1. Overview
Nils Petter Molvær (Nils Petter MolværˈmɔɫvæːrBahasa Norwegia), yang juga dikenal sebagai NPM dan lahir pada 18 September 1960, adalah seorang pemain trompet jazz, komposer, dan produser rekaman berkebangsaan Norwegia. Ia diakui sebagai pionir 'future jazz', sebuah genre yang memadukan jazz dengan musik elektronik, yang paling jelas ditunjukkan dalam albumnya yang paling sukses secara komersial, Khmer. Melalui karya-karyanya, Molvær telah membuka jalan baru dalam lanskap musik, secara inovatif menggabungkan berbagai elemen sonik untuk menciptakan suara yang unik dan berpengaruh. Perjalanan musiknya mencerminkan eksplorasi artistik yang berani dan komitmen terhadap kebebasan berekspresi, melampaui batasan genre tradisional.
2. Biografi dan Awal Karier Musik
Nils Petter Molvær lahir dan dibesarkan di Sula, Møre og Romsdal, sebuah pulau di Norwegia. Minatnya pada musik membawanya ke jalur karier yang inovatif, yang kemudian mengukuhkannya sebagai salah satu tokoh penting dalam evolusi musik jazz modern.
2.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Molvær dilahirkan dan tumbuh besar di pulau Sula, Møre og Romsdal, Norwegia. Pada usia sembilan belas tahun, ia meninggalkan pulau kelahirannya untuk melanjutkan studi di program jazz di Trondheim Musikkonservatorium (Konservatorium Musik Trondheim) dari tahun 1980 hingga 1982. Di sana, ia mengasah kemampuan musiknya dan memperdalam pemahamannya tentang jazz, yang akan menjadi fondasi bagi gaya uniknya di kemudian hari.
2.2. Aktivitas Band Awal
Karier awal Molvær ditandai dengan partisipasinya dalam beberapa band jazz terkemuka. Ia bergabung dengan Jazzpunkensemblet bersama Jon Eberson, serta Masqualero, di samping musisi-musisi ternama seperti Arild Andersen, Jon Christensen, dan Tore Brunborg. Masqualero, yang namanya diambil dari komposisi Wayne Shorter yang awalnya direkam oleh Miles Davis, merilis beberapa album untuk ECM Records. Sebelum merilis album solo debutnya, Khmer, pada tahun 1997, Molvær juga telah merekam karya-karya dengan artis-artis ECM lainnya. Album Khmer sendiri merupakan perpaduan antara jazz, musik rock, lanskap suara elektronik, dan hip-hop. Ini merupakan pendekatan yang sangat berbeda dari "chamber jazz" yang lembut dan biasanya diasosiasikan dengan ECM pada saat itu, menandai sebuah keberangkatan yang berani dalam perjalanan musiknya.
3. Karier Musik dan Gaya
Sebagai seorang artis solo dan komposer, Nils Petter Molvær telah dikenal karena gaya musiknya yang unik, yang menggabungkan elemen-elemen dari berbagai genre untuk menciptakan suara yang benar-benar orisinal.
3.1. Karakteristik dan Pengaruh Musik
Molvær diakui sebagai pelopor 'future jazz', sebuah genre yang secara inovatif menggabungkan jazz dengan musik elektronik. Karyanya ditandai dengan perpaduan yang mulus antara jazz, rock, lanskap suara elektronik, dan ketukan hip-hop. Meskipun ia memiliki suara trompet yang lembut, yang terkadang diproses secara elektronik, dan jelas memiliki pengaruh dari karya Miles Davis di tahun 1970-an dan 1980-an, Molvær berhasil menciptakan identitas musiknya sendiri tanpa menjadi peniru yang patuh. Pendekatan eksperimentalnya dan kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai unsur musik menjadikannya tokoh penting dalam evolusi musik kontemporer.
3.2. Album Solo Utama dan Karya
Album solo debutnya, Khmer, yang dirilis pada tahun 1997, adalah salah satu karyanya yang paling terkenal dan sukses secara komersial. Album ini menjadi contoh terbaik dari gaya 'future jazz' yang ia rintis. Untuk pertama kalinya, ECM Records merilis singel dari karya Molvær, yaitu "Song of Sand" yang didukung oleh tiga remix, serta "Ligotage".
