1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Nikola Gruevski lahir di Skopje pada tahun 1970. Ia tumbuh dalam keluarga yang tidak istimewa maupun miskin, dengan ayahnya bekerja di bidang furnitur dan desain, dan ibunya seorang perawat.
1.1. Kelahiran dan Sejarah Keluarga
Setelah orang tuanya bercerai, Gruevski dibesarkan oleh ibunya. Pada usia empat tahun, ia ikut ibunya pergi bekerja di Libya, seperti ribuan warga Yugoslavia lainnya. Setelah kembali ke Yugoslavia, ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Skopje.
Kakek dari pihak ayah Gruevski, Nikolaos Grouios (Nikola Gruev) (1911-1940), lahir di desa Krušoradi, Makedonia Utsmaniyah. Hingga aneksasi resmi Yunani setelah Perang Balkan Kedua pada tahun 1913, desa tersebut berada di bawah yurisdiksi Eksarkat Bulgaria. Administrasi Yunani kemudian melakukan kampanye anti-Bulgaria yang bersifat asimilatif, mengubah nama-nama penduduk desa setempat menjadi nama-nama Yunani yang sesuai. Desa itu sendiri diganti namanya oleh pihak berwenang Yunani menjadi Achlada pada tahun 1926. Kakek Gruevski bertempur dalam Perang Yunani-Italia, di mana ia kehilangan nyawanya pada tahun 1940. Namanya disebutkan di monumen perang di Achlada di antara nama-nama penduduk setempat yang terbunuh selama Perang Dunia II. Bertahun-tahun kemudian, selama Perang Saudara Yunani, nenek dan ayah Gruevski melarikan diri ke utara menuju Makedonia Yugoslavia saat itu, di mana mereka mengubah nama keluarga mereka menjadi Gruevski untuk mendapatkan kewarganegaraan melalui asimilasi, sesuai kebijakan Yugoslavia saat itu.
Ibunya, Nadežda, berasal dari Štip. Ia adalah saudara perempuan dari Menteri Dalam Negeri pertama Republik Makedonia, Jordan Mijalkov. Selama pemerintahan Nikola Gruevski, sepupu pertamanya, Sašo Mijalkov, adalah direktur Administrasi Keamanan dan Kontra-intelijen Republik Makedonia.
1.2. Pendidikan dan Karier Awal
Gruevski lulus dari Fakultas Ekonomi di Universitas St. Clement of Ohrid Bitola pada tahun 1994, di mana ia juga sempat terlibat dalam teater amatir dan tinju. Setelah lulus, ia memasuki sektor keuangan yang baru berkembang, dan merupakan orang pertama yang melakukan perdagangan di bursa efek Skopje. Selama tahun 1995, ia bekerja sebagai direktur departemen di Balkanbank milik Multigroup, dan menjadi pamerannya hingga tahun 1998. Pada tahun 1996, ia juga memperoleh kualifikasi untuk pasar modal internasional dari London Securities Institute.
Pada 12 Desember 2006, ia memperoleh gelar master dari Fakultas Ekonomi di Universitas Ss. Cyril dan Methodius Skopje. Pada tahun 1998, Gruevski mendirikan Asosiasi Pialang Makedonia dan melakukan transaksi pertama di Bursa Efek Makedonia.
1.3. Keluarga dan Pernikahan
Gruevski menceraikan istri pertamanya dan menikah lagi pada Mei 2007 dengan Borkica Gruevska. Dengan Borkica, ia memiliki dua putri: Anastasija dan Sofija.
2. Karier Politik
Perjalanan politik Nikola Gruevski dimulai dari sektor keuangan, kemudian menjabat sebagai Menteri Keuangan, dan akhirnya menjadi pemimpin partai serta Perdana Menteri.
2.1. Menteri Keuangan (1999-2002)
Gruevski menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Ljubčo Georgievski dari Desember 1999 hingga September 2002. Selama masa jabatannya, pemerintah menjual Macedonian Telecom kepada Matáv Hongaria dan kilang minyak OKTA kepada Hellenic Petroleum Yunani.
