1. Tinjauan Umum
Pangeran Agung Hoean (회안대군Hoean DaegunBahasa Korea; 2 Juli 1364 - 10 April 1421), dengan nama pribadi Yi Bang-gan (이방간Yi Bang-ganBahasa Korea), dan nama pena Mangudang (망우당MangudangBahasa Korea), adalah seorang pangeran kerajaan pada awal Dinasti Joseon. Ia merupakan putra keempat dari Raja Taejo dan Ratu Sinui. Meskipun memiliki ambisi besar terhadap takhta, ia dikenal karena perannya dalam Pemberontakan Pangeran yang menentukan nasib awal Dinasti Joseon, terutama persaingannya dengan adik laki-lakinya, Yi Bang-won. Setelah kekalahannya dalam Pemberontakan Pangeran Kedua, ia menjalani kehidupan di pengasingan, namun namanya kemudian dipulihkan secara anumerta.

2. Kehidupan
Kehidupan Pangeran Agung Hoean ditandai oleh perannya yang signifikan dalam transisi dari Dinasti Goryeo ke Joseon, serta keterlibatannya dalam perebutan kekuasaan di antara para pangeran yang dikenal sebagai Pemberontakan Pangeran.
2.1. Kelahiran dan Latar Belakang
Yi Bang-gan lahir pada tanggal 2 Juli 1364, di Gui-dong, Hamheung-bu, Provinsi Hamgyong. Ia adalah putra keempat dari Yi Seong-gye (yang kemudian menjadi Raja Taejo dari Joseon) dan Ratu Sinui (Lady Han dari klan Cheongju Han). Nenek moyangnya dari pihak ayah adalah Raja Hwanjo dan Ratu Uihye, sementara kakek dari pihak ibu adalah Han Gyeong, Pangeran Internal Ancheon, dan nenek dari pihak ibu adalah Grand Lady dari Negara Samhan dari klan Saknyeong Shin.
2.2. Karier Awal dan Gelar
Pada akhir Dinasti Goryeo, Yi Bang-gan memegang jabatan sebagai Gun-gisa Soyun (군기시소윤Bahasa Korea). Setelah Yi Seong-gye mendirikan Joseon pada Juli 1392 (tahun ke-4 pemerintahan Raja Gongyang dari Goryeo), Yi Bang-gan diangkat sebagai Gaegeuk Ikchan Gongsin (개국익찬공신Bahasa Korea) kelas 1 dan menerima gelar Hyeollok Daebu (현록대부Bahasa Korea), serta dianugerahi gelar Ma Han Gong (마한공Bahasa Korea). Pada tanggal 25 Agustus 1392, tahun pertama pemerintahan Raja Taejo, ia diangkat sebagai Hoean Gun (회안군Bahasa Korea). Kemudian, pada tahun 1398, gelarnya diubah menjadi Hoean Gong (회안공Bahasa Korea), dan ia menjabat sebagai Jwagun Jeoljesa (좌군절제사Bahasa Korea) di Uihung Samgunbu (의흥삼군부Bahasa Korea). Pada tahun 1401, saat ia berada di pengasingan, gelarnya kembali diubah menjadi Hoean Daegun (Pangeran Agung Hoean).
2.3. Pemberontakan Pangeran dan Aktivitas Politik
Pangeran Agung Hoean memainkan peran sentral dalam Pemberontakan Pangeran, serangkaian konflik berdarah yang membentuk lanskap politik awal Joseon.
2.3.1. Pemberontakan Pangeran Pertama
Pada Agustus 1398, Pangeran Agung Hoean terlibat dalam kudeta yang dipimpin oleh adik laki-lakinya, Yi Bang-won (kemudian Raja Taejong), yang dikenal sebagai Pemberontakan Pangeran Pertama. Pemberontakan ini bertujuan untuk menyingkirkan Jeong Do-jeon dan Nam Eun, para pejabat yang dianggap mengancam kekuasaan bangsawan dan pangeran. Atas partisipasinya dalam peristiwa ini, Pangeran Agung Hoean dianugerahi gelar Jeongsa Gongsin (정사공신Bahasa Korea) kelas 1. Meskipun ia bersekutu dengan Yi Bang-won dalam peristiwa ini, beberapa catatan menunjukkan bahwa sudah ada konflik dan ketegangan kecil antara keduanya. Setelah peristiwa ini, ia ditugaskan untuk mengawasi pasukan di Pungnae-do dan Seobuk-myeon pada tahun 1399, di bawah pemerintahan Raja Jeongjong.