Pada tahun 2000, album keduanya, Solid Ether, dirilis, menampilkan kolaborasi dengan Sidsel Endresen dan lainnya. Setelah perilisan Solid Ether, Molvær memutuskan untuk meninggalkan ECM Records, sebuah langkah yang memungkinkan ia untuk lebih mengeksplorasi arah musik baru. Sejak saat itu, ia telah merekam beberapa album solo lainnya, melanjutkan eksplorasinya dalam memadukan suara jazz dengan elektronik dan elemen-elemen modern lainnya.
Berikut adalah beberapa album solo representatif dan karya-karya utamanya:
- Khmer (1997)
- Khmer: The Remixes (1998, hanya untuk promosi)
- Ligotage (1998, EP)
- Solid Ether (2000)
- Recoloured (2001, remix)
- NP3 (2002)
- Streamer (2004, album live yang direkam pada tahun 2002)
- Er (2005)
- Edy (2005, soundtrack untuk film karya Stéphan Guérin-Tillié)
- Remakes (2005, remix)
- An American Compilation (2005, kompilasi)
- Re-Vision (2008, album yang menggabungkan cuplikan-cuplikan soundtrack)
- Hamada (2009)
- Baboon Moon (2011)
- Switch (2014)
- Buoyancy (2016)
- Stitches (2021)
3.3. Musik Film dan Teater
Selain karier rekaman solonya, Nils Petter Molvær juga aktif sebagai komposer untuk film dan teater. Ia telah menyusun musik untuk berbagai produksi, menunjukkan fleksibilitas dan kedalaman artistiknya di luar ranah album konvensional. Salah satu karyanya dalam bidang ini adalah jalur suara untuk film "Edy" (2005).

4. Kolaborasi dan Proyek
Sepanjang kariernya, Nils Petter Molvær telah terlibat dalam berbagai kolaborasi dan proyek dengan musisi-musisi lain, menunjukkan keterbukaannya terhadap berbagai genre dan pendekatan musik. Ia sering bekerja dengan gitaris Eivind Aarset, sebuah kolaborasi yang telah menghasilkan banyak karya inovatif. Selain itu, Molvær juga pernah bermain dengan Tabla Beat Science, sebuah proyek yang dibentuk oleh Zakir Hussain dan Bill Laswell, yang lebih lanjut menyoroti kemampuannya untuk berinteraksi dengan tradisi musik yang berbeda dan menciptakan suara-suara baru. Kolaborasi-kolaborasi ini memperkaya lanskap musiknya dan menegaskan reputasinya sebagai seniman yang dinamis dan adaptif.
5. Penghargaan dan Kehormatan
Nils Petter Molvær telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya yang signifikan terhadap musik jazz dan elektronik. Penghargaan-penghargaan ini mencerminkan apresiasi atas inovasi dan dampak artistiknya di kancah musik global.
- 1996: Kongsberg Jazz Award
- 1997: Spellemannprisen dalam kategori Terbuka
- 1998: Gammleng-prisen dalam kategori Jazz
- 2000: Spellemannprisen dalam kategori Terbuka
- 2003: Buddyprisen
- 2005: Spellemannprisen dalam kategori Terbuka
- 2010: Edvardprisen dalam kategori Terbuka
- 2016: Spellemannprisen dalam kategori Jazz
6. Diskografi
Berikut adalah daftar lengkap album-album yang telah dirilis oleh Nils Petter Molvær atau di mana ia berpartisipasi.
