1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Park Byeong-seug lahir di Daejeon, yang saat itu merupakan bagian dari Provinsi Chungcheong Selatan, pada tahun 1952. Ia adalah anak dari Park Hong-gu dan memiliki seorang kakak laki-laki bernama Park Byeong-ho, seorang apoteker yang juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Dong-gu di Daejeon. Keluarga Park Byeong-seug berasal dari klan Goryeong Park.
1.1. Masa Kecil dan Pertumbuhan
Park Byeong-seug lahir pada 25 Januari 1952 di Daejeon. Ia menghabiskan masa kecilnya di kota tersebut, yang kemudian menjadi Kota Metropolitan Daejeon. Lingkungan tempat ia tumbuh membentuk dasar pemikirannya tentang masyarakat dan pemerintahan.
1.2. Pendidikan
Park Byeong-seug menempuh pendidikan formalnya di berbagai institusi terkemuka. Ia lulus dari Sekolah Dasar Samsung Daejeon pada tahun 1964, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Daejeon dan lulus pada tahun 1967. Pendidikan menengah atasnya diselesaikan di Sekolah Menengah Atas Daejeon pada tahun 1970.
Ia memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Sungkyunkwan pada tahun 1976. Setelah itu, ia melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Sungkyunkwan dan menyelesaikan program Magister Sastra dan Bahasa Tionghoa pada tahun 1978. Park Byeong-seug juga mendalami bidang komunikasi massa, meraih gelar Magister dari Sekolah Pascasarjana Jurnalisme dan Informasi Universitas Hanyang pada tahun 1997. Ia kemudian menyelesaikan program doktoral di Sekolah Pascasarjana Jurnalisme dan Penyiaran Universitas Hanyang pada tahun 2005. Selain itu, ia juga sempat belajar di Departemen Ekonomi Tiongkok di Universitas Nasional Chengchi di Taiwan.
Sebagai pengakuan atas kontribusinya, ia menerima gelar Doktor Kehormatan dalam Administrasi Pemerintahan Mandiri dari Universitas Nasional Chungnam pada tahun 2009. Selama kariernya, ia juga menjabat sebagai profesor tamu di beberapa universitas, termasuk Universitas Hannam, Universitas Daejeon, Universitas Hanbat, dan Universitas Mokwon, mengajar mata kuliah terkait bahasa Tionghoa dan administrasi publik.
2. Karier
Perjalanan karier Park Byeong-seug dimulai di dunia jurnalisme sebelum ia memasuki arena politik dan pelayanan publik, menunjukkan transisi dari pengamat sosial menjadi aktor perubahan.
2.1. Karier Jurnalis
Park Byeong-seug memulai karier profesionalnya sebagai seorang jurnalis. Ia bergabung dengan JoongAng Ilbo pada tahun 1975 sebagai reporter di departemen sosial dan ekonomi. Antara tahun 1985 hingga 1990, ia menjabat sebagai koresponden di Hong Kong, di mana ia melaporkan berbagai peristiwa penting. Salah satu laporan pentingnya adalah mengenai penahanan Zhao Ziyang, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok, selama Protes Lapangan Tiananmen 1989.
Setelah kembali ke Korea, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Departemen Politik dari tahun 1990 hingga 1994. Ia juga menghabiskan waktu sebagai peneliti tamu di Universitas Negeri Washington dari tahun 1994 hingga 1995. Kemudian, ia menjadi Kepala Departemen Ekonomi dan Industri di JoongAng Ilbo dari tahun 1995 hingga 1997, dan juga menjabat sebagai Wakil Kepala Editor.
2.2. Karier Politik
Park Byeong-seug memasuki dunia politik setelah kariernya yang sukses di bidang jurnalisme. Pada tahun 1998, setelah berdirinya pemerintahan Kim Dae-jung, ia bergabung dengan Kongres Nasional untuk Politik Baru (NCNP) sebagai Wakil Juru Bicara Senior. Keputusan ini diambil menjelang pemilihan presiden 1997, meskipun ada dukungan kuat untuk Aliansi Liberal Demokrat (ALDE) di daerah asalnya. Ia juga diangkat sebagai Penasihat Khusus Ketua NCNP, Kim Dae-jung, dan menjabat sebagai Wakil Ketua Tetap Komite Kebijakan NCNP dari tahun 1998 hingga 1999.
Pada tahun 1999, ia ditunjuk sebagai Wakil Wali Kota untuk Urusan Politik Seoul oleh Wali Kota saat itu, Goh Kun. Penunjukan ini menyusul pengunduran diri Shin Kye-ryoon yang akan mencalonkan diri dalam pemilihan umum mendatang. Park Byeong-seug mengundurkan diri dari jabatannya pada Februari 2000 untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum legislatif pada bulan April.
3. Aktivitas Parlemen
Park Byeong-seug memiliki karier yang panjang dan berpengaruh di Majelis Nasional, menjabat sebagai anggota parlemen selama enam periode berturut-turut, sebuah pencapaian yang unik di Majelis Nasional ke-21.