2.3.2. Pemberontakan Pangeran Kedua
Dengan tidak adanya putra mahkota dari Raja Jeongjong, Pangeran Agung Hoean memiliki ambisi kuat untuk merebut takhta. Pada tahun 1400, ia memimpin pasukannya dan bergerak menuju Kaesong, memicu konflik bersenjata dengan Yi Bang-won yang dikenal sebagai Pemberontakan Pangeran Kedua. Namun, ia dikalahkan oleh pasukan Yi Bang-won dan ditangkap bersama putranya, Pangeran Uiryeong Yi Maeng-jung, saat mundur ke Hamyang. Semua pendukungnya dieksekusi atau diasingkan bersamanya. Yi Bang-won berusaha menghindari tuduhan mengobarkan perang saudara untuk mempertahankan posisinya sebagai putra mahkota, sementara para menteri terus mengkritik tindakan Pangeran Agung Hoean.
2.4. Pengasingan dan Tahun-tahun Akhir
Setelah kekalahannya dalam Pemberontakan Pangeran Kedua, Pangeran Agung Hoean diasingkan. Ia awalnya diasingkan ke Tosan-hyeon (토산현Bahasa Korea) di Hwanghae-do. Meskipun Yi Bang-won (yang kemudian menjadi Raja Taejong) awalnya berniat membebaskannya, para menteri terus mendesak agar ia dihukum berat. Ia kemudian dipindahkan ke berbagai lokasi pengasingan, termasuk Ansan-gun (안산군Bahasa Korea) di Gyeonggi-do, Ikju (익주Bahasa Korea), Suncheonseong (순천성Bahasa Korea) di Jeolla-do, dan Wansan di Jeonju-bu, sebelum akhirnya kembali ke Tosan. Selama di Ansan, ia diberi tanah dan tunjangan makanan, bahkan diizinkan mengunjungi Hanyang setiap tanggal 1 setiap bulan, namun hak istimewa ini kemudian dicabut karena protes dari dewan menteri.
Meskipun terus-menerus mendapat kecaman dari para pejabat yang menuntut hukuman mati baginya, Raja Taejong menunjukkan kepedulian terhadapnya. Ketika Pangeran Agung Hoean sakit, Taejong mengirimkan tabib untuk merawatnya. Pada Juni 1401, Taejong mencoba memanggilnya kembali ke Hanyang, tetapi upaya ini digagalkan oleh penolakan para menteri. Pangeran Agung Hoean kemudian meminta izin untuk pindah ke kampung halamannya di Jeonju, yang diizinkan. Ia menetap di Dongyongjin-myeon, Jeonju-bu, selama 20 tahun.
Pada tahun 1411, setelah kematian istri pertamanya, Lady Min, ia dikabarkan menikah dengan putri Park In-gan dari Chuncheon-bu, yang kemudian diketahui sebagai selir dan bukan istri resmi. Pada tahun 1416, Raja Taejong mencabut semua gelar, hak istimewa, dan dokumen jasa Pangeran Agung Hoean, serta gelar putranya, Pangeran Uiryeong. Ia bersumpah untuk tidak pernah menyeberangi Sungai Han lagi. Pada tahun 1418, setelah Taejong menyerahkan takhta kepada Pangeran Chungnyeong (kemudian Raja Sejong), ia menolak permintaan Taejong untuk kembali ke Hanyang. Belakangan, ia terlibat dalam rencana rahasia dengan Sim Jong (심종Bahasa Korea) dan lainnya, tetapi rencana tersebut gagal.
Pangeran Agung Hoean meninggal karena sakit pada tanggal 10 April 1421 (tahun ke-3 pemerintahan Raja Sejong) di Hongju (홍주Bahasa Korea). Ia meninggal saat dalam perjalanan menuju ibu kota atas saran Raja Taejong. Taejong memerintahkan pemakaman kenegaraan untuknya, dan jenazahnya dimakamkan di Gunung Beopsa, Geumsang-dong, Dongyongjin-myeon, Jeonju-bu (sekarang Distrik Deokjin, Jeonju, Jeolla Utara).
3. Evaluasi Pasca Kematian dan Pemulihan Nama Baik
Setelah kematiannya, status Pangeran Agung Hoean tetap menjadi topik perdebatan. Keturunannya berulang kali mengajukan petisi untuk pemulihan nama baik dan status kebangsawanannya. Pada tahun 1513 (tahun ke-8 pemerintahan Raja Jungjong), gubernur Jeolla-do mengajukan permintaan pemulihan hak keturunan Pangeran Agung Hoean kepada Raja Jungjong, namun permintaan tersebut diabaikan.