Gruevski juga menerapkan reformasi keuangan, termasuk reformasi sistem pembayaran dan pajak pertambahan nilai sebesar 18%. Ia juga mewajibkan penerimaan fiskal untuk semua bisnis Makedonia, sebuah program yang dirancang oleh penasihatnya, Sam Vaknin, untuk melawan penghindaran pajak. Ia dikenal sebagai advokat dan implementator terkuat dalam kabinet. Di antara pencapaian Gruevski adalah privatisasi Fenimak, sebuah transaksi yang membawa investasi asing ke Makedonia dan merevitalisasi perusahaan negara yang hampir mati. Program terkenalnya adalah "Kupuvajte makedonski proizvodi" (Belilah Produk-produk Makedonia), yang mempromosikan pembelian produk Makedonia dengan logo matahari berwajah riang, dengan harapan akan meningkatkan penerimaan dalam negeri.
2.2. Pemimpin Partai VMRO-DPMNE (2003-2017)
Setelah VMRO-DPMNE dikalahkan dalam pemilihan umum parlemen Makedonia 2002, terjadi periode perseteruan internal dalam partai. Gruevski muncul sebagai pemimpin yang pro-Uni Eropa, mengalahkan faksi Georgievski, dan terpilih sebagai pemimpin partai setelah Ljubčo Georgievski meninggalkan posisi tersebut. Ljubčo Georgievski kemudian mendirikan partainya sendiri, VMRO - Partai Rakyat, tetapi VMRO-DPMNE berhasil mempertahankan sebagian besar pendukung partai. Gruevski adalah pemimpin partai nasionalis VMRO-DPMNE dari Mei 2003 hingga Desember 2017.
3. Perdana Menteri (2006-2016)
Nikola Gruevski menjabat sebagai Perdana Menteri Makedonia selama lebih dari sembilan tahun, sebuah periode yang ditandai dengan kemenangan pemilu berulang, kebijakan domestik yang ambisius, reformasi ekonomi, namun juga pergeseran kebijakan luar negeri yang kontroversial dan tuduhan otoritarianisme serta korupsi.
3.1. Kemenangan Pemilu dan Pembentukan Pemerintahan
Koalisi yang dipimpin oleh partainya, VMRO-DPMNE, memenangkan pemilihan umum parlemen Makedonia 2006 pada Juli 2006, dan pada 25 Agustus 2006, Gruevski membentuk pemerintahan baru. Pemerintahannya banyak diisi oleh wajah-wajah baru, sebagian besar berusia 30-an, di kementerian-kementerian kunci dan posisi lainnya. Dalam pemilihan tersebut, Gruevski meraih kehormatan menjadi kepala pemerintahan Eropa pertama yang lahir pada tahun 1970-an.
Koalisi yang dipimpin oleh partainya, VMRO-DPMNE, memenangkan pemilihan umum parlemen Makedonia 2008 pada 1 Juni 2008, kemenangan elektoral kedua berturut-turut mereka, memenangkan lebih dari setengah kursi di parlemen. Pemungutan suara diwarnai oleh sejumlah insiden kekerasan dan tuduhan penipuan di beberapa munisipalitas yang didominasi etnis Albania. Gruevski membentuk pemerintahan dengan partai politik etnis Albania, Persatuan Demokratik untuk Integrasi.
Koalisi yang dipimpin oleh partainya, VMRO-DPMNE, memenangkan pemilihan umum parlemen Makedonia 2011 pada 5 Juni 2011, kemenangan elektoral ketiga berturut-turut mereka, memenangkan 56 dari 123 kursi di parlemen. Keberatan atas penyalahgunaan sumber daya negara, termasuk pemerasan terhadap lebih dari seratus ribu pegawai negeri untuk bertindak sebagai agitator, diabaikan, dan pemilihan dinyatakan sah. Gruevski membentuk pemerintahan baru, lagi-lagi dalam koalisi dengan Persatuan Demokratik untuk Integrasi.