3.1. Riwayat Pemilihan Anggota Parlemen
Sejak tahun 2000, Park Byeong-seug telah menjadi Anggota Majelis Nasional untuk daerah pemilihan Daejeon Seo-gu Gap. Ia berhasil memenangkan enam pemilihan umum berturut-turut, menjadikannya satu-satunya anggota parlemen enam periode di Majelis Nasional ke-21.
Berikut adalah riwayat kemenangannya dalam pemilihan umum:
Tahun | Daerah Pemilihan | Partai Politik | Suara (%) | Keterangan |
---|---|---|---|---|
2000 | Daejeon Seo-gu Gap | Partai Demokrat Milenium | 28.538 (37.45%) | Menang (Periode ke-16) |
2004 | Daejeon Seo-gu Gap | Partai Uri | 49.194 (51.75%) | Menang (Periode ke-17) |
2008 | Daejeon Seo-gu Gap | Partai Demokrat Bersatu | 32.626 (41.29%) | Menang (Periode ke-18) |
2012 | Daejeon Seo-gu Gap | Partai Demokrat Bersatu | 53.671 (54.53%) | Menang (Periode ke-19) |
2016 | Daejeon Seo-gu Gap | Partai Demokrat Korea | 56.241 (48.66%) | Menang (Periode ke-20) |
2020 | Daejeon Seo-gu Gap | Partai Demokrat Korea | 74.978 (55.58%) | Menang (Periode ke-21) |
Selama masa jabatannya sebagai anggota parlemen, ia memegang berbagai posisi penting:
- Majelis Nasional ke-16 (2000-2004):** Wakil Ketua Fraksi dan Juru Bicara Partai Demokrat Milenium, anggota Komite Pengarah Majelis Nasional, dan Komite Urusan Politik.
- Majelis Nasional ke-17 (2004-2008):** Ketua Komite Pembangunan Ibu Kota Administratif Baru di Partai Uri, Ketua Komite Partai Kota Daejeon untuk Partai Uri dan Partai Demokrat Bersatu Baru, anggota Komite Keuangan dan Ekonomi (paruh pertama), dan Ketua Komite Urusan Politik (paruh kedua).
- Majelis Nasional ke-18 (2008-2012):** Ketua Komite Kebijakan Partai Demokrat, anggota Komite Perencanaan dan Keuangan, serta Komite Khusus Anggaran dan Akuntansi.
- Majelis Nasional ke-20 (2016-2020):** Anggota Komite Urusan Luar Negeri dan Unifikasi, anggota Komite Khusus Amandemen Konstitusi, dan Komite Khusus Reformasi Politik. Ia juga menjabat sebagai Ketua Komite Warga Negara Korea di Luar Negeri untuk Partai Demokrat Korea.
3.2. Wakil Ketua Majelis Nasional
Pada 4 Juni 2012, setelah pemilihan umum 2012, Park Byeong-seug mencalonkan diri dalam pemilihan internal Partai Demokrat Bersatu (DUP) untuk posisi Wakil Ketua Majelis Nasional. Ia berhasil mengalahkan Lee Seok-hyun dengan selisih suara 86 berbanding 41. Ia secara resmi terpilih sebagai Wakil Ketua Majelis Nasional pada 2 Juli 2012, dan menjabat hingga Mei 2014.
3.3. Ketua Majelis Nasional
Setelah pemilihan umum 2016, Park Byeong-seug mencalonkan diri sebagai Ketua Majelis Nasional, namun ia kalah dari Chung Sye-kyun dan Moon Hee-sang. Pada tahun 2018, ia kembali mencalonkan diri untuk posisi tersebut tetapi tidak berhasil, dikalahkan oleh Moon Hee-sang dengan selisih suara 67 berbanding 47.
Namun, setelah kemenangan telak Partai Demokrat Korea dalam pemilihan umum 2020, Park Byeong-seug secara otomatis menjadi satu-satunya anggota parlemen enam periode. Hal ini membuatnya menjadi kandidat yang sangat diunggulkan untuk posisi Ketua Majelis Nasional tanpa melalui pemilihan internal. Pada 25 Mei 2020, ia dikukuhkan sebagai Ketua oleh Partai Demokrat Korea. Ia secara resmi dilantik sebagai Ketua Majelis Nasional yang baru pada 5 Juni 2020, menjabat hingga 29 Mei 2022.
Selama masa jabatannya sebagai Ketua Majelis Nasional, pada 22 April 2022, Park Byeong-seug mengajukan proposal mediasi terkait RUU "penghapusan total kekuasaan investigasi jaksa" (검수완박, geomsuwanbak), yang merupakan kebijakan partai berkuasa. Ia menyatakan bahwa proposal mediasi akhir tersebut disusun berdasarkan masukan dari pimpinan fraksi partai berkuasa dan oposisi, mantan Ketua Majelis Nasional, pejabat pemerintah yang bertanggung jawab, dan para ahli.
