1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Osroes I, seorang anggota Dinasti Arsakid, memulai perebutan takhta pada tahun 109 Masehi, memicu konflik internal di Kekaisaran Parthia.
1.1. Kelahiran dan Silsilah
Osroes I adalah putra dari Vonones II dan saudara dari Vologases II serta Pacorus II. Ia berasal dari Dinasti Arsakid yang memerintah Kekaisaran Parthia.
1.2. Perebutan Tahta
Pada tahun 109 Masehi, Osroes I memberontak terhadap Raja Parthia Pacorus II untuk merebut takhta bagi dirinya sendiri. Pada saat itu, Vologases III telah memproklamasikan dan mengkonsolidasikan kekuasaannya di wilayah timur kekaisaran sebelum kematian Pacorus II. Sebagai tanggapan, Osroes I berupaya memperluas pengaruhnya sendiri di wilayah barat.
2. Pemerintahan dan Konflik Internal
Pemerintahan Osroes I di wilayah barat kekaisaran ditandai oleh persaingan berkelanjutan dengan Vologases III yang berbasis di timur.
2.1. Pemerintahan di Parthia Barat
Selama masa pemerintahan putra Pacorus II, Vologases III, Osroes I berhasil menguasai bagian barat kekaisaran, termasuk Mesopotamia, sementara Vologases III memerintah di wilayah timur. Konflik internal antara Osroes I dan Vologases III berlangsung sepanjang sebagian besar masa pemerintahan Osroes I. Wilayah kekuasaan Osroes I di barat terutama berpusat di Babilonia.
3. Perang dengan Kekaisaran Romawi
Konflik Osroes I dengan Kekaisaran Romawi berawal dari campur tangannya di Armenia, yang menyebabkan invasi Trajan dan pendudukan singkat wilayah Parthia.
3.1. Masalah Armenia dan Invasi Trajan
Pada tahun 113 Masehi, Osroes I melanggar Perjanjian Rhandeia dengan Kekaisaran Romawi dengan menggulingkan Axidares, saudara Vologases III, dan mengangkat saudara Axidares, Parthamasiris, sebagai raja Armenia. Tindakan ini, yang bertujuan memperketat kendali atas Armenia, memicu kemarahan Kekaisaran Romawi, yang telah berbagi kekuasaan atas Armenia dengan Parthia selama lima puluh tahun sejak masa Nero. Pelanggaran perjanjian ini memberi Kaisar Romawi Trajan dalih untuk menginvasi wilayah Parthia dan memanfaatkan perang saudara yang sedang berlangsung antara Vologases III dan Osroes I. Pada tahun 114 Masehi, Trajan menaklukkan Armenia dan mengubahnya menjadi provinsi Romawi.
3.2. Pendudukan Romawi dan Pengangkatan Parthamaspates
Pada tahun 115 Masehi, Trajan melanjutkan invasi ke Babilonia. Osroes I bersama saudaranya, Mithridates IV, dan putranya, Sanatruces II, berusaha menghadapi invasi Romawi, tetapi mereka dikalahkan. Pada tahun 116 Masehi, Trajan berhasil merebut Seleucia dan Ctesiphon, ibu kota-ibu kota Parthia. Trajan bahkan mencapai Teluk Persia, di mana ia memaksa penguasa vasal Parthia di Characene, Attambelos VII, untuk membayar upeti. Karena khawatir akan pemberontakan dari bangsa Parthia, Trajan mengangkat putra Osroes I, Parthamaspates, yang sebelumnya menjadi sandera Romawi, sebagai raja boneka di Ctesiphon. Selama ekspedisinya, Trajan juga menawan seorang putri Osroes I, yang tetap menjadi tawanan Romawi hingga perjanjian damai disepakati antara kedua kekuatan pada tahun 129 Masehi.

3.3. Pemulihan Tahta Pasca-Trajan
Kemenangan Trajan berumur pendek. Pemberontakan pecah di semua wilayah yang ditaklukkan; bangsa Babilonia dan Yahudi berhasil mengusir Romawi dari Mesopotamia, sementara bangsa Armenia di bawah pimpinan Sanatruk menimbulkan masalah bagi Romawi. Setelah kematian Trajan pada tahun 117 Masehi, bangsa Parthia menggulingkan Parthamaspates dari takhta dan mengembalikan Osroes I. Parthamaspates, yang jelas-jelas adalah raja boneka, tidak mendapatkan dukungan domestik dan terpaksa melarikan diri ke wilayah Romawi. Penerus Trajan, Hadrian, yang memerintah dari tahun 117 hingga 138 Masehi, melepaskan sisa-sisa penaklukan Trajan di timur dan mengakui kembali Perjanjian Rhandeia, dengan pangeran Parthia Vologases menjadi raja baru Armenia.
4. Konfrontasi dengan Vologases III dan Akhir Kekuasaan
Kondisi melemahnya wilayah barat Kekaisaran Parthia, yang dikuasai Osroes I, memberikan kesempatan bagi Vologases III (yang wilayah timurnya tidak tersentuh oleh invasi Romawi) untuk merebut kembali wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Osroes I. Selama perang dengan Romawi, sebagian besar wilayah, termasuk Atropatene, telah berada di bawah kendali Vologases III. Meskipun Vologases III juga disibukkan dengan invasi Alan, ia akhirnya berhasil menggulingkan Osroes I dari kekuasaan pada tahun 129 Masehi.
5. Koin dan Pengaruh
Pada bagian depan koin perak Osroes I, ia digambarkan dengan rambut dikepang dan mengenakan diadem. Namun, pada koin perunggu, ia digambarkan mengenakan tiara dengan pengait dan tanduk di sampingnya. Koin-koin Osroes I sangat mirip dengan koin penguasa Elymais yang bernama sama, Osroes dari Elymais, yang menyebabkan para sarjana berspekulasi bahwa mereka mungkin adalah orang yang sama. Kemungkinan lain adalah bahwa penguasa Elymais, Osroes, meniru koin Osroes I dari Parthia.

6. Keluarga
Osroes I memiliki seorang putra bernama Parthamaspates, yang sempat diangkat oleh Kaisar Romawi Trajan sebagai raja boneka di Ctesiphon. Ia juga memiliki seorang putri yang ditawan oleh Trajan selama invasi Romawi ke Parthia dan tetap menjadi tawanan hingga perjanjian damai disepakati pada tahun 129 Masehi. Saudaranya, Mithridates IV, juga terlibat dalam perlawanan terhadap invasi Romawi dan kemudian menjadi penerusnya.