Pada tahun 1605 (tahun ke-38 pemerintahan Raja Seonjo), keturunannya kembali mengajukan petisi kepada Raja Seonjo untuk memasukkan Pangeran Agung Hoean ke dalam catatan silsilah kerajaan, Seonwonrok (선원록Bahasa Korea). Raja Seonjo mengizinkannya karena ia adalah keturunan Raja Taejo, dan namanya secara resmi dimasukkan ke dalam Seonwonrok mulai tahun 1607. Selain itu, atas petisi dari cicitnya, Yi Yu, yang menjabat sebagai Jeoksunbuwi, Raja Seonjo memerintahkan pembangunan kuil Sungdeoksa (숭덕사Bahasa Korea) di Seosan, Chungcheong Selatan (sekarang Bahan Warisan Budaya Chungcheong Selatan No. 352).
Meskipun demikian, keturunan Pangeran Agung Hoean masih diwajibkan untuk menjalani dinas militer. Pada tahun 1640 (tahun ke-18 pemerintahan Raja Injo), mereka mengajukan petisi lagi dan akhirnya dibebaskan dari dinas militer. Pada tahun 1863 (tahun ke-14 pemerintahan Raja Cheoljong), atas petisi dari menteri Shin Seok-u, ia secara anumerta dianugerahi gelar anumerta Yanghui Gong (양희공Bahasa Korea). Pada tahun 1869 (tahun ke-6 pemerintahan Raja Gojong), ia menerima status Bulcheonjiwi (불천지위Bahasa Korea), yang berarti ia dapat diabadikan di kuil leluhur tanpa batas waktu. Pada tahun 1872 (tahun ke-9 pemerintahan Raja Gojong), Raja Gojong menambahkan gelar anumerta Yeongjong Jeonggyeongbusa (영종정경부사Bahasa Korea) kepadanya. Saat ini, makamnya diakui sebagai Warisan Budaya Berwujud Jeollabuk-do No. 123.
4. Hubungan Keluarga
Pangeran Agung Hoean memiliki hubungan keluarga yang luas dalam Dinasti Joseon, terutama sebagai putra dari pendiri dinasti, Raja Taejo.
4.1. Orang Tua dan Saudara Kandung
- Ayah: Raja Taejo (조선 태조Bahasa Korea; 4 November 1335 - 27 Juni 1408)
- Kakek Paternal: Raja Hwanjo dari Joseon (조선 환조Bahasa Korea; 1315 - 1 Januari 1361)
- Nenek Paternal: Ratu Uihye dari klan Yeongheung Choe (의혜왕후 최씨Bahasa Korea)
- Ibu: Ratu Sinui dari klan Cheongju Han (신의왕후 한씨Bahasa Korea; September 1337 - 21 Oktober 1391)
- Kakek Maternal: Han Gyeong, Pangeran Internal Ancheon (한경 안천부원군Bahasa Korea)
- Nenek Maternal: Grand Lady dari Negara Samhan dari klan Saknyeong Shin (삼한국대부인 삭녕 신씨Bahasa Korea)
- Saudara Kandung:
- Kakak Laki-laki: Pangeran Jinan Yi Bang-u (진안대군 이방우Bahasa Korea)
- Kakak Laki-laki: Pangeran Yeongan Yi Bang-gwa (영안대군 이방과Bahasa Korea; kemudian Raja Jeongjong dari Joseon)
- Kakak Laki-laki: Pangeran Ikan Yi Bang-ui (익안대군 이방의Bahasa Korea)
- Adik Laki-laki: Pangeran Jeong-an Yi Bang-won (정안대군 이방원Bahasa Korea; kemudian Raja Taejong dari Joseon)
- Adik Laki-laki: Pangeran Deokan Yi Bang-yeon (덕안대군 이방연Bahasa Korea)
- Adik Perempuan: Putri Gyeongsin (경신공주Bahasa Korea)
- Adik Perempuan: Putri Gyeongseon (경선공주Bahasa Korea)
4.2. Pasangan dan Anak
Pangeran Agung Hoean memiliki beberapa pasangan dan banyak anak:
- Istri Pertama: Putri Internal Permaisuri Min dari klan Yeoheung Min (삼한국대부인 여흥 민씨Bahasa Korea; ?-1407), putri dari Min Seon.