Pada 27 April 2014, VMRO-DPMNE memenangkan pemilihan umum Makedonia 2014, memberikan Gruevski masa jabatan lain sebagai perdana menteri.
3.2. Kebijakan Domestik dan Proyek Utama
Pada 6 Januari 2012, Gruevski meresmikan gerbang kemenangan "Porta Macedonia" di Skopje sebagai monumen peringatan 20 tahun kemerdekaan Makedonia, dan mengakui bahwa ia secara pribadi adalah penggagas proyek "Skopje 2014".
3.3. Kebijakan Ekonomi dan Reformasi
Gruevski menerapkan reformasi keuangan yang berani, termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 18% dan mewajibkan penerimaan fiskal untuk semua bisnis Makedonia. Ia juga meluncurkan program "Kupuvajte makedonski proizvodi" (Belilah Produk-produk Makedonia) yang mempromosikan pembelian produk lokal dengan logo matahari berwajah riang, dengan harapan meningkatkan penerimaan domestik.
Pada tahun 2014, Gruevski mulai mempercepat rencana melalui Parlemen untuk menciptakan zona perdagangan otonom bebas pajak yang berada di luar yurisdiksi regulator domestik dan internasional. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan anggota Parlemen. Komisi Venesia Uni Eropa berkomentar bahwa "Jika semua undang-undang (selain undang-undang pidana) akan diberlakukan dan ditegakkan oleh badan pengelola daripada pembuat undang-undang dan eksekutif yang diakui secara konstitusional, zona ini menjadi semacam 'Negara di dalam Negara' yang terpisah dari struktur konstitusional yang ada" dan bisa menjadi "surga bagi 'uang kotor'".
3.4. Perubahan Kebijakan Luar Negeri dan Hubungan Internasional


Di bawah kepemimpinan Gruevski, negara tersebut yang awalnya memiliki kebijakan pro-Eropa dan pro-NATO, bergeser menjadi pro-Rusia, pro-Serbia, dan anti-Barat. Pada tahun 2015, mantan perdana menteri dan pendiri VMRO-DPMNE, Ljubčo Georgievski, menuduh pemerintah Gruevski memiliki tujuan untuk "menserbikan" negara tersebut, yang pada akhirnya akan menggabungkannya dengan Serbia. Gruevski menentang perjanjian dengan Bulgaria pada tahun 2017 dan Perjanjian Prespa yang ditandatangani dengan Yunani pada tahun 2018.
Pada Juni 2007, Gruevski menghadiri pertemuan di Tirana, Albania, bersama Presiden Amerika Serikat George W. Bush, Perdana Menteri Albania Sali Berisha, dan Perdana Menteri Kroasia Ivo Sanader.
3.5. Tuduhan Otoritarianisme dan Korupsi
Masa pemerintahan Gruevski ditandai dengan tuduhan otoritarianisme, termasuk dugaan kecurangan pemilu dan penyalahgunaan sumber daya negara dalam kampanye. Pada Mei 2015, protes terjadi di Skopje menentang Gruevski dan pemerintahannya. Demonstrasi dimulai setelah tuduhan diajukan terhadap Zoran Zaev, pemimpin oposisi, yang menanggapi dengan menuduh bahwa Gruevski telah menyadap lebih dari 20.000 pejabat Makedonia dan tokoh lainnya, serta menutupi pembunuhan seorang pemuda oleh seorang petugas polisi pada tahun 2011.
Sebuah protes besar terjadi pada 5 Mei 2015, dengan bentrokan kekerasan antara aktivis dan polisi, menyebabkan cedera di kedua belah pihak. Dalam beberapa hari berikutnya, oposisi mengklaim bahwa lebih banyak tindakan anti-pemerintah akan terjadi, yang memang terjadi di kemudian hari pada bulan itu. Beberapa menteri, termasuk menteri dalam negeri, mengundurkan diri. Gruevski awalnya menolak untuk mundur, mengatakan pada 16 Mei bahwa "jika saya mundur itu akan menjadi tindakan pengecut... Saya akan menghadapi serangan."