Pada konferensi pers pengunduran dirinya pada 26 Mei 2022, Park Byeong-seug secara terbuka mengkritik "politik penggemar" (fandom politics) dan "sistem kepresidenan yang bersifat imperial" (imperial presidency). Ia menyerukan perlunya amandemen konstitusi untuk mendistribusikan kekuasaan presiden dan mendorong sistem multipartai yang lebih kuat. Setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai Ketua Majelis Nasional, ia kembali bergabung dengan Partai Demokrat Korea pada 30 Mei 2022 dan sejak Agustus 2022 menjabat sebagai Penasihat Tetap partai.
4. Pandangan dan Posisi Politik
Park Byeong-seug dikenal memiliki pandangan politik yang cenderung kiri-tengah, dengan fokus kuat pada reformasi demokrasi, tata kelola pemerintahan yang baik, dan dampak sosial dari kebijakan publik. Sepanjang kariernya, ia secara konsisten menyuarakan pentingnya akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi publik dalam proses politik.
Sebagai seorang politikus yang telah lama berkecimpung di Majelis Nasional, ia sering kali menekankan perlunya sistem politik yang lebih seimbang dan responsif terhadap kebutuhan rakyat. Kritiknya terhadap "politik penggemar" dan "sistem kepresidenan imperial" mencerminkan keyakinannya bahwa kekuasaan harus didistribusikan secara lebih merata untuk mencegah penyalahgunaan dan mendorong pengambilan keputusan yang lebih inklusif. Ia percaya bahwa amandemen konstitusi yang mengarah pada desentralisasi kekuasaan presiden dan penguatan sistem multipartai adalah langkah krusial menuju demokrasi yang lebih matang dan tata kelola yang lebih baik. Pandangan-pandangan ini menunjukkan komitmennya terhadap prinsip-prinsip progresif yang mengutamakan hak-hak warga negara dan kesejahteraan sosial.
5. Kehidupan Pribadi
Park Byeong-seug menikah dengan Han Myung-hui dan dikaruniai dua orang putra. Selain karier politiknya, ia juga dikenal memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Mandarin standar, sebuah keterampilan yang ia peroleh selama masa jabatannya sebagai koresponden di Hong Kong dan pendidik di bidang studi Tiongkok.
6. Penghargaan
Sepanjang kariernya, Park Byeong-seug telah menerima berbagai penghargaan dan kehormatan yang mengakui kontribusinya di bidang jurnalisme dan politik.
- 2020: Penghargaan Konstitusi Korea ke-1
- 2003: Medali Hwangjo Geunjeong (Ordo Jasa Merit, Garis Kuning)
- 1989: Penghargaan Jurnalis Korea (diterima pada tahun 1996, kemungkinan atas laporannya mengenai Protes Lapangan Tiananmen 1989)
7. Karya Tulis
Park Byeong-seug juga merupakan seorang penulis yang telah menghasilkan beberapa karya penting, yang mencerminkan wawasan dan pengalamannya sebagai jurnalis dan politikus.
- 《이 기사를 조간에 꼭 실어야 겠는데요》 (Saya Harus Memuat Artikel Ini di Koran Pagi) (Jiwon Media, 1999)
- 《떠오르는 재계 새별》 (Bintang Baru yang Bersinar di Dunia Bisnis) (Ditulis bersama dengan Departemen Ekonomi 2 JoongAng Ilbo, JoongAng M&B, 1997)
8. Evaluasi dan Dampak
Park Byeong-seug telah memberikan dampak signifikan pada lanskap politik Korea Selatan, khususnya melalui advokasinya terhadap reformasi politik dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Sebagai anggota parlemen enam periode dan Ketua Majelis Nasional, ia menggunakan posisinya untuk mendorong dialog dan konsensus, meskipun menghadapi tantangan politik yang kompleks. Kontribusinya dalam memediasi RUU reformasi jaksa mencerminkan pendekatannya yang berorientasi pada kompromi untuk menyelesaikan isu-isu sensitif. Pandangan-pandangannya yang kritis terhadap "politik penggemar" dan "sistem kepresidenan imperial" menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan demokrasi Korea Selatan dan kebutuhan akan sistem yang lebih partisipatif dan seimbang.
8.1. Kritik dan Kontroversi
Meskipun secara umum dihormati, karier Park Byeong-seug tidak luput dari kritik dan kontroversi. Salah satu momen yang menimbulkan perdebatan adalah perannya dalam mediasi RUU reformasi jaksa pada tahun 2022. Meskipun ia menyatakan bahwa proposalnya adalah hasil dari konsultasi luas, beberapa pihak mengkritik mediasi tersebut sebagai upaya untuk memajukan agenda politik tertentu atau mengabaikan keberatan dari pihak oposisi, yang menyebabkan ketegangan politik. Selain itu, keputusannya untuk kembali bergabung dengan Partai Demokrat Korea segera setelah pensiun dari jabatan Ketua Majelis Nasional juga menimbulkan pertanyaan tentang netralitas posisi Ketua Majelis Nasional.