- Makamnya di Yeoju dikabarkan telah hilang.
- Putra Sulung: Yi Maeng-jung, Pangeran Uiryeong (의령군 이맹중Bahasa Korea; 15 Februari 1385 - 11 Juli 1423)
- Menikah dengan putri Wang Gyun dari klan Gaeseong Wang.
- Menikah dengan putri Han Gi dari klan Cheongju Han.
- Cucu: Yeongpyeongjeong Yi On (영평정 이온Bahasa Korea)
- Menikah dengan klan Dongnae Jeong.
- Istri Kedua: Putri Internal Permaisuri Hwang dari klan Miryang Hwang (삼한국대부인 밀양 황씨Bahasa Korea), putri dari Hwang Hyeong.
- Makamnya berada di Sahyeon-ri, Seosan-gun.
- Putra Kedua: Yi Tae, Pangeran Changnyeong (창녕군 이태Bahasa Korea; 1389 - 15 Oktober 1451)
- Menikah dengan Miryangbuin dari klan Miryang Park, putri dari Park Mu-hyeon.
- Cucu: Deoklimjeong Yi Baek (덕림정 이백Bahasa Korea)
- Menikah dengan klan Jangseong No.
- Cucu: Hosanjeong Yi Hoe (호산정 이회Bahasa Korea)
- Menikah dengan klan Jangseong No.
- Putri Sulung: Putri Seonghye (성혜옹주Bahasa Korea; ?-1431)
- Menikah dengan Jo Sin-eon (조신언Bahasa Korea).
- Cucu: Jo Muk (조묵Bahasa Korea).
- Putri Kedua: Putri Shinhye (신혜옹주Bahasa Korea)
- Menikah dengan Yi Dae-saeng (이대생Bahasa Korea).
- Putri Ketiga: Putri Yanghye (양혜옹juBahasa Korea)
- Menikah dengan Park Gyeong-mu (박경무Bahasa Korea).
- Istri Ketiga: Putri Permaisuri Geumreung dari klan Gimpo Geum (금릉부부인 김포 금씨Bahasa Korea; 19 Juli 1388 - 18 April 1458), putri dari Geum In-bae.
- Makamnya berada di Jeonju-bu, berdekatan dengan makam Pangeran Agung Hoean.
- Putra Ketiga: Yi Seon, Pangeran Geumseong (금성군 이선Bahasa Korea; 1409-?)
- Menikah dengan klan Jangheung Jo.
- Cucu: Jangsanjeong Yi Hyeong (장산정 이형Bahasa Korea)
- Menikah dengan klan Munhwa Yu.
- Cucu: Pyeongsanjeong Yi Mal (평산정 이말Bahasa Korea)
- Menikah dengan klan Jangsu Hwang.
- Putra Keempat: Yi Jong-gun, Pangeran Geumsan (금산군 이중군Bahasa Korea; 9 Februari 1413 - 18 September 1478)
- Menikah dengan putri Jo Yeon dari klan Jangheung Jo.
- Cucu: Jeonganjeong Yi Bun (정안정 이분Bahasa Korea)
- Menikah dengan klan Dongnae Jeong.
- Cucu: Jeongpyeonggun Yi Jong-dong (정평군 이종동Bahasa Korea)
- Menikah dengan klan Namyang Hong.
- Menikah dengan klan Gimhae Kim.
- Cucu Perempuan: Jeonju Yi clan
- Menikah dengan Shin Seok-jeong (신석정Bahasa Korea).
- Selir: Selir Park dari klan Chuncheon Park (춘천 박씨Bahasa Korea), putri dari Park Do-gan.
- Selir: Selir Baekjong (백종Bahasa Korea).
5. Penggambaran dalam Budaya Populer
Pangeran Agung Hoean telah digambarkan dalam beberapa drama dan film Korea Selatan:
- Diperankan oleh Kim Joo-young dalam serial TV KBS Foundation of the Kingdom (1983).
- Diperankan oleh Kim Joo-young dalam serial TV KBS Tears of the Dragon (1996-1998).
- Diperankan oleh Kang Shin-hyo (dan Kim Sang-u sebagai versi anak-anak) dalam serial TV SBS Six Flying Dragons (2015-2016).
- Diperankan oleh Lee Hyun-kyun dalam serial TV JTBC My Country: The New Age (2019).
- Diperankan oleh Jo Sun-chang dalam serial TV KBS The King of Tears, Lee Bang-won (2021-2022).