4. Pengunduran Diri, Masalah Hukum, dan Status Buronan
Periode setelah masa jabatan Gruevski sebagai Perdana Menteri ditandai oleh serangkaian peristiwa yang mengarah pada pengunduran dirinya, masalah hukum yang serius, dan akhirnya pelariannya dari negara tersebut.
4.1. Perjanjian Pržino dan Pengunduran Diri
Sebagai bagian dari Perjanjian Pržino yang dimediasi oleh Uni Eropa, Gruevski setuju untuk mengundurkan diri. Pada 15 Januari 2016, Emil Dimitriev dinominasikan sebagai perdana menteri dan ia menjabat pada 18 Januari, menyusul pengunduran diri Gruevski dari posisi tersebut yang telah diatur sebelum pemilihan.
4.2. Persidangan dan Putusan Bersalah
Pada Juli 2017, pengadilan Makedonia memerintahkan penyitaan paspor Gruevski dan empat pejabat lain dari partainya, termasuk mantan menteri dalam negeri Gordana Jankuloska dan mantan menteri transportasi Mile Janakieski, sehubungan dengan kasus penyadapan.
Pada Januari 2017, Kantor Jaksa Penuntut Khusus Makedonia meluncurkan penyelidikan 'Tank' di mana dua individu dituduh menggunakan posisi dan wewenang resmi mereka dalam periode Februari hingga Oktober 2012 untuk menyelesaikan pengadaan publik ilegal sebuah mobil Mercedes-Benz lapis baja senilai 600.00 K EUR dan "memenuhi keinginan" Gruevski yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri. Pada 23 Mei 2018, Gruevski dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena secara tidak sah memengaruhi pejabat pemerintah dalam pembelian mobil mewah antipeluru tersebut.
Pada 9 November 2018, Pengadilan Kriminal Skopje menolak banding Gruevski untuk penundaan hukuman penjara dan pada 10 November ia tidak hadir untuk memulai hukuman dua tahunnya. Ia terakhir terlihat di Makedonia pada 8 November di sebuah hotel di Skopje. Pihak berwenang Makedonia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap buronan tersebut. Pemimpin VMRO-DPMNE, Hristijan Mickoski, membela Gruevski dan menggambarkan surat perintah penangkapan serta pencarian polisi terhadapnya sebagai "penganiayaan politik" dan "perburuan penyihir", menambahkan bahwa VMRO-DPMNE "dikepung polisi".
Pada April 2022, Gruevski dijatuhi hukuman 7 tahun penjara di Skopje atas tuduhan pencucian uang dan akuisisi serta penyembunyian properti negara secara ilegal.
4.3. Pelarian dan Suaka di Hongaria

Pada 13 November 2018, Gruevski mengumumkan melalui akun Facebook-nya bahwa ia telah melarikan diri ke Hongaria, di mana ia mengajukan permohonan suaka politik. Gruevski memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kepala Fidesz yang berhaluan konservatisme nasional sayap kanan, dan Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orbán, yang menentang Perjanjian Prespa antara Yunani dan Makedonia dan mendukung posisi garis keras VMRO-DPMNE terhadapnya. Orbán dilaporkan menggambarkan pelarian Gruevski sebagai "kisah yang menarik, mendebarkan, seperti semua kisah kejahatan".
Meskipun paspornya telah disita, Gruevski berhasil melarikan diri dan muncul kekhawatiran bahwa ia kemungkinan menggunakan paspor Bulgaria. Namun, menurut pihak berwenang Bulgaria, Gruevski tidak pernah mengajukan kewarganegaraan Bulgaria. Kemudian dikonfirmasi oleh polisi Albania bahwa, dengan bantuan pemerintah Hongaria yang mengawalnya menggunakan kendaraan diplomatik Hongaria, Gruevski telah melewati Albania, Montenegro, dan Serbia sebelum tiba di Hongaria.
