia tampil dalam revu Going Gay in Eastbourne, di mana ia berteman dengan komedian Kenneth Earle. Mereka memutuskan untuk membentuk duo komedi, namun nama "Earle dan Thomas" tidak disukai. Setelah mencoba berbagai nama, mereka akhirnya memilih "Earle dan Vaughan". Kemitraan ini berlanjut di teater varietas, dengan Vaughan berperan sebagai straight man dalam aksi komedi mereka. Pada tahun 1963, Malcolm Thomas secara resmi mengubah namanya melalui deed poll menjadi Malcolm Vaughan.
3. Karier Musik
Karier musik Malcolm Vaughan dimulai dengan penemuan bakatnya oleh tokoh industri dan berkembang pesat dengan serangkaian lagu hit yang mendominasi tangga lagu Britania Raya, meskipun juga menghadapi beberapa kontroversi.
3.1. Penemuan Bakat dan Kontrak Rekaman
Bakat menyanyi Malcolm Vaughan mulai berkembang pesat berkat suaranya yang kuat. Pada tahun 1955, disk jockey BBC Jack Jackson menyaksikan penampilan Earle dan Vaughan di Chiswick Empire. Jackson terkesan dengan peniruan Mario Lanza yang dilakukan Vaughan dan mengatur audisi dengan kepala His Master's Voice, Wally Ridley. Ridley mendorong Vaughan untuk merekam balada populer pada masa itu.
3.2. Lagu-lagu Hits dan Peringkat Tangga Lagu
Malcolm Vaughan meraih hit pertamanya dengan lagu "Ev'ry Day of My Life" pada tahun 1955, yang mencapai posisi No. 5 di UK Singles Chart. Lagu ini menjadi yang pertama dari banyak hit yang ia raih sepanjang paruh kedua tahun 1950-an. Tiga rilis besar lainnya termasuk "St. Therese of the Roses" pada tahun 1956, "My Special Angel" pada tahun 1957, dan "More Than Ever" ("Come prima") pada tahun 1958.
Pada Oktober 1956, Vaughan dijadwalkan tampil di acara televisi BBC Off The Record untuk mempromosikan perilisan "St. Therese of the Roses". Namun, penampilan itu dibatalkan setelah komite BBC memutuskan bahwa lagu tersebut tidak layak untuk disiarkan karena "liriknya bertentangan dengan doktrin Gereja Katolik Roma dan sentimen Protestan". Kontroversi yang timbul, ditambah dengan pemutaran lagu di Radio Luxembourg, justru memastikan kesuksesan rekaman tersebut. Lagu itu naik ke posisi No. 3 dan bertahan di UK Singles Chart selama lima bulan, serta akhirnya terjual setengah juta kopi.
Berikut adalah daftar lagu-lagu hit Malcolm Vaughan yang masuk tangga lagu, semuanya dirilis di bawah label His Master's Voice:
Judul Lagu | Tahun Rilis | Peringkat UK Singles Chart |
---|---|---|
"Ev'ry Day of My Life" / "Mama" | 1955 | No. 5 |
"With Your Love" / "Small Talk" | 1955 | No. 18 |
"St. Therese of the Roses" / "Love Me as Though There Were No Tomorrow" | 1956 | No. 3 |
"The World is Mine" / "Now" | 1957 | No. 26 |
"Chapel of The Roses" / "Guardian Angel" | 1957 | No. 13 |
"My Special Angel" / "The Heart of a Child" | 1957 | No. 3 |
"To Be Loved" / "My Loving Arms" | 1958 | No. 14 |
"More Than Ever" ("Come prima") / "A Night to Remember" | 1958 | No. 5 |
"Wait for Me" (Ti dirò) / "Willingly" | 1959 | No. 13 |
Selain lagu-lagu tersebut, Malcolm Vaughan juga dikenal luas karena lagu "The Wedding". Lagu ini merupakan versi daur ulang dalam bahasa Inggris dari lagu asli berbahasa Italia yang dibawakan oleh penyanyi Italia Tony Dallara. Versi bahasa Inggris dari lagu ini juga dipopulerkan oleh penyanyi dan pianis wanita Inggris Julie Rogers, dan kemudian didaur ulang serta menjadi hit oleh penyanyi wanita Amerika Anita Bryant.
