1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Melo Imai lahir pada 26 Oktober 1987 di Suminoe-ku, Osaka, Jepang. Ayahnya adalah Takashi Narita (成田 隆史Bahasa Jepang), seorang pelatih seluncur papan salju. Ia memiliki dua saudara laki-laki: mantan atlet seluncur papan salju Dome Narita dan atlet trampolin Grim Narita. Sejak usia 7 tahun, Imai dan kakaknya, Dome, dilatih secara intensif oleh ayah mereka dalam seluncur papan salju, terkadang hingga 18 jam sehari. Setelah lulus sekolah menengah pertama dari Sekolah Menengah Pertama Kagaya Kota Osaka, Imai tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi agar dapat sepenuhnya fokus pada karier seluncur papan salju. Imai pernah mengungkapkan bahwa ia merasa iri terhadap teman-teman seusianya yang dapat menjalani kehidupan normal, dan pada satu titik, ia bahkan mencoba bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya.
2. Karier Seluncur Papan Salju
Karier Melo Imai dalam seluncur papan salju ditandai oleh awal yang menjanjikan, partisipasi di Olimpiade, dan kembalinya yang luar biasa setelah jeda yang signifikan.
2.1. Karier Awal dan Pelatihan
Melo Imai mengkhususkan diri dalam disiplin half-pipe. Pada usia 12 tahun, ia diakui sebagai peseluncur papan salju profesional termuda dalam sejarah Jepang. Selama musim dingin, ia banyak berlatih di Prefektur Nagano. Pada tahun 2001, ia menjadi pembawa sumpah atlet di Pesta Olahraga Dunia 2001 di Akita dan memenangkan kejuaraan wakeboard. Ia kemudian memenangkan Kejuaraan Junior Dunia pada tahun 2002 dan Kejuaraan Seluncur Papan Salju Seluruh Jepang pada tahun 2004. Pada musim 2004-2005, ia meraih gelar juara umum di disiplinnya dan lolos ke Olimpiade Musim Dingin 2006 di Turin. Imai dikenal dengan trik orisinalnya yang disebut "Mellow 720", sebuah putaran horizontal satu setengah kali dan putaran vertikal dua kali di udara. Pada September 2005, Imai meninggalkan klub "Yume Club" yang dipimpin ayahnya karena perbedaan dalam kontrak sponsor dan metode pelatihan. Ia kemudian mengganti nama belakangnya menjadi Imai, nama belakang ibunya yang memiliki hak asuh setelah perceraian orang tuanya, dan mendaftarkan namanya di Federasi Ski Seluruh Jepang sebagai "Melo Imai" dalam aksara Katakana. Ia juga mengganti sponsor peralatannya dari Kissmark ke Rossignol.
2.2. Olimpiade Musim Dingin 2006 dan Peralihan Karier
Pada Februari 2006, Melo Imai berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin 2006 di Turin, Italia, sebagai perwakilan Jepang dalam disiplin half-pipe. Sebelum Olimpiade, ia menampilkan rap orisinal berjudul "Yume" (Mimpi) di hadapan media untuk meningkatkan semangat, meskipun ia kemudian mengungkapkan bahwa penampilan tersebut disarankan oleh orang dewasa. Sayangnya, dalam kompetisi tersebut, ia terjatuh dalam kedua putaran, hanya mencetak 7,2 poin di putaran pertama dan 1,4 poin di putaran kedua (dari 50 poin maksimum), yang mengakibatkan eliminasi di babak penyisihan.
Sekembalinya ke Jepang, Imai menghadapi penghinaan publik yang parah, dengan komentar-komentar yang menyebutnya "pemborosan uang pajak" dan "aib nasional". Ia kemudian menyatakan, "Bagi banyak atlet, Olimpiade adalah puncak karier mereka, tetapi bagi saya itu adalah mimpi buruk." Ia menderita depresi berat dan memutuskan untuk pensiun dari olahraga tersebut.