Pada 20 November 2018, Gruevski diberikan suaka politik oleh pihak berwenang Hongaria.
4.4. Permintaan Ekstradisi dan Sanksi
Interpol mengumumkan bahwa Gruevski dicari berdasarkan surat perintah penangkapan internasional dan pemerintah Makedonia mengajukan permintaan ekstradisi resmi. Partai-partai oposisi Hongaria menyerukan pemerintah Hongaria untuk menangkap dan segera mengekstradisi mantan perdana menteri buronan tersebut kembali ke Makedonia.
Pada 27 Juni 2019, Gruevski muncul dalam keadaan diborgol di pengadilan di Budapest dalam sidang tertutup untuk umum mengenai ekstradisinya yang diminta oleh Makedonia Utara. Kemudian pada hari itu, pengadilan di Budapest mengumumkan bahwa permintaan ekstradisinya ditolak. Menurut hakim Éva Várhegyi, syarat-syarat yang diperlukan untuk ekstradisinya tidak terpenuhi.
Pada April 2022, ia ditambahkan ke dalam daftar individu yang menghadapi sanksi terkait Balkan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat dan sanksi terkait korupsi oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
5. Aktivitas Pasca-Perdana Menteri dan Kontroversi
Setelah tidak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri, Nikola Gruevski terus menjadi subjek perhatian publik dan hukum, menghadapi pengunduran diri dari kepemimpinan partai dan terlibat dalam skandal lobi.
5.1. Pengunduran Diri sebagai Pemimpin Partai
Pada Desember 2017, Gruevski mengundurkan diri sebagai pemimpin VMRO-DPMNE, menyusul kekalahan besar partai tersebut oleh Uni Sosial Demokrat dalam pemilihan umum lokal Makedonia 2017. Selanjutnya, pada 21 Juli 2020, posisi Gruevski sebagai presiden kehormatan VMRO-DPMNE dicabut, bersama dengan perubahan lain yang dilakukan untuk mendemokratisasi partai.
5.2. Skandal Lobi dan Investigasi Tambahan
Pada 19 Maret 2021, politikus Jerman Tobias Zech mengundurkan diri dari Bundestag karena tuduhan bahwa ia menerima sejumlah besar uang untuk berkampanye bagi mantan PM Makedonia Nikola Gruevski. Setelah Gruevski melarikan diri ke Hongaria, Zech melanjutkan hubungan bisnis dengan Makedonia Utara melalui perusahaan terkait ganja PharmCann Deutschland AG dalam kemitraan dengan Zlatko Keskovski, mantan perwira kontra-intelijen Makedonia Utara.
Selain itu, pada Oktober 2020, Gruevski disebut dalam penyelidikan pencucian uang baru yang diluncurkan oleh pihak berwenang di Makedonia Utara.
6. Ideologi dan Sikap Politik
Ideologi dan sikap politik Nikola Gruevski sangat dipengaruhi oleh nasionalisme dan konservatisme, yang tercermin dalam kebijakan domestik dan luar negerinya, serta pendekatannya terhadap sejarah dan identitas nasional.
6.1. Nasionalisme dan Konservatisme
Gruevski adalah pemimpin partai nasionalis yang berkuasa, VMRO-DPMNE. Ideologi politiknya berakar kuat pada nasionalisme dan konservatisme dalam spektrum politik Makedonia.
6.2. Sikap Kebijakan Luar Negeri
Gruevski telah mengutuk Perjanjian Prespa dan menyatakan bahwa Perdana Menteri Zoran Zaev "menipu" dan "memperdaya" rakyat Makedonia terkait perubahan nama negara. Ia juga berpendapat bahwa politikus Yunani memaksakan kesepakatan yang tidak menguntungkan bagi Makedonia yang menguraikan klaim eksklusif atas "sejarah kuno" oleh Yunani.