3.3. Penampilan Televisi dan Panggung Utama
Pada tahun 1956, Earle dan Vaughan melakukan debut mereka di London Palladium dalam acara The British Record Show. Pada Januari 1957, mereka tampil di acara ITV Sunday Night at the London Palladium. Kemudian pada tahun 1957, Vaughan tampil dalam Royal Variety Show tahun itu, bersama bintang-bintang tahun 1950-an lainnya seperti Ronnie Hilton, Dickie Valentine, dan David Whitfield. Pada tahun 1960, ia berpartisipasi dalam seleksi nasional untuk mewakili Britania Raya dalam Kontes Lagu Eurovision 1960 dengan menyanyikan lagu "Each Tomorrow", namun ia dikalahkan oleh Bryan Johnson, yang lagunya "Looking High, High, High" berhasil meraih posisi kedua. Pada tahun 1961, Vaughan dilantik ke dalam persaudaraan hiburan eksklusif, Grand Order of Water Rats.
Popularitas rock and roll yang meningkat pesat menyebabkan perubahan dramatis dalam selera musik, dan tidak seperti banyak rekan sezamannya, karier musik Vaughan nyaris tidak bertahan hingga tahun 1960-an. Namun, musiknya terus diputar di radio.
4. Karier Akting
Selain sukses sebagai penyanyi, Malcolm Vaughan juga memiliki karier yang signifikan sebagai aktor, baik di panggung teater maupun di layar lebar, yang terus berlanjut bahkan setelah karier musiknya meredup.
4.1. Peran Awal dalam Teater dan Film
Malcolm Vaughan memulai karier aktingnya pada tahun 1944 dengan debut panggungnya dalam komedi The Druid's Rest di St. Martin's Theatre, London. Ia kemudian tampil di London Hippodrome dalam musikal Jenny Jones. Peran-peran penting lainnya termasuk partisipasinya dalam acara varietas Jack Hylton dan drama The Skin of Our Teeth di Piccadilly Theatre, yang disutradarai oleh Laurence Olivier. Di layar lebar, ia tampil sebagai kurir dalam film Bedelia bersama Margaret Lockwood. Ia juga memerankan Dennis the Dachshund dalam produksi panggung pertama program BBC Children's Hour, The Adventures of Larry the Lamb.
4.2. Aktivitas Teater Lanjutan
Setelah karier musiknya meredup karena perubahan selera musik, Malcolm Vaughan terus aktif berakting, terutama dalam karya teater. Duo Earle dan Vaughan terus tampil sepanjang tahun 1960-an sebelum akhirnya bubar pada tahun 1972. Kenneth Earle kemudian menjadi seorang agen, sementara Vaughan melanjutkan karier di panggung, melakukan tur dalam produksi The Good Old Days.
5. Kehidupan Pribadi
Aspek-aspek pribadi kehidupan Malcolm Vaughan mencakup pernikahannya, masa pensiunnya dari dunia hiburan, serta perjuangannya melawan penyakit Alzheimer yang ia hadapi di tahun-tahun terakhirnya.
5.1. Keluarga dan Masa Pensiun
Malcolm Vaughan menikah dengan Gay (née Hands) dan dikaruniai dua putra: Daryl Earle Haydn Samuel (lahir 1957) dan Damon Charles Michael (lahir 1963). Ia pensiun dari dunia hiburan pada tahun 1982. Di tahun-tahun terakhirnya, Vaughan menghabiskan waktu bekerja di bagian operator telepon di RAF Central Medical Establishment di London.
5.2. Penyakit Alzheimer dan Otobiografi
Di kemudian hari, Malcolm Vaughan didiagnosis menderita Penyakit Alzheimer. Pada tahun 2009, istrinya menerbitkan otobiografi Vaughan, yang berjudul The Reluctant Star: A Biography of Malcolm Vaughan oleh Edward Thomas. Buku ini tidak hanya menceritakan perjalanan hidupnya, tetapi juga membantu menggalang dana untuk amal Alzheimer setempat, meningkatkan kesadaran akan penyakit tersebut.
6. Kematian
Malcolm Vaughan meninggal dunia pada tanggal 9 Februari 2010, di usia 80 tahun, di Eastbourne, East Sussex, Inggris.
7. Warisan
Meskipun popularitas musik Malcolm Vaughan meredup seiring dengan munculnya rock and roll, lagu-lagunya terus diputar di radio, menjaga warisan musiknya tetap hidup. Otobiografinya, yang diterbitkan setahun sebelum kematiannya, menjadi warisan penting lainnya. Buku ini tidak hanya mendokumentasikan perjalanan karier dan kehidupannya, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kesadaran dan dukungan untuk penelitian Penyakit Alzheimer, menunjukkan kontribusinya melampaui dunia hiburan.