3. Masa Transisi dan Tantangan Pribadi
Setelah pensiun dari seluncur papan salju profesional, Melo Imai menghadapi masa transisi yang sulit, ditandai oleh perjuangan finansial dan eksplorasi berbagai jalur karier, termasuk di industri hiburan dewasa.
3.1. Kehidupan Setelah Pensiun dari Seluncur Papan Salju
Setelah meninggalkan dunia olahraga, Imai berjuang untuk menopang dirinya sendiri. Ia bekerja di bar, kemudian menjadi hostes di klub malam, dan bahkan bekerja sebagai pekerja seks selama tiga hari di sebuah panti pijat. Ia kemudian mencoba peruntungannya di industri hiburan sebagai seorang tarento (tokoh televisi) dan model telanjang yang tampil di majalah-majalah pornografi. Antara tahun 2014 dan 2016, ia muncul dalam lebih dari selusin DVD gravure telanjang, sebuah genre pornografi softcore, yang semuanya diproduksi oleh perusahaan Kingdom.
3.2. Karier Video Dewasa (AV)
Pada tahun 2017, Melo Imai membuat debutnya di industri video dewasa (AV) dengan film-film seperti Snow Drop dan Snow Out. Kedua film tersebut dirilis oleh Muteki, sebuah perusahaan AV yang dikenal mengkhususkan diri dalam debut film dewasa para idola gravure dan selebriti minor. Ketika ditanya mengapa ia tidak melanjutkan karier yang lebih panjang di industri AV, Imai menyatakan bahwa ia lebih tertarik untuk kembali ke seluncur papan salju dan "tidak ingin berlebihan di AV."
4. Kehidupan Pribadi dan Pengakuan
Kehidupan pribadi Melo Imai ditandai oleh berbagai tantangan, termasuk pernikahan yang tidak stabil, perjuangan sebagai ibu tunggal, dan kesulitan finansial yang parah. Pada Agustus 2010, ia mengumumkan pernikahannya dan kelahiran seorang putra, meskipun ia kemudian bercerai dari suami pertamanya. Pada September 2011, ia melaporkan kehamilan keduanya dari suami keduanya (yang kemudian bercerai pada Agustus 2012). Ia mengungkapkan bahwa ia mengandung anak kembar, tetapi salah satunya adalah acardiac twin (bayi tanpa jantung) dan ia mengalami persalinan prematur. Pada 10 November 2011, ia melahirkan seorang putri melalui operasi caesar darurat pada usia kehamilan 7 bulan, dengan berat kurang dari 1.00 K g. Bayinya harus dirawat di Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU).
Pada Desember 2011, Imai mengungkapkan bahwa ia telah mengalami keguguran dan didiagnosis menderita kanker serviks sebelum kelahiran anak keduanya. Pada 20 Desember 2011, ia mengakui kepada majalah Josei Jishin bahwa ia jarang mengunjungi putrinya di NICU, kecuali ketika diminta untuk menyumbangkan ASI. Ia menjelaskan bahwa ia hidup dalam kesulitan ekonomi yang parah, dan bahkan biaya transportasi untuk mengunjungi rumah sakit menjadi beban yang sangat besar, sehingga ia hanya mampu menjenguk seminggu sekali. Dari September 2011 hingga April 2012, selama delapan bulan, Imai menerima bantuan sosial dari pemerintah.