6.3. Kebijakan "Antiquisasi"
Gruevski dituduh mempromosikan kebijakan politik identitas kontroversial yang disebut "antikuisasi". Kebijakan ini berkaitan dengan klaim sejarah dan identitas nasional yang seringkali menimbulkan kontroversi, terutama dalam hubungannya dengan negara-negara tetangga dan narasi sejarah bersama.
7. Penghargaan dan Pengakuan
Nikola Gruevski menerima beberapa penghargaan dan pengakuan selama karier publiknya:
- 2014: Order St. Nicholas - Penghargaan Tertinggi dari Štip.
- 2015: Order Baptist (Preteca) dari Biara Saint Jovan Bigorski.
- 2011: Penghargaan Vienna Economic Forum - atas kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi nasional dan regional.
8. Karya Tulis
Nikola Gruevski juga dikenal sebagai penulis beberapa publikasi:
- Gruevski, Nikola dan Vaknin, Sam Macedonian Economy on a Crossroads (Persimpangan Jalan Ekonomi Makedonia), Skopje, NIP Noval Literatura, 1998. ISBN 9989-610-01-0
- Gruevski, Nikola, The Way Out
- Gruevski, Nikola, Experiences for the Future: Economic Effects of Different Types of International Capital Flows, With Particular Reference to the Republic of Macedonia, 2018. ISBN 9786082014289
9. Evaluasi dan Kontroversi
Masa jabatan Nikola Gruevski sebagai Perdana Menteri Makedonia Utara, serta aktivitasnya setelah lengser, telah menjadi subjek evaluasi kritis dan berbagai kontroversi, terutama terkait dampak pemerintahannya terhadap demokrasi, hak asasi manusia, dan stabilitas sosial.
9.1. Pemerintahan Otoriter dan Perusakan Demokrasi
Gruevski menghadapi kritik luas atas praktik pemerintahannya yang dianggap otoriter. Tuduhan meliputi kontrol atas media, melemahnya independensi peradilan, dan pembatasan kebebasan sipil. Skandal penyadapan massal terhadap lebih dari 20.000 orang, sebagian besar pejabat negara, menjadi bukti nyata dari penyalahgunaan kekuasaan dan pengawasan yang berlebihan. Protes besar-besaran yang terjadi pada tahun 2015 mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap praktik-praktik ini.
9.2. Korupsi dan Akuntabilitas Peradilan
Berbagai kasus korupsi terungkap selama dan setelah masa jabatannya, termasuk pembelian mobil mewah secara ilegal, pencucian uang, dan penggelapan aset negara. Meskipun dijatuhi hukuman penjara, pelarian Gruevski ke Hongaria dan penolakan ekstradisi oleh pengadilan Hongaria menyoroti tantangan signifikan dalam penegakan akuntabilitas hukum terhadap mantan pejabat tinggi. Sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat juga menegaskan kekhawatiran internasional terhadap keterlibatannya dalam korupsi.
9.3. Kontroversi Kebijakan Luar Negeri
Pergeseran kebijakan luar negeri Makedonia di bawah Gruevski dari orientasi pro-Uni Eropa dan NATO menjadi lebih pro-Rusia dan anti-Barat menimbulkan kekhawatiran di kalangan sekutu Barat. Penolakannya terhadap perjanjian penting seperti Perjanjian Prespa dengan Yunani, yang ia sebut sebagai "penipuan", memperburuk hubungan regional dan internasional Makedonia Utara. Kebijakan ini dianggap menghambat integrasi negara ke dalam struktur Euro-Atlantik.
9.4. Kontroversi Budaya dan Sejarah
Kebijakan "antikuisasi" yang dipromosikan Gruevski, yang berkaitan dengan klaim sejarah dan identitas nasional, memicu perdebatan sengit. Kebijakan ini dikritik karena dianggap memanipulasi narasi sejarah untuk tujuan politik dan memperdalam ketegangan dengan negara-negara tetangga, terutama Yunani dan Bulgaria, yang memiliki klaim sejarah dan budaya yang bertentangan.