6.1. Album Solo
Daftar album studio dan live yang dirilis di bawah kepemimpinannya:
- 1997: Khmer
- 1998: Khmer: The Remixes (promosi saja)
- 1998: Ligotage (EP)
- 2000: Solid Ether (menampilkan Sidsel Endresen dan lainnya)
- 2001: Recoloured (remix)
- 2002: NP3
- 2004: Streamer (rekaman live 2002)
- 2005: Er
- 2005: Edy (jalur suara untuk film karya Stéphan Guérin-Tillié)
- 2005: Remakes (remix)
- 2005: An American Compilation (kompilasi)
- 2008: Re-Vision (album yang menggabungkan cuplikan-cuplikan jalur suara)
- 2009: Hamada
- 2011: Baboon Moon
- 2014: Switch
- 2016: Buoyancy
- 2021: Stitches
6.2. Album Bersama Masqualero
Daftar album yang dirilis sebagai anggota band Masqualero:
- 1983: Masqualero
- 1985: Bande À Part
- 1987: Aero
- 1990: Re-Enter
6.3. Album Kolaborasi Lainnya
Daftar album kolaborasi utama dengan artis atau grup lain:
- 1990: So I Write, bersama Sidsel Endresen, Django Bates, Jon Christensen
- 1995: Hastening Westward, bersama Robyn Schulkowsky
- 1997: Small Labyrinths (direkam 1994), dalam Future Song milik Marilyn Mazur
- 2005: Electra, dalam Arild Andersen Group
- 2008: Corps Electriques, bersama Hector Zazou/KatieJane Garside, Bill Rieflin, Lone Kent
- 2013: 1/1, bersama Moritz von Oswald
- 2015: Infolding, dalam Spin Marvel (Martin France - drum, Tim Harries - bass, Terje Evensen - elektronik live, Nils Petter Molvær - trompet, Emre Ramazanoglu - produksi dan drum tambahan)
- 2015: Høst: Autumn Fall (jalur suara), bersama Mapping Oceans
- 2018: Nordub, bersama Sly and Robbie
- 2019: Music for Paintings, bersama Terje Evensen, Leo Abrahams, Anna Stereopoulou, Anthony Cox, Manongo Mujica
- 2023: The Harmony Codex bersama Steven Wilson
- 2024: Liminal Animals bersama Ulver
6.4. Sebagai Artis Unggulan
Daftar album di mana ia berpartisipasi sebagai artis unggulan atau musisi tamu di album artis lain:
- 1990: Nonsentration - Jon Balke
- 1992: Night Caller - Rita Marcotulli
- 1993: Exile - Sidsel Endresen
- 1997: Brytningstid - Kenneth Sivertsen
- 1998: Électronique Noire - Eivind Aarset
- 2001: Radioaxiom: A Dub Transmission - Bill Laswell & Jah Wobble
- 2003: Digital Prophecy - Dhafer Youssef
- 2004: Seafarer's Song - Ketil Bjørnstad
- 2006: Mélange Bleu - Lars Danielsson
- 2007: A Pure Land - Sienná
- 2007: Ataraxis - Deeyah
- 2007: 23 Wheels of Dharma - Somma
- 2008: Dome - Johannes Enders
- 2008: Lodge - Fanu & Bill Laswell
- 2012: Manu Katché - Manu Katché
- 2015: Deeper Green - Christof May
- 2017: Hypersomniac - Lef
- 2019: Hyperuranion - Chat Noir
- 2021: Roses of Neurosis - Sivert Høyem
6.5. Penampilan Lain
Rincian penampilan atau kontribusi penting lainnya yang tidak tercakup dalam kategori album spesifik:
- Beginner's Guide to Scandinavia (3CD, Nascente 2011)

7. Warisan dan Pengaruh
Nils Petter Molvær telah meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia musik, terutama dalam genre jazz dan elektronik. Perannya sebagai pionier 'future jazz' telah membuka jalan bagi banyak musisi lain untuk mengeksplorasi perpaduan antara instrumentasi jazz tradisional dengan tekstur dan irama elektronik modern. Suara trompetnya yang khas, sering kali diwarnai oleh efek elektronik, menjadi penanda yang mudah dikenali dan telah memengaruhi generasi musisi selanjutnya.
Melalui kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai elemen dari jazz, rock, hip-hop, dan musik elektronik, Molvær tidak hanya menciptakan suara yang inovatif tetapi juga memperluas batas-batas genre. Ia menunjukkan bahwa musik dapat terus berkembang dan beradaptasi, menciptakan pengalaman mendengarkan yang baru dan dinamis. Kontribusinya terhadap musik film dan teater juga menunjukkan keberagaman artistiknya, memperkaya medium-medium tersebut dengan pendekatan sonik yang unik. Secara keseluruhan, Molvær dikenang sebagai seniman yang berani dalam eksplorasi kreatif, yang warisan musiknya terus menginspirasi dan menantang pendengar serta seniman di seluruh dunia.