Pada 19 September 2012, Imai mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan penerbitan otobiografinya yang berjudul Naite, Yande, demo Waratte (Menangis, Sakit, tapi Tertawa). Dalam buku tersebut, ia membuat pengakuan mengejutkan tentang masa lalunya, termasuk menjadi seorang hikikomori (penyendiri) setelah kegagalan di Olimpiade pada usia 18 tahun, beralih menjadi hostes klub malam, menghabiskan tabungan dari karier atletiknya untuk host club, bekerja sebagai pekerja seks panggilan (delivery health) untuk waktu singkat untuk mendapatkan sekitar 150.00 K JPY, mengalami percobaan bunuh diri (menyayat pergelangan tangan), menjadi korban pemerkosaan, melakukan aborsi, dan menjalani operasi plastik. Meskipun menghadapi masa lalu yang sulit, Imai menyatakan bahwa ia tidak merasa malu dengan keterlibatannya dalam industri pornografi, karena ia melakukannya secara sukarela demi kebutuhan uang untuk menghidupi anak-anaknya, dan ia menganggap dirinya sebagai ibu yang baik yang melakukan segalanya untuk mendukung anak-anaknya. Pada 31 Juli 2021, ia dilaporkan terinfeksi COVID-19.
5. Kembalinya ke Seluncur Papan Salju
Setelah beberapa tahun keluar dari dunia seluncur papan salju, Melo Imai membuat keputusan untuk kembali ke olahraga yang pernah ia tinggalkan. Pada tahun 2017, ia kembali berkompetisi dan berhasil memenangkan Kejuaraan Seluncur Papan Salju Seluruh Jepang ke-35 di disiplin half-pipe yang diadakan di Prefektur Gifu pada 13 Maret 2017. Kemenangan ini sangat mengejutkan mengingat ia hanya berlatih selama empat hari sebelum kompetisi. Ia menyatakan bahwa kemenangan ini membuktikan kemampuannya dan ia berencana untuk mendapatkan lisensi instruktur seluncur papan salju. Pada tahun 2018, ia kembali memenangkan medali emas di Kejuaraan Seluncur Papan Salju Seluruh Jepang dengan skor 90,75, mengungguli pesaing terdekatnya, Momoa Mori, yang mencetak 76,75.
Berikut adalah daftar hasil utama Melo Imai dalam karier seluncur papan salju:
Hasil | Tahun | Kejuaraan | Ringkasan |
---|---|---|---|
Juara | 2001 | Kejuaraan Ski Seluruh Jepang Seluncur Papan Salju | |
Juara | 2002 | Kejuaraan Junior Dunia | |
Juara | 2004 | Kejuaraan Ski Seluruh Jepang Seluncur Papan Salju | |
Juara | 2005 | Piala Dunia Seluncur Papan Salju FIS 2004-2005 Asosiasi Modal Bintang Korea | |
Ketiga | 2005 | Piala Dunia Turnamen Lake Placid, New York | |
Juara Umum | 2005 | Ajang Piala Dunia | |
Juara | 2005 | Piala Dunia Musim 2004-2005 Saas Fee Olimpiade | |
Lolos | 2006 | Olimpiade Turin | Peringkat 34 |
Juara | 2008 | Piala Takasago | |
Juara | 2017 | Kejuaraan Seluncur Papan Salju Seluruh Jepang ke-35 | Kembali berkompetisi setelah 11 tahun |
Juara | 2018 | Kejuaraan Seluncur Papan Salju Seluruh Jepang | Memenangkan dengan skor 90,75 |
6. Media dan Karya Lainnya
Selain kariernya sebagai atlet seluncur papan salju dan keterlibatannya dalam industri film dewasa, Melo Imai juga aktif di berbagai media dan telah menghasilkan beberapa karya.
6.1. Publikasi dan Penampilan Televisi
Melo Imai telah menerbitkan otobiografi dan beberapa album foto. Bukunya, Naite, Yande, demo Waratte (Menangis, Sakit, tapi Tertawa), dirilis pada 21 September 2012 oleh Futabasha, di mana ia mengungkapkan detail-detail pribadi tentang kehidupannya. Ia juga merilis album foto seperti Mellow Style pada 4 April 2013 (difoto oleh Koki Nishida, diterbitkan oleh Kodansha) dan MELODIOUS pada 25 Desember 2015 (difoto oleh Isamu Nogawa, diterbitkan oleh Saibunkan Publishing).
Imai juga tampil di beberapa program televisi, termasuk:
- Drama Televisi:
- Garo: Gold Storm Sho (牙狼〈GARO〉-GOLDSTORM- 翔Bahasa Jepang), episode 13 (10 Juli 2015, TV Tokyo) sebagai wanita memikat.
- Acara Varietas:
- Yoso de Iwan to Itei ~Koko dake no Hanashi ga Kikeru (Hi) Ryotei~ (27 Mei 2016, TV Tokyo)
- Kinyo Premium: Kiteretsu Jinsei! (3 November 2017, Fuji TV)
- Televisi Web:
- Real Jinsei Sugoroku (23 Juli 2016, AbemaTV) sebagai model sugoroku.
6.2. Diskografi dan Filmografi
Melo Imai telah merilis beberapa DVD video gambar (gravure) dan video dewasa.
- Video Gambar (Image Video):
- mellow (25 Juli 2008, Bunkasha)
- mellow Style (28 Maret 2014, Kingdom)
- I'v been mellow (30 Mei 2014, Kingdom)
- mellow juice (18 Juli 2014, Kingdom)
- mellow time (26 September 2014, Kingdom)
- mellow love (28 November 2014, Kingdom)
- mellow world (16 Januari 2015, Kingdom) - Karya pertamanya yang menampilkan pencukuran rambut
- Torino no Megami (20 Maret 2015, Kingdom)
- H na Athlete (22 Mei 2015, Kingdom)
- Climax (17 Juni 2016, Kingdom)
- mellow special (24 Juli 2015, Kingdom)
- mellow feeling (26 Agustus 2016, Kingdom)
- mellow scandal (11 September 2015, Kingdom)
- MACAU (28 Oktober 2016, Kingdom)
- Pheromone (30 Desember 2016, Kingdom)
- Imai Mero / Reincarnation (8 September 2017, Kingdom)
- mellow kiss (10 November 2017, Kingdom)
- mellow body (31 Januari 2018, Kingdom)
- Yume no Shiro (31 Mei 2018, Kingdom)
- mellow peach (31 Juli 2018, Kingdom)
- This is me (28 September 2018, Kingdom)
- mellow charming (30 November 2018, Kingdom)
- Video Dewasa (AV):
- snow drop (1 Mei 2017, Muteki)
- SNOW OUT Imai Mero (1 Juni 2017, Muteki)
7. Evaluasi Publik dan Refleksi Diri
Perjalanan hidup Melo Imai, yang melibatkan puncak karier atletik, kegagalan Olimpiade, perjuangan pribadi yang mendalam, dan keterlibatan dalam industri hiburan dewasa, telah memicu berbagai persepsi publik. Meskipun menghadapi kritik dan penghinaan di masa lalu, terutama setelah Olimpiade Turin, Imai telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa.
Dalam otobiografinya dan wawancara, Imai secara terbuka membahas kesulitan-kesulitan yang ia hadapi, termasuk depresi, masalah keuangan, dan pengalaman traumatis seperti pemerkosaan dan aborsi. Ia mengakui bahwa ia mengambil pekerjaan di industri hiburan dewasa karena kebutuhan finansial yang mendesak untuk menghidupi anak-anaknya sebagai ibu tunggal. Ia menegaskan bahwa ia tidak merasa malu dengan masa lalunya, karena ia melakukannya secara sukarela dan demi kesejahteraan anak-anaknya, menganggap dirinya sebagai ibu yang baik yang melakukan segalanya untuk mereka.
Refleksi dirinya menunjukkan motivasi yang kuat untuk bangkit kembali dan membuktikan kemampuannya, seperti yang terlihat dari kembalinya yang sukses ke dunia seluncur papan salju. Kisahnya juga menyoroti pentingnya sistem dukungan sosial, mengingat ia pernah menerima bantuan sosial selama delapan bulan untuk mengatasi kesulitan finansialnya. Imai telah menjadi simbol ketahanan dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup yang ekstrem, memilih untuk berbagi kisahnya secara terbuka demi pertumbuhan pribadi dan pemahaman publik yang